Kamera lomo masih banyak diburu karena bernilai seni tinggi

Kamera Lomo dikenal bagi pecinta fotografi analog, sering juga disebut lomografi. Lomo dikenal pula sebagai kependekan dari Leningradskoye Optiko-Mechanicheskoye Obyedinenie yang artinya penggabungan mekanis optik Leningrad. Tempat itu merupakan nama dari sebuah pabrik lensa di St Petersburg, Rusia. Pabrik tersebut dikenal secara luas di dunia karena menciptakan sejumlah lensa yang dibutuhkan dalam berbagai alat-alat kesehatan.

Lomo juga menjadi sebuah teknik yang unik dan digunakan banyak orang. Teori Lomografi juga berbeda dengan fotografi pada umumnya. Dan orang yang menggunakan teknik lomografi disebut dengan lomografer. Berbeda dengan fotografer yang menggunakan teknologi tinggi dan HD dalam menghasilkan gambar yang berkualitas tinggi, maka lomografer akan menghasilkan foto yang unik dan menarik.

Jenis jepretan kamera lomo yang harus kamu ketahui

Bagi banyak fotografer, kamera Lomo disebut sebagai kamera yang gagal. Mulai dari gambar yang memiliki banyak distorsi warna, pencahayaan yang terlalu berlebihan, juga bahan dasar kamera dari plastik. Ternyata, hal itulah keunikannya. Hasil jepretan kamera Lomo akan berbeda dengan objek yang diambil.

Untuk menciptakan gambar yang lebih unik, dibutuhkan teknik yang khusus. Beberapa teknik tersebut dibutuhkan untuk beberapa jenis kamera Lomo yang berbeda, seperti Actionsampler, Fisheye, Diana, Holga dan sebagainya. Dengan teknik yang berbeda, meski objeknya sama, hasil fotonya akan jauh berbeda. Keunikan lain dari kamera Lomo adalah adanya beberapa lensa yang berbeda dalam satu kamera. Hasilnya, meski menggunakan satu kamera, dengan teknik berbeda dan lensa berbeda, bisa menghasilkan bentuk dan jenis foto yang berbeda juga. Bagi yang tidak terbiasa dengan kamera Lomo, maka akan terkejut dengan hasilnya.

Lomographic Colorsplash Camera

Jenis kamera Lomo yang pertama disebut Lomographic Colorsplash Camera. Dari namanya "colorsplash" maka Anda akan banyak bermain warna dengan kamera ini. Kamera ini digunakan untuk acara malam hari untuk memberi kesan warna yang unik dan menarik, serta mengejutkan.

Foto yang dihasilkan akan berbeda jauh dengan apa yang ditampilkan di viewfinder. Tapi, bisa dibilang Lomographic Colorsplash adalah alat flash eksternal dari kamera lomo. Alat tambahan ini menjadikan foto biasa yang Anda ambil akan memiliki warna yang super unik. Dengan teknik yang baik, Anda bisa membuat subjek fokus tetap berwarna, sedangkan latar belakangnya justru tidak berwarna. Nah, mengejutkan bukan?

Lomographic Fish-Eye Camera

Lomo Fisheye merupakan kamera Lomo 35mm dengan lensa fisheye built in di tambah jendela bidik. Ada tambahan shutter untuk mengambil foto malam, juga beberapa tombol tambahan yang menjadikan Anda bisa mengambil satu jepretan dalam banyak bingkai.

Lensa fisheye atau mata ikan ini, menjadikan cakupan pandangan sekitar 170 derajat yang menjadikan foto akan cembung dan bulat, persis seperti mata ikan. Jenis kamera Lomo satu ini terdiri dari dua jenis. Untuk tipe kedua, perbedaannya adalah viewfindernya sudah cembung dari awal, jadi kita sudah bisa memprediksi bagaimana bentuk foto sebelum mengambilnya.

Lomographic Holga

Kamera Lomo selanjutnya adalah Holga. Perbedaan dari kamera Holga dengan kamera Lomo lainnya adalah filmnya 120 medium format, sehingga menjadikan foto yang dihasilkan unik. Oleh karena itu, jenis kamera ini menjadi salah satu yang paling unik di antara kamera Lomo lainnya.

Hasil dari kamera Holga adalah cahaya yang berlebihan, efek vignette, soft focus dan efek distorsi yang menjadikan foto yang Anda ambil justru unik sekali. Namun, Anda perlu mempelajari dengan baik menggunakan kamera ini agar membuat setiap karya menjadi unik dan lebih berharga. Medium format 120 yang digunakan tentunya 4 kali lebih besar dari ukuran standar, menjadikan Anda bisa mengambil gambar dengan kualitas yang tajam dan memukau, serta lebih kaya warna.

Lomographic Frogeye Underwater

Dari namanya, kelebihan dari kamera yang satu ini adalah bisa digunakan di dalam air, meski tidak dibalut dengan casing khusus. Kamera yang satu ini sangat sulit ditemukan saat ini. Perbedaan dengan kamera Lomo lainnya, terutama Holga dan Diana, kamera ini tidak menghasilkan foto dengan 120 film, juga tidak ada pengaturan tambahan lainnya, semuanya otomatis. Sehingga, selain kemampuannya bisa mengambil gambar di dalam air, bisa dikatakan bahwa kamera ini adalah kamera Lomo yang paling membosankan.

Kamera ini disebut juga kamera mata katak, atau frogeye. Hal tersebut dikarenakan kamera ini amfibi, bisa mengambil foto di air, juga di darat. Namun, karena tidak banyak fitur tambahan, semuanya otomatis, sehingga kamera satu ini bukan menjadi pilihan favorit bagi pecinta Lomografi.

Kamera lomo yang paling populer saat ini

Di era teknologi yang semakin canggih seperti saat ini, tentunya menggunakan kamera Lomo bisa disebut nyeleneh atau aneh. Namun, teknik lomografi masih akan Anda temukan di beberapa tempat di Indonesia, seperti di Bandung, Yogyakarta, Solo, Bali, Makassar dan sebagainya. Bahkan, mereka ada komunitas khusus, loh.

Nah, berikut ini BP-Guide akan merekomendasikan kamera Lomo yang sedang favorit di pasaran. Apa saja? Simak rekomendasi BP-Guide di bawah ini :

Sprocket Rocket

Sumber gambar abeautifulmess.com

Kamera Lomo pertama adalah Lomography Sprocket Rocket Superpop! Yellow. Kamera analog satu ini muncul dengan kesan yang sinematik, apalagi saat memotret objek dengan cara panorama. Hasilnya unik, karena lensa yang digunakan adalah super wide angle. Film 35mm yang digunakan memungkinkan Anda untuk mengambil 18 foto panorama. Jadi, Anda bisa mengambil foto multi exposure dengan kamera satu ini.

Kamera ini menawarkan pengalaman lomografi yang menakjubkan dan seru. Apalagi, kamera ini merupakan sala satu kamera analog yang memiliki gigi mundur. Dengan demikian, Anda bisa memundurkan atau remix foto-foto yang sudah Anda ambil. Produk ini bisa Anda dapatkan di situs lomography.com dengan harga sekitar $89 atau setara dengan Rp 1.205.114.

Lomo LC-A+

Sumber gambar lomography.com

Kamera selanjutnya adalah Lomo LC-A 120 Camera. Produk ini memungkinkan Anda untuk mengambil foto lebih cepat dengan warna yang cerah di frame persegi 120 film. Sketsa bayangan dan kontras yang lebih bagus menjadikan kamera satu ini menjadi pilihan utama bagi Anda. Fitur yang dimiliki kamera satu ini antara lain fokus zona 4 langkah, eksposur ganda dan panjang, lampu panjang belakang, lensa kaca sudut lebar dan jarak fokus terdekat 0,6 m.

Kamera ini diklaim sebagai penyaji film yang kompak, ajaib dan otomatis. Jenis LCA juga disebut sebagai kamera pertama yang membuat lomography meledak. Digunakan oleh para siswa Austria di Kota Praha, dan menjadi salah satu kamera sepuh atau senior yang wajib dimiliki oleh pecinta lomografi. Produk ini bisa Anda dapatkan di situs lomography.com dengan harga $429 atau sekitar Rp 5.808.922.

Spinner 360°

Sumber gambar www.bhphotovideo.com

Salah satu kamera Lomo selanjutnya yang perlu Anda pertimbangkan adalah Spinner 360. Dari namanya, kamera ini menjanjikan pengalaman mengambil foto yang melewati batas lansekap panorama kamera pada umumnya. Anda bisa mengambil semua yang ada di sekeliling Anda dengan hanya satu jepretan.Itulah kenapa nama kamera ini spinner 360, yang artinya bisa berputar hingga 360 derajat.

Foto panorama 360 derajat sudah dimulai ratusan tahun lalu, tepatnya sekitar tahun 1787. Adalah seorang pelukis Robert Barker yang memulai dengan lukisannya yang merupakan gambar panorama 360 derajat. Oleh karena itu, dikenal nama "Panorama" yang merupakan gabungan dari Bahasa Yunani, Pan yang berarti semua, dan Horama yang berarti pandangan. Hingga akhirnya, pada tahun 2010, brand kamera Lomo mengeluarkan kamera Spinner 360 yang ditujukan untuk mengambil gambar berkeliling 360 derajat dalam satu foto dengan total 7 frame. Kelebihan lainnya, kamera ini bahkan bisa menghabiskan 1 rol sekaligus hanya untuk sekali jepret. Unik dan ajaib, bukan?

Produk ini bisa Anda dapatkan di situs Lomography dengan harga $99 atau sekitar Rp 1.34.520.

Diana F+

Ingin memiliki kamera Lomo Diana? Maka kamera Diana F+ menjadi salah satu produk yang perlu Anda pertimbangkan. Seperti kamera lomo Diana pada umumnya, kamera ini memiliki gaya vintage yang cantik. Kelebihan dari Diana F+ adalah Cuvee Prestige yaitu dua shutter speeds yang menjadikan Anda dapat mengambil gambar dengan menarik dan ajaib.

Kamera plastik satu ini dibuat pada awal tahun 1960-an. Kamera ini menghasilkan gambar dengan efek yang ajaib dan mind-blowing. Kamera ikonik Lomography satu ini sudah diproduksi dalam format film 120. Dapatkan produk ini di situs Lomography dengan harga sekitar $89 atau setara dengan Rp 1.205.114.

Horizon Perfekt

Sumber gambar amazon.com

Kamera yang satu ini merupakan jenis premium dari kamera Sprocket Rocket. Dengan demikian, kamera ini memiliki fitur seperti yang dimiliki sprocket rocket hanya saja hadir tanpa baterai satu pun. Bentuk kameranya sekilas seperti flash, karena biasanya terletak di atas. Diperkuat dengan aperture f/2 8-16 menjadikan Anda bisa mengambil gambar dengan gerak melingkar seperti kamera analog zaman dulu.

Kamera ini adalah kamera baru dengan sensasi kamera analog zaman dulu Apalagi, suara putaran roda gerigi di dalamnya akan terdengar ketika Anda menjepret menjadikan sensasi analog zaman dulu akan semakin terasa. Kamera Horizon Perfekt adalah buatan Rusia dan bisa Anda dapatkan di lomography.com dengan harga $349 atau sekitar Rp 4.725.673.

Diana Mini + Flash

Sumber gambar lomography.com

Kamera Diana juga muncul dalam versi mini. Kamera yang masih termasuk dalam keluarga kamera Diana ini hadir dalam ukuran yang kecil dengan potret kotak 35 mm, bidikan setengah bingkai dan akan tetap menghasilkan gambar yang menarik meski berbeda kondisi pencahayaannya. Kamera ini memungkinkan Anda untuk beralih dari format kuadrat retro ke format half time. Juga ada fitur multiple dan long exposure, mount tripod dan pelepasan kabel.

Dalam satu rol 35 mm, dengan kamera ini Anda bisa membuat 72 foto. Tombol kecil dan hanya sedikit jumlahnya menjadikan Anda mendapatkan proses pengambilan foto yang sangat memukau dan menghadirkan sensasi tersendiri. Dapatkan produk ini di situs lomography.com dengan harga sekitar $99 atau setara dengan Rp 1.340.520.

Fisheye No 2

Sumber gambar lomography.com

Tertarik dengan kamera fisheye Lomo? Produk yang BP-Guide rekomendasikan untuk Anda adalah Fisheye No. 2. Kamera satu ini menghadirkan foto yang unik dan menarik, apalagi untuk pengambilan foto close-up. Kamera fisheye 35 mm ii juga menjadikan Anda bisa berekspresi dan berkreasi dengan tambahan eksposur ganda yang panjang. Kamera ini memiliki flash built-in dan fitur burung hantu untuk pengambilan foto di malam hari.

Kamera ini menggunakan lensa fix 10 mm, dan memiliki efek super-wide-angle. Harganya cukup murah, namun menghadirkan sensasi pengambilan foto yang memukau. Meski hanya memiliki kecepatan rana 1/100 dengan bukaan 8, namun dapat menghasilkan 170 derajat vision. Kamera Fisheye no.2 memiliki viewfinder yang sudah cembung, sehingga foto yang akan diambil akan mirip dengan apa yang dilihat di viewfinder. Produk satu ini bisa Anda pesan di situs lomography.com dengan harga sekitar $75 atau setara dengan Rp 1.015.545.

Lubitel 166+

Sumber gambar lomography.com

Ingin kamera lomo yang menawarkan sensasi klasik Uni Soviet? Maka Lubitel 166+ adalah pilihan pas untuk Anda. Fitur klasik yang dimiliki kamera ini menjadikan kamera analog dengan fungsi yang menakjubkan. Anda bisa beralih dari 120 dan 35 mm film sesuai keinginan Anda.

Produk ini merupakan pengembangan dari Lubitel 166. Dengan twin refleks kamera menjadikan Anda mendapat sensasi lebih ketika memotret. Meski seluruh bagiannya dibuat dari plastik, namun kameranya terbuat dari kaca. Produk ini bisa Anda pesan di Lomography dengan harga sekitar $349 atau setara dengan Rp 4.725.673.

Fuji Instax 7s Pink

Sumber gambar lelong.com.my

Produk selanjutnya yang juga unik dan bisa menjadi bahan pertimbangan Anda adalah Fuji Instax 7s Pink. Kamera polariod point dan shoot satu ini memiliki kontrol eksposure yang manual dan memungkinkan Anda untuk mencetak foto dengan mudah dan instan. Desainnya retro, dan dengan mengatur penyesuaian kecerahan posisi maka Anda bisa mengambil foto yang sempurna di setiap saat.

Warna yang pink menjadikan produk ini sangat unik dan pas untuk Anda yang suka gaya retro. Produk ini bisa Anda pesan di Blibli dengan harga yang sangat terjangkau, yakni sekitar Rp 700.000 saja.

Supersampler

Sumber gambar wikipedia.com

Kamera yang satu ini merupakan kamera analog dengan roll film 35mm. Satu kali jepretan bisa mengambil empat gambar panorama, dalam satu cetakan.

Kelebihan dari kamera ini adalah empat buah lensa 24 mm yang bersusun di depan bagian depan kameranya. Dengan empat lensa tersebut, Anda bisa memilih mendapatkan empat foto dalam dua detik, atau empat foto dalam 0,2 detik. Selain itu, juga ada film winding mechanism yang menjadikan Anda mudah mengambil gambar terbaik. Dapatkan produk ini di Tokopedia seharga Rp 650.000.

Baca juga

From our editorial team

Coba Tantangan Baru dan Hasil Gambar yang Unik dengan Kamera Lomo

Kamera Lomo, meski termasuk kamera yang sudah lama diproduksi, namun tetap mendapat tempat di hati penggemarnya. Ada hal yang bisa dilakukan oleh kamera lomo, namun tidak ditemukan di kamera digital. Tertarik mencoba menggunakan kamera lomo?