Ini Dia Rekomendasi 10 Tisu Basah yang Harum dan Terbaik untuk Keluarga! (2023)

Tisu basah adalah produk yang digunakan untuk tujuan kebersihan. Mudah dibawa dan digunakan, menjadikan tisu basah pilihan bagi bayi hingga orang dewasa. Tisu basah biasanya memiliki tekstur tebal dan lebih berserat. Selain itu juga mengandung beragam bahan kimia atau tambahan. Seperti alkohol, parfum, essensial oil, dan pengawet. Sehingga kamu perlu jeli memilih tisu basah sesuai dengan kebutuhan. Apakah untuk orang dewasa, bayi, tisu basah yang harum atau tanpa kandungan bahan kimia sama sekali. Ada beberpa jenus tisu basah yang dijual dipasaran. Berikut ini beberapa jenis tisu basah.

Ketika menyebut tisu basah untuk bayi pasti kamu akan teringat beberapa merk terkenal. Tisu basah untuk bayi biasanya tidak mengandung alkohol dan bahan kimia yang bisa membuat kulit bayi itritasi. Tisu basah igunakan untuk membersihkan kulit bayi dari kotoran yang menempel. Tisu basah bayi kadang ditambah dengan vitamin E, parfum yang lembut dan atiseptik. Tisu untuk bayi menggunakan bahan-bahan alami dan khsusu agar tidak menimbulkan ruam dan iritasi karena kulit bayi yang masih sensitif.

Seperti namanya, tisu basah ini memiliki kandungan atiseptik dan memang digunakan untuk tujuan membunuh kuman. Biasanya digunakan untuk membersihkan tangan dan berbagai peralatan sebagai ganti air dan sabun. Cara ini bisa dibilang lebih praktis ketika kamu sedang dalam perjalanan. Namun, tetap disarankan menggunakan air dan sabun jika mudah ditemukan.

Tisu basah jenis ini mengandung alkohol dengan kadar yang cukup tinggi untuk membersihkan permukaan benda. Contohnya adalah tisu basah untuk membersihkan galon. Tisu ini tidak digunakan untuk membersihkan permukaan kulit. Karena juga mengandung bahan kimia berbahaya yang lebih kuat untuk membunuh kuman dan bakteri, sehingga mudah mengiritasi kulit.

Tisu basah khusus area kewanitaan mengandung antiseptik dan berbagai bahan khusus. Misalnya ekstrak sirih dan manjakani yang memiliki manfaat untuk area kewanitaan. Karena area kewanitaan sensitif, pilihlah tisu dengan kandungan bahan-bahan alami dan lembut. Tidak banyak menggunakan bahan kimia pengawet dan parfum. Pilih dengan hati-hati agar tidak menimbulkan iritasi ya. Penggunaan tisu basah dan tisu basah yang harum untuk area kewanitaan tidak disarankan terlalu sering. Karena akan membunuh bakteri baik yang berfungsi untuk menjaga area kewanitaan dan menyeimbangkan pH.

Tisu basah memiliki beragam bahan kimia tambahan, seperti alkohol, pengawet, antibakteri, dan pewangi. Karena disimpan dalam keadaan basah, bahan pengawet dan antibakteri menjadi komponen penting. Agar tisu basah tetap higienis dan tidak menjadi tempat berkembangnya bakteri. Jika tidak hati-hati tisu basah juga bisa mengandung bahan kimia berbahaya seperti paraben. Jadi ketika membeli tisu basah terutama tisu basah yang harum perhatikan bahan kimia yang ditambahkan. Pilihlah bahan-bahan yang alami atau aman untuk kulit dan kesehatan. Selain itu tetap perhatikan tanggal kadaluwarsa, karena bahan kimia di dalamnya menjadi berbahaya atau racun jika sudah kadaluwarsa.

MIT memang secara umum digunakan sebagai bahan kosmetik dan produk perawatan badan. Berfungsi untuk menghilangkan dan menghambat pertumbuhan bakteri serta mikroorganisme berbahaya. Bahan ini yang menjadikan tisu basah awet disimpan lama. Kekurangannya, MIT membuat kulit menjadi sensitif dan menyebabkan dermatitis. Turunan MIT diantaranya MI; 2-Methyl-3(2H)-isothiazolone, 3(2H)-Isothiazolone, 2-methyl-, Caswell No. 572A, 2-Methyl-4-isothiazoline-3-one.

Kamu pasti sudah familiar dengan bahan kimia satu ini. Paraben memang bahan kimia yang sering digunakan pada kosmetik. Bermanfaat untuk mengcegah pertumbuhan bakteri dan jamur. Namun bahan ini bisa menyebabkan reaksi alergi. Seperti gatal, ruam kemerahan, nyeri, bengkak atau rasa seperti terbakar. Hati-hati menggunakan produk mengandung patraben pada bayi dan anak-anak. Jenis paraben yang paling sering digunakan pada produk kosmetik adalah methylparaben, propylparaben, dan butylparaben. Dalam kemasan produk, paraben (para-hydroxybenzoate) dapat ditulis dengan nama-nama seperti methylparaben, propylparaben, butylparaben, dan ethylparaben.

Klorin merubakan bahan kimia yang biasa digunakan sebagai desinfektan. Dicampur pada cairan pembersih rumah tangga atau untuk mensterilkan kolam renang. Hindari menggunakan tisu basah yang harum atau tisu basah yang mengandung klorin pada bagian tubuh. Tisu basah dengan klorin biasanya hanya digunakan untuk membersihkan permukaan benda. Reaksi alergi yang bisa terjadi jika klorin terpapar pada kulit adalah gatal dan kemerahan, kulit bersisik dan kering. Hal ini dikarenakan klorin mampu mengikis minyak alami pada kulit.

Meskipun tampak remeh dan sepele, tapi penggunaan tisu basah tidak bisa sembarang loh. Ada cara penggunaan dan penyimpanan yang direkomendasikan. Agar hasilnya maksimal dan bisa disimpan dalam jangka waktu yang lama. Simak tips berikut ini ya!

Di bagian awal tadi sudah dijelaskan beberapa macam tisu basah. Jadi cermati dulu kemasannya sebelum membeli. Apakah tisu basah antiseptik, mengandung alkohol, tisu basah yang harum atau tanpa pewangi. Tisu basah yang mengandung antibekteri tanpa alkohol bisa digunakan pada tubuh, wajah dan permukaan benda. Sedangkan tisu basah yang mengandung alkohol pada kadar tertentu tidak disarankan digunakan pada wajah.

Gunakan satu lembar tisu basah hanya pada satu permukaan beda. Hindari pemakaian berulang pada benda lain. Karena justru akan memicu penyebaran bakteri dan kuman. Juga jangan gunakan tisu basah yang harum ketika sudah mulai mengering. Benar-benar hanya sekalai pakai.

Meskipun banyak tisu basah dan tisu basah yang harum mengandung desinfektan, tapi tetap membersihkan bakteri lebih efektif menggunakan air. Gunakan tisu basah pada saat tidak memungkinkan menggunakan air atau sedang dalam perjalanan saja. Jika membersihkan rumah gunakan air dan cairan pembersih yang lebih sesuai.

Tisu dengan kandungan antibakteri atau disinfektan berkadar tinggi juga tidak cocok untuk kulit dan tangan. Bisa menyebabkan tangan kering dan justru iritasi. Beberapa tisu basah ini memiliki kandungan kimia MCI (methylchloroisothiazolinone) yang dapat menyakiti kulit. Menyebabkan munculnya ruam terutama pada bagian tubuh tertentu yang lebih sensitif. berdasarkan rekomendasi Kementerian Kesehatan, cuci tangan menggunakan sabun dapat menurunkan risiko penyakit diare, mencegah infeksi cacing, infeksi mata, penyakit kulit, penyakit kronis hingga kematian.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyebut aturan dasar disinfeksi mengharuskan suatu produk tetap berada di permukaan dalam jangka waktu tertentu. Kuman atau bakteri akan mati setelah paparan dengan disinfektan sekitar 3-10 menit. tergantung kekuatan disinfektan yang digunakan. Jadi jangan hanya mengelap beberapa detik, lap perlahan dengan tisu basah lalu biarkan sisa cairannya mengering dengan sendirinya.

Tisu basah tidak sepenuhnya terbuat dari pulp kayu seperti tisu kering atau tisu toilet. Jadi jangan membuang tisu basah ke dalam toilet ya, karena akan susah hancur dan menyumbat toilet. Buang tisu basah pada tempat sampah agar tidak mencemari lingkungan.

Simpan tisu basah dalam suhu ruangan dan tertutup rapat. Tisu basah yang disimpan di tempat terlaku panas atau dingin akan merusak kandungan di dalamnya. Tisu basah tidak disarankan disimpan di dalam mobil, karena suhunya bisa tinggi jika mobil disimpan di luar. Cukup tinggalkan tisu kering saja.

Berikut ini 10 rekomendasi tisu basah yang harum untuk seluruh keluarga. Memiliki aroma yang lembut dan bebas bahan kimia berbahaya.