Baca juga
- 10 Merek Es Krim yang Lezat dan Paling Digemari di Indonesia
- Yuk, Coba Buat Es Krim di Rumah dengan 10+ Resep Es Krim Mudah dan Praktis!
- Kumpulan 10 Cara Membuat Bakso Berbagai Varian yang Lezat
- 10 Masakan Padang yang Paling Digemari dan Dijamin Bikin Nagih, Mau Tahu Resepnya?
- 15 Jajanan Pasar yang Bikin Anda Tidak Bisa Move On
Para petani sayur dan buah selalu memberikan yang terbaik untuk kualitas sayuran yang ditanam. Biasanya, mereka mengupayakan sistem pemupukan, ruang, air, serta kualitas tanah yang baik demi mendapatkan sayur yang sehat. Mereka juga memastikan agar sayuran mendapatkan segala nutrisi yang cukup sehingga mendapatkan hasil panen yang memuaskan. Sayuran dengan kualitas baik memiliki warna yang segar, tidak dimakan ulat, tidak menggunakan pestisida, menggunakan pupuk organik, serta memiliki ukuran standar sesuai jenis sayurannya. Sayuran termasuk salah satu bahan pangan yang wajib dikonsumsi semua orang. Oleh karena itu, Anda harus tahu bagaimana cara menyimpan sayuran yang benar dan bersih sekaligus cara mengawetkannya.
1. Pengalengan
Ternyata, sayuran bisa diwetkan dengan cara pengalengan. Anda harus menyiapkan sebuah wadah kedap udara seperti stoples kaca. Hal ini sangat berpengaruh pada kualitas sayuran nantinya karena kedap udara tidak akan menumbuhkan bakteri. Anda bisa memasukkan sayuran ke dalam stoples lalu masukkan ke dalam wadah dengan air mendidih. Stoples yang digunakan harus sudah dalam keadaan steril. Anda bisa memanfaatkan tablet sterilisasi yang biasanya digunakan untuk botol bayi atau bisa juga dimasukkan ke dalam oven dengan suhu rendah selama setengah jam atau lebih. Metode pengalengan tekanan ini dapat mengawetkan berbagai jenis makanan dan menjaga kondisi makanan agar memiliki asam pH lebih besar dari 4,6. Kondisi ini akan menghambat pertumbuhan bakteri seperti Clostridium botulinum, yang bisa berkembang sebagai perusak kualitas makanan bahkan menyebabkan keracunan makanan yang ekstrim.
2. Penggaraman
Sama dengan bahan makanan lainnya, metode menaburkan garam ke sayur juga bisa mencegah terjadinya pembusukan yang cepat. Anda bisa menaburkan garam dengan rasio rendah ke sayuran dengan takaran dua hingga lima persen gram per berat sayuran. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan bakteri asam laktat yang bisa menghambat pertumbuhan bakteri lainnya. Anda juga bisa menggunakan garam rasio tinggi dengan takaran dua puluh hingga dua puluh lima persen. Metode yang satu ini dapat lebih menjaga kesegaran sayur serta bisa menambahkan rasa asin meskipun garam sudah dibersihkan. Setelah melakukan penggaraman, Anda bisa menyimpan sayuran tersebut di dalam kulkas.
3. Pembekuan
Pembekuan merupakan metode pengawetan yang bisa digunakan oleh banyak bahan makanan, sekaligus sayuran. Pembekuan bisa mengunci rasa dan kesegaran dari bahan makanan itu sendiri. Melakukan pembekuan bisa dilakukan dengan memanfaatkan wadah karton berlapis lilin, dan dimasukkan ke dalam wadah seperti rak kaca yang sangat tebal. Pastikan masukkan sayuran ke dalam air mendidih selama 1 menit saja agar dapat membunuh bakteri yang ada. Bekukan sayuran di bawah titik beku untuk penyimpanan jangka panjang. Suhu yang diatur juga di bawah titik beku. Anda juga bisa menggunakan freezer pada lemari pendingin Anda untuk makanan yang akan diawetkan selama 1 bulan. Untuk mencairkan sayuran, Anda bisa membiarkannya di suhu ruangan hingga mencair. Hindari pemakaian oven untuk proses pencairan.
4. Pengeringan
Proses yang satu ini sangat efektif untuk dilakukan. Proses pengeringan ialah menghilangkan semua air dan bakteri, ragi, serta jamur agar terhindar dari proses pembusukan. Namun, proses pengeringan bisa mengubah tekstur sayuran bahkan mengubah rasa. Sayuran kering memiliki manfaat lainnya seperti bisa disimpan di rak-rak dapur dan tak perlu kemasan khusus untuk disimpan di kulkas. Proses pengeringan bisa dilakukan dengan penjemuran di bawah sinar matahari yang konsisten, atau bisa juga dengan pengeringan menggunakan oven. Atur suhu yang rendah dan pastikan ada sirkulasi udara yang baik agar ada sirkulasi udara yang berganti serta uap bisa keluar dengan mudah.
5. Pengasaman
Metode mengawetkan sayuran lainnya yang bisa dijumpai di masyarakat adalah pengasaman atau yang biasa dikenal dengan pickling alias acar. Metode ini menggunakan cuka (vinegar) untuk menghambat pertumbuhan bakteri di dalam makanan. Acar atau Pickling merupakan salah satu metode pengawetan makanan tertua di dunia. Jika umumnya acar dibuat dari mentimun, nanas, mangga muda, dan lain-lain, Pickling bisa mengawetkan berbagai jenis makanan lain. Makanan yang diasamkan dengan cara Pickling akan bertahan selama 3 bulan hingga 1 tahun. Ada banyak metode untuk pengawetan ini, tetapi sebagian besar membubuhkan larutan garam dan cuka seperti asinan selama beberapa jam atau bahkan berhari-hari. Bahan garam dan cuka yang digunakan untuk mengawetkan makanan ini biasanya sudah tersedia di pasaran secara khusus.
Pastikan Sayuran Tetap Dalam Kondisi Bagus Setelah Pengawetan
Itulah beberapa macam pengawetan sayuran yang dapat Anda terapkan sendiri di rumah. Teknik pengawetan bisa membuat sayuran lebih tahan lama. Selain itu, bisa menghemat budget pengeluaran Anda. Namun, jika sayuran terlihat dalam kondisi tidak baik meskipun sudah diawetkan, maka jangan dikonsumsi atau buang bagian yang tidak terlihat bagus. Karena bisa saja udara atau air masuk ke dalam wadah penyimpanan sehingga membuat pengawetan menjadi terhambat. Selamat mencoba!