12 Rekomendasi Makanan Aneh di Indonesia Ini Ternyata Bernutrisi, Percaya Nggak?

12 Rekomendasi Makanan Aneh di Indonesia Ini Ternyata Bernutrisi, Percaya Nggak?

Makanan aneh nyatanya tak hanya ditemukan di luar negeri. Karena sebenarnya Indonesia masih memiliki banyak kuliner dari yang terkesan biasa hingga aneh. Bahkan sebelum mencoba, melihatnya saja sudah enggan mencoba. Tapi siapa sangka makanan aneh ini ternyata bernutrisi, lho. Nah, berikut beberapa rekomendasi makanan aneh yang tersedia di Indonesia.

Baca juga

Tinggal di Indonesia, berarti siap menghadapi beragam suku, budaya, dan bahasa. Tinggal di Indonesia, berarti juga harus siap lidah mencicipi aneka rasa kuliner. Kebanyakan pedas, asin, dan asam. Tapi, itu membuat perutmu kenyang lho. Tinggal di Indonesia berarti siap bertahan membayangkan makanan enak yang ternyata terbuat dari bahan yang di luar dugaanmu. Bahan-bahan makanan ini memang mengandung nutrisi tinggi seperti protein, karbohidrat, bahkan vitamin. Tak jarang, makanan tersebut disebut aneh bagi sebagian orang. Karena tak semua menyukainya, bahkan mau mengonsumsinya. Penasaran, apa saja sih makanan aneh ini? Ini dia daftarnya.

1. Teripang

Teripang atau timun laut adalah makanan yang biasa dikonsumsi sebagian masyarakat. Teripang dijual di pasaran, kadang diolah menjadi sayur, tumis, bahkan keripik. Teripang mengandung protein tinggi. Namun, bila kamu tidak biasa dan pernah alergi makanan laut, lebih baik jangan deh.

2. Rujak Cingur

Rujak cingur sering dikonsumsi masyarakat daerah Jawa Timur, khususnya kota Surabaya. Kuliner khas kota Surabaya ini sering dipadu dengan sambal petis, kacang tanah, tempe, dan sayuran seperti timun. Rujak cingur pada dasarnya berbahan hidung sapi. Cingur atau hidung sapi termasuk sejenis kikil yang biasa dikonsumsi. Teksturnya yang kenyal dan gurih bila dibumbui, membuat makanan ini nomor satu di daerah Jawa Timur. Mau coba?

3. Sate Kere

Walau pun namanya “kere” alias miskin, tapi makanan ini bukan ditujukan untuk orang tidak mampu. Bukan. Penamaan “kere” dikarenakan sate ini dihidangkan tanpa daging. Melainkan, dari tempe menjos, tempe biasa, dan kikil. Sate kere bisa kamu jumpai di daerah Jawa Tengah, tepatnya di Solo. Sate kere cocok dijadikan cemilan sore hari atau teman makan nasimu. Rasanya gurih-gurih begitu.

4. Sate Ular

Ular? Ya ampun! Hewan berbisa ini ternyata memiliki kandungan protein tinggi dan diklaim dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Daging ular dianggap dapat menghangatkan tubuh, dan pastinya tidak beracun. Karena bisa sudah dihilangkan. Meskipun dikonsumsi masyarakat di warung-warung yang berjualan saat malam hari, namun ular termasuk hewan konservasi. Keberadaannya mulai punah, bahkan bila benar-benar punah, bisa merusak keseimbangan ekosistem dan rantai makanan. Duh!

5. Sate Biawak

Sama halnya dengan sate ular, daging biawak mengandung protein tinggi dan berkhasiat menambah kejantanan para pria. Stamina pria pun bertambah, begitu klaimnya. Selain daging, lemaknya dimanfaatkan untuk bahan minyak oles dan juga sate. Sate biawak sering disebut “nyambik”, menurut orang Jawa. Biawak ini juga hidup di daerah sekitar sungai atau danau. Biawak juga termasuk hewan langka dan pendukung rantai makanan. Seharusnya sih tidak dikonsumsi. Bagaimana menurutmu?

6. Belalang Goreng

Belalang atau walang, merupakan serangga pemakan dedaunan. Belalang juga sering ditemukan di sekitar lingkungan kita, bahkan di kebun sekali pun. Pasalnya, belalang halal dikonsumsi. Namun, bagaimana sih rasanya? Kabarnya, rasa belalang atau walang goreng ini gurih seperti keripik. Di daerah Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), hewan ini kerap dijajakan oleh warga sekitar desa. Ketika musim belalang, bahan cemilan goreng ini melimpah dan siap disantap. Nyam!

7. Jus Cacing Tanah

Cacing tanah sebenarnya berprotein tinggi. Hewan invertebrata yang suka menggeliat di tanah ini juga biasa dijadikan bahan obat tipus lho. Namun, pengolahannya tentu saja berbeda. Tidak langsung dimakan mentah, oke? Cacing tanah diolah dengan cara dikeringkan. Setelah kering, dijadikan serbuk halus sampai tidak kelihatan bahwa itu cacing tanah. Lalu, dibuat jus deh. Bukan langsung memasukkan cacing tanah, lalu dijus ya!
Untungnya, cacing tanah merupakan resep obat turun-temurun bagi sebagian orang untuk mengatasi anak sulit makan. Bagaimana, tertarik?

8. Rempeyek Laron

Hewan bersayap yang terbang ke arah lampu atau benda bercahaya usai hujan ini sering diburu masyarakat sebagai bahan makanan. Biasanya, laron diperangkap dengan mengelilingi lampu, setelah berjatuhan, ditampung ke dalam baskom untuk diolah. Tebak diolah jadi apa? Ya, rempeyek laron. Hewan hasil metamorfosis dari rayap kayu ini bisa diolah menjadi bahan makanan. Tentunya, bagian tubuh laron dibersihkan dulu agar tetap higienis. Laron yang mengandung protein ini, dicampur bersama kerupuk rempeyek dan digoreng. Hm, bagaimana ya rasanya?

9. Sate Kuda

Kuda yang tampak gagah ketika berlari dan berdiri, ternyata bisa dimakan dagingnya. Daging kuda, khususnya kuda liar, bermanfaat untuk mengobati alergi kulit, mencegah diabetes, dan menambah stamina. Sate kuda umumnya sering diburu pria dewasa untuk meningkatkan vitalitas. Sate kuda pun dijual di daerah Jawa Barat (Depok, Bandung), Yogyakarta, dan Sumbawa. Sate kuda aman dikonsumsi karena memiliki takaran nilai gizi seimbang, mulai dari protein tinggi, nol karbohidrat dan kolesterol, dan kalori tinggi. Sedangkan untuk vitamin dan mineral, juga termasuk dalam takaran aman untuk kesehatan.

10. Sate Buaya

Buaya yang buas dengan taring tajam sering diburu karena nilai keeksotisan kulitnya. Tak jarang, kulit buaya digunakan sebagai bahan aksesori tas, ikat pinggang, dan doompet. Tak tanggung-tanggung, daging buaya juga dimanfaatkan sebagai konsumsi manusia pada umumnya. Sate buaya biasa dijual di daerah Sumatera dan Kalimantan. Untungnya, buaya yang dimasak sate berasal dari penangkaran buaya. Ada pula daging buaya yang diolah secara khusus layaknya daging sapi yang dikemas dalam plastik. Bila kamu ingin memasak sendiri, kamu bisa coba-coba membuat sate buaya rumahan. Berani coba?

11. Lawar

Lawar adalah masakan tradisional khas Bali. Lawar berbahan dasar daging babi, darah babi segar, parutan kelapa, buah nangka, dan bumbu-bumbu pilihan. Cara pengolahannya cukup unik demi menyiasati tampilan seperti sayur urap. Mula-mula, daging babi dicincang, tapi tidak halus. Kemudian, daging babi dan sayuran (parutan kelapa, buah nangka, bumbu-bumbu) dimasak setengah matang. Saat masih dalam panci atau wajan, segera campurkan darah daging babi segar sebagai pewarna makanan. Aduk hingga merata. Penyajian lawar tidak sembarangan. Lawar khusus dibuat pada saat upacara agama saja, meskipun hotel dan restoran wilayah setempat sudah menyajikannya layaknya hidangan mewah.

12. Ulat Sagu

Ulat sagu merupakan hewan yang hinggap di pohon sagu yang sudah mati. Selain pohon sagu, hewan ini juga hinggap di pohon kelapa mati. Ulat ini sebenarnya menjadi perantara pembusukan tumbuhan, pun juga masih dalam tahap perkembangan sebelum menjadi kumbang. Ulat sagu tenar di masyarakat Papua dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Masyarakat setempat mengonsumsinya karena banyak mengandung vitamin dan protein tinggi, apalagi bila dimakan mentah sambil dibumbu sate. Hmm, nyam!

From our editorial team

Mencoba Makanan Unik dan Menantang

Makanan-makanan aneh di Indonesia ini bikin badan bernutrisi, percaya nggak? Percaya atau tidak percaya, silakan mencobanya. Dua belas makanan aneh ini bisa dibilang unik dan menantang bagi sebagian orang. Penikmat hidangan seperti ini juga harus tahu dan siap terima resiko ya, hihi.

Selamat mencoba!