10 Rekomendasi Anting Anak dan Tips Memilihnya agar Aman Digunakan (2023)

Memiliki anak perempuan adalah suatu keistimewaan. Sebagai ibu, tentunya kita ingin memberikan segala hal yang terbaik untuknya tanpa menyakitinya. Namun, ketika lahir, akan ada pergolakan di hati kita akankah langsung menindiknya atau tidak.

Memakai anting bagi wanita memang bukan suatu keharusan. Ini hanya seperti simbol yang membedakan wanita dan pria. Ini juga bisa dibilang sebagai tradisi yang beredar di masyarakat bahwa jika lahir anak perempuan harus ditindik.

Memakaikan anting pada bayi bisa jadi hal yang kontroversial di kalangan orangtua. Ada yang beranggapan lebih baik menindiknya saat bayi lalu memakaikan anting kala usianya masih beberapa hari atau beberapa minggu. Ada pula yang berpikir bahwa pemakaian anting pada bayi sebaiknya menunggu anak tersebut besar sehingga ia bisa memutuskan sendiri akan menindik telinga atau tidak.

Sebenarnya, jika hendak menindik telinga kita harus tahu waktu yang tepat. Utamanya jika kita memutuskan untuk menindiknya saat masih bayi. Tindikan bisa dilakukan saat bayi berusia 2 bulan. Hindari menindik bayi pada usia di bawah 2 bulan karena lubang tindik berisiko mengalami infeksi yang menimbulkan infeksi kulit atau demam pada bayi.

Menindik di usia bayi lebih aman dilakukan karena rasa sakitnya lebih ringan ketimbang jika menindiknya saat anak sudah besar. Tindikan harus dilakukan oleh dokter atau bidan yang berpengalaman. Untuk meminimalisir rasa sakitnya, tindik telinga bisa dilakukan saat bayi tidur. Dokter bisa menggunakan alat tindik steril yang aman dengan tenang saat bayi sedang tertidur.

Jika Anda memutuskan menindik telinga bayi saat bayi maka Anda harus tahu cara perawatan yang tepat. Cara pertama adalah, saat usai ditindik, hindari menyentuh tindikan baru tersebut agar lebih cepat kering. Jika hendak membersihkannya, pastikan Anda selalu mencuci tangan dengan sabun dan air hangat sebelum menyentuh telinga atau anting.

Cara lainnya adalah, Anda bisa mengoleskan perlahan alkohol pada lubang anting 2 sampai 3 kali sehari. Ini untuk meredakan nyeri atau gatal pada telinga. Selanjutnya, pastikan daun telinga benar-benar kering dan tidak lembap, utamanya setelah mandi agar tidak tumbuh bakteri. Jangan menekan daun telinga karena ini bisa berisiko infeksi.

Jika muncul iritasi pada telinga, seperti merah, bengkak, atau mengeluarkan nanah, maka Anda harus segera ke dokter. Kalau kondisinya parah, kemungkinan dokter akan memberinya antibiotik untuk meredakan infeksi.

Untuk memilih anting anak, tentu kita harus memilih yang berkualitas. Mulai dari pemilihan bahannya. Ada banyak jenis logam dan batu permata yang bisa dipilih sebagai anting anak. Ini bisa membuat kita jadi bingung memilihnya.

Saran kami adalah sesuaikan dengan usia anak. Jika anak masih bayi, maka sebaiknya pilih logam berkualitas tinggi. Ini karena kulit mereka masih sangat sensitif dan rentan terhadap iritasi. Salah pilih bahan anting bisa membuat telinga anak jadi mengalami dermatitis kontak, perubahan warna kulit, hingga infeksi.

Untuk bayi, Anda bisa memilih anting bayi yang terbuat dari emas 18 Karat tanpa campuran nikel. Hal ini bisa mengurangi risiko alergi pada telinga anak. Harganya memang agak mahal namun ini akan berdampak pada kesehatannya.

Nah, jika usia anak sudah 5 tahun ke atas, Anda baru boleh memilihkan anting sesuai kehendak. Boleh pilih yang bahannya emas murni, platinum, atau perak sekalipun. Modelnya pun bisa disesuaikan dengan selera anak. Anda bisa mengajaknya sendiri memilih anting yang akan ia kenakan.

Sebagus apapun antingnya akan percuma jika anak tak betah memakainya karena kurang nyaman. Untuk anak bayi, di awal kehidupannya mereka menghabiskan waktu 16 hingga 17 jam sehari untuk tidur. Gerakannya masih refleks dan tak tentu arah karena bayi baru lahir belum bisa mengontrol gerak tangannya.

Sementara balita, sangat suka melakukan kegiatan fisik seperti melompat atau bergantung dengan kepala menggelantung ke bawah. Makin bertambah usianya, yakni usia 5 atau 6 tahun, maka keinginannya untuk bergerak aktif makin bertambah juga.

Maka dari itu, pilih anting yang tepat yang sekiranya sesuai dengan gerak aktif anak. Ini untuk melindungi sekaligus mencegah atau menurunkan risiko anak melukai telinganya. Untuk anak bayi baru lahir, pilihkan anting yang simpel tanpa aksen. Pilih yang model bulat sederhana dan berukuran pas dengan telinganya sehingga tak akan mudah tertarik jika anak memegang telinganya. Untuk anak yang sudah mulai betambah aktif, pilihan anting juga harus disesuaikan. Pastikan saja antingnya tidak mengganggu aktivitasnya. Hindari anting yang terlalu panjang menggelantung agar tidak tersangkut bajunya atau tangannya saat ia bergerak dan beraktivitas.

Sebelum membeli anting, cek dulu bagian penutupnya. Secara umum ada dua jenis penutup yang aman untuk anting anak. Ada yang berjenis screw backs yakni yang ditutup dengan cara diputar. Ini akan membuat bayi atau anak sulit melepasnya. Lalu ada juga yang jenis penutupnya adalah safety back yang terkesan lebih aman karena ada bunyi klik saat dipasang sehingga anting sulit terlepas.

Beda dengan penutup model cubit atau kupu-kupu. Penutup semacam ini bagian tusuk anting belakangnya akan berisiko menggores dan menusuk belakang telinga anak sehingga rawan membuat telinganya luka dan infeksi.

Ukuran anting juga perlu diperhatikan saat memilih anting anak. Jika untuk bayi, sebaiknya pilih ukuran kecil sesuai telinganya. Bagian daun telinga bayi masih rawan dan rentan, ada baiknya Anda tidak memberikan anting yang terlalu besar agar telinganya lebih nyaman.

Untuk anak usia 5 tahun ke atas pun harus dipertimbangkan ukurannya. Ukuran anting yang terlalu besar bisa menghalanginya bergerak aktif. Apapun model antingnya, pastikan ukurannya tidak besar agar ia nyaman melakukan aneka gerakan.

Berat anting juga bisa dipertimbangkan demi kenyamanan anak. Untuk anak bayi, pilih anting dengan berat 0,5 gram hingga maksimal tidak lebih dari 1 gram. Ini tidak akan membebani telinga mungil anak bayi. Mereka tidak akan merasa sedang memakai anting karena begitu ringan. Untuk anak usia 5 tahun ke atas, Anda bebas memilihkan beratnya, namun pastikan beratnya aman dan nyaman untuk telinga anak, ya.