Cocok di Jalan Makadam, Inilah 10 Rekomendasi Sepeda Gravel Terbaik dari Penggemar Cycling (2023)

Sepeda gravel adalah salah satu jenis sepeda yang diperuntukkan bagi kamu pecinta petualangan di pelosok desa. Pada umumnya jalan pedesaan memang tidak mulus, seringkali berkerikil atau makadam.

Seperti sejarah awal sepeda gravel yang dicetuskan di Amerika Serikat, memang banyak jalan makadam yang dapat ditemukan di negara ini. Jalanan tersebut biasanya tersusun dari bebatuan kasar di bagian lapisan dasar dengan kerikil atau batu halus di lapisan yang paling atas.

Pada dasarnya sepeda gravel ini merupakan perpaduan antara sepeda cyclo cross dengan road bike. Sehingga sepeda gravel dapat melaju dengan mulus di medan berat layaknya cyclo cross, serta tetap nyaman digunakan di jalan biasa seperti road bike.

Dari segi tampilan atau bentuk, sepeda gravel lebih cenderung mirip road bike. Hanya saja ban yang digunakan bisa berdiameter hingga 40 mm atau bahkan lebih. Selain itu sepeda gravel juga memakai disc brake layaknya sepeda off road.

Sepeda gravel sendiri diperkenalkan di Indonesia beberapa tahun belakangan. Untuk itu wajar jika baru sedikit pabrik Indonesia yang menawarkan produk ini. Produsen umumnya menggunakan istilah adventure bikes, all-road, monster cross, ataupun road plus pada keterangan produk mereka.

Sebelum membeli sepeda ada baiknya untuk mempertimbangkan tujuan akhir dan jalur mana yang akan sering dilalui. Jika jalan yang dilalui dominan jalan keriting halus seperti aspal, tanah, dan pedesaan, sepeda hybrid bisa menjadi pilihan.

Lain halnya jika kamu lebih sering bersepeda di jalan beraspal namun dengan kecepatan tinggi, maka road bike lebih cocok digunakan. Untuk yang suka berlibur di jalur hutan dipadu jalanan tanah pedesaan, maka sepeda jenis MTB akan lebih baik.

Atau mungkin kamu menggunakan sepeda untuk kebutuhan mobilitas kantor yang dipadu dengan transportasi umum seperti kereta listrik, tentu pilihan yang baik adalah sepeda lipat.

Salah satu aspek terpenting yang juga tak kalah perlu dipertimbangkan sebelum membeli sepeda gravel adalah mengenal geometri rangka.

Dua poin pertama yang perlu dipertimbangkan untuk aspek ini seperti jangkauan atau jarak horizontal dari pusat braket bawah ke tengah tabung kepala, serta stack yang merupakan jarak vertikal dari pusat braket bawah ke titik inti bagian atas tabung kepala.

Nilai jangkauan yang lebih besar dapat membuat sepeda terasa lebih panjang. Sementara nilai stack yang besar akan membuat sepeda terasa lebih tinggi. Poin ketiga yang tak kalah penting adalah trail atau panjang antara garis lurus kemiringan head tube ke lintasan ban dan sumbu roda depan.

Semakin besar jarak maka akan semakin tinggi trailnya. Pada posisi ini sepeda akan lebih stabil di kecepatan tinggi, namun kurang dalam pengendalian. Sebaliknya semakin kecil jarak maka akan semakin rendah trail, yang membuat kurang stabil di kecepatan tinggi namun pengendalian lebih responsif dan gesit.

Sepeda roadbike (RB) umumnya menggunakan ukuran trail 55 hingga 61 mm. Sedangkan sepeda MTB menggunakan trail ukuran 80 hingga 100 ml. Untuk itu jika kamu menggunakan sepeda gravel di jalan makadam, maka disarankan untuk lebih condong ke standar sepeda MTB.

Untuk menentukan kesesuaian ukuran sepeda dan ban juga ada baiknya mengenal medan yang sering dilalui. Pada umumnya sepeda gravel menggunakan ukuran ban antara 35 hingga 45 mm dengan tekanan udara sebesar 15 hingga 50 psi.

Jika kamu lebih sering bersepeda di tanah datar atau jalan raya, ban berukuran 700c x 40mm bisa lebih cocok. Kebanyakan sepeda gravel sudah mengakomodasi pergantian ukuran pelek antara 700c ataupun 650b.

Lain halnya jika kamu lebih sering bersepeda di area serupa gunung, maka akan lebih baik untuk menggunakan ukuran 45mm. Ukuran ini tidak masalah untuk kamu yang menggunakan ukuran pelek 700c ataupun 650b.

Sepeda berdiameter 7000c lebih cocok digunakan untuk rata-rata pria di Indonesia, serta lebih cocok untuk bersepeda dengan cepat. Sedangkan ukuran 650b akan pas digunakan pesepeda dengan tinggi 155 cm atau kurang.

Selain itu sepeda ukuran ini lebih oke digunakan pada jalanan menanjak dengan jenis tanah yang cenderung longgar.

Bahan rangka sepeda gravel ada yang terbuat dari carbon fiber, aluminium, baja atau steel, titanium, hingga akhir-akhir ini juga muncul sepeda berbahan magnesium. Bahan karbon atau carbon fiber memiliki ciri yang ringan, kuat, tidak mudah bengkok, dan mampu meredam guncangan dengan baik.

Sedangkan untuk aluminium ringan namun sedikit lebih berat dari carbon fiber, kokoh, dan harganya relatif murah. Untuk sepeda berbahan baja atau steel dinilai sangat kuat dan bila dibandingkan dengan bahan carbon fiber, flexing feeling sepeda baja cenderung lebih empuk.

Bahan yang memiliki harga cukup mahal dibandingkan yang lain adalah titaium. Logam yang lebih kuat ini tentunya anti karat, lebih kuat dari aluminium, lebih ringan dari baja, dan dapat meredam guncangan dengan lebih baik.