Kreatif dan Nyentrik, 11 Pakaian Unik Anti-Mainstream Ini Bisa Jadi Ide Busana Karnaval atau Event Spesial Lainnya!

Pakaian termasuk kebutuhan primer bagi manusia, jadi kamu akan dianggap tak normal apabila melupakannya. Selain menjadi kebutuhan primer, pakaian juga dianggap sebagai penghias dan simbol sosial bagi si pemakaianya. Orang dengan banyak uang akan cenderung mengenakan baju berharga mahal sebagai wujud dari gengsi.

Menjadi elemen penting dalam dunia fashion, pakaian mewujudkan gaya, style, dan gengsi seseorang. Dunia fashion saat ini sudah bergeser sangat jauh, terbukti dengan fungsi pakaian yang kini sudah berubah.

Dahulu pakaian dikenakan untuk menutup tubuh dari rasa dingin maupun panas, serta menjaga tubuh dari serangan binatang namun sekarang sangat berbeda.

Pergeseran fungsi dalam dunia fashion berawal dari seseorang yang gemar menjadi pusat perhatian dan tak suka tampilan mainsteam, seperti mengenakan kaos berbahan katun atau nilon saja. Kini banyak sekali ide fashion yang tak masuk akal sehingga membuat tampilan pemakainya menarik banyak perhatian, malah kadang terlihat sangat konyol.

Hal ini kerap kali dipertontonkan oleh para presenter TV maupun acara-acara fashion kelas internasional. Tak heran hal ini seringkali menarik perhatian dan terkesan anti mainstream dengan pakaian yang terlihat unik.

Pakaian menjadi cermin akan suatu tren dunia yang sedang hits. Seiring kemajuan zaman, sejumlah pakaian aneh dianggap wajar karena diklaim sebagai tren yang sedang berkembang.

Terkadang orang-orang tetap mengenakan pakaian unik nan aneh untuk kesenangannya sendiri. Mereka memilih event-event berkelas, mulai dari red carpet, fashion show, pesta, hingga acara pernikahan. Sekarang ini banyak desainer busana yang mendesain naju pengantin yang unik dan tak biasa.

Nicky Minaj pernah terlihat mengenakan baju unik dan dandanan yang nyentrik saat menghadiri acara 53rd Grammy Awards 2011. Penyanyi cantik ini mengenakan baju bermotif leopard full print with a little hint of black dengan tatanan rambut blonde super afro.

Tidak hanya Nicky saja, Bjork terlihat sangat ikonik dengan dress angsa yang dipakainya saat acara Oscar 2001. Pakaian ini didesain oleh desainer asal Macedonia, Marjan Pejoski. Tak hanya bentuknya saja yang unik, ternyata angsa yang ada di pakaian Bjork juga bisa bertelur. Aneh bukan?

Ternyata desainer tak hanya mendesain pakaian yang 'wajar' saja. Di ajang fashion show mereka kerap kali memamerkan busana yang unik dan belum pernah terpikirkan sebelumnya.

Keunikan busana yang dirancang oleh para desainer terkadang bisa dibilang aneh, mencengangkan, bahkan bisa mengundang tawa para penontonnya. Busana yang unik, aneh, dan nyentrik ini terkadang menjadi tren dan disukai oleh banyak orang sehingga dibanderol dengan harga yang tak murah.

Sebut saja peragaan busana di London, mulai dari fashion show bisaa hingga yang bertajuk Lingerie London. Para model di acara tersebut akan memeragakan busana yang unik dan aneh di atas catwalk. Biasanya para desainer akan merancang model pakaian yang nyentrik dengan landasan seni body painting yang cocok dengan gaya asli rancangan busananya.

Fashion show busana bermaterial sampah pernah dilakukan di daerah Yogyakarta dan Bandung. Dalam acara ini, banyak orang kreatif yang berkumpul untuk menampilkan busana hasil daur ulang sampah, mulai dari plastik bekas, kepingan compact disk, bungkus makanan, hingga bungkus bawang merah.

Hasil karya para peserta berupa pakaian daur ulang warna-warni dengan desain yang menarik. Apalagi setelah dipakai dan dipamerkan oleh para model catwalk.

Salah satu busana unik dari sampah pernah dibuat oleh Khairunnisa Yunia. Bersama lima temannya, Khairunnisa membuat gaun daur ulang saat peringatan "Hari Peduli Sampah Nasional" di Bandung.

Pelajar Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Bandung tersebut berhasil membuat gaun menggunakan sampah bungkus kopi, sedotan, botol tutup bekas, bungkus buah, kantong plastik, busa sandal, hingga sendok plastik bekas.

Di dalam acara tersebut, banyak peserta yang berasal dari kalangan pelajar. Selain menemukan aneka busana unik, acara tersebut juga diikuti oleh beberapa kegiatan lainnya seperti akses gerakan pungut sampah, hingga fashion show busana daur ulang sampah hasil karya para peserta. Gimana, kamu tertarik mengenakan salah satunya?

Dikenal sebagai mainan bongkah plastik terkenal di dunia, lego ternyata bisa dibuat menjadi busana pengantin yang cukup unik. Tak seperti gaun pengantin pada umumnya yang dibuat menggunakan kain sutera maupun satin, seorang desainer asal Jepang membuatnya dari mainan lego.

Rie Hosokai membuat Lego Wedding Dress yang cantik dan unik menggunakan Lego yang tersusun dengan sangat rapi dan menarik.

Rie membagi gaun Legonya menjadi dua bagian, depan dan belakang, sehingga saat mengenakannya, dua bagian tersebut akan disatukan kembali. Susunan bongkahan lego dibuat mengembang pada bagian lengan dan bawahnya. Selain itu, Rie memilih warna putih sebagai warna dasar gaunnya. Dia menyusun tiap bongkahan lego dengan sangat rapi sehingga tak mudah lepas.

Rie Hosokai merupakan salah satu desainer dengan karya busana yang unik. Terkenal suka bereksperimen, dia pernah menggunakan balon sebagai bahan dasar pembuat gaun.

Runway Men's Fashion Week adalah salah satu ajang peragaan busana unik dan bergengsi di Amerika. Setiap tahun, acara ini memamerkan ide-ide busana yang cukup 'gila' dari para desainer ternama, salah satunya Rick Owen.

Rick mendesain baju dengan kasur lipat atau matras yang dililitkan ke tubuh para modelnya. Bernuansa monokrom dan warna-warna bumi, seperti coklat dan hijau zaitun, Rick membuat mayoritas busana hasil karyanya dipasangkan dengan celana dengan potongan melebar favoritnya.

Bayangkan saja saat mengenakan baju ini, kamu bisa tidur maupun berguling-guling dimana saja tanpa takut terbentur dan cedera.

Sebelumnya, Rick pernah membuat busana dengan desain yang sangat berani. Selain desainya yang nyentrik, Rick tak segan-segan meminta modelnya untuk saling gendong saat memamerkan busana hasil karyanya di atas panggung. Hal ini tampaknya menjadi salah satu ciri khas Rick Owen yang sangat ekstrem.

Di panggung London Fashion Show Week, Perayaan Copacabana dan Karnaval Budaya ala Brasil berhasil menyedot perhatian media dan para penikmat fashion. Berlangsung meriah, acara ini ternyata memamerkan koleksi tas, sepatu, dan busana berbahan buah-buahan karya para desainer ternama. Salah satu desainer dengan rancangan yang unik adalah Charlotte Olympia.

Tidak hanya di acara London Fashion Show Week saja, ternyata salah satu fotografer New York, Ted Sabrase pernah memotret model berbusana item menu makanan. Tubuh langsing para model dan pakaian yang unik dari makanan itu diabadikannya pada tahun 2009.

Tak jauh berbeda dengan Ted Sabrase, fotografer lainnya bekerjasama dengan desainer untuk mengemas aneka makanan dalam sebuah pakaian yang menarik dan pantas dikenakan para model. Desainer Feld dan Wesley Nault menyusun pakaian berbahan dasar makanan selama 15 jam.

Para modelnya terpaksa harus berdiri lebih dari enam jam untuk mendapatkan bentuk pakaian sesuai keinginan para desainer tersebut.

Gaun biasanya memang terbuat dari kain namun siapa sangka ternyata koran bekas bisa jadi bahan utama untuk membuatnya. Bermodalkan kreativitas yang tinggi, seorang desainer rumah mode Dior, John Galliano, pernah merancang busana berbahan dasar koran bekas.

Terinspirasi dari foto supermodel, Tiggy, tren menggunakan koran sebagai karya haute couture tersebut masih diingat pecinta fashion. Bahkan hingga sekarang ini, masih banyak desainer yang berinovasi dengan koran.

Rupaya, koran juga bisa digunakan sebagai bahan dasar pembuat aksesoris pelengkap busana. Cukup gunakan lembaran-lembaran koran bekas yang kamu miliki di rumah ditambah dengan ketelatenan dan kreativitas, mungkin kamu bisa membuat pakaian unik maupun aksesori simpel namun sangat bernilai.

Masih ingat dengan acara MTV Video Music Awards tahun 2010? Pada acara tersebut, diva pop internasional, Lady Gaga mengenakan gaun daging yang sangat kontroversi. Dirancang oleh Franc Fernandez, gaun tersebut memiliki berat mencapai 22 kg. Tak memiliki bau amis sama sekali, ternyata gaun yang dikenakan oleh Lady Gaga ini makan berbau manis.

Dianggap sebagai gaun yang paling ikonik di tahun 2010, gaun daging Lady Gaga kini disimpan di museum Rock N Roll Walk of Fame, Cleveland, Ohio, Amerika Serikat. Meskipun terbuat dari daging mentah, gaun ini tak membusuk dan hancur karena sudah melalui proses pengawetan dan diwarnai kembali menggunakan jeroan sapi.

Sesaat setelah mengenakan gaunnya, Lady Gaga dihubungi oleh direktur museum yang meminta izin untuk menyimpannya. Untuk mengangkut gaun daging ini, pihak museum menyiapkan peti dan truk khusus dengan suhu yang bisa diatur. Misi penyelamatan gaun daging milik Lady Gaga dikenal dengan sebutan "Women Who Rock" exhibition.

Mc Donald adalah salah satu restoran cepat saji yang pernah menyelenggarakan fashion show yang unik dan menarik. Berhasil menampilkan 20 dress berbahan dasar food packaging, acara ini menjadi salah satu ajang kreativitas para mahasiswa. Dinamai "McDCouture Show", acara tersebut dilaksanakan sebanyak tiga kali dalam satu tahun.

Untuk menyelenggarakan acara ini, pihak penyelenggara memerlukan 4.600 bungkus sandwich, 1.770 kotak kentang goreng, 1.100 sedotan, 600 kertas bungkusan take away, 500 tempat saus, dan 100 plastik es krim McFlurry. Para pesertanya merangkai bungkus-bungkus makanan tersebut menjadi rok, crop top, hingga dress yang elegan.

Salah satu busana yang paling menyedot perhatian adalah gaun pengantin dari pembungkus Big Mac. Gaun ini mendapat apresiasi tersendiri dari Tim Gunn, Runway Project, dan para penonton yang menyaksikannya.

Selain gaun Big Mac buatan mahasiwa dari Miami International University of Art and Design, Rebekah, mahasiswi Leicester College membuat gaun dari bungkus makanan sebagai proyek tahun terakihirnya. Bertujuan mengajak masyarakat untuk mengurangi limbah, gaun panjang buatan Rebekah berhasil memenangkan The College's Sustainable Design Award 2011.

Kreativitas, membuat barang yang tak berharga kembali menjadi bernilai kembali. Seorang desainer eco-fashion dan pendidik lingkungan, Nancy Judd, membuat gaun dan akeseoris mewah berbahan dasar sampah yang tak berguna.

Salah satu karyanya yang terkenal adalah gaun berhias kaleng bekas dari Recycle Runway. Selama pembuatan karya-karyanya yang luar biasa, Nancy hanya menggunakan alat jahitnya yang sederhana.

Grace Hardy terlihat sangat berbeda saat menjadi finalis di Lady In Red Eco final Miss England. Diadakan di Birmingham, Inggris, Grace mengenakan gaun berbahan dasar kaleng Coca-Cola lengkap dengan tas tangan dan kalungnya.

Hari kasih sayang ternyata menginspirasi salah satu desainer asal Spanyol untuk merancang busana berbahan dasar cokelat. Paco Rabanner membuat gaun pengantin ala princess menggunakan cokelat. Diperagakan oleh model cantik asal Jerman, Alena Gerber, gaun buatannya terlihat cantik sekaligus menggoda.

Meskipun sangat kreatif, gaun cokelat dari Paco membuat banyak orang-orang bertanya, tentang ketahanan dan proses penyimpanan gaun tersebut. Banyak juga kelemahan yang timbul karena bahan dasar gaun tersebut. Tekstur cokelat yang tebal dan keras membuat si pemakai gaun akan kesulitan bergerak. Ribet bukan?

Kompetisi membuat gaun pengantin memang terdengar sangat biasa namun bagaimana jika tisu toilet menjadi bahan utama gaun pengantinnya? Sebuah perusahaan manufaktur tisu mengadakan kompetisi membuat gaun pernikahan menggunakan tisu. Hal ini membuat seorang mahasiswi bernama Olivia Mears membuat gaun bertema fantasi era Victorian dengan modal sebelas gulung tisu toilet.

Olivia membuat gaun pengantin dengan bantuan lem dan selotip supaya tisu tak mudah sobek. Untuk memakai dan berpose menggunakan gaun buatan Olivia, model peragaan busananya harus sangat berhati-hati supaya bentuk gaun tak berubah atau rusak.

Di New York, kompetisi membuat gaun pengantin berbahan dasar toilet berhasil menyedot perhatian para perancang busana. Untuk gaun yang terbaik, penyelenggara acara memberikan hadiah sebanyak USD 10.000 atau setara dengan Rp 133 juta.

Hasilnya seorang desiner asal Brooklyn memenangkan kompetisi ini dengan gaun dan aksesoris yang terbuat dari tujuh puluh gulungan tisu toilet. Van Tran berhasil mengalahkan 1.500 gaun pengantin berbahan tisu lainnya dan menjadi primadona Annual Toilet Paper Wedding Dress Contest.

Desainer lain yang berhasil membuat gaun dari tisu toiler adalah Katrina Chalifoux. Katrina merancang gaun ini kemudian diikutsertakan dalam kompetisi adu kreativitas yang disponsori oleh ‘Ripley’s Believe It or Not’.

Warga Desa Roomo, Gresik, Jawa Timur menyelenggarakan acara fashion show gaun dari limbah plastik. Menyasar anak berusia 6-14 tahun sebagai peserta. Acara ini berhasil mensosialisasikan kepedulian lingkungan pada masyarakat. Sebanyak 22 gaun berhasil dipamerkan dalam acara tersebut.

Tidak hanya gaun saja, masyarakat Desa Roomo juga berhasil mengkreasikan tas kresek atau trash bag menjadi aneka souvenir yang bisa jadi tambahan pendapatan. Selain menambah pemasukan, budaya pilih dan pilah sampah menjadi lebih mudah untuk dilaksanakan. Hal ini akan berdampak pada program bank sampah yang dibiayai oleh CSR.

Selain warga desa Roomo, seorang desainer asal Amerika Serikat yakni James Scott yang terkenal dengan fashion nyetriknya juga tak mau kalah menciptakan gaun unik yang terbuat dari plastik kresek sampah berwarna hitam. Mini dress tersebut tampak cantik diperagakan oleh model dalam sebuah peragaan busana Moschino Fall di tahun 2017 silam.