Baca juga

Tradisi Natal Mempererat Kebersamaan

Sukacita Natal mulai terasa di berbagai wilayah di Indonesia. Dapat kita dengar lantunan lagu Natal hingga dekorasi Natal yang menghiasi sudut-sudut ruangan pusat perbelanjaan. Pun perencanaan suguhan makanan khas Natal hingga tradisi-tradisi yang hanya dilakukan saat Natal sudah dipersiapkan.

Indonesia sebagai negara kepulauan dengan banyak suku bangsa tentu memiliki berbagai macam tradisi perayaan Natal yang berbeda di setiap daerah. Tradisi tradisional yang unik itu kerap memberikan warna dan semangat tersendiri dalam setiap perayaan Natal.

Natal yang diikuti dengan perayaan Tahun Baru tentu menjadi momen yang ditunggu-tunggu karena seluruh keluarga dan kerabat berkumpul bersama. Untuk itu tradisi Natal di Indonesia menjadi hal yang patut disyukuri karena dapat menjadi saat indah untuk mempererat kebersamaan dengan penuh sukacita.

Persiapan Menyambut Natal

Membersihkan dan Mendekorasi Rumah

Salah satu persiapan penyambutan Natal yang tidak afdol bila tidak dilakukan adalah mendekorasi rumah. Namun sebelum itu hal yang paling utama tentu membersihkan rumah itu sendiri. Selain itu ketika menerima kunjungan dari keluarga, sanak saudara, sahabat, ataupun tetangga tentu kamu tidak ingin rumahmu tampak kotor dan tidak terawat bukan?

Kamu bisa melakukan penataan ruang yang baru agar suasana menjadi lebih fresh. Keseluruhan ruang tentu wajib dibersihkan termasuk dapur. Selain renovasi letak perabot, kamu juga bisa membeli furnitur baru jika punya uang lebih. Pun kamu juga bisa mengecat dinding rumah agar rumah terlihat baru.

Setelah rumah bersih, maka proses dekorasi akan menjadi lebih mudah. Kamu bisa menggunakan dekorasi sederhana yang menggambarkan sukacita Natal. Semisal dengan menambah lampu kerlap-kerlip di halaman atau pintu rumah. Atau kamu juga bisa memilih dekorasi rumah dengan nuansa vintage dengan hiasan tanaman sulur sintetis hijau dan kaus kaki merah-putih.

Menyiapkan Hadiah Natal

Salah satu tradisi yang tidak pernah hilang pada perayaan Natal dan lumrah dilakukan adalah saling bertukar kado. Momen ini merupakan salah satu tanda kasih sayang kamu pada orang lain yang ditunjukkan dengan memberi hadiah istimewa, sesuai dengan keinginan mereka.

Kado tersebut akan menjadi hal penting yang mendeskripsikan rasa kasih sayangmu pada mereka. Tentu saja di dalamnya termasuk kado Natal yang tepat untuk kedua orang tua.

Suguhan Makanan Natal

Tidak lengkap rasanya ketika berkumpul bersama dengan keluarga, kerabat, dan orang-orang terkasih di hari natal tanpa adanya makanan di meja. Untuk itu ada baiknya untuk mempersiapkan makanan seperti kue dan minuman khas perayaan Natal.

Kamu bisa mulai mencari resep makanan dan minuman menarik yang cocok untuk disuguhkan untuk hari spesial ini. Beberapa kudapan ringan yang sering ditemukan saat Natal antara lain kue jahe atau gingerbread, permen, coklat, dan masih banyak lagi.

Bahkan di beberapa daerah di Indonesia memiliki menu makanan khas Natal yang spesial yang berbeda. Sebagai contoh antara lain sayur pangi di Manado, gore-gore di Sulawesi Tenggara, hingga ikan kuah kuning di Ambon. Terlepas dari ide resep di atas, tentu keluargamu juga memiliki resep makanan berat dan makanan ringan andalan yang selalu dipersiapkan.

Persiapan Pakaian Natal

Perayaan Natal yang menjadi momen berkumpul bersama keluarga tercinta akan menjadi menarik jika diikuti dengan mempersiapkan pakaian Natal bersama. Ini akan menimbulkan kesan yang kompak di antara anggota keluarga.

Kamu bisa mencari ide mulai dari sekarang, terutama untuk dress code saat pergi ke Gereja bersama keluarga. Kamu bisa melakukan kesepakatan untuk mengenakan pakaian bernuansa merah, putih, atau hijau yang sesuai dengan hari Natal.

Kemudian menggunakan warna berbeda saat pesta malam harinya. Pakaian Natal yang senada akan memberikan kesan dan kenangan yang berbeda selama perayaan.

Berbagai Macam Tradisi Natal di Indonesia yang Tidak Ditemukan di Negara Lain

Marbinda dan Marhobas di Sumatra Utara

Sumber gambar www.radiodelfm.co.id

Salah satu tradisi Natal di Indonesia adalah Marbinda dan Marhobas yang dapat kamu temui di Sumatera Utara. Tradisi Marbinda sendiri merupakan peristiwa mengorbankan atau penyembelihan hewan. Tentu tradisi ini dekat dengan penyembelihan hewan kurban di Hari Raya Idul Adha bagi umat Islam.

Tradisi Marbinda yang dilakukan oleh masyarakat Batak Toba ini umumnya menggunakan hewan yang telah disepakati antara beberapa orang yang telah menabung bersama. Hewan tersebut umumnya hewan berkaki empat seperti kerbau, sapi, hingga babi.

Sedangkan Marhobas adalah tradisi memasak daging hasil sembelih yang dilakukan oleh pria yang kemudian dibagikan pada warga. Biasanya orang yang dipercaya untuk membagikan daging akan terpilih untuk menjadi kepala desa pada periode selanjutnya.

Kedua tradisi di Sumatera Utara tersebut ditujukan untuk memelihara kebersamaan, rasa gotong royong, kehangatan, memeriahkan semangat Natal, dan merupakan wujud syukur atas nikmat yang telah diterima selama ini.

Rabo-Rabo di Jakarta

Sumber gambar www.thejakartapost.com

Melangkah ke pulau Jawa, tradisi Natal di Indonesia selanjutnya ada di ibukota negara, Jakarta. Rabo-Rabo adalah tradisi yang kerap dilakukan saat perayaan Natal berlangsung. Kamu bisa menemukan tradisi ini di Kampung Tugu, daerah CIlincing.

Kampung Tugu merupakan daerah yang dikenal sebagai tempat tinggal pemeluk agama Kristen Indonesia keturunan Portugis. Sebelum melakukan tradisi Rabo-Rabo, komunitas akan melakukan misa dan kunjungan ke kuburan di sebelah gereja lokal mereka. Setelah itu mereka akan melakukan tradisi Rabo-rabo yang berisi beberapa kegiatan seperti bermain musik keroncong, menari bersama dengan mengelilingi area, dan mengunjungi kerabat maupun teman.

Pada tradisi yang sudah dilakukan sejak ratusan tahun ini mengharuskan pemilik rumah untuk mengikuti pemain dan tampil bersama-sama. Dengan begitu akan muncul rantai pemain atau “ekor-mengekor”di jalanan hingga rumah terakhir di kawasan tersebut.

Tradisi ini memiliki acara puncak yang disebut tradisi mandi-mandi berupa menggambar wajah satu sama lain dengan menggunakan bedak. Arti dari aktivitas ini adalah untuk penebusan dosa, pengampunan untuk tahun baru akan datang agar dapat memulai tahun dengan bersih. Setelah itu tradisi akan ditutup dengan pesta makan di rumah terakhir yang dikunjungi.

Pertunjukan Wayang Kulit di Yogyakarta

Sumber gambar jogja.tribunnews.com

Sebagai salah satu budaya Indonesia yang ternama, wayang kulit juga menjadi salah satu tradisi Natal di Indonesia khususnya di daerah Yogyakarta. Ketika daerah lain membuat pertunjukan teatrikal kelahiran Yesus Kristus dengan pemeran manusia, maka Yogyakarta membuat pertunjukan yang diperankan oleh wayang kulit.

Selain itu pada perayaan Natal di daerah ini, Pastor atau Roma akan memimpin ibadah Natal dengan menggunakan bahasa Jawa kromo inggil dengan pakaian khas Yogyakarta, yakni blangkon dan beskap.

Ngejot dan Penjor di Bali

Sumber gambar www.tribunnews.com

Meskipun Ngejot dan Penjor kerap ditemukan pada saat perayaan Galungan Hindu Bali, kedua tradisi tersebut juga kerap ditemukan saat perayaan Natal. Menjadi salah satu tradisi Natal di Indonesia membuat Penjor yang berupa bambu dan jalinan janur kuning menghiasi gereja dan juga rumah warga yang merayakan Natal.

Penjor merupakan lambang syukur terhadap anugerah Tuhan. Sedangkan Ngejot sendiri adalah tradisi untuk saling berbagi atau mengirim bingkisan makanan di dalam masyarakat.

Ketika Natal tiba, warga Nasrani akan memasak makanan khas Bali dan membagikan makanan tersebut ke tetangga. Makanan itu sendiri disesuaikan dengan agamanya masing-masing. Ngejot merupakan simbol untuk saling menghargai terhadap sesama.

Meriam Bambu di Flores

Sumber gambar id.theasianparent.com

Beralih ke timur Indonesia, masyarakat Flores memiliki tradisi menembakkan meriam bambu saat perayaan hari besar seperti Natal. Tradisi Mangarai ini dilakukan untuk mengekspresikan kegembiraan atas kelahiran Yesus Kristus.

Saat malam Natal, meriam bambu ditempatkan di tiap sudut kota dan diledakkan saat perayaan Natal. Salah satu tradisi Natal di Indonesia yang telah ada sejak tahun 80an ini juga umumnya dilengkapi dengan pertunjukan kembang api ataupun kompetisi membuat kandang Natal.

Van Vare di Larantuka

Masih di daerah Flores, tepatnya Flores Timur, tradisi Natal yang tak kalah seru dengan meriam bambu adalah Van Vare di Larantuka. Van Varea adalah sebuah pertunjukan musik orkestra yang diiringi dengan paduan suara dari Keuskupan Larantuka yang menyanyikan lagu-lagu Natal.

Salah satu tradisi Natal di Indonesia ini dilakukan sebagai simbol untuk “membangunkan” orang-orang dari kebiasaan melakukan dosa. Musik, lagu, serta syair yang dinyanyikan pun sarat makna yaitu mengingatkan untuk selalu hidup dalam jalan yang benar dan kembali suci di hari Natal.

Kunci Taon di Manado

Sumber gambar www.wowkeren.com

Beralih ke pulau Sulawesi, tradisi Natal di Indonesia yang dilakukan oleh masyarakat Manado ini dimulai sejak 1 Desember. Memulai ritual lebih awal dari yang lain, pada awal bulan mereka yang merayakan Natal sudah mulai melakukan ibadah pra-Natal di gereja serta tradisi ziarah ke kuburan para kerabat.

Bahkan mereka juga memberikan hiasan lampu dan bunga segar di kuburan. Puncak tradisi Natal di Manado disebut dengan Kunci Taon di mana mereka melakukan pawai keliling dengan menggunakan berbagai macam kostum yang lucu yang menghibur penonton. Tradisi Natal di Manado ini biasanya diakhiri pada minggu pertama, awal bulan Januari.

Lettoan dan Lovely December di Toraja

Sumber gambar makassar.tribunnews.com

Masih di pulau Sulawesi, tepatnya di Toraja ada tradisi Natal unik yang bernama Lovely December dan Lettoan. Lovely December merupakan festival budaya dan pariwisata yang diadakan oleh Pemerintah Daerah Toraja sejak awal bulan Desember.

Festival ini terdiri dari upacara tradisional, pertunjukan seni, pameran kerajinan, wisata kuliner, dan sebagainya. Puncak festival ini terjadi di tanggal 26 Desember dengan diadakannya prosesi upacara yang disebut Lettoan. Prosesi ini merupakan peristiwa arak-arakan babi yang menjadi lambang dari tiga dimensi kehidupan manusia.

Barapen di Papua

Sumber gambar www.diadona.id

Tradisi Barapen di Papua merupakan tradisi Natal di Indonesia yang juga menarik untuk dibahas. Tradisi ini adalah sebuah ritual kuliner yang melibatkan pembakaran batu untuk memanggang babi. Batu tersebut diletakkan di dalam lubang yang digali dengan dilapisi daun pisang dan ilalang.

Tak hanya babi, bahan makanan lain seperti ubi, kangkung, pepaya, dan bahan lain juga dimasak pada lubang yang berisi batu panas menyala tersebut. Pembakaran batu tersebut merupakan wujud dari rasa syukur, kebersamaan, serta keinginan untuk berbagi.

From our editorial team

Cara Lain Merayakan Tradisi Natal dalam Keterbatasan

Untuk kamu yang berada di daerah dengan pembatasan sejumlah kegiatan Natal dan Tahun Baru 2022 dan tidak bisa melakukan tradisi Natal atau ke pusat perbelanjaan tidak perlu khawatir. Kamu masih bisa merayakannya di rumah bersama keluarga atau orang terdekat agar tetap bisa saling menjaga kesehatan. Salah satu cara sederhana untuk berbagi kemeriahan dan kebahagiaan Natal adalah dengan saling mengirim makanan atau kado ke tetangga atau teman sebagai kejutan. Kamu bisa menggunakan jasa antar online untuk melakukannya.