10 Rekomendasi HP Xiaomi 2023 Terbaru dengan Spesifikasi yang Mumpuni dan Harga Terjangkau

Xiaomi adalah produsen gadget asal China yang cukup dikenal di Indonesia. Selalu menghadirkan produk-produk terbaik dengan teknologi tercanggih membuatnya banyak diminati. Produk keluarannya tak pernah gagal memberikan sesuatu yang baru dan segar sesuai dengan selera konsumen.

Selain rangkaian produk yang sesuai kebutuhan, produk-produk Xiaomi juga dilengkapi dengan spesifikasi yang sangat mumpuni di kelasnya. Menariknya, para konsumen dapat menikmati teknologi canggih dalam produk yang beragam dengan harga terjangkau. Tak heran jika banyak orang yang memilih Xiaomi sebagai gadget favoritnya.

Xiaomi rupanya memiliki sejumlah sub-brand yang sama-sama menawarkan produk canggih dan sesuai selera. Sub-brand yang pertama adalah Mi, yang memiliki banyak peminat di Indonesia. Mi sendiri merupakan seri ponsel kelas mid-range dari Xiaomi yang dilengkapi dengan perangkat kelas atas.

Xiaomi Mi memiliki serangkaian HP yang dibanderol dengan harga cukup tinggi, sebanding dengan spesifikasi yang ditawarkan. Beragam HP yang masuk dalam kategori ini adalah Xiaomi Mi Series, antara lain adalah Mi 10, Mi 10T, dan Mi 10T Pro yang resmi masuk Indonesia. Sementara untuk Xiaomi Mi Max Series dan Xiaomi Mi Mix Series kebanyakan tidak masuk resmi ke Indonesia.

Bila berbicara mengenai sub-brand Xiaomi, rasanya para penggemar gadget pasti sudah tidak asing dengan Redmi. Redmi sendiri adalah lini ponsel yang dibanderol dengan harga murah atau entry level. Produk-produk keluarannya sangat populer di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Promosi utama Redmi adalah fitur beragam, termasuk baterai, kamera, serta layar yang besar, namun ditunjang dengan harga yang terjangkau. Redmi sendiri awalnya menggunakan nama depan Xiaomi untuk menarik minat konsumen, sehingga disebut dengan Xiaomi Redmi. Namun, pada awal 2019 sub-brand ini menjadi entitas yang terpisah dari Xiaomi. Salah satu produk Redmi yang populer adalah Redmi Note Series.

Sub-brand Xiaomi berikutnya yang hadir di Indonesia adalah Poco. Poco sendiri merupakan rebranding dari Xiaomi yang fokus menawarkan performa dengan chipset kelas atas dengan harga terjangkau. Xiaomi Indonesia disebut lebih fokus pada ponsel Poco, sehingga Redmi K series tidak hadir di Indonesia.

Poco yang pertama muncul di tahun 2018 dikenal sebagai ponsel khusus untuk negara berkembang dengan hardware highware dan harga terjangkau. Namun, pada awal tahun 2020, Poco resmi menjadi merek smartphone khusus model high-end. Salah satu rangkaian ponselnya yang populer adalah F1 Series yang dilengkapi processor Snapdragon 845 yang dikenal dengan performa kelas atasnya.

Para pengguna gadget pasti penasaran, bagaimana bisa smartphone Xiaomi hadir dengan kualitas mewah namun dengan harga yang murah. Salah satu strategi yang dilakukan oleh Xiaomi untuk menghadirkan produknya adalah dengan menekan biaya marketing. Berbeda dengan vendor lain yang menekankan iklan di media konvensional, sejak awal Xiaomi lebih mengejar iklan melalui media sosial.

Melakukan pendekatan pemasaran yang bisa dibilang kekinian, tak heran jika gadget keluaran Xiaomi populer di dunia maya. Xiaomi juga menggandeng e-commerce besar di seluruh dunia untuk mempromosikan produk-produknya. Strategi ini rupanya berhasil membuat banyak smartphone melalui toko-toko online dibandingkan toko offline.

Xiaomi juga bermitra dengan vendor pembuat SoC atau processor asal California, Qualcomm. Kerja sama ini membuat Xiaomi secara otomatis bisa mendapatkan harga SoC yang lebih murah, sehingga memangkas pengeluaran dalam pembuatan smartphone-nya. Memiliki tiga sub-brand dengan spesifikasi yang mirip juga membuat Xiaomi tidak memerlukan biaya yang besar untuk riset dan pengembangan.

Hubungan antara Xiaomi dan Qualcomm yang kuat juga sangat menguntungkan. Bahkan, ketika Qualcomm merilis Snapdragon 888, Xiaomi menjadi partner eksklusif yang merilis smartphone pertama dengan chipset tersebut melalui Mi 11. Xiaomi juga menggunakan Snapdragon 860 pada Poco X3 Pro di saat vendor lain belum menggunakannya.

Strategi berikutnya yang dilakukan oleh Xiaomi adalah menjual produk dalam jumlah terbatas. Xiaomi dinilai mampu memangkas biaya operasional lain, terutama untuk gudang dengan memanfaatkan flash sale dengan jumlah terbatas pada waktu tertentu. Tentu strategi ini tidak lepas dari kerja sama online dengan sejumlah e-commerce.

Xiaomi juga selalu menjual produk-produknya pada tanggal-tanggal tertentu untuk rangkaian ponsel termutakhir yang dirilis. Salah satu contohnya adalah Xiaomi Mi3 yang hanya tersedia sebanyak 100.000 unit saja, namun langsung terjual habis dalam waktu kurang dari 2 menit. Strategi ini secara tidak langsung membuat para konsumen berpikir bahwa produk keluaran Xiaomi adalah produk premium. Langkah ini juga berhasil membuat Xiaomi memangkas biaya penjualan lebih besar.

Xiaomi juga dikenal dengan pemikirannya mengenai jumlah keuntungan. Vendor ini memilih untuk mengambil keuntungan sedikit, namun dengan penjualan unit yang tinggi. Bisa dibilang dibandingkan vendor lain, Xiaomi adalah salah satu vendor yang mematok profit rendah dengan besaran sekitar 5% saja, termasuk purna jual, update software, dan juga risiko barang rusak.

Pemahaman mengenai batas keuntungan yang dianut oleh Xiaomi memungkinkan produk-produknya dibanderol dengan harga murah. Meski dengan keuntungan sedikit, hal ini tidak menjadi masalah, sebab Xiaomi memiliki target penjualan unit yang besar. Sehingga, Xiaomi dapat meraup keuntungan total dalam jumlah yang tinggi pula.

Strategi Xiaomi berikutnya yang sudah sangat dikenal oleh para pengguna gadget adalah memanfaatkan flash sale. Metode flash sale alias hungry marketing yang diterapkan oleh vendor ini mampu membuatnya mencatat penjualan item yang terbilang tinggi. Tak bisa dipungkiri bahwa metode ini adalah langkah tepat yang diambil Xiaomi, sebab mereka selalu berhasil menjual habis produk barunya pada momen flash sale.

Hungry marketing yang dilakukan oleh Xiaomi membuat pasar selalu merasa penasaran terhadap produk keluarannya. Dengan demikian, biaya promosi dapat ditekan. Xiaomi bahkan tak segan untuk memberlakukan harga perkenalan saat penjualan produk baru perdananya yang membuat para pengguna gadget semakin tertarik.