Baca juga
- Intip 12+ Gaya Mode 80-an yang Bisa Bikin Kamu Eksis dan Tetap Keren di Tahun Ini!
- Tampil ala Army Look dengan 9 Baju Motif Loreng yang Keren
- Bosan Kacamata Biasa? 10 Kacamata Unik dan Lucu ini Bisa Jadi Pilihan Buat Kamu yang Cari Tampilan Baru!
- Pedoman Membuat Kalung Aksesoris Hijab Unik Yang Akan Jadi Favoritmu
- 10 Sepeda Unik dan Aneh Ini Benar-Benar Ada Lho!
Mengurangi Sampah Bukan Cuma Pada Makanan Aja, Tapi Juga Fashion
Sampah yang semakin menumpuk di bumi menjadi kekhawatiran tersendiri bagi umat manusia. Melalui bidangnya masing-masing, mereka mencoba berkontribusi untuk lebih mencintai lingkungan dengan hidup minim sampah. Tidak terkecuali para pelaku fashion.
Kini banyak brand yang mulai mengkampanyekan "sustainable fashion" yang menggunakan proses ramah lingkungan selama produksi hingga barang ada di tangan konsumen. Dengan adanya kampanye ini diharapkan dunia fashion dapat berkontribusi untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
Tips Mendaur Ulang Pakaianmu
Permak Model
Tren fashion yang cepat berubah ternyata berdampak buruk terhadap lingkungan. Terbukti fashion menjadi industri penyumbang polusi terbesar kedua di dunia dengan 8-10 persen emisi karbon yang dihasilkan.
Selain itu, pembuatan produk-produk fashion juga tidak ramah terhadap lingkungan. Misalnya 1 kaos katun yang memerlukan 2.700 liter air selama proses produksinya.
Agar tidak terjadi pemborosan dan polusi yang semakin parah, coba permak model pakaian lama yang kamu miliki. Jangan terburu-buru dibuang, kamu hanya perlu melakukan sedikit perubahan untuk membuat modelnya lebih menarik dan up to date.
Lagipula, tren fashion vintage juga sedang digandrungi saat ini bukan? Jadi nggak perlu malu saat memakai baju dari nenek atau ibumu selagi muda dahulu.
Garage Sale
Baju-baju yang menurutmu sudah tidak berguna dan tidak kamu sukai bisa bermanfaat bagi orang lain, lho. Daripada dibuang, mending jual kepada orang lain dengan status preloved atau secondhand. Salah satu artis yang sangat vokal dengan gerakan ini adalah Andien Aisyah.
Ia rajin melakukan decluttering, yaitu memilah barang-barang yang sudah tidak ada nilai guna lagi baginya. Barang tersebut kemudian dijual dalam gelaran garage sale yang juga menjual kembali barang-barang milik selebriti Indonesia.
Warnai Ulang
Warna baju yang sudah pudar atau bahkan ada noda di permukaannya pasti membuatmu enggan untuk memakainya lagi. Kamu bisa menyiasati hal ini dengan menggunakan pewarna pakaian. Beri sentuhan warna baru pada pakaian lamamu agar terlihat lebih segar dan seperti baru lagi.
Untuk bisa mengganti warna ini, kamu bisa melakukannya sendiri di rumah. Kamu bisa mulai mengumpulakn baju-baju lamamu yang sudah pudar warnanya, lalu beri sentuhan baru sesuai dengan tren yang sedang berlangsung saat ini.
Jadikan Aksesori
Untuk baju-baju yang sudah tidak bisa dimodifikasi atau dijual kembali, kamu bisa mengubah fungsinya menjadi benda yang lain seperti aksesoris. Kamu pasti sering menjumpai gelang yang terbuat dari bahan kaos yang lentur atau bandana yang menggunakan kain bekas bukan?
Kamu bisa melakukan hal yang sama. Misalnya dengan memotong saku belakang celana jeans lama milikmu, lalu menjadikannya kantong make up atau kosmetik yang bisa kamu bawa kemana-mana. Dengan demikian, kamu tidak akan menyumbang satu sampah lagi di Bumi.
Malas Mendaur Ulang? Kamu Bisa Membeli Produk Karya Desainer Berikut Ini
Naadam
Brand Naadam Cashmere didirikan di New York ole Matthew Scanian. Idenya untuk Naadam lahir saat ia melakukan perjalanan ke Mongolia dan melakukan interaksi dengan penggembala di Gurun Gobi. Sejak saat itu, ia memutuskan untuk memulai organisasi nirlaba yang menjadi jalur kasmir untuk para penggembala tersebut.
Cashmere Scoop Sweater Purple Orchid adalah salah satu produknya. Sweater berwarna ungu anggrek yang sangat lembut ini terasa ringan dan membuat kulit Anda nyaman mengenakannya. Teruat dari 100% bahan kasmir yang sustainable, modelnya sangat fleksibel dan dapat dipakai di berbagai kesempatan. Produk ini bisa dibeli di situs Naadam seharga Rp 1.854.500.
Linean
Linean adalah brand lokal yang mengusung konsep slow fashion movement. Didirikan pada tahun 2017 oleh Malinda Amalia, Linean menantang rumah fashion kelas dunia yang mengabaikan lingkungan dalam proses produksinya. Linean memanfaatkan limbah sisa bahan potongan untuk diolah kembali menjadi produk-produk yang bisa dipakai.
Gauri Top-Blue adalah produk Linean yang sangat nyaman dipakai sehari-hari. Atasan dengan kerah V dan ikatan di bagian bawah memberikan kesan kasual, elegan, namun tetap sederhana. Terbuat dari linen fabric yang lembut nan halus, kamu bisa membelinya di Thefthing seharga Rp 319.000.
Allbirds
Sepatu produksi brand asal New Zealand ini adalah favorit aktor tampan Hollywood, Leonardo Di Caprio. Leo memang termasuk vokal menyuarakan kepedulian terhadap lingkungan. Allbirds sendiri mengklaim bahwa sepatu kets buatan mereka adalah yang paling nyaman di dunia. Mereka menggunakan bahan-bahan alami seperti wol, tebu, dan serat pohon.
Women's Wool Runners dari Allbirds merupakan sepatu yang ringan, lembut, breathable dan akan mendukung setiap gerakmu. Sepatu bergaya kasual ini pas banget untuk melengkapi penampilan harianmu. Produknya dijual di situs resmi Allbirds seharga Rp 1.305.000.
Reformation
Reformation memproduksi barang-barang mereka dengan menggunakan prinsip ramah lingkungan. Bukan hanya berpartipasi dalam kampanye fashion berkelanjutan, brand ini melangkah lebih jauh dari itu. Reformation didirkan oleh Yaei Aflalo pada tahun 2009.
Bahan-bahan yang digunakan berasal dari lingkungan seperti tencel dan bahan daur ulang. Bahkan beberapa produk Reformation mendapat sertifikasi Bluesign dan Oeko-Tec Standard 100. Ronan Dress adalah salah satu produk unggulannya. Gaun midi dengan trim renda pada bagian ujung ini hadir dalam suasana santai dan kasual. Detail ikat di bagian belakang dan kerah berbentuk hati membuatnya semakin manis dan feminin.
Kamu bisa membelinya the situs resmi The Reformation seharga Rp 4.142.000.
Everlane
Satu lagi brand fashion ramah lingkungan, Evelane. Menyadari betapa banyaknya air yang digunakan untuk memproduksi 1 item fashion, pabrik denim Everlane yang berada di Vietnam menggunakan kembali 98% air yang sudah mereka gunakan.
Salah satu gebrakannya adalah koleksi jaket dari 3 juta sampah botol yang diluncurkan pada musim dingin 2018 lalu. Jaket bernama Puffy Puff ini punya desain menawan dan warna menarik lho. Tidak kelihatan sama sekali kalau terbuat dari bahan daur ulang.
Produk lain dari brand ini adalah The Perform Legging. Terbuat dari 58% nilon daur ulang dan 42% elastane, legging kasual ini pas banget untuk menemani keseharianmu. Detail pinggan tinggi dengan saku pada bagian dalam menambah kenyamananmu saat memakainya. Produk ini tersedia di situs Everlane seharga Rp 812.000.
Brother Vellies
Brother Vellies, brand yang didirikan oleh Aurora James ini telah memenangkan CFDA Vogue Fashion Fund 2015 atas kerjasamanya dengan pengrajin asal Afrika. Mereka membuat sepatu dan tas yang elegan bagi semua wanita.
Signature, koleksi tas dan dompet dari brand ini memiliki rantai kayu keras berukir Kenya dengan logo emas yang cantik. Talinya dapat dilepas pakai sesuai kebutuhan. Warna khusus ini, yaitu grapefruit yang termasuk dalam edisi terbatas.
Produk ini dijual di situs resmi Brother Veliies dengan harga fantastis Rp 17.789.000.
Eileen Fisher
Eileen Fisher adalah brand yang sudah berkecimpung di bidang fashion ramah lingkungan sejak 34 tahun yang lalu. Produknya dibuat menggunakan kain organik dari pabrik-pabrik di Amerika Serikat. Meskipun demikian, semua produk keluaran Eileen Fisher tetap berkualitas dan punya model yang oke.
ORGANIC LINEN COTTON CREW NECK TUNIC adalah atasan yang terbuat dari linen organik dan katun organik, lembut dan nyaman di kulit. Proses produksinya mendukung ramah lingkungan, menggunakan sedikit sumber daya alam, dan lebih banyak bahan daur ulang.
Atasan ini dijual di situs resmi Eileen Fisher seharga Rp 2.719.000.
Stella McCartney
Brand fashion Stella McCartney, putri musisi legendaris Paul McCartney ini mendapatkan penghargaan dari PBB atas upayanya menjadikan industri fashion lebih ramah lingkungan. Dengan label sustainable luxury fashion, Stella McCartney memberikan contoh bagi brand kelas dunia lainnya untuk meregenerasi atau mendaur ulang bahan-bahan yang mereka gunakan.
Picton Jumpsuit terbuat dari 65% wool dan 35% sustainable viscose. Terdapat detail sabuk dan resleting di bagian belakang membuat pakaian ini semakin manis. Warna hitamnya netral untuk segala suasana. Produk ini tersedia di situs resmi Stella McCartney seharga Rp 14.808.000.
Patagonia
Patagonia adalah brand yang mendedikasikan produknya untuk kamu yang suka beraktivitas di luar ruangan. Menggunakan konsep reduce, repair, reuse, recycle, reimagine, brand ini menawarkan para konsumen untuk memperbaiki produk Patagonia mereka agar bisa dipakai kembali.
Patagonia Men's Nano Puff® Jacket terbuat dari 55% persen bahan daur ulang dan memiliki fitur anti air. Pola quilting bata dengan garis horizontal di panel samping membuat jaket ini terlihat keren.
Produk ini tersedia di situs resmi Patagonia, dijual seharga Rp 1.909.000 s/d Rp 2.733.000.
Lanivatti
Lanivatti adalah brand premium kelas dunia yang mengeluarkan koleksi terbatas. Untuk membuktikan komitmen mereka pada fashion berkelanjutan, Lanivatti hanya mengeluarkan 12-20 pakaian saja di kisaran harga Rp 1-6 juta rupiah.
Brand ini menjadi berkelas karena tidak semua orang bisa mendapatkan koleksinya. Brand ini didirikan oleh fashion photographer ternama, Nicoline Patricia Malina. Ia mengambil nama brand ini dari nama sang ibu. Semua koleksi edisi terbatasnya bisa dilihat di situs resmi Lanivatti.
Tunjukkan Kontribusimu dengan Cerdas Berpakaian
Kontribusi untuk menyelamatkan lingkungan bisa dilakukan melalui banyak hal, termasuk dengan berpakaian. Pilih pakaian yang diproses tanpa membahayakan makhluk hidup atau lingkungan. Termasuk rekomendasi pakaian rekomendasi dari BP-Guide di atas, ya!