10 Tempat Wisata Menawan di Makassar yang Sebaiknya Tidak Anda Lewatkan

10 Tempat Wisata Menawan di Makassar yang Sebaiknya Tidak Anda Lewatkan

Makassar telah lama dikenal sebagai tempat transit di kawasan timur Indonesia. Biasanya, orang-orang singgah di sini sebelum melanjutkan perjalanan ke Maluku atau Papua. Sebetulnya, rugi kalau hanya sekadar lewat tanpa sempat menjelajah ke berbagai tempat wisata di Makassar. Pasalnya, ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan ini memiliki banyak tempat menarik.

Baca juga

Mengenal Makassar, Pusat Rempah di Tepi Laut

Sumber gambar sulsel-prov.blogspot.com

Meskipun berasal dari satu garis keturunan, kerajaan kembar Gowa dan Tallo awalnya sering dilanda perang saudara selama bertahun-tahun. Kedua kerajaan itu akhirnya menyepakati sebuah perjanjian damai dan salah satu kesepakatan itu menyatakan pembagian pucuk kekuasaan, yaitu raja berasal dari Gowa dan perdana menteri berasal dari Tallo. Kini, Kerajaan Gowa-Tallo lebih dikenal sebagai Kerajaan Makassar.

Pada abad ke-16, Eropa dilanda wabah penyakit pes. Rempah-rempah dari Kepulauan Maluku dipercaya mujarab untuk menangka wabah tersebut. Kabar ini membuat negara-negara seperti Belanda, Portugis, Inggris, dan Spanyol berlomba-lomba untuk mendapatkan rempah dari tempat asalnya. Kerajaan Makassar sedikit banyak ikut terlibat dalam kompetisi ini.

Kerajaan Makassar terletak di jalur utama perdagangan rempah dari Maluku ke Malaka. Kerajaan ini memiliki Pelabuhan Sombaopu yang menjadi tempat singgah. Rempah-rempah dari Maluku disimpan di lokasi ini sebelum diambil oleh pedagang dari Malaka, Jawa, dan daerah lain.

Karena menjadi tempat penyimpanan berbagai rempah, dengan sendirinya Makassar memiliki citarasa kuliner yang beragam. Selain itu, sebagai kota pelabuhan dagang, daerah ini terbuka bagi para pendatang. Pada gilirannya, keterbukaan itu menyebabkan pembauran yang menghasilkan kekayaan budaya.

Tips untuk Anda yang Ingin Wisata ke Makassar

Sumber gambar dronestagr.am

Setelah mengetahu sejarahnya yang menarik, mungkin Anda ingin bergegas pergi ke Makassar ya. Nah, agar perjalanan wisata Anda di Makassar menjadi nyaman dan menyenangkan, ada baiknya menyimak beberapa tips berikut ini.

Gunakan Sunblock

Sumber gambar naturalblaze.com

Sebagai kota pelabuhan yang berada di dekat laut, Makassar dikarunia sinar matahari yang berlimpah. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk menggunakan sunblock atau tabir surya supaya kulit tidak menghitam atau terbakar. Anda dapat mengoleskan tabir surya pilihan beberapa saat sebelum menjelajah tempat-tempat wisata di Makassar. Anda juga bisa mengenakan topi dan kacamata hitam agar acara jalan-jalan Anda lebih terasa nyaman dan tidak terganggu sengatan dari matahari. Selain itu, penampilan Anda pun bisa tambah keren, bukan?

Selalu Siap Sedia Air Minum

Sumber gambar allencountyhealth.com

Selama Anda beraktivitas di daerah yang bercuaca panas seperti pelabuhan dan pesisir, Anda biasanya akan berkeringat lebih banyak. Proses ini dapat mengakibatkan tubuh kekurangan cairan. Sebaiknya, Anda tidak menyepelekan hal ini dan berjaga-jaga dengan membawa air minum sendiri. Rehidrasi tubuh Anda dengan minum air secara berkala. Bila memungkinkan, Anda juga bisa minum minuman isotonik yang bisa menggantikan cairan secara cepat. Hindari tempat yang terlalu terik dan bila Anda merasa pusing karena sengatan matahari, cepatlah berteduh agar terhindar dari heatstroke.

Jaga Stamina dan Kesehatan

Sumber gambar thegoodshoppingguide.com

Mana bisa Anda berwisata di Makassar atau tempat lain jika sedang sakit? Apalagi, jika Anda sudah berencana untuk mengunjungi banyak tempat di sana. Jadi, upayakan agar tubuh tetap sehat dan bugar. Anda bisa minum vitamin seperti vitamin C, vitamin B dan bila Anda penderita anemia, sebaiknya minum vitamin penambah darah sebelum beraktivitas seru di Makassar. Bawalah minuman berenergi bila dirasa perlu dan bagi Anda yang memiliki sakit tertentu, jangan sampai melewatkan jam minum obat.

Memakai Pakaian Berwarna Terang

Sumber gambar q-sport.com

Anda pasti tahu baju berwarna gelap, seperti hitam, akan menyerap sinar matahari. Meski terlihat keren, memakai baju dengan warna gelap di lokasi wisata bercuaca terik ini hanya membuat Anda cepat merasa gerah. Maka, saat mengunjungi tempat-tempat wisata Makassar, Anda sebaiknya menggunakan pakaian berwarna cerah yang dapat memantulkan cahaya matahari dan bahan yang menyerap keringat seperti katun.

Yuk, Eksplor Ragam Tempat Wisata di Makassar!

Sumber gambar maritime-executive.com

Objek wisata Makassar bisa dibilang lengkap. Anda dapat menjelajah ke berbagai tempat yang masing-masing memiliki keunikan dan sejarah tersendiri, sembari mencicip penganan khas dan membeli oleh-oleh. Bila ini pertama kalinya Anda berkunjung ke Makassar, berikut tempat-tempat menarik yang harus dikunjungi.

Benteng Rotterdam

Sumber gambar hellomakassar.com

Makassar menyimpan banyak peninggalan sejarah bernilai tinggi. Sebagian menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa penting pada masa lalu. Peninggalan sejarah itu dapat menjadi objek wisata Makassar yang akan menambah wawasan Anda. Jika dikelola dengan baik, hal ini akan mampu menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara. Salah satu dari saksi sejarah yang masih berdiri adalah Benteng Rotterdam. Bentuk benteng ini mirip dengan penyu, maka masyarakat setempat menyebutnya Benteng Panyua. Selain sebutannya yang unik, benteng ini memiliki masa silam yang menawan dan mendalam. Benteng ini merupakan simbol kejayaan Kerajaan Gowa-Tallo, baik di darat mau pun laut.

Benteng ini dibangun pada tahun 1545, dan pada awalnya bernama Benteng Ujung Pandang serta terbuat dari tanah liat. Ketika memimpin Kerajaan Gowa-Tallo, Sultan Alauddin memerintahkan agar benteng ini diperkuat dengan batu cadas dari pegunungan kapur di daerah Maros.
Benteng ini kemudian jatuh ke tangan Belanda dan namanya diubah menjadi Fort Rotterdam oleh Cornelis Speelman untuk mengenang kampung halamannya. Belanda menggunakan benteng ini sebagai gudang utama rempah-rempah di kawasan timur Indonesia.

Di dalam kompleks Benteng Rotterdam, terdapat Museum La Galigo yang memuat banyak rujukan sejarah kebesaran Makassar (Gowa-Tallo) dan daerah lain di Sulawesi Selatan.

Jika Anda ingin menapak tilas sejarah di lokasi ini, Anda bisa menumpang bus bandara dari Bandara Sultan Hasanuddin, mengunjungi Benteng Rotterdam yang berada di pinggir pantai sebelah barat Kota Makassar. Perjalanan menempuh waktu sekitar satu jam. Jika menginap salah satu penginapan di Jalan Penghibur, Anda dapat berjalan kaki selama sekitar 15 menit ke benteng ini.

Pantai Losari

Sumber gambar panoramio.com

Losari memang bukan pantai yang cocok untuk bermain pasir karena memang tidak berpasir. Anda juga tidak dapat berenang di sini karena perairannya yang dalam. Lalu, apa yang bisa Anda lakukan?

Bagi Anda yang menyukai romantisme senja, Pantai Losari sangat cocok untuk menikmati matahari tenggelam. Warga Makassar, khususnya anak muda, biasanya nongkrong di sini sekitar pukul tiga sore hingga sembilan malam. Sepertinya, tiga faktor yang membuat mereka betah di pantai ini, yaitu pemandangan laut yang indah, banyak pilihan kuliner yang enak, dan ada WiFi gratis.

Pantai Losari pernah dijuluki sebagai pantai dengan deretan warung makan terpanjang di Indonesia. Panjangnya sampai sekitar satu kilometer dengan sajian makanan dan minuman khas Sulawesi Selatan. Mulai dari pisang epe, coto Makassar, ikan bakar, sampai kopi Toraja, semua dapat Anda nikmati. Sekarang, keberadaan warung-warung itu sudah ditata lebih rapi di depan rumah dinas Wali Kota Makassar jadi lebih nyaman untuk dikunjungi.

Tidak hanya sore sampai malam, Pantai Losari sebetulnya sudah ramai sejak pagi. Banyak orang datang ke sini untuk berolahraga karena udaranya segar. Anda bisa jalan santai atau lari-lari kecil sambil merasakan embusan angin sepoi-sepoi di sekitar pantai.

Rasanya ada yang kurang kalau ke pantai tidak basah-basahan. Betul, tidak? Supaya tidak kecewa, Anda dapat mencoba beberapa wahana permainan air, seperti banana boat, perahu, dan sepeda air. Kalau suka memancing, Anda akan mendapat banyak teman. Di sepanjang pantai ini ada tanggul beton untuk menahan ombak, tetapi orang-orang biasa memanfaatkannya untuk duduk sambil memancing ikan. Seru sekali membayangkan duduk memancing sambil mengobrol bersama orang-orang baru di tempat itu bukan?

Terletak di pusat kota, Pantai Losari sangat mudah sekali dicapai dengan menggunakan kendaraan umum. Banyak penginapan dan fasilitas umum di sekitar pantai, jadi Anda dapat berjalan kaki ke lokasi ini. Bahkan, Anda tidak dipungut biaya untuk masuk ke objek wisata satu ini loh! Asyik!

Taman Nasional Bantimurung

Sumber gambar indonesia-tourism.com

Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung (Balbul) dijuluki sebagai "Kerajaan Kupu-kupu" oleh ilmuwan tersohor, Alfred Russel Wallace. Kurang lebih terdapat sekitar 250 spesies kupu-kupu yang ditemukan di sini. Taman ini juga merupakan salah satu dari dua kawasan kars atau kapur terluas dan terindah di dunia. Jiwa petualang Anda akan terpuaskan di sini. Anda dapat menjelajah lembah bukit kapur yang curam dengan vegetasi tropis, penangkaran kupu-kupu, air terjun, sungai yang diapit tebing kokoh, Danau Kassi Kebo yang berair biru jernih dan berpasir putih, serta gua stalaknit dan stalakmit. Tidak tanggung-tanggung, ada sekitar 80 gua alam dan prasejarah di taman nasional ini. Dua di antaranya adalah Gua Batu dan Gua Mimpi. Sepanjang jalan, Anda akan menghirup udara sejuk, menikmati suasana yang tenang, dan ditemani kupu-kupu yang terbang dengan lincah, seolah-olah sedang menari. Jangan mau kalah dengan kupu-kupu. Anda pun dapat menikmati keindahan alam Taman Nasional Babul dari udara dengan menggunakan flying fox.

Taman nasional ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan. Walau berbeda wilayah administrasi, taman ini sering dijadikan satu paket dengan objek wisata Makassar yang lain. Anda dapat berkendara selama sekitar 30 menit sampai satu jam dari Bandara Sultan Hasanuddin ke Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung. Jika tidak menggunakan kendaraan pribadi, bisa juga menumpang kendaraan umum yang disebut "pete-pete" oleh penduduk setempat. Untuk masuk tempat wisata yang satu ini, Anda cukup membayar tiket Rp 20.000 per orang.

Trans Studio Makassar

Sumber gambar indonesia-tourism.com

Trans Studio Makassar (TSM) merupakan kawasan wisata terpadu dan tematis yang berada di Jl. Metro Tanjung Bunga. TSM diresmikan pada 9 September 2009 oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Objek wisata yang satu ini terdiri dari mal, restoran, hotel, dan pantai dengan luas 2,7 hektar. Termasuk ke dalam grup TransCorp, tidak heran bila beberapa wahana di TSM diangkat dari program unggulan TransTV, seperti Dunia Lain, Jelajah, dan Si Bolang.

Secara keseluruhan, TSM menyediakan 22 wahana permainan yang dibagi dalam empat zona. Pertama, Studio Central. Zona ini dirancang tengan tema Hollywood tahun 60-an. Anda dapat menjumpai permainan untuk remaja sampai dewasa dan studio yang memutar tayangan khusus. Kedua, Lost City. Zona ini mengusung tema petualangan. Terdapat permainan kereta-keretaan untuk anak-anak di dalamnya. Ketiga, Cartoon City. Zona ini dihuni oleh tokoh-tokoh kartun dan sebagian besar wahana di sini hanya dapat dinaiki oleh anak-anak di bawah lima tahun. Dekorasinya yang berwarna-warni akan membuat anak Anda betah bermain. Keempat, Magic Corner. Zona ini bertemakan misteri dan magis yang akan bikin Anda merinding sekaligus penasaran. Sejauh ini, Magic Thunder Coaster dan Dunia Lain menjadi dua wahana paling disukai oleh pengunjung Trans Studio Makassar.

Pada hari biasa, harga tiket masuk TSM sebesar Rp 150.000. Pada hari libur atau akhir pekan, harga tiketnya menjadi Rp 200.000. Selain itu, Anda diwajibkan untuk menggunakan studio pass seharga Rp 10.000 dan berlaku seumur hidup. Kartu studio pass ini diisi sesuai jumlah yang Anda inginkan. Karena semua transaksi di TSM harus menggunakan kartu ini, sebaiknya Anda memiliki satu Studio Pass yang sudah diisi seperlunya ketika membayar tiket masuk.

Tanjung Bira

Sumber gambar indonesia-tourism.com

Terletak di ujung selatan Pulau Sulawesi, tepatnya di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan. Harga tiket masuk yang murah yakni hanya sebesar Rp 10.000 untuk wisatawan domestik dan Rp 20.000, pantai ini menawarkan pasir yang putih halus nyaris menyerupai tepung. Airnya pun memiliki tiga gradasi warna karena terpengaruh oleh kedalaman laut. Perbedaan warna itu tampak lebih indah pada waktu senja. Pantai ini masih belum seramai Bali atau Lombok, maka sangat cocok menjadi tempat liburan yang sangat menenteramkan jiwa bagi Anda yang tidak terlalu suka dengan keramaian.

Untuk mengunjungi tempat wisata di sekitar Tanjung Bira, Anda dan beberapa orang teman dapat menyewa satu perahu dengan harga sekitar Rp 250.000 sampai dengan Rp 350.000. Berkunjunglah ke Pulau Liukang Loe, Pulau Kambing, dan Kepulauan Selayar. Anda dapat menikmati keindahan bawah laut di sekitarnya. Sebaiknya tidak melewatkan kegiatan snorkeling karena air yang jernih dan arus yang tenang akan membuat aktivitas satu ini jadi lebih menyenangkan.

Setelah puas menikmati pemandangan bawah laut, Anda dapat beristirahat sebentar, lalu memulihkan tenaga dengan menyantap kuliner khas Sulawesi Selatan di penginapan. Hari berikutnya, Anda dapat mengunjungi makam Dato Ri Tiro atau melihat pembuatan kapal pinisi yang tidak terlalu jauh dari Pantai Tanjung Bira.

Anda dapat mengunjungi pantai ini dari Bandara Sultan Hasanuddin dengan menempuh perjalanan sekitar lima jam berkendara. Anda juga bisa menumpang bus DAMRI dari bandara sampai Lapangan Karebosi, lalu naik pete-pete ke Terminal Malengkeri. Berangkat dari terminal, Anda dapat naik bus ke Tanjung Bira dengan ongkos Rp 75.000 per orang. Meskipun letaknya lumayan jauh, Tanjung Bira biasanya digabungkan dalam paket wisata Makassar. Rasanya, rugi bila dilewatkan ya?

Taman Laut Takabonerate

Sumber gambar lihat.co.id

Pada masa Kerajaan Bone dan Gowa, kawasan ini memiliki nama yang mirip, yaitu Bone Riattang dan Bone Irate yang berarti gundukan pasir di selatan. Ada pula yang mengartikan Taka Bonerate sebagai hamparan karang di atas pasir.

Kawasan ini memiliki permukaan yang unik. Atol yang terdiri dari gugusan pulau-pulau gosong karang dan rataan terumbu yang luas, selat-selat sempit yang dalam dan terjal menyelingi di antara pulau-pulau gosong karang. Pada bagian permukaan rataan terumbu, banyak terdapat kolam kecil yang dalam dan dikelilingi oleh terumbu karang. Pada saat air surut sangat rendah, Anda dapat melihat daratan kering diselingi genangan air yang membentuk kolam-kolam kecil. Luas total dari atol ini 220.000 hektare dengan sebaran terumbu karang mencapai 500 kilometer per segi. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Taman Nasional Takabonerate didaulat sebagai taman laut dengan kawasan atol terbesar ketiga setelah Kwajifein di Kepulauan Marshall dan Suvadiva di Kepulauan Maladewa.

Ada 15 pulau di Taman Nasional Takabonerate yang terletak di Kecamatan Takabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar. Taman laut ini menjadi habitat bagi 242 spesies karang, 526 spesies ikan karang berwarna-warni dan unik, serta 112 spesies makroalga. Belum lagi keistimewaan lainnya. Untuk melestarikan keanekaragaman hayatinya, taman laut ini telah diajukan ke UNESCO untuk menjadi Situs Warisan Dunia sejak tahun 2005.

Di Taman Nasional Takabonerate, Anda dapat melihat karang gorgonian yang menyerupai kipas raksasa, ikan kalajengking, hiu, dan paus sperma. Anda juga dapat berenang lebih dekat dengan lumba-lumba, kura-kura, dan ikan pari. Anda dianjurkan berkunjung ke sini pada bulan April sampai Juni atau Oktober sampai Desember. Akan lebih seru kalau Anda berkunjung ketika acara tahunan Sail Takabonerate digelar. Biasanya, kunjungan ke taman nasional ini disatukan dengan paket wisata di Makassar.

Jika ingin menempuh jalur udara sampai Pulau Selayar, Anda dapat menumpang pesawat dari Bandara Sultan Hasanuddin ke Bandara H. Aroeppala dengan harga tiket berkisar antara Rp 210.000 hingga Rp 630.000. Bila Anda tertarik, menempuh jalur darat sepertinya lebih seru. Anda dapat menumpang bus dari Terminal Malengkeri Makassar ke Pulau Selayar dengan tarif Rp 100.000 per orang. Meluncur dari Pelabuhan Bira, bus akan dimuat ke dalam feri untuk menyeberang ke Pelabuhan Pamatata, lalu bus melanjutkan ke Kota Benteng kemudian ke Pelabuhan Pattumbukan. Berangkat dari pelabuhan terakhir, Anda dapat menumpang perahu kayu jolloro atau kapal cepat ke Pulau Tinabo, Takabonerate.

Menyelam pasti jadi kegiatan utama para wisatawan yang berkunjung ke tempat ini. Bukan tanpa alasan sebab pemandangan bawah laut di lokasi ini sangat indah. Sebelumnya, Anda harus mengurus izin ke Balai Taman Nasional Takabonerate. Biaya registrasi atau izin masuk taman nasional untuk wisatawan domestik sebesar Rp 2.500. Anda juga harus membayar biaya untuk menyelam dan fotografi sebesar Rp 60.000 serta biaya sewa peralatan selam dengan harga sekitar Rp 250.000.

Soal makanan, Anda dapat menikmati sajian khas Takabonerate, seperti bakso cakalang, kolak sukun, dan tentu saja ikan bakar. Anda sebaiknya memilih homestay sebagai tempat menginap sehingga dapat berbaur dengan penduduk setempat. Anda dapat melihat proses pengeringan ikan, pembuatan kapal kayu, atau ikut mencari kerang laut dan bulu babi. Mengeksplorasi kegiatan penduduk setempat tentunya akan membuat liburan Anda kali ini jadi lebih berkesan.

Malino

Sumber gambar indonesia-tourism.com

Objek wisata ini tercatat dalam sejarah sebagai tempat terjadinya dua peristiwa penting, yaitu Konferensi Malino pada tahun 1946 dan Deklarasi Malino pada tahun 2001. Barangkali dua pertemuan itu berjalan lancar karena turut dipengaruhi oleh pemandangan yang asri dan udara yang sejuk di daerah yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan ini. Sayang rasanya bila bersiteru di tempat seindah itu bukan?

Terletak di ketinggian 750 meter di atas permukaan laut (mdpl), Malino berada di kawasan lereng Gunung Bawakaraeng. Suhu di sini cukup dingin, yaitu berkisar antara 10 derajat celcius sampai 26 derajat celcius. Daerah ini mempunyai ciri khas pemandangan dengan deretan pohon pinus menjulang di antara bukit dan lembah. Selain pinus, di sini juga terdapat beberapa tumbuhan peninggalan Belanda, seperti edelweiss, pohon turi dengan bunga berwarna jingga, dan bunga masamba yang warnanya berubah-ubah setiap bulan. Selain itu, daerah ini merupakan penghasil buah dan juga sayur. Sejak zaman penjajahan Belanda sampai sekarang, Malino dikenal memiliki berbagai tempat menarik yang sering disatukan dalam paket wisata Makassar dan sekitarnya.

Tempat Wisata Lain di Sekitar Malino

  • Malino Highlands. Ini merupakan perkebunan teh peninggalan Jepang seluas 900 hektar dengan harga tiket masuk ke objek wisata ini sebesar Rp 50.000. Hamparan pohon teh yang tertata rapi di ketinggian 1.200 mdpl tampak seperti karpet hijau yang menyegarkan mata. Di tengah-tengahnya, berdiri kedai Green Cafe Pekoe, tempat untuk menyeruput teh hangat di tengah udara dingin. Di sini, Anda dapat mencoba olahraga yang seru, seperti bungee jumping, paralayang, menunggang kuda, dan bersepeda. Pada malam hari yang cerah, Anda dapat melihat bintang dan benda-benda luar angkasa yang lain. Tidak perlu bawa teropong sendiri karena sudah disediakan di sini.
  • Air Terjun Takapala Malino. Objek wisata ini terletak di Desa Bulutana, Kecamatan Tinggimoncing dengan tinggi sekitar 109 meter. Anda dapat masuk ke kawasan air terjun ini dengan membayar tiket seharga Rp 2.000. Udara di tempat ini terasa sejuk karena dikelilingi perbukitan hutan yang lebat. Selain Air Terjun Takapala, di sekitar Malino juga terdapat Air Terjun Parang Bugisi, Air terjun Lembanna, Air Terjun Biroro dengan karakter yang hampir sama. Mau menjajal semuanya? Sangat boleh kok!l
  • Gua Jepang. Bila dilihat dari luar, gua ini tampak seperti sebuah lubang dikelilingi oleh tanah. Dulu, tempat ini merupakan bungker yang digunakan oleh tentara Jepang.
  • Balla Lompoa. Balla Lampoa merupakan bangunan yang menyerupai rumah adat masyarakat Malino. Dinding, lantai, dan atap rumah panggung ini terbuat dari kayu. Malino dapat dijangkau, baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Dari Makassar, Anda hanya memakan waktu sekitar 2,5 jam ke sini. Sepanjang perjalanan, Anda akan disuguhi hamparan sawah, pegunungan, pepohonan, Bendungan Bilibili, dan aliran Sungapei Jeneberang. Di kawasan Malino terdapat berbagai fasilitas seperti penginapan dan restoran.

Masjid Raya Makassar

Sumber gambar panoramio.com

Pembangunan masjid yang terletak di Jl. Masjid Raya, Gaddong, Bontoala, Kota Makassar, ini memakan waktu satu tahun sejak 1948 sampai 1949 dengan Muhammad Soebardjo sebagai arsitek. Dana awal pembangunan hanya Rp 60.000 dari K. H. Ahmad Bone, seorang ulama dari Kabupaten Bone. Lima puluh tahun kemudian, masjid ini direnovasi secara besar-besaran sampai tahun 2005.

Masjid Raya Makassar berdiri di atas lahan seluas 13.912 meter persegi dan dapat menampung 10.000 jamaah di dua lantainya. Masjid ini memiliki dua menara setinggi 66,66 meter dan di kompleks masjid terdapat perpustakaan serta Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan.

Di masjid inilah, Musabaqah Tilawatil Quran Nasional I digelar. Presiden Soekarno pernah melaksanakan salat Jumat di sini pada tahun 1957. Begitu pula dengan Presiden Soeharto yang mendirikan salat Jumat di sini pada tahun 1967.

Masjid Raya Makassar menyimpan Al-Quran raksasa berukuran 1x1,5 meter persegi dengan berat 584 kg. Kertas dibuat secara khusus oleh Perum Peruri. Agar tulisan Al-Quran awet melekat pada kertas, tintanya terbuat dari campuran tinta bak China dan air teh kental, sedangkan kuasnya terbuat dari bambu. Spidol khusus digunakan untuk tulisan ayat berwarna hitam. Pembuatannya menghabiskan belasan liter tintan dan ratusan spidol dalam waktu 12 bulan.

Anda tidak dipungut biaya untuk memasuki masjid ini dan lokasi yang pas berada di dekat objek-objek wisata, menghindarkan Anda terlewat dari waktu salat.

Pemandian Alam Air Panas Lejja

Sumber gambar wisataindonesia.co.id

Pemandian Alam Lejja berada di Desa Bulu, Kecamatan Marioriawalokasi, Kabupaten Sopeng. Tempat wisata air panas ini dapat ditempuh dengan perjalanan selama empat jam berkendara dari Makassar. Untuk menuju ke sini, Anda harus menelusuri jalan menanjak dan menurun yang berkelok-kelok. Kelelahan yang Anda rasakan selama di jalan akan terobati saat berendam di air panas pemandian ini.

Terletak di hutan lindung berbukit, Pemandian Alam Lejja memiliki pemandangan yang indah. Suhu airnya mencapai 60 derajat celcius, ditambah dengan kandungan sulfur sekitar 1,5 persen. Airnya dipercaya berkhasiat untuk mengobati beragam jenis penyakit kulit dan tulang.
Anda harus membayar tiket masuk Rp 10.000 untuk dewasa dan Rp 4.000 untuk anak-anak. Jika Anda membawa mobil, biaya parkirnya 10.000, sedangkan untuk motor sebesar Rp 5.000. Anda dapat menyewa penginapan dengan harga Rp 200.000 per malam atau gazebo dengan harga Rp 50.000 per jam. Di Pemandian Alam Lejja terdapat kolam pribadi dan kolam umum. Ukuran kolam pribadi sekitar tiga meter. Kolam ini berada di belakang rumah panggung dan jika ingin menggunakannya, Anda harus membayar Rp 50.000 per jam.

Sementara itu, kolam umum terdiri dari lima kolam. Air di kolam pertama sangat panas. Kolam kedua lumayan dangkal dengan air suam-suam kuku dan cocok untuk anak-anak. Air di kolam ketiga sedalam leher orang dewasa dan suam-suam kuku. Air di kolam keempat bersuhu normal alis tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Kolam kelima sedikit berbeda dengan kolam lain karena dilengkapi dengan papan loncat.
Jika penasaran dengan sumber air panasnya, Anda dapat menelusuri jalan setapak di samping kolam pemandian yang mengarah bukit. Di ujung jalan, di bawah akar sebatang pohon, Anda akan melihat lubang berdiameter sekitar 50 sentimeter. Itulah tempat air panas Pemandian Air Lejja bermula.

Sarana di Pemandian Alam Air Panas Lejja ini bisa dibilang memadai. Sudah tersedia toilet, area bilas, tempat ganti baju, pondok peristirahatan, lapangan tenis, dan tempat pertemuan yang dapat menampung hingga 300 orang. Ini merupakan tempat yang wajib dikunjungi untuk melengkapi perjalanan wisata di Makassar dan sekitarnya.

Pulau Kodingareng Keke

Sumber gambar halhalal.com

Pulau Kodingareng Keke adalah salah satu pulau tidak dihuni oleh manusia di Kecamatan Ujung Tanah, Kecamatan Makassar, Sulawesi Selatan. Di sini hanya ada pohon pinus, semak, dan beberapa ekor kucing. Uniknya lagi, jenis pasir yang berbeda di sisi-sisi pulau ini. Di pantai bagian selatan berupa pecahan karang halus dan kerikil, sedangkan di bagian utara berupa pasir putih yang lembut.

Meskipun tidak terlalu jauh dari Pantai Losari Makassar, biota laut di perairan Pulau Kodingareng Keke tetap terjaga. Oleh karena itu, pemandangan bawah laut masih alami. Hanya berenang sekitar 10 meter dari bibir pulau, Anda sudah dapat melihat terumbu karang dengan bentuk dan warna, serta gerombolan ikan. Kalau Anda ingin spot menyelam yang unik, di sini ada bangkai VW Combi yang sengaja ditenggelamkan. Jangan lupa mengabadikan tempat menarik tersebut bila Anda membawa kamera bawah air.

Untuk menuju ke Pulau Kodingareng Keke, Anda dapat menyewa perahu motor dari Dermaga Kayu Bangkoa atau dermaga depan Benteng Rotterdam dengan harga Rp 500.000 sampai Rp 600.000 yang dapat dibagi dengan 10 orang. Waktu tempuh tidak terlalu lama, sekitar 40 sampai 60 menit saja dan Anda dapat melengkapi kegiatan wisata di Makassar dengan menikmati pemandangan bawah laut yang indah. Sebaiknya, Anda tidak berkunjung ke pulau ini saat musim hujan supaya liburan Anda tidak terganggu cuaca.

Baca juga
From our editorial team

Seru-seruan dengan Persiapan yang Lengkap

Menjelajah ke Makassar dengan daerah pantai yang luas memang akan sangat seru jika Anda berada dalam kondisi prima. Selalu sedia pakaian ganti jika Anda berencana untuk berenang dan tidak ada salahnya untuk membawa P3K dalam koper. Bila Anda membawa anak-anak, pastikan mereka selalu berada dalam jarak pengawasan dan tidak membiarkan anak-anak untuk berenang sendirian baik di pantai atau kolam. Selamat berkunjung ke Makassar!