Semarang, Ibukota provinsi Jawa Tengah Ini Punya Banyak Destinasi Pariwisata yang Membuatmu Selalu Ingin Kembali
Kota Lumpia ini dikenal sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah sekaligus kota terbesar kelima di Indonesia. Meski tidak sepopuler kota Yogyakarta, tapi kota yang terkenal dengan Lawang Sewu-nya ini juga punya segudang tempat wisata yang menarik. Apalagi, saat ini terdapat wahana wisata baru bagi kamu yang bertandang ke Semarang. Wisatawan bisa berkeliling menikmati destinasi asyik dan seru gratis naik bus tingkat alias double decker. Lebih dari enam destinasi wisata yang akan dilewati, kamu sebaiknya bersiap dan tahu jadwal keberangkatan bus.
Rekomendasi Hotel untuk Menghabiskan Liburanmu di Semarang
Ramai oleh penduduk asli plus para pendatang, membuat Semarang mejadi salah satu kota metropolitan terbesar di Indonesia sesudah Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan. Jangan heran kalau kamu melihat kota ini begitu sibuk karena di daerah Semarang juga terdapat salah satu universitas negeri yang terkenal dan jadi sasaran para peserta didik.
Kota Semarang memiliki jumlah penduduk nyaris dua juta jiwa dan pada siang hari dapat mencapai 2,5 juta jiwa. Bahkan, pada area metropolitan seperti Kedungsapur (Kendal, Demak, Ungaran Kabupaten Semarang, Kota Salatiga dan Purwodadi Kabupaten Grobogan) dengan penduduk sekitar enam juta jiwa jadi Wilayah Metropolis terpadat keempat setelah Jabodetabek loh.
Pertumbuhan dan perkembangan daerah yang cukup progresif menjadikan Semarang seolah tidak mau ketinggalan dalam membangun dan menjaga destinasi wisata. Oleh sebab itu, berbagai jenis hotel pun bermunculan. Wisata di Semarang ini tidak cukup dihabiskan dalam waktu sebentar. Kamu sebaiknya beristirahat sejenak setelah tiba sebelum lanjut berpetualang di daerah-daerah menarik yang bertebaran di segala penjuru ini. Untuk itu, kamu perlu tahu hotel-hotel rekomendasi dengan kualitas apik.
The Wujil Resort & Conventions
Terletak di Jl. Soekarno-Hatta Km. 25,5 Ungaran, Wujil, Bergas, Semarang, hotel ini berjarak 10 kilometer dari Pagoda Watigong. Cukup dekat dengan berbagai destinasi wisata seperti Candi Gedong Songo, Pagoda Avalokitesvara, dan Brown Canyon, hotel ini rupanya jadi penginapan favorit dari para pengunjung yang datang terutama pasangan.
Terdapat kamar dengan fasilitas air conditioning (AC), televisi layar datar, tempat parkir pribadi gratis, akses WiFi, taman bermain untuk anak-anak dan juga beragam minuman yang tersedia di bar. Kalau kamu ingin bersantai, silakan nikmati kolam renang dengan pemandangan gunung yang menyejukkan. Tarif kamar per malam dibanderol sekitar Rp 342.000 hingga Rp 411.000.
Balemong Resort
Resor ini terletak di tengah taman tropis yang menyegarkan dengan dekorasi bergaya Jawa dan Belanda yang memukau. Tempat inap yang beralamat di Jl. Patimura No. 1B, Ungaran, Ungaran Bar., Semarang ini, memiliki kamar-kamar dengan AC dan televisi layar datar. Selain menawarkan restoran, layanan wisata dan WiFi gratis di area umumnya, Balemong Resort pun bisa memanjakan kamu dengan fasilitas kamar mandi en-suite dan teras pribadi dengan pemandangan taman. Terdapat pula minibar, perlengkapan mandi gratis dan pengering rambut agar kamu bisa maksimal dalam beristirahat sekaligus bersiap-siap wisata.
Untuk memuaskan rasa lapar, kamu bisa mencicipi masakan yang tersaji di Sasana Kembul Bujana Restaurant. Restoran ini menghidangkan makanan Indonesia dan Eropa loh. Bahkan, kalau kamu terlalu letih untuk ke luar kamar, kamu bisa memesan sarapan untuk diantar ke dalam kamar. Asyik kan? Kamar ini bertarif sekitar Rp 356.000 sampai Rp 781.000 per malam.
Gumaya Tower Hotel
Hotel yang terletak di Jalan Gajah Mada No.59-61, Kembangsari, Semarang ini hanya berjarak sekitar 12 menit saja dari bandara internasional Ahmad Yani dan hanya berselang sekitar empat menit berkendara dari Stasiun Kereta Tawang. Sangat mudah diakses, hotel ini memiliki fasilitas yang bisa mengendurkan ketegangan selama perjalanan dengan spa dan kolam renang outdoor-nya.
Kamu bisa bertukar kabar dengan teman-teman kamu di media sosial melalui akses WiFi gratis sembari menikmati makanan di restoran atau bersantai di lounge yang tersedia. Kamar-kamar dalam Gumaya Tower Hotel ini sudah dilengkapi dengan televisi layar datar, bathtub dalam kamar mandi pribadi, pusat kebugaran, klub anak, driving range untuk golf dan minibar yang bisa kamu manfaatkan untuk membuat teh atau kopi ketika diinginkan.
Jika kamu lapar, sebaiknya kamu mencoba masakan khas China yang disajikan di restoran The Noble Court atau boleh juga menjajal makanan ala Barat dan Asia di Cascade International Restaurant. Nikmati waktu bersantai kamu dengan pilihan minuman dan makanan yang ditawarkan di Sky Line Lounge. Cocok banget buat kamu dan pasangan menghabiskan quality time. Pesan sekarang kamar ini dengan tarif sekitar Rp 945.000 hingga Rp 1.178.000 per malam.
Pariwisata Semarang yang Layak Dijadikan Destinasi Wisata Selanjutnya
Sebaiknya kamu mulai mengambil cuti kantor dan membuat daftar rencana liburan karena banyak destinasi wisata yang ditawarkan oleh Semarang. Selain terkenal karena lumpia-nya yang lezat, kota ini juga memiliki keunggulan dalam bidang pariwisara, kuliner serta akulturasi budaya yang kental.
Kamu bisa menemukan bangunan-bangunan bergaya Belanda yang masih tegak dengan nuansa jadul alias jaman dulu yang kuat. Suasana dan nuansa persatuan pun sangat terasa dengan hadirnya berbagai rumah ibadah sesuai dengan agama seperti pagoda, vihara, gereja dan masjid. Jika berkunjung ke Semarang, tidak ada salahnya menengok masa lampau dengan menyambangi museum-museumnya juga.
Wisata Alam
Semarang termasuk kota yang panas tetapi beruntung, wilayah kota ini masih memiliki hawa pegunungan dari sekitar Ungaran yang merupakan ibukota dari Kabupaten Semarang. Kamu bisa mencapai kota ini dengan berkendara sekitar 30 menit dari Kota Semarang.
Ungaran dan beberapa kecamatan di sekitarnya (termasuk Ambarawa dan Bandungan) memiliki hawa yang lebih sejuk dengan dataran lebih tinggi, yakni tepat berada di kaki Gunung Ungaran. Lokasi beberapa gunung yang tak terlalu jauh dari Ungaran adalah Merbabu, Telomoyo dan Andong. Destinasi ini sangat pas buat kamu yang ingin menghirup udara segar khas pegunungan. Nikmati pemandangan yang indah sambil minum kopi yang hangat bersama keluarga, pasangan atau teman-teman kamu. Seru!
Setelah menikmati udara segar, kamu bisa lanjut ke Candi Gedong Songo yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki atau juga menggunakan jasa penyewaan kuda. Candi ini memiliki lima kompleks candi dan berada pada ketinggian sekitar 1.200, berada di lereng Gunung Ungaran. Tempat bersejarah ini ditemukan oleh Raffles pada tahun 1804 dan merupakan peninggalan budaya Hindu yang dibangun pada zaman Wangsa Syailendra di abad kesembilan. Kalau kamu berminat untuk menghabiskan waktu lebih lama dia area ini, kamu bisa menginap di area camping ground yang sangat luas, aman dan tentunya menawarkan pemandangan memukau.
Bila kamu mengarah ke Kecamatan Bandungan, kamu akan menemukan destinasi wisata lain yang tak kalah menarik, yakni Rumah Pohon Kali Kulon yang ada di Desa Sepakung, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Mengusung konsep rumah pohon, kamu bisa duduk dan menikmati deretan bukit-bukit cantik yang menjulang. Sangat pas untuk diabadikan dengan jepretan kamera.
Pondok Kopi
Para pecinta kopi sebaiknya tidak melewatkan tujuan wisata yang satu ini. Pondok Kopi, berlokasi di Desa Sidomukti, Jl. Goa Jepang, Jimbaran, Bandungan, Semarang, sangat menyenangkan untuk dikunjungi bersama teman-teman lama. Kamu bisa bernostalgia mengenang masa-masa lucu sambil menikmati pemandangan dari atas pegunungan dengan ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut ini. Bahkan, bagi kamu penggemar fotografi, view ini bakal jadi objek potret yang menawan.
Untuk mencapai kedai kopi yang awalnya vila ini sangat mudah. Kamu bisa melaju dari arah mana pun baik dari arah Semarang mau pun Yogyakarta. Meski jalannya cukup terjal tapi masih bersahabat dengan kendaraan karena jalan telah dibeton oleh pihak manajemen. Untuk masuk ke Pondok Kopi yang berada di area wisata Umbul Sidomukti ini, kamu dikenakan tarif sebesar Rp 5.000 jika membawa mobil atau Rp 2.000 kalau berkendara dengan motor. Tarif tersebut berubah pada saat akhir pekan yakni pengendara mobil dikenai biaya Rp 8.000 dan pemotor Rp 5.000.
Jika kamu ingin masuk ke kawasan panorama, kamu cukup membayar Rp 2.000 per orang. Area wisata Umbul Sidomukti buka mulai pukul 08.00 sampai pukul 17.00 di hari kerja dan pada akhir pekan, kamu bisa datang lebih awal karena tempat ini dibuka mulai pukul 07.00 hingga pukul 17.00.
Umbul Sidomukti
Destinasi wisata ini pas bagi kamu yang penat dengan kesibukan kota dan ingin cari udara segar. Beralamat di Kawasan Wisata Umbul Sidomukti, Sidomukti, Bandungan, Jimbaran, Bandungan, Jimbaran, Bandungan, Semarang, tujuan wisata ini terletak di lereng Gunung Ungaran dengan ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut. Tak heran bila destinasi ini memiliki pemandangan luar biasa terutama dari kolam renang alaminya.
Umbul Sidomukti bisa ditempuh dari arah Semarang menuju Solo dan perlu diingat kalau bus berukuran besar tidak bisa masuk area wisata ini akrena jalurnya yang sempit. Bahkan untuk mini bus pun harus dikendalikan oleh mereka yang ahli karena melewati jalannya butuh keluwesan. Kamu bisa menjajal aneka permainan yang ditawarkan di Kawasan Wisata Umbul Sidomukti ini seperti flying fox dengan dua pilihan track, marine bride di lembang, rapeling menurunl lembah sisi kolam, ATV, kolam renang alami dan jalur trekking. Flying fox-nya sendiri memiliki panjang lintasan sekitar 110 meter dengan jarak ketinggian dari titik terendah lembah di sekitar 70 meter.
Olahraga ekstrem ini tidak dianjurkan buat kamu yang memiliki paranoia ketinggian ya. Selain itu, kamu bisa menjajal marine bridge, Highest Triangle yang merupakan perpaduan tiga tantangan berupa magic box, badul bridge dan stick bridge dengan harga tiket Rp 40.000. Kamu dan teman-teman kamu yang suka naik gunung juga bisa menikmati lintas Gunung Ungaran di tempat ini loh.
Untuk bisa mengunjungi kawasan ini, kamu dibebankan biaya tiket sebesar Rp 8.000 per orang di hari kerja dan Rp 10.000 di akhir pekan serta hari libur lainnya. Untuk flying fox sendiri, kamu dikenakan tarif sebesar Rp 20.000 dan tiket marine bridge seharga Rp 18.000. Tak mahal bukan?
Eling Bening
Destinasi wisata satu ini terbilang masih baru karena diresmikan pada akhir tahun 2015 lalu. Jangan salah, meski terbilang sangat anyar, nyatanya wisata Eling Bening Bawen ini menarik perhatian para wisatawan yang bertandang ke Semarang. Letaknya tidak terlalu jauh dari Kota Semarang dan mudah diakses dengan lokasi Jl. Sarjono, Bawen, Semarang.
Tujuan wisata yang tidak jauh dari Terminal Bawen ini menawarkan panorama cantik dengan view utama Rawa Pening dengan latar Gunung Merbabu, Andong dan Telomoyo, delapan pegunungan plus hamparan sawah dan danau di kakinya. Kamu juga bisa menikmati berbagai wahana permainan seru seperti outbound, trekking, hunting foto dan mandi di kolam renang.
Bersantai dengan tenang dan jangan lupa untuk mencicipi makanan khas kuliner Indonesia yang tersedia di tempat ini seperti ikan bakar, pecel, aneka sup, tumis sayur, lontong, soto, bihun goreng dan bihun boga bahari dengan harga berkisar Rp 20.000 hingga Rp 35.000. Cukup murah bukan? Untuk masuk ke Wisata Eling Bening Bawen ini, kamu dikenai tarif sebesar Rp 15.000 dan tiket ini bisa ditukarkan dengan minuman atau untuk mendapat potongan harga makanan. Wah, asyik!
Kopeng Treetop
Kalau kamu belum pernah mendengar destinasi wisata ini, sepertinya bisa dimaklumi karena daerah wisata yang beralamat di Jl. Raya Kopeng, Batur, Getasan, Semarang ini pernah vakum kurang lebih lima tahun. Setelah masa istirahatnya, tempat wisata ini kembali dibuka. Kopeng Treetop Adventure, menawarkan wisata alam Semarang dengan keseruan melewati rintangan dari pohon ke pohon di lereng Gunung Merbabu.
Bagi kamu yang ingin merasakan sensasi permainan pemicu adrenalin, permainan fisik ini bakal menguji nyali serta ketangkasan kamu. Selain itu, terdapat pula flying fox, mountenering dan olahraga repling. Berani coba? Kamu bisa menjajal aneka permainan dengan tarif yang sudah ditawarkan. Tarif tertera termasuk akses selama dua jam ke enam sirkuit (50 tantangan, 12 flying fox), peralatan keselamatan, bantuan dan dukungan instruktur profesional, Standar Keselamatan Eropa (EN 15567-1). Tiket masuk daerah wisata ini pun murah, hanya Rp 10.000 per orang.
Tarif Permainan di Kopeng Treetop
-
Wisatawan Domestik
- Treetop Anak: Rp. 125.000,- /orang
- Treetop Dewasa: Rp. 170.000,- /orang
- Treetop Famili: Rp. 450.000,- /paket (2 Dewasa, 2 Anak)
- Zipline (long flying fox): Rp. 150.000,- /orang
- Zipline + Treetop Dewasa: Rp. 270.000,- /orang
- Treetop Anak: USD 14 /pax
- Treetop Dewasa: USD 19 /pax
- Zipline (long flying fox): USD 17/pax
Warga Negara Asing
Candi Gedong Songo
Sudah disinggung sebelumnya, Candi Gedong Songo adalah nama komplek bangunan candi peninggalan budaya Hindu yang terletak di Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia tepatnya di lereng Gunung Ungaran. Memiliki persamaan dengan kompleks Candi Dieng di Wonosobo, candi ini terletak pada ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut dan bersuhu cukup dingin sekitar 19 derajat Celcius hingga 27 derajat Celcius. Jika kamu ingin berkunjung ke Candi Gedong Songo, dianjurkan siap secara fisik karena lokasi antara candi satu dengan yang lain tidak berdekatan dan butuh tenaga ekstra kalau kamu ingin menyambangi semuanya. Kamu bisa mengunjungi lokasi ini dengan berkendara sekitar 40 menit dari Kota Ambarawa atau 10 menit dari objek wisata Bandungan. Kalau kamu tidak membawa kendaraan sendiri, tidak perlu khawatir karena ada tukang ojek yang siap untuk mengantar naik atau pun turun dari wilayah wisata.
Selain menikmati udara segar sambil melihat candi, kamu juga bisa mengadakan kegiatan camping di area camping ground yang tersedia. Nikmati malam di Semarang dengan cara berbeda dengan berendam di pemandian air panas yang ada di tempat ini. Konon, air pemandian tersebut mengandung belerang yang ampun untuk mengobati penyakit kulit.
Candi Gedong Songo buka pada jam enam pagi hingga jam lima sore dan kamu dikenakan biaya tiket masuk Rp 6.000 di hari kerja dan Rp 7.500 pada akhir pekan serta libur nasional. Untuk teman warga negara asing, dikenakan tarif Rp 35.000. Jika kamu ingin menyewa kuda untuk mengitari candi, kamu akan dikenai biaya tergantung dari berat badan dan jarak tempuhnya. Mulai dari Wisata Desa dengan tarif tiket Rp 25.000, dan bila ingin ke pemandian air panas kamu harus membayar Rp 40.000. Lain lagi jika kamu ke Gedong Dua, kamu dikenai tarif Rp 30.000 dan untuk Paket Candi Songo kamu perlu membayar Rp 50.000.
Landmark
Siapa yang gemar memotret dan berswafoto saat berwisata tidak boleh melewatkan landmark Kota Semarang yang menawan ini. Terdapat Lawang Sewu yang juga dikenal dengan mitos horornya, tempat yang konon jumlah pintunya nyaris sulit dihitung ini dulunya berfungsi sebagai kantor perusahaan kereta api Belanda dan dibangun pada tahun 1904.
Bangunannya yang bergaya klasik dengan banyaknya pintu alias lawang (bahasa Jawa Tengah) ini jadi destinasi favorit penggemar fotografi. Terdapat kepala kereta yang jadi kesukaan anak-anak dan kamu bisa mempelajari sejarah kereta api di Lawang Sewu ini.
Selain Lawang Sewu, masih banyak landmark kota yang bisa membuat kamu memburunya. Apa saja?
Tugu Muda
Tugu yang berlokasi di Salamanmloyo, Semarang Barat, Barusari, Semarang Selatan ini dibangun sebagai monumen peringatan pertempuran lima hari di Semarang. Tugu Muda dibangun pada tanggal 10 November 1950 dan diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 20 Mei 1953. Bangunan sarat sejarah ini terletak di pertemuan jalan protokoler Kota Semarang yakni Jalan Pemuda, Jalan Imam Bonjol Jalan Dr. Soetomo, dan Jalan Pandanaran.
Tugu Muda ini tak hanya sekadar bangunan karena telah menjadi saksi bisu gugurnya para pemuda dan pejuang Semarang yang membela bangsa dan negara. Terdapat pula diorama yang merekam penjajahan Jepang atas Indonesia dan museum miliki Kodam IV Diponegoro yang diisi dengan dokumentasi peristiwa heroik para pemuda di Semarang kala melawan penjajah.
Meski mempunyai masa lalu yang kelam namun kini Tugu Muda berdiri kokoh dan dijadikan tempat kumpul oleh kawula muda di Semarang.
Klenteng Sampokong
Klenteng Sam Po Kong ini adalah tempat ibadah dan ziarah dengan arsitektur bangunan bergaya khas Tionghoa dengan pilar besar dan dominasi warna merah. Tempat ini dikenal pula dengan julukan Geodng Batu dan ada yang mengatakan kalau nama ini dipakai karena asal mula tempat ini adalah sebuah gua batu besar yang terletak di sebuah bukit batu. Jika kamu tertarik mengunjungi Sam Po Kong, rasanya tidak lengkap kalau kamu tak menyambangi semua kelenteng yang ada di lokasi ini.
Kelenteng-kelenteng itu adalah Kelenteng Dewa Bumi, Kelenteng Juru Mudi, Kelenteng Sam Poo Tay Djien, dan Kelenteng Kyai Jangkar. Jika kamu gemar berswafoto, lokasi ini pun sudah menyediakan spot yang menarik dan menandai permukaan tanah dengan bentuk lingkaran. Kalau kamu ingin merasakan sensasi khas Tionghoa lebih seru, kamu juga bisa menyewa pakaian khas China di sini dengan harga mulai Rp 100.000 sampai waktu yang tidak ditentukan.
Harga tiket masuk Sam Po Kong saat ini mencapai Rp 56.000, berlaku tiket terusan untuk dua orang. Harga tiket ini mencakup harga tiket masuk ke bagian halaman klenteng, masuk ke bagian kompleks bangunan klenteng dan hio atau dupa dihargai Rp 10.000.
Gereja Blenduk
Salah satu landmark dari Kota Lama Semarang ini memiliki gaya arsitektru khas Neo-Klasikal yang menonjol. Berlokasi di Jl. Letjend. Suprapto No.32, Tj. Mas, Semarang Utara, Gereja Blenduk juga jadi spot favorit penggemar fotografi yang bertandang. Bangunan ini memiliki dua lantai dan menghadap ke arah selatan. Masih digunakan untuk peribadatan umat Nasrani, di sekitar gereja ini juga terdapat sejumlah bangunan lain dari masa colonial Belanda seperti Gedung Marba. Gereja yang memiliki nama Gereja GPIB Immanuel ini sekarang merupakan setangkup bangunan dengan façade tunggal yang secara vertikal terbagi atas tiga bagian dan telah berganti rupa beberapa kali.
Awalnya pada tahun 1753, gereja ini memiliki bentuk rumah panggung Jawa dan tujuh tahun berikutnya, kembali diubah. Pada tahun 1894, gedung ini dibangun lagi oleh H.P.A. de Wilde dan W. Westmas dengan bentuk seperti yang dilihat saat ini, memiliki dua menara dan atap kubah. Jika kamu bertandang ke tempat ini, kamu bisa menjumpai Taman Srigunting yang cukup rindang dengan orang-orang yang menikmati kawasan Kota Lama sambil mencicipi jajanan di sekitar.
Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) adalah satu masjid termegah di Indonesia yang dibangun pada tahun 2001 dan selesai di tahun 2006. Masjid ini terdiri dari bangunan utama seluas 7.669 meter per segi dan halaman seluas 7.500 meter per segi. MAJT terletak di jalan Gajah Raya, tepatnya di Desa Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Masjid yang mampu menampung jamaah tak kurang dari 15.000 orang ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Ydhoyono dan ditandai dengan penandatanganan batu prasasti setinggi 3,2 meter dan berat 7,8 ton. Prasasti yang terbuat dari batu alam Gunung Merapi ini bisa kamu lihat di depan masjid.
Salah satu yang ikonik dari MAJT selain menaranya adalah payung-payung raksasa yang ada di serambi masjid. Banyak pengunjung yang menantikan waktu payung-payung ini terbuka. Umumnya, payung-payung raksasa ini dibuka pada hari raya umat Islam namun karena kendala teknis, payung-payung ini jarang dibuka pada waktu belakangan. Tentunya, memang butuh listrik bertenaga besar dan perawatan yang mumpuni ya. Meski belum bisa melihat payung raksasa dibuka, kamu bisa naik ke menara dan melihat Kota Semarang dari ketinggian. Kamu bisa melihat kejauhan menggunakan teropong berbayar uang koin yang tersedia di puncak menara. Bahkan, terdapat restoran dengan lantai yang bisa berputar juga loh. Asyik ya!
Kawasan Kota Lama
Pada abad ke-19 hingga abad ke-20, Kota Lama Semarang menjadi pusat perdagangan. Untuk mengamankan wilayah pada masa itu, dibangunlah benteng bernama Benteng Vijhoek dan untuk mempercepat jalur perhubungan antar ketiga pintu gerbang, dibuat jalan-jalan perhubungan yang saat ini bernama Jl. Let Jen Soeprapto. Salah satu lokasi pintu benteng yang masih ada hingga kini adalah Jembatan Berok yang disebut pula dengan De Zuider Por.
Kota Lama Semarang atau sering disebut dengan Outstadt alias Little Netherland ini mencakup setiap daerah di mana gedung-gedung dibangun sejak zaman Belanda namun seiring berjalannya waktu, istilah ini terpusat untuk daerah Sungai Mberok hingga menuju daerah Terboyo. Karakter bangunan di wilayah ini umumnya mengikuti bangunan di benua Eropa pada tahun 1700-an dan dapat dilihat melalui detil bangunan serta ornament identik gaya Eropa. Ukuran pintu dan jendela yang luar biasa besar, kaca-kaca berwarna dan bentuk atap yang unik sampai ruang bawah tanah adalah khas dari gedung bergaya Eropa.
Jika kamu ingin mengabadikan wilayah ini, ada baiknya kamu mengambil spot menarik yang merupakan persimpangan tengah. Kawasan ini mempertemukan Jalan Garuda dengan Jalan Jenderal Suprapto dan di persimpangan ini terdapat bangunan tua yang dibiarkan kokoh berdiri. Latarnya yang khas jadi salah satu titik wisata menarik di Semarang sekaligus jadi buruan para pecinta fotografi atau mereka yang sekadar ingin eksis berswafoto ria.
Siapkan Fisik untuk Bertualang di Semarang
Berada di dekat pesisir menjadikan Semarang salah satu kota yang terik. Ada baiknya kamu membawa sunblock, air minum dan memakai baju-baju berwarna terang bila berniat jalan-jalan di daerah kota. Banyak street food di sekitar Simpang Lima, demikian juga dengan mal. Beberapa spot destinasi wisata berada di tengah kota sehingga mudah bagi kamu untuk mendapatkan makanan. Selalu jaga kondisi dengan cukup minum dan istirahat dengan baik.