Bikin Cokelat Lebih Menarik dengan 10 Rekomendasi Cetakan Cokelat Ini (2023)

Cokelat merupakan makanan yang banyak disukai oleh semua usia. Cokelat banyak digunakan sebagai aneka olahan makanan dan minuman. Cokelat dihasilkan dari tumbuhan kakao dengan nama latin Theobroma cacao. Cokelat diambil dari bagian biji buah kakao yang kemudian diolah sesuai hasil yang diinginkan.

Cokelat mulai dibudidayakan oleh bangsa Maya sejak 400 tahun sebelum masehi. Kemudian suku Maya mulai bermigrasi ke Yucatan di Amerika Tengah dan membawa kakao ke sana sehingga kakao mulai menyebar ke daerah lainnya.

Pada masa itu, cokelat sangat berharga dan dianggap sebagai makanan para dewa. Tidak heran jika biji kakao digunakan dalam upacara keagamaan dan menjadi hadiah persembahan pada para dewa. Bahkan ada juga masyarakat yang memakai biji kakao sebagai alat pembayaran.

Orang Spanyol juga mulai membuka perkebunan kakao yang ternyata sangat menghasilkan sehingga mereka mampu menguasai perdagangan cokelat hingga abad ke-18. Cokelat pun menyebar ke Haiti, Trinidad, dan Afrika Barat.

Cokelat banyak dinikmati bangsawan suku Indian Aztec di Amerika Tengah. Mereka mencampurkan bubuk biji kakao yang rasanya pahit dengan jagung fermentasi atau anggur. Kala itu salah satu kaisar Aztec yang bernama Montezuma bahkan bisa meminum lebih dari 50 cangkir cokelat setiap hari. Kebiasaan minum cokelat pun dilakukan para bangsawan di Spanyol lalu menyebar hingga ke Inggris dan seluruh Eropa. Rasa cokelat yang unik bahkan mampu menyaingi bir yang begitu disukai di Eropa.

Pada masa revolusi industri di Eropa, ditemukan berbagai cara pembuatan cokelat. Ini membuat cokelat makin populer. Di tahun 1828, Coenraad van Houten menemukan cara memisahkan bubuk dan minyak kakao dari adonan biji kakao giling. Hal ini membuat lebih banyak lagi penemuan selanjutnya yang bisa mengolah cokelat dari bentuk cair hingga bentuk batangan.

Di abad ke 19, mulai ada banyak pengusaha industri makanan memproduksi cokelat. Mulai dari Lindt, Nestle, Hershey, Tobler, dan Kohler yang mulai bersaing dan memasarkan aneka produk cokelatnya di pasaran.

Cokelat bisa jadi makanan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Salah satu manfaat cokelat adalah menyehatkan jantung. Ini karena biji kakao kaya akan flavanoid. Zat yang satu ini memiliki antioksidan tinggi yang mampu mengurangi risiko penyakit jantung. Mengonsumsi cokelat yang tinggi flavanoid juga bisa mengurangi risiko atrial fibrillation, gagal jantung, dan penyakit jantung lainnya.

Jenis cokelat dengan kandungan flavanoid yang paling tinggi adalah jenis cokelat hitam. Jika ingin jantung sehat, sebaiknya mengonsumsi dark chocolate alias cokelat hitam tersebut tanpa campuran apa pun. Ini bisa mengembalikan fleksibilitas pada arteri dan mencegah sel-sel darah putih menempel di dinding pembuluh darah.

Cokelat juga bisa meningkatkan kemampuan otak untuk berkonsentrasi dan juga untuk mengingat. Cokelat yang tinggi flavanoid bisa membuat aliran darah ke otak lebih lancar dan akhirnya membuat kita jadi terhindar dari risiko mudah lupa.

Menurut sebuah penelitian dari University of Nottingham Inggris, minum cokelat atau mengonsumsi cokelat hitam bisa meningkatkan kinerja dan kewaspadaan otak untuk jangka pendek. Selain itu, mengonsumsi cokelat juga bisa meningkatkan daya ingat selama 2 hingga 3 jam lamanya.

Tidak bisa dipungkiri bahwa cokelat memang bikin kita jadi merasa lebih bahagia. Cokelat bisa memperbaiki mood yang sedang turun. Senyawa dalam cokelat bisa meningkatkan hormon dopamin dan serotonin dalam otak. Kedua hormon tersebut bisa memberikan rasa senang dan nyaman sehingga kita lebih bahagia dan lebih semangat menjalani aktivitas kembali.

Jenis cokelat tertentu dalam jumlah tertentu bisa membantu menurunkan berat badan. Cokelat juga bisa diserap oleh tubuh dalam waktu yang lama sehingga akan memberikan efek kenyang yang lebih lama. Cokelat yang bisa membantu menurunkan berat badan adalah cokelat yang tidak memiliki kandungan gula dan susu sehingga kalorinya tetap terjaga.

Pada sebuah penelitian kecil di Inggris, sekitar 1,5 ons 85% dark chocolate yang diberikan kepada sekelompok orang dewasa dengan sindrom kelelahan kronis terbukti bisa mengurangi keletihan. Cokelat hitam tersebut tidak menambah kenaikan bobot tubuh dan malah membuat mereka makin semangat. Ini menunjukkan bahwa cokelat meningkatkan aksi neurotransmitter, seperti serotonin sehingga bisa membantu mengatur suasana hati dan tidur lebih cepat. Hasilnya tubuh lebih bugar dan siap beraktivitas kembali dengan baik.

Cokelat juga bisa dikonsumsi secara tidak berlebihan untuk membantu menjaga kesehatan kulit. Cokelat kaya flavonol dan oksidan yang tinggi sehingga bisa melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar matahari. Maka, tidak heran ya jika cokelat banyak dibuat menjadi masker, body lotion, lip balm, hingga kondisioner. Selain aromanya menggoda, manfaatnya untuk kulit dan rambut juga sangat banyak.

Cokelat yang dijual di pasaran tentunya mengandung banyak susu dan gula. Kalau kamu ingin cokelat yang minim kandungan susu dan gula atau tidak ada kandungan gula sama sekali, kamu bisa mencoba membuat cokelat sendiri di rumah. Hasilnya bisa kamu konsumsi sendiri atau bisa juga dijual untuk menghasilkan uang.

Nah, untuk mencetak cokelat, kamu perlu cetakan cokelat khusus. Ada banyak jenis cetakan cokelat yang ada di pasaran. Kamu bisa memilih cetakan berbahan plastik, polikarbonat, atau silikon. Setiap jenis cetakan memiliki kelebihannya sendiri.

Cetakan dari bahan polikarbonat menghasilkan bentuk cokelat yang dihasilkan lebih stabil. Ini karena cetakan bahan polikarbonat sangat kokoh. Bahan polikarbonat memiliki reaksi kimia yang sangat rendah dan tahan dengan suhu panas. Selain itu hasil cokelatnya juga bisa lebih berkilau. Sayangnya, cokelat jadi mudah retak jika dikeluarkan secara sembarangan.

Ada juga jenis cetakan cokelat silikon. Bahan silikon begitu lentur sehingga cokelat bisa dengan mudah dilepas dari cetakan. Jenis cetakan semacam ini juga cocok untuk membuat aneka makanan lain seperti jeli, kue, dan lainnya. Sayangnya debu mudah menempel pada model cetakan ini. Selain itu, cetakan silikon baru biasanya memiliki aroma tajam yang kurang mengenakkan.

Ada juga cetakan dari bahan plastik. Cetakan semacam ini harganya lebih terjangkau sehingga banyak jadi pilihan masyarakat. Sayangnya, cetakan plastik ini biasanya lebih riskan dan lebih cepat rusak.