10 Rekomendasi Makanan Anjing Termurah Namun Punya Kualitas yang Baik!

Memberikan makanan pada anjing bertujuan untuk menyediakan energi dan menjaga kesehatan. Seperti halnya manusia, anjing memerlukan asupan nutrisi yang mencukupi. Sehingga idealnya makanan harus mengandung gizi lengkap bukan hanya kalori.

Umumnya, pemilik memberikan makanan komersil baik berupa dry food maupun wet food untuk memenuhi asupan nutrisi anjing. Saat ini terdapat berbagai merek makanan anjing di pasaran dengan harga yang bervariasi. Perbedaan beberapa produk makanan anjing bahkan sangat signifikan.

Beberapa pemilik dapat merasa perlu menyediakan makanan anjing dari brand ternama yang memiliki harga mahal. Namun, apakah benar harus memberikan makanan brand mahal untuk memenuhi nutrisi anjing? Lantas, bagaimana dengan produk yang memiliki harga murah?

Terdapat pro dan kontra mengenai kualitas makanan anjing berdasarkan harga. Sehingga tidak jarang pemilik pun merasa bingung saat memilih makanan untuk anjing kesayangan. Ada pula yang memutuskan asal memakai produk dari brand mahal dengan maksud memberikan yang terbaik bagi anjing.

Menyediakan makanan kering biasa untuk anjing dapat menghabiskan dana sekitar Rp 2 juta per tahunnya. Sementara pemberian makanan premium bisa memerlukan anggaran antara Rp 3-5 juta per tahunnya. Jika kondisi finansial kurang baik, maka perbedaan pengeluaran tersebut bisa sangat terasa. Sehingga tidak sedikit pemilik yang memilih produk makanan yang lebih terjangkau.

Melansir dari PetPlay, untuk menentukan kualitas produk makanan anjing, sebaiknya memeriksa daftar bahan yang digunakan. Bahan yang harus ada dalam makanan anjing meliputi daging, grain (sumber karbohidrat), sayur & buah, lemak, vitamin, dan mineral. Produk makanan anjing tertentu dapat menyediakan opsi grain-free.

Beberapa produk makanan anjing diformulasikan khusus untuk kondisi tertentu, misalnya gangguan gastrointestinal. Ada pula produk yang diperkaya dengan nutrisi tambahan. Biasanya produk yang demikian dibanderol dengan harga tinggi.

Meski begitu, bukan berarti produk memiliki kualitas nutrisi terbaik. Hal yang sama berlaku bagi produk dengan harga murah yang belum tentu kualitasnya tidak baik. Agar lebih pasti, sebaiknya Anda mencermati bahan yang digunakan. Selain nutrisi, pastikan bahwa produk makanan anjing tidak mengandung bahan yang berbahaya atau berpotensi menyebabkan alergi, seperti BHA, BHT, dan glutens.

Selain menyediakan makanan bernutrisi, pemilik anjing juga perlu mengetahui cara memberikan makanan yang tepat. Takaran dan frekuensi pemberian makan anjing tergantung pada kebutuhan nutrisinya. Caranya ialah dengan menyesuaikan usia, ukuran, dan berat badan anjing.

Umumnya, pemilik memberikan makanan tipe dry food pada anjing. Anda dapat memilih produk yang sesuai dengan usia anjing supaya dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya.

Sementara untuk takaran, Anda bisa menggunakan cup atau gelas air mineral (250 ml) dan memberi makan 1-2 kali sehari. Umumnya, porsi makan anjing akan meningkat seiring pertumbuhan hingga usia dewasa.

Anjing memiliki kebutuhan yang berbeda seperti anjing yang aktif bergerak dan tidak. Sehingga asupan kalori dan porsi makan anjing juga tidak sama tergantung pada tingkat aktivitasnya.

Untuk anjing dewasa aktif dengan berat badan 10 kg, berikan makan sekitar satu seperempat cup. Sedangkan untuk tipe yang kurang aktif, satu cup makanan sudah cukup. Frekuensi pemberian makan anjing juga berbeda tergantung pada rasnya.

Tubuh anjing ras kecil melakukan pembakaran kalori dengan lebih cepat sehingga perlu makan lebih sering, sekitar 2-3 kali sehari. Sedangkan anjing ras besar cukup makan 1-2 kali sehari dengan porsi menyesuaikan kebutuhan.

Memberikan makanan yang berkualitas menjaga anjing tetap sehat dan aktif. Makanan yang sehat juga menjaga bulu anjing tetap lembut dan berkilau. Berikut beberapa tips dalam memilih makanan anjing:

Kebutuhan nutrisi setiap anjing berbeda-beda tergantung pada jenis anjing, ras, ukuran tubuh, dan usia. Oleh karena itu, sebagai pemilik Anda perlu memahami jenis dan ras dari anjing serta nutrisi yang dibutuhkannya.

Anjing dengan bulu lebat memerlukan lebih banyak protein daripada anjing berbulu pendek. Anjing dari ras besar membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak daripada anjing ras kecil sebab kebutuhan energinya lebih tinggi.

Selain itu, Anda juga perlu mencaritahu jika anjing sensitif terhadap jenis makanan tertentu. Pastikan untuk tidak memberikan bahan yang menimbulkan alergi pada anjing. Anda juga dapat mencari tahu apakah makanan kesukaan anjing baik bagi kesehatannya.

Tips memilih makanan anjing berikutnya ialah membaca komposisi bahan produk sebelum membeli. Biasanya, komposisi akan tertera pada kemasan produk. Anda dapat memeriksanya untuk memastikan penggunaan bahan yang bernutrisi.

Biasanya bahan dituliskan dalam urutan berdasarkan kadar paling tinggi ke rendah. Meskipun komposisi tidak mencakup informasi mengenai kualitas bahan, memeriksanya dapat membantu memilih produk makanan yang tepat.

Dengan membaca komposisi, Anda dapat mengetahui kadar nutrisi apa yang paling banyak terkandung pada produk. Misalnya, tercantum flaked corn, corn meal, meat, dan corn flour.

Maka produk mengandung tiga jenis bahan dari jagung, sementara hanya ada satu bahan. Hal ini mengindikasikan kandungan karbohidrat produk lebih tinggi daripada protein.

Produk sampingan (by-products) sering kali digunakan sebagai bahan makanan hewan. Produk sampingan ini meliputi bermacam-macam bagian tubuh hewan ternak yang tidak dikonsumsi manusia, seperti usus, ceker, tulang, dan kepala.

Penggunaan produk sampingan dapat dianggap kurang bernutrisi. Padahal sebenarnya terdapat beberapa jenis produk sampingan yang memiliki kandungan nutrisi tinggi.

Anda dapat memilih makanan anjing yang menggunakan by-products berupa hati, paru-paru, dan organ jeroan lain untuk memberikan asupan nutrisi bagi anjing kesayangan. Produk makanan anjing yang baik akan menggunakan produk sampingan yang berkualitas.

Makanan anjing juga dapat mengandung tambahan bahan yang berpotensi menimbulkan bahaya bagi kesehatan, seperti perasa dan pewarna. Pemilik sebaiknya memilih produk yang tidak mengandung bahan-bahan tersebut.

Anda juga bisa memilih produk makanan anjing yang telah menggunakan pewarna, perasa, dan pengawet alami. Selain bahan sintetis tersebut, ada beberapa bahan yang harus dihindari, yaitu gluten dari gandum dan jagung, BHA, BHT, dan lemak jenuh.