Baca juga

Beragam Kebudayaan di Gorontalo

Sumber gambar www.kebudayaanindonesia.com

Meskipun baru menjadi provinsi tersendiri pada tahun 2000, sebenarnya Gorontalo merupakan wilayah penting dalam percaturan sejarah Nusantara. Sebagai pusat perdagangan pada masa lalu, Gorontalo disinggahi oleh saudagar-saudagar dari berbagai wilayah di seluruh dunia. Gorontalo juga pernah menjadi pusat kebudayaan Islam di wilayah timur Indonesia. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika provinsi ini memiliki keberagaman budaya yang begitu kaya.

Di Mana Bisa Mendapatkan Oleh-oleh Khas Gorontalo?

Salah satu kekayaan budaya Gorontalo tercermin dalam barang-barang khas yang dapat dijadikan oleh-oleh. Dalam tulisan ini, kami akan memberikan bocoran tentang tempat-tempat yang menyediakan oleh-oleh khas Gorontalo.

Maharani Pusat Oleh-Oleh Gorontalo

Sumber gambar kitatempodoloe.blogspot.co.id

Pusat oleh-oleh yang satu ini terletak di tengah kota dan tidak jauh dari Bundaran Tugu Saronde. Tepatnya, di Jalan Nani Wartabone No. 6. Nama jalan ini diambil dari nama seorang pahlawan nasional asal Gorontalo.

Toko ini buka dari pukul 9 pagi sampai 10 malam. Di sini, Anda bisa membeli makanan khas Gorontalo yaitu pia, kacang potong, gula-gula soba, cokelat khas Gorontalo, kurma kacang, kopi pinogu, sampai kain sulam karawo.

Pia Putra Kusuma

Sumber gambar rumahpia.blogspot.co.id

Penasaran dengan pia khas Gorontalo? Tidak ada salahnya kalau Anda mencoba Pia Putra Kusuma.

Toko oleh-oleh Gorontalo ini beralamat di Perumahan Balkin Permai Blok A No 1, Molosipat U, Kec. Sipatana, Kota Gorontalo. Tempatnya berjarak sekitar 800 meter dari Simpang Lima Gorontalo dengan melalui Jalan Thayeb M. Gobel. Jam bukanya mulai pukul 8 pagi sampai 11 malam.

Di sini, Anda bisa membeli pia dengan tiga pilihan rasa, yaitu kacang hijau kupas, cokelat, dan keju. Soal kualitas tidak perlu diragukan lagi karena produsen oleh-oleh Gorontalo yang satu ini pernah meraih Penghargaan Gugus Kendali Mutu. Wah, jadi semakin penasaran, kan?

Rekomendasi 9 Oleh-Oleh Gorontalo yang Khas dan Wajib Dibawa

Supaya Anda tidak perlu repot mencari-cari informasi yang berserakan di internet, kami membuat daftar oleh-oleh Gorontalo yang sayang sekali kalau dilewatkan begitu saja saat Anda berkunjung ke sana.

Kain Karawo

Sumber gambar www.kabarin.co

Tidak hanya dari dalam negeri, penyuka kain karawo juga banyak yang berasal dari luar negeri. Cara pengerjaannya yang unik keunikan cara pengerjaan, motifnya yang elok, dan kualitas yang bagus menjadi daya tarik sendiri bagi mereka.

Salah satu motif yang paling terkenal adalah kain SBY yang dipakai oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika berkunjung ke Gorontalo. Kain motif ini dijual dengan harga Rp 900.000. Karawo yang berbahan katun, sutra, dan dobby dihargai sekitar Rp 700.000 hingga Rp 1,2 juta, sedangkan yang berbahan sifon dibanderol Rp 200.000. Namun, ada juga kain yang dibuat menjadi kipas dengan harga Rp 30.000 dan kerudung seharga Rp 75.000.

Dalam bahasa Gorontalo, 'karawo' berarti sulaman tangan, sedangkan seni membuatnya disebut 'makarawo'. Ini merupakan kerajinan tangan yang diwariskan secara turun-temurun sejak zaman Kerajaan Gorontalo. Dengan membelinya sebagai oleh-oleh Gorontalo, artinya Anda turut melestarikan kearifan lokal yang bernilai tinggi.

Kopiah Keranjang/Songkok Gorontalo

Sumber gambar www.bukalapak.com

Dalam bahasa daerah Gorontalo, penutup kepala yang satu ini disebut upiya karanji. Bahan bakunya berupa kulit kayu pohon mintu. Pohon sejenis rotan ini disinyalir hanya tumbuh dalam hutan-hutan di Gorontalo. Jumlah pengrajinnya pun sangat terbatas dan biasanya tinggal di desa, tetapi kopiah ini dapat dibeli di berbagai toko oleh-oleh Gorontalo yang tersebar di pusat kota.

Pada masa hidupnya, Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sering memakai kopiah keranjang khas Gorontalo. Selain itu, Presiden Joko Widodo pun mengenakannya ketika berkunjung ke Gorontalo.

Meskipun dipakai dalam waktu lama, kopiah ini tidak terasa panas di kepala karena berupa anyaman sehingga sirkulasi udaranya baik. Selain nyaman dipakai, warnanya yang unik semakin menonjolkan ciri alami dan tradisional. Untuk dijadikan oleh-oleh Gorontalo, kopiah keranjang dapat dibeli dengan harga Rp 35.000 untuk yang berbentuk bundar dan Rp 60.000 saja untuk yang berbentuk panjang.



Duduli Gorontalo

Sumber gambar www.sumber.com

Saat melihat duduli untuk pertama kali, Anda mungkin akan langsung mengira makanan ini tak ada bedanya dengan dodol yang biasa Anda temukan di Jawa Barat. Akan tetapi ada ciri khas pada duduli yang memang membuat makanan ini identik dengan Gorontalo, yakni daun woka yang menjadi pembungkus duduli. Daun ini berasal dari pegunungan di Limboto Barat, Gorontalo.

Duduli terbuat dari ketan, gula merah, dan santan. Proses memasaknya cukup lama, yaitu sampai 9 jam sambil terus diaduk. Sebelum dibungkus dengan daun woka, dodol harus didinginkan selama 12 jam. Karena proses pembuatannya yang memakan waktu lama, sudah pasti orang yang membuat duduli harus berbekal kesabaran ekstra.

Sekarang, sudah ada dua pilihan rasa, yaitu duduli biasa dan durian, tetapi sama-sama diberi taburan kacang kenari. Anda bisa mencoba duduli dengan harga Rp 10.000.

Menurut tradisi, duduli dihidangkan pada Lebaran Ketupat yang dirayakan seminggu setelah Idul Fitri. Dodol khas Gorontalo ini dibagikan kepada tamu yang bersilaturahmi ke rumah. Selain rasanya yang manis, penganan ini juga memiliki arti yang manis, yakni perlambang dari persahabatan dan persaudaraan. Jadi apabila Anda membelinya sebagai buah tangan dari Gorontalo dan memberikannya pada keluarga atau sahabat, Anda menyiratkan niatan untuk mempererat hubungan dengan mereka.

Ilabulo Gorontalo

Sumber gambar www.indonesiakaya.com

Kalau duduli melambangkan persahabatan, ilabulo merupakan makanan khas Gorontalo yang melambangkan perdamaian dan persatuan. Para raja Gorontalo biasa menyajikannya dalam perundingan damai. Istilah kekiniannya "diplomasi kuliner".

Sekarang, ilabulo banyak dijual di jalanan kota Gorontalo. Karena dibungkus dengan daun pisang, Anda mungkin akan menganggapnya mirip dengan pepes. Namun, setelah mencicipi, Anda akan tahu perbedaannya.

Ilabulo memiliki makna filosofis 'totombowata' yang artinya bersatu padu. Memang, kalau bungkus daun pisangnya dibuka, kita akan menemukan isi yang beragam, tetapi jadi satu. Penganan yang gurih ini terbuat dari tepung sagu yang dicampur dengan hati ampela ayam dan dapat dimasak dengan cara dikukus atau dibakar.

Anda dapat membeli ilabulo di Jalan Pangeran Diponegoro, Gorontalo, dengan harga Rp 1.000 sampai Rp 4.000 dan langsung menyantapnya selagi masih hangat. Jika Anda berniat membawanya pulang sebagai oleh-oleh Gorontalo, perlu dicatat bahwa ilabulo bisa bertahan selama dua hari tanpa dimasukkan ke dalam kulkas.

Kue Karawo Gorontalo

Sumber gambar www.kompasiana.com

Sebelumnya, disebutkan bahwa 'karawo' merupakan kata dalam bahasa Gorontalo yang berarti sulaman tangan. Saking kreatifnya warga Gorontalo, mereka membuat kue yang dihias seperti kain karawo. Nah, sekarang sudah tahu, kan, kenapa disebut kue karawo?

Kue karawo terbuat dari tepung terigu, mentega, gula halus, telur, susu, vanili, dan maizena. Lalu, adonan dicetak dalam berbagi cetakan, tetapi biasanya berbentuk bulat dan hati. Setelah dicetak, kue dipanggang dalam oven sampai matang, lalu didinginkan dan dilukis dengan motif seperti kain karawo. Untuk menghias kue kering ini, pembuatnya harus memiliki kerajinan dan tentunya keahlian khusus.

Harga kue karawo beragam dari Rp 4.000 hingga belasan ribu rupiah. Untuk membawanya pulang sebagai oleh-oleh Gorontalo, kamu bisa membelinya di toko kue atau Pasar Sentral Gorontalo.

Pia Gorontalo

Sumber gambar extrabakery.blogspot.co.id

Selain Pia Putra Kusuma yang sudah disebutkan di atas, Anda juga bisa memilih pia bermerek lain. Antara lain, Pia Saronde, Pia Extra, dan Pia Cemerlang.

Para pembuat pia di Gorontalo terus berinovasi menciptakan pia yang unik. Sekarang, kamu bisa membeli pia dalam berbagai ukuran, yaitu kecil, sedang, dan normal. Dari segi rasa juga semakin beragam. Tidak hanya ada rasa kacang hijau, keju, dan cokelat, tetapi sekarang sudah ada rasa durian. Harganya berkisar antara Rp 30.000 sampai Rp 40.000 per kotak. Anda tinggal memilih mana yang sesuai selera untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh Gorontalo.

Keripik Kasubi Pahangga Gorontalo

Sumber gambar budaya-indonesia.org

Kalau ingin oleh-oleh Gorontalo yang renyah dan manis, Anda bisa memilih keripik kasubi pahangga. 'Kasubi' merupakan bahasa Gorontalo untuk singkong, sedangkan 'pahangga' berarti gula merah. Sesuai namanya, camilan yang satu ini berupa singkong yang dibalut gula merah atau aren. Anda bisa membeli keripik ini di pasar tradisional atau toko oleh-oleh Gorontalo. Keripik ini dijual dengan harga mulai dari Rp15.000.

Kopi Pinogu Gorontalo

Sumber gambar kopigrade1.blogspot.co.id

Jenis kopi ini tumbuh di kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone yang sebagian besar masuk wilayah Provinsi Sulawesi Utara dan sebagian kecil masuk wilayah Provinsi Gorontalo, tepatnya Kecamatan Pinogu, Kabupaten Bone Bolango.

Kopi jenis robusta ini dirawat secara alami tanpa menggunakan pupuk atau pestisida dan ditetapkan sebagai kopi organik berkualitas A. Selain itu, kopi pinogu telah mendapat Sertifikat Indikasi Geografis. Kopi khas Gorontalo ini memiliki aroma yang sedap dan kadar keasaman sedang sehingga tidak terlalu pahit dan tidak berbahaya bagi penderita penyakit lambung.

Saat ini, kopi pinogu bisa dibeli dengan harga Rp 40.000 dalam kemasan modern di berbagai toko oleh-oleh di Kota Gorontalo.

Pernak-pernik khas Gorontalo

Sumber gambar noviemilanisti.blogspot.co.id

Penduduk Provinsi Gorontalo terdiri dari berbagai etnis. Bahkan, sejak dulu daerah ini sudah terbuka bagi siapa saja karena menjadi pusat perdagangan. Keberadaan etnis yang beragam itu memperkaya kebudayaan Gorontalo yang tercermin salah satunya dalam berbagai kerajinan khas Gorontalo.

Anda bisa menjadikan aksesori buatan warga lokal sebagai oleh-oleh dari Gorontalo. Misalnya gelang yang dijual dengan harga mulai Rp 10.000 dan tas dengan harga Rp 30.000. Anda bisa membeli pernak-pernik khas Gorontalo tersebut di di Pasar Sentral Gorontalo atau Maharani Pusat Oleh-Oleh Gorontalo.

From our editorial team

Jangan Merasa Terbebani Saat Membeli Oleh-Oleh

Meluangkan waktu untuk membeli oleh-oleh di kala liburan bisa jadi sangat mengganggu. Namun cobalah berpikir positif, bahwa dengan membeli oleh-oleh, Anda menunjukan rasa perhatian dan kasih sayang Anda kepada orang terdekat. Selain itu Anda juga membantu masyarakat lokal untuk mengembangkan usahanya. Selamat berbelanja!