Investasi Kesehatan Mata Dengan 10 Rekomendasi Kacamata Anti UV (2023)

Sinar matahari mentransmisikan beberapa radiasi elektromagnetik dalam berbagai panjang gelombang yang berbeda. Dari antara spektrum tersebut, sinar Ultraviolet (UV) berada diantara cahaya tampak dan sinar-X. Sinar UV terdiri atas UVA, UVB, dan UVC dimana sinar UVA dan UVB dinilai berbahaya untuk kesehatan mata dan kulit. Ultraviolet merupakan jenis cahaya yang tidak terlihat namun dapat berpenetrasi dengan baik ke dalam mata dan menyebabkan kerusakan.

Berbicara mengenai penyakit atau luka, kita cenderung mengabaikan kerusakan yang tidak menyakitkan padahal seringkali membahayakan diri kita sendiri. Sama halnya terjadi pada kerusakan yang disebabkan sinar UV.

Baru-baru ini pengetahuan dan kesadaran mengenai proteksi sinar UV terhadap kulit sangat berkembang, namun kesadaran ini tidak berjalan setara dengan pengetahuan mengenai proteksi mata terhadap sinar UV. Padahal, sinar UV juga bersifat destruktif pada seluruh struktur okular.

Bahaya pertama sinar UV adalah terhadap kelopak mata. Dari berbagai jenis kulit yang menutupi permukaan tubuh, kulit pada kelopak mata merupakan kulit paling tipis. Dampaknya apabila tidak dilindungi dengan baik, kelopak mata akan mengalami penuaan yang diawali dengan dehidrasi kulit kemudian menyebabkan berbagai jenis kerutan.

Selain itu, kulit disekitar kelopak mata berpotensi mengendur atau kehilangan elastisitasnya. Hal yang paling ditakutkan semua orang terutama wanita adalah munculnya bintik hitam pada wajah termasuk sekitar kelopak mata akibat hiperpigmentasi. Tidak menutup kemungkinan hiperpigmentasi terjadi apabila Anda tidak melindungi area mata dengan baik.

Bagian terdepan permukaan mata menyerap 99% radiasi sinar UV. Paparan sinar UV secara konstan pada mata tanpa adanya perlindungan dapat menyebabkan stress oksidasi dan kerusakan kumulatif, yang lebih lanjut mengakibatkan degenerasi fungsi mata yang bersifat tidak dapat balik.

Penurunan penglihatan ini disebabkan oleh degenerasi makula atau bagian belakang retina, kerusakan kornea, bahkan katarak. Apabila dibiarkan, kerusakan ini dapat menyebabkan kebutaan.

Tidak asing lagi untuk diketahui bahwa sinar UV berkorelasi erat dengan kanker kulit, sama halnya terjadi pada mata. Kerusakan kornea yang terutama disebabkan oleh pantulan cahaya matahari dari air dan masuk ke mata memberikan efek lanjut berupa meningkatnya pertumbuhan sel termasuk sel kanker.

Apabila tidak dilakukan pencegahan, kanker yang menyerang konjungtiva dan kornea mata ini dapat menyebabkan pengangkatan seluruh mata. Sangat berbahaya bukan? Untuk itu, sangat diperlukan proteksi lebih khususnya pada area mata sehingga terhindar dari bahaya yang telah disebutkan di atas.

Proteksi ini dapat dilakukan dengan tidak menatap langsung matahari tanpa media penghalang, hindari beraktivitas pada pukul 10 pagi hingga 4 sore yakni saat sinar matahari sedang terik. Terakhir, pastikan untuk menggunakan kacamata dengan ukuran bingkai yang lebar dan proteksi khusus terhadap sinar UV.

Jika dahulu kacamata merupakan suatu pengganggu penampilan dan identik dengan gangguan penglihatan, namun saat ini kacamata dijadikan fashion icon yang melengkapi penampilan menjadi lebih kasual. Banyak orang mengenakan kacamata sebagai bagian dari fashion meskipun tidak memiliki mata minus. Terlebih kacamata saat ini didesain dengan bentuk dan lebar bingkai yang beragam sehingga semakin menarik perhatian para pecinta fashion.

Kabar baiknya, penggunaan kacamata seperti ini dapat melindungi kesehatan mata Anda dari potensi penyakit yang ditimbulkan oleh sinar UV. Namun, seiring dengan semakin tingginya intensitas radiasi UV yang menembus bumi, kacamata biasa saja tidak cukup untuk melindungi mata Anda dari potensi kerusakan mata.

Sebanyak ¼ sinar UV berpotensi merusak mata dan mata kita 10 kali lebih sensitif dibandingkan dengan kulit. Sehingga diperlukan adanya perlindungan ekstra yang mampu memblokir sinar UV ini. Kacamata anti UV merupakan kacamata khusus dengan lapisan proteksi yang mampu menghalangi sinar UVA dan UVB yang membahayakan mata.

Selain sinar UV, cahaya biru yakni cahaya yang dihasilkan dari layar benda elektronik juga diketahui sebagai salah satu sumber cahaya yang dapat menyebabkan kerusakan pada mata. Kacamata anti UV juga dapat menyerap cahaya biru sehingga Anda dapat mendapatkan dua perlindungan sekaligus dalam satu kacamata yang sama!

Siapa yang tidak tahu sunglasses atau kacamata hitam? Kacamata jenis satu ini sering digunakan khususnya saat sinar matahari bersinar terik untuk melindungi paparan sinar langsung ke dalam mata. Namun, kacamata hitam ini tidak cukup untuk melindungi mata dari potensi berbahaya sinar UV, karena produk ini memiliki fungsi yang sama sekali berbeda dengan kacamata anti UV.

Meskipun memiliki tampilan lensa gelap, bukan berarti kacamata hitam melindungi Anda dari paparan sinar UV. Intensi awal lensa berwarna hitam ini adalah untuk menghalau silau matahari sehingga Anda bisa melihat dengan baik di balik sengatan matahari. Hal ini tentu saja berbeda dengan kacamata anti UV yang meskipun transparan namun mampu memblokir sinar UV.

Perlu diketahui bahwa sinar UV tidak hanya hadir saat cuaca cerah. Saat berawan pun jangan turunkan perlindungan Anda karena sinar UV eksis dan dapat membahayakan kesehatan mata. Hingga saat ini terdapat beberapa jenis lensa Anti UV yang menyesuaikan kebutuhan Anda, termasuk anak atau saudara kecil Anda yang memerlukan perlindungan lebih. Hal ini disebabkan karena banyaknya aktivitas yang dilakukan di luar rumah.

Hobi berpetualang? Sering terekspos cahaya di siang hari? Sebagian besar aktivitas dilakukan di luar ruangan? Lensa jenis ini memang dirancang untuk Anda! Pada dasarnya, jenis lensa berwarna dan anti UV melibatkan penambahan proteksi anti UV pada lensa berwarna.

Sehingga dengan hal ini, Anda mendapatkan fungsi ganda berupa perlindungan dari sinar UV sekaligus penghalau silau matahari dan meningkatkan penglihatan di siang hari. Anda tidak perlu lagi khawatir akan kesehatan mata Anda dan tetap dapat berpenampilan menarik!

Lensa berwarna mungkin tidak tepat guna jika digunakan di dalam ruangan yang cenderung gelap. Sebaliknya, lensa transparan tidak akan memberikan fungsi menghalau intensitas cahaya yang diterima mata saat berada di luar ruangan. Namun, kedua jenis lensa tersebut dibutuhkan dalam dua kondisi berbeda dan akan sangat merepotkan untuk membawa kedua jenis kacamata, terutama jika pekerjaan Anda melibatkan mobilisasi antara dalam dan luar ruangan yang cukup banyak.

Lensa reaktif merupakan lensa yang menawarkan Anda dua fungsi bahkan tiga fungsi sekaligus dalam satu kacamata yang sama! Selain memberikan perlindungan terhadap sinar UV, lensa ini dapat berubah menjadi lensa berwarna jika digunakan pada kondisi banyak cahaya, dan akan berubah menjadi transparan apabila Anda berada di dalam ruangan. Sangat praktis sekaligus serbaguna bukan?

Berbeda dengan dua lensa sebelumnya, seperti namanya lensa polarisasi merupakan lensa yang digunakan untuk menghalau cahaya matahari yang dipantulkan baik dari air, permukaan datar seperti kaca, spion, bahkan jalanan.

Lensa jenis ini cocok untuk Anda yang sering melakukan perjalanan jauh dan mengharuskan Anda mengemudi sehingga selain mendapatkan perlindungan anti UV, Anda juga dapat mengemudi dengan nyaman tanpa perlu khawatir dengan silau yang dapat menyebabkan penglihatan terganggu.

Setelah memperoleh pengetahuan mengenai bahaya yang sinar UV timbulkan untuk kesehatan mata, tentu saja kesadaran Anda untuk menjaga area mata menjadi meningkat, bukan? Baik muda ataupun tua, tidak ada salahnya untuk mulai menjaga kesehatan mata Anda karena tidak pernah ada kata terlambat untuk mencegah kerusakan akibat sinar UV.

Namun, terdapat beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat memilih kacamata anti UV. Berikut merupakan beberapa tips yang harus Anda ingat saat memilih kacamata anti UV!