Hadir di bumi dalam jumlah jutaan jenis, ada banyak ikan-ikan yang tidak hanya lezat tapi juga bagus dikonsumsi oleh manusia. Kandungan protein, omega 3,dan omega 6 diketahui dapat mencerdaskan otak anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.

Hampir seluruh jenis ikan yang ada di lautan boleh dikonsumsi oleh manusia. Tetapi, tergantung lokasinya, ada juga ikan-ikan yang sebaiknya tidak dikonsumsi karena dikhawatirkan mengandung zat merkuri yang beracun. Nah, untuk sajian menu sehari-hari, tidak ada salahnya menghadirkan ikan-ikan terlezat berikut agar si kecil makin cerdas dan sehat:

Kakap

Daging yang tebal dan gurih, membuat ikan kakap menjadi buruan yang layak dikonsumsi manusia. Di daerah yang dekat dengan pesisir, selain menawarkan ikan kakap segar, masyarakat sekitarnya juga mengolahnya sebagai kerupuk ikan untuk oleh-oleh yang lebih awet dan praktis. Kakap mengandung zat-zat penting seperti protein, omega 3, selenium, dan zat besi.

Tuna

Sebagai perenang yang andal untuk melawan arus, ikan tuna dapat mencapai kecepatan 77 km/ jam saat berenang. Mungkin karena keistimewaannya ini, ikan tuna memiliki warna daging yang berbeda. Yaitu berwarna kemerah-merahan dengan kandungan myoglobin yang tinggi. Tuna menandung zat-zat penting seperti selenium, vitamin B6, vitamin B12, dan fosfor.

Ikan tuna bisa dimasak beraneka macam olahan. Seperti pepes ikan tuna, sarden, ikan tuna bakar, nasi goreng, dan sebagainya. Lezat banget!

Tenggiri

Sumber gambar www.keprifishingclub.com

Bahan daging ikan tenggiri begitu populer di tengah masyarakat. Selain menjadi kerupuk ikan atau camilan sebagai oleh-oleh, ikan tenggiri juga disajikan dalam bentuk empek-empek dan bakso.

Daging ikan tenggiri bisa menjadi bahan masakan di rumah agar anak tak jajan makanan sembarangan. Misalnya, bunda bisa membuat siomay atau batagor bandung dari bahan ikan tenggiri.

Biasanya tubuh ikan tenggiri pipih memanjang dengan kulit bersisik halus. Kandungan penting dalam tenggiri di antaranya adalah protein, lemak, kalsium, dan zat besi.

Salmon

Termasuk dalam ikan yang penuh dengan perjuangan, ikan salmon merupakan jenis ikan yang unik. Ia akan bertelur di tempat air tawar seperti sungai-sungai yang berarus deras. Kemudian, setelah telur-telur menetas, bayi ikan salmon akan melawan arus sungai untuk kembali ke lautan luas atau air asin.

Inilah kenapa, daging ikan salmon begitu menggoda selera dan memanjakan lidah peminatnya. Ikan salmon banyak diolah untuk restoran Jepang yang menyajikan menu sushi.

Ikan salmon mengandung selenium, fosfor, dan vitamin B5 dalam jumlah yang tinggi.

Kerapu

Di Indonesia, ikan kerapu sering membuat para foodie jatuh cinta dengan cita rasanya. Tersebar di seluruh samudera yang ada di dunia, ikan kerapu terdapat berbagai jenis. Seperti ikan kerapu bebek, ikan kerapu batik, ikan kerapu macan dan masih banyak lagi jenis ikan kerapu lainnya.

Ikan kerapu mengandung zat-zat penting di antaranya adalah protein, fosfor, zat besi, kalsium, dan lemak.

Menu masakan yang lezat dari bahan ikan kerapu, di antaranya ikan kerapu kuah asam, tim ikan kerapu, bakso ikan kerapu, sup ikan kerapu, ikan kerapu asam manis, dan lainnya. Hmm... jadi lapar, kan?

Tongkol

Cita rasa ikan tongkol akan membuat ketagihan dan menambahkan nasi putih ke dalam piring. Saat dewasa, ikan tongkol bisa memiliki ukuran tubuh sekitar 1 meter di habitat alami atau lautan lepas. Sedangkan, ikan tongkol yang kecil berukuran sekitar 5-6 cm. Sisiknya berwarna keperakan dan berkilau.

Kandungan bermanfaat dalam tongkol di antaranya adalah protein, kalium, dan lemak.

Untuk mengolah ikan tongkol, biasanya hanya cukup direbus dan digoreng atau dibuat pepes ikan. Menu lain biasanya bumbu rujak, asam manis, gulai ikan tongkol, ikan tongkol kuah kuning dan sebagainya. Mak nyuss.. lezatnya!

Kembung

Sumber gambar www.bukalapak.com

Menurut para ahli perikanan, ikan kembung masih satu keluarga dengan ikan tongkol, ikan cakalang, dan ikan tuna. Tubuhnya berukuran kecil dan masuk dalam genus Rastrelliger serta keluarga Scrombridae. Ikan ini banyak mengandung protein, kalium, dan lemak.

Ikan kembung mudah dijumpai di perairan Nusantara dan biasanya dijual untuk diolah menjadi ikan asin atau ikan pindang. Proses pengasinan masih menjadi cara pengolahan favorit karena bisa bertahan lama atau awet hingga berbulan-bulan setelah ditangkap.

Ikan kembung yang segar nantinya akan dibelah dan dijemur hingga pipih dan mengeras. Kemudian, diasapi dan diberi garam. Proses ini dapat menghentikan bakteri dan jamur sehingga daging ikan kembung menjadi lebih tahan lama disimpan.

Jika ingin mengolah kembali, ikan kembung bisa direndam dalam air panas sekitar 2-3 menit. Kemudian, baru diolah seperti biasanya dengan beragam bumbu masakan. Misalnya, ikan kembung sambal tauco, ikan kembung bakar, ikan kembung goreng, ikan kembung asam manis, ikan kembung pedas manis dan sebagainya.

Cakalang

Ikan yang bernama latin, Katsuwonus pelamis ini menjadi tangkapan penting bagi nelayan di Samudera Hindia. Bahkan, di seluruh perairan kepulauan Nusantara, nelayan bisa menangkap ikan cakalang dengan mudah. Dagingnya berwarna putih dan lembut. Serta duri berada di antara tubuhnya dan lebih mudah dikonsumsi.

Menurut para ahli ikan cakalang adalah satu- satunya genus Katsuwonus yang ada di muka bumi. Pada saat dewasa, ikan cakalang bisa mencapai bobot 18 kg dan panjang 1 meter. Namun, umumnya ikan cakalang yang biasa ditangkap di perairan tanah air berukuran panjang tubuh sekitar 30-50 cm saja.

Kandungan omega 3 ikan cakalang sangat tinggi. Ini sebabnya, anak-anak dianjurkan untuk mengonsumsi ikan cakalang setiap hari agar memaksimalkan fungsi otaknya.

Tangkapan ikan cakalang segar umumnya akan diproses pengawetan dengan cara diasapi. Di Manado, ikan cakalang asap disebut juga dengan cakalang fufu. Rasanya nikmat dengan berbagai olahan masakan. Seperti ikan cakalang bakar bumbu kecap, nasi goreng ikan cakalang, sambal ikan cakalang, abon ikan cakalang, dan ikan cakalang rica, serta masih banyak lagi.

Bandeng

Jelas ikan yang satu ini memang tak terbantahkan lagi kelezatannya. Bahkan, ikan bandeng menjadi salah satu menu favorit anak-anak.

Bila Anda berkunjung ke kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, ikan bandeng yang sudah dimasak presto (panci bertekanan tinggi) akan menjadi oleh-oleh khas primadona. Ikan bandeng presto akan dimasak lagi dengan cara digoreng menggunakan tepung dan telur sehingga berselimut kulit yang garing dan krispi. Biasanya, akan dilengkapi pula dengan sambal tomat yang lezat.

Daging ikan bandeng begitu lembut dan berwarna putih. Semakin nikmat karena kadar garam di dalam dagingnya rendah dan tidak terlalu asin seperti ikan lautan lainnya.

Ditilik dari segi familinya, ikan bandeng tergolong dalam Chanidae yang masih tersisa. Sementara, 6 spesies lain sudah punah sejak ratusan tahun lampau. Biasanya, ikan bandeng akan menetaskan telur di perairan lautan lepas. Namun, setelah menetas dan bayi ikan bandeng berusia 2-3 minggu, ikan bandeng pindah ke sungai atau rawa yang berair payau (perpaduan air laut dan air tawar).

Selain hasil tangkapan nelayan di lautan lepas, ikan bandeng kini sudah banyak dibudidayakan sendiri oleh para peternak ikan di tambak-tambak atau kolam ikan.

From our editorial team

Memperhatikan Ciri-ciri Ikan yang Layak Konsumsi

Nah, sekarang Anda sudah tahu jenis-jenis ikan yang lezat dan bergizi untuk anak. Jangan lupa untuk memperhatikan ciri-ciri ikan yang layak dikonsumsi saat membelinya seperti aroma yang amis, insang berwarna merah, dan mata yang terang agar Anda bisa menyajikan ikan yang segar dan layak untuk disantap.