Matahari terbit setiap hari dan kebanyakan orang melewatkan momen indah ini. Apalagi jika kamu memiliki ketertarikan pada fotografi, tentunya tidak ingin melewatkan pesona alam paling indah di dunia ini. Kebanyakan orang lebih suka mengambil foto saat matahari terbenam, padahal ada sensasi yang lebih magis saat mengabadikan terbitnya sang surya.
Munculnya Matahari dari Ufuk Timur Menjadi Awal Bagi Hari yang Baru
Memaksa diri untuk membuka mata sebelum matahari muncul memang terasa sulit buat kamu yang belum terbiasa. Tetapi jangan khawatir, semua jerih payah bangun pagi ini akan terbayarkan dengan foto-foto indah terbitnya sang surya.
Selain itu, cara ini juga akan membuatmu lebih menghargai hidup dan segala keindahan alam yang ada di sekitarmu.
Selain mempersiapkan diri dengan bangun lebih awal, kamu juga harus tahu lokasi yang menurutmu akan menjadi spot paling keren untuk mengabadikan keindahan alam yang satu ini. Bukan hanya itu saja, kamu juga perlu keahlian, latihan, dan juga timing yang pas.
Panduan Memotret Matahari Terbit
Tidak perlu bingung, simak panduan berikut ini untuk memotret keindahan matahari terbit, layaknya fotografer profesional.
Pastikan Kamu Memiliki Peralatan yang Dibutuhkan
Bisa saja sih nekat memotret matahari terbit dengan kamera biasa atau bahkan kamera ponsel. Tetapi seiring berjalannya waktu, para fotografer yang mendedikasikan diri sebagai pengejar foto sunrise mempunyai standar minimum peralatan.
Kalau mau hasil yang lebih bagus, sebaiknya menggunakan kamera jenis Prosumer, DSLR, mirrorless atau bahkan kamera pocket dengan bukaan lensa minimal 2.8.
Selain itu siapkan pula lensa 24-70 milimeter atau lensa wide angle lain dengan bukaan 2.8, tripod dengan fitur quick release yang wajib ada untuk menghindari goyangan, shutter release, atau kalau tidak punya gunakan saja fungsi timer pada kamera. Jangan pula sampai ketinggalan kartu memori yang memadai, agar perjalananmu mengejar matahari terbit tidak sia-sia.
Gunakan Settingan Yang Tepat
Patut diingat bahwa sebelum menekan tombol rana, kamu harus memastikan setingan kameramu sudah tepat. Jadi gambar yang kamu hasilkan adalah yang paling baik. Luangkan waktu sejenak untuk mencari pengaturan yang paling pas, sehingga akan menghasilkan foto yang menurutmu terbaik.
Pemilihan ISO
Sebisa mungkin gunakan ISO paling rendah agar hasil fotomu bebas dari noise. Untuk kamera DSLR profesional atau semi-pro, terutama kamera full-frame, mungkin masih aman menggunakan ISO hingga 800 bahkan 1600. Tapi untuk kamera kelas consumer hindari menggunakan nilai ISO lebih besar dari 400.
Pemilihan Focal Length
Pemilihan focal length yang pas menentukan hasil fotomu. Sebaiknya pilih lensa dengan focal length yang lebih lebar, sehingga kamu lebih bisa memasukkan elemen dan membuat suasana yang kamu inginkan. Pilihan paling sempurna adalah antara 24 dan 35 milimeter.
Meskipun dengan sudut pengambilan gambar yang lebar dan matahari akan terlihat lebih kecil, tetapi bukan berarti bukan menjadi pusat perhatian. Dengan komposisi yang tepat dan penambahan elemen seperti lansekap dan awan di langit, hasil fotomu pasti akan lebih memukau.
Pengambilan sudut yang lebar juga tidak memaksa kamera memproses gambar terlalu berlebihan, untuk mengkompensasi dynamic range yang terlalu lebar.
Gunakan Tripod
Alat yang bisa dibilang wajib untuk pengambilan gambar sunrise yang dramatis adalah tripod. Ketika matahari terbit, suasana di sekitarmu tentunya masih agak gelap dan hal ini akan memaksa kita memilih shutter speed yang lama.
Bukaan rana yang lama ini rentan terhadap terjadinya goyangan pada foto atau yang lebih dikenal dengan shake. Pastinya foto yang goyang tidak bisa dibilang bagus.
Kalau kamu tidak punya atau lupa membawa tripod, coba gunakan trik dengan menjadikan badan sebagai tumpuan. Cari tempat untuk menyandarkan tubuh yang kokoh seperti batu, pohon, atau dinding dan posisikan punggungmu.
Pegang kamera dengan mantap dan gunakan timer. Ketika tombol rana dipencet, timer akan menghitung mundur. Tarik napasmu dan tahan selama kamera masih melakukan pengambilan gambar.
Mode Kamera
Pilih mode aperture (A/Av) kalau kameramu memiliki mode ini ketika memotret terbitnya sang surya. Kamu bisa mengontrol kedalaman gambarmu atau istilah kerennya depth of field. Mode ini memang paling cocok untuk pemotretan landscape, lho.
Bukaan Lensa
Bukaan lensa atau yang lebih dikenal dengan aperture, memegang peranan kunci bagaimana hasil dari fotomu nanti. Untuk memotret sunrise atau fotografi landscape lainnya, paling cocok menggunakan bukaan paling kecil yang bisa dicapai oleh lensamu.
Tetapi imbasnya adalah waktu bukaan rana yang lebih lama, oleh karena itu wajib ditunjang dengan tripod untuk mendapatkan foto yang menarik.
Kompensasi Eksposur
Kameramu pasti secara otomatis akan meningkatkan eksposur dari fotomu, karena membaca data bahwa cahaya dari sinar matahari terbit pasti lebih terang.
Walaupun memang kenyataannya seperti itu, tetapi kamu tentunya masih menginginkan suasana pagi hari yang gelap di fotomu agar terlihat lebih alami.
Selalu pantau hasil fotomu secara berkala untuk melihat apakah hasilnya sesuai dengan apa yang kamu inginkan dan gunakan kompensasi eksposur seperlunya.
White Balance
Foto matahari terbitmu pasti akan terlihat lebih biru dan terkesan dingin kalau kamu menggunakan setelan white balance otomatis. Padahal yang kita cari adalah suasana matahari terbit yang berwarana keemasan dan hangat.
Untuk menggunakan suasana itu, ubahlah pengaturan white balance di kameramu ke mode shade. Kalau kameramu mendukung custom white balance, gunakanlah dengan lebih dahulu memotret kartu berwarna abu-abu atau grey card.
Jenis File
Untuk lebih memudahkan mengatur suasana dan warna fotomu, pilihlah RAW sebagai keluaran kameramu. Dengan file RAW, maka kamu bisa dengan leluasa mengatur bagaimana suasana dan warna dari fotomu sesuai dengan keinginanmu.
File RAW juga memungkinkanmu mencetak hasil fotomu dalam ukuran besar, sehingga dapat dipajang atau bahkan dijual.
Perhatikan Kesehatan Mata
Tidak diragukan lagi kalau melihat matahari terlalu lama bisa mempengaruhi kondisi mata begitu juga dengan memotretnya. Bahkan ketika melihatnya melalui lensa kamera dan tidak secara langsung, juga dapat membuat mata cedera kalau dilakukan terlalu lama.
Hindari melihat matahari secara langsung melalui viewfinder, melainkan fokuskan pada objek lain dan aturlah komposisi yang diinginkan.
Hal-hal yang Mungkin Terjadi
Memotret sunrise adalah kegiatan yang memakan waktu dan tidak bisa dilakukan hanya dengan sekali jadi. Perlu latihan untuk menghasilkan sebuah foto yang sempurna. Belum lagi apa yang bisa dilakukan oleh alam mulai dari kabut, udara dingin, sampai hujan.
Tetapi kalau kamu bisa mengatasi semua itu, maka bersiaplah melihat foto-foto memukau yang akan mengingatkan betapa indahnya hidup ini.
Mengasah Kemampuan Memotret
Kamu sudah menyiapkan peralatan memotret dan berusaha menguasai trik memotret yang tepat. Namun, jika hasilnya belum sesuai harapan, jangan berkecil hati. Memotret adalah keahlian yang harus dipraktikkan berulang-ulang agar hasilnya memuaskan. Jadi, jangan bosan untuk berlatih agar kemampuanmu semakin terasah.