Baca juga

Kopi Aroma, Kopi dengan Kualitas Unggul yang Legendaris di Bandung

Sumber gambar iradiofm.com

Kebanyakan masyarakat Bandung mungkin akan menggeleng jika Anda bertanya perihal Tan Houw Sian. Begitu pula jika Anda menyodorkan secarik kertas bertulis ‘Koffie Fabriek’ yang ada di daerah Banceuy. Namun, lain halnya jika Anda bertanya tentang kopi Aroma, kemungkinan hampir semua mengenalnya.

Kopi Aroma adalah salah satu ikon kuliner kopi dari Bandung. Nah, Tan Houw Sian adalah orang yang merintis kopi Aroma ini sejak 1930 dengan nama Koffie Fabriek Aroma. Karena namanya koffie fabriek alias pabrik kopi, Anda tak akan mendapatkan kedai kopi, namun hanya tempat jual kopi bubuk atau bijian. Jika Anda menyukai kopi dengan gaya roasting oldschool, kopi Aroma bisa menjadi pilihan Anda.

Kopi Aroma Bandung Mempunyai Rasa Kopi Kualitas Dunia

Sumber gambar www.tripadvisor.com

Kalau pabrik kopi Aroma bisa bertahan hingga kini hanya karena berjualan kopi saja, tentu saja itu karena konsistensinya dalam menjaga mutu dari kopi yang dijualnya. Cara pengolahannya yang masih tradisional dan tanpa pengawet juga memberi andil pada mutu dan rasa kopi Aroma.

Sebelum dipanngang, kopi Aroma telah diperam hingga bertahun-tahun agar semakin sedap dinikmati. Maka tidak aneh jika pelanggannya tidak hanya dari kalangan pencinta kopi lokal saja, namun banyak pula orang asing yang menjadi pelanggannya.

Prinsip 7M dari Kopi Aroma yang Membuatnya Bisa Bertahan Hingga Kini

Sumber gambar sebandung.com

Selain kualitas dan rasa kopi Aroma yang selalu terjaga, salah satu kekuatan lain yang membuat pabrik kopi ini bisa bertahan hingga kini adalah prinsip manajemennya yang unik: 7M.

Pemilik kopi Aroma generasi kedua, Widya Pratama, menjelaskan bahwa 7M merupakan kependekan beberapa faktor utama dalam bisnis: Man, Money, Material, Machine, Method, Market, dan Management (Sumber Daya Manusia, Uang, Bahan, Mesin, Metode, Pasar, dan Manajemen). Menurut beliau, sebuah bisnis akan langgeng dan berkah jika semua faktor itu seimbang, atau bisnis akan limbung karena terlalu serakah.

Beberapa Fakta Di Balik Kopi Aroma Bandung yang Banyak Belum Diketahui Orang

Proses Organik

Sumber gambar travel.tempo.co

Sempat disinggung sebelumnya, kopi Aroma diproses secara tradisional. Kopi Aroma dipanggang dengan bahan bakar kayu bakar. Memang proses pemanggangan Kopi Aroma bersifat organik, dalam arti masih menggunakan metode lawas yang sangat tergantung pada kepiawaian sang roaster. Sehingga Kopi Aroma juga tidak mengandung bahan kimia apa pun.

Peralatan yang Masih Tradisional

Sumber gambar ayobandung.com

Hingga saat ini, kopi Aroma masih setia dengan pemanggang tua buatanJerman yang berbahan bakar kayu. Sejak 1936 hingga sekarang pemanggang tersebut yang mengolah kopi dari berbagai lokasi di Indonesia menjadi kopi Aroma yang khas dan nikmat.

Proses pemanggangan dengan pemanggang lawas ini pula yang dianggap membuat rasa kopi Aroma tiada duanya. Jika proses roasting kopi dengan alat modern hanya perlu sekitar 15 menit saja, dengan teknik tradisional ala Aroma, Anda harus lebih bersabar untuk mendapatkan hasil roasting Kopi Aroma yang dianggap berkualitas.

Agar kematangannya sempurna, maka digunakan limbah kayu karet sebagai bahan bakarnya. Bahan kayu dipercaya bisa membuat kopi terpanggang secara lebih sempurna. Tingkat panas rendah yang dihasilkan kayu karet akan menghasilkan Kopi Aroma sempurna setelah proses pemanggangan selama 2 jam.

Rasa Kualitas Dunia

Sumber gambar petromaks.wordpress.com

Kopi Aroma diolah dari berbagai penghasil top di Indonesia seperti Jawa, Bengkulu, Gayo, Toraja, dan Flores. Daerah-daerah ini telah lama dikenal sebagai penghasil kopi premium terbaik di Indonesia, dan bahkan diakui oleh dunia. Kopinya sendiri dari varietas arabika dan robusta berkualitas. Selain itu, pabrik kopi Aroma berpatokan bahwa apa yang dipanggang pada satu hari, maka itulah yang akan dijual. Sehingga kopi akan selalu berkualitas dan fresh.

Penyimpanan Biji Kopi yang Lama

Sumber gambar sebandung.com

Kopi-kopi berkualitas yang didapat pabrik Kopi Aroma kemudian dikeringkan di bawah terik matahari hingga kering sempurna. Proses penjemurannya selama 3-4 hari, hingga kadar airnya tinggal 9-10%. Setelahnya kopi tidak langsung dipanggang, namun diperam selama 5-8 tahun. Penyimpanan 5 tahun untuk jenis robusta, sedangkan untuk jenis arabika adalah 8 tahun.

Proses ini bertujuan untuk mengurangi kadar keasamannya dan kafeinnya. Oleh karena itu, selain menimbulkan cita rasa kopi yang lembut khas Aroma, proses panjang ini juga memastikan bahwa perut Anda tak akan kembung setelah meminumnya.

Tidak Membuka Cabang di Tempat Lain

Sumber gambar www.minumkopi.com

Seperti kopinya yang oldschool dan tradisional, maka cara pemasarannya pun sama. Untuk membeli kopi Aroma, datanglah ke Bandung. Kopi Aroma tidak membuka cabang atau pun agen penjualan seperti layaknya pabrik kopi top. Sehingga untuk membelinya Anda harus datang langsung ke tokonya atau titip seorang kawan. Lokasi toko kopi Aroma berada di Jalan Banceuy Nomor 51, Bandung.

Tidak Menerima Pengiriman Kopi dengan Jasa Barang

Selain tidak memiliki agen penjualan atau cabang di mana pun, kopi Aroma juga tidak menerima penjualan melalui pos atau jasa pengiriman barang. Jadi jangan kecewa jika Anda tidak akan dilayani saat Anda ingin membeli kopi Aroma melalui pos. Pokoknya Anda harus datang sendiri ke tokonya, sambil piknik ke Bandung tentunya.

Pembelian Maksimal hanya 5 Kilogram

Sumber gambar muda.kompas.id

Tidak seperti umumnya bisnis, apalagi bisnis yang bersangkutan dengan makanan dan minuman, pabrik Kopi Aroma memiliki kuota bagi setiap orang yang ingin membeli kopinya. Anda boleh membeli kopi kopi Aroma sebanyak apa pun asalkan masih di bawah atau sama dengan 5 kg per orang. Pokoknya satu kepala hanya boleh membeli maksimal 5 kg.

Ini terkait dengan kualitas kopi yang dibeli. Kopi yang secukupnya saja bisa langsung diseduh dengan aroma dan rasa yang mantap khas Aroma. Lain halnya jika membeli kopi dalam jumlah banyak. Kemungkinan Anda akan menyimpan dalam waktu lebih lama. Ditakutkan, kopi akan cepat apek dan menurun kualitasnya jika Anda tidak menyimpannya secara tepat.

Jadinya mubazir, kan? Apalagi Kopi Aroma disarankan habis dikonsumsi setelah 1 minggu hingga 1 bulan dari masa pembelian. Selain itu, pemiliknya akan lebih suka jika kopi aroma bisa dinikmatinya secara merata oleh banyak kalangan.

Tidak Punya Website Khusus

Satu lagi keunikan pabrik Kopi Aroma adalah tidak memiliki website khusus. Para pebisnis sekarang mungkin akan mengerutkan dahi melihat bahwa ada pebisnis yang tak ingin mengembangkan sayap lebih lebar dengan membuat situs yang keren yang melayani pembelian secara online. Namun begitulah kenyataanya.

Kopi aroma tidak membuka situs khusus untuk melayani penjualan kopi secara online. Dalam situs resminya pun dituliskan pengumuman tegas: “Perhatian. Kopi aroma tidak buka cabang, tidak membuka toko online, dan tidak melakukan jasa antar (delivery service). Kopi Aroma hanya melayani pembelian di toko Jl. Banceuy No. 15 Bandung.”

Buka Senin Hingga Sabtu (08.30-14.30 WIB)

Untuk mendapatkan kopi aroma, Anda jangan datang terlalu pagi atau terlalu sore.Toko dan pabrik kopi Aroma buka dari hari Senin-Sabtu, dari pukul 08.30-14.30 WIB. Harap dicatat, hari Minggu dan hari Libur nasional tutup.

Harga Terjangkau

Toko Kopi Aroma menawarkan kopi dalam berbagai ukuran kemasan 100 gram, 250 gram, 500 gram, 750 gram, sampai 1 kg.

Karena dijual tanpa perantara atau rantai distribusi lainnya, maka Kopi Aroma bisa dijual dengan harga yang sangat terjangkau. Kopi Mokka Arabica Aroma ukuran 250 gr misalnya dihargai Rp 17.500, sementara itu untuk jenis robusta, dengan ukuran sama dihargai Rp 12.500.

Review Kopi Aroma

Sumber gambar www.sheratonbandung.com

Hanya sedikit pabrik kopi yang bisa bertahan hingga hampir satu abad. Kopi Aroma adalah salah satunya.

Perpaduan antara kualitas produksi yang selalu terjaga dan manajemen yang unik membuat pabrik yang berada di Bandung ini bisa bertahan dan sukses memiliki pelanggan lintas generasi bahkan sampai lintas negara.

Kopi Aroma diproduksi secara tradisional. Alat-alat produksinya masih dengan teknologi lawas, namun dengan craftmanship para roaster-nya yang sudah jarang ada saat ini, kopi Aroma tetap menyajikan kopi yang bermutu tinggi.

Kopi Aroma sendiri dibuat dari biji kopi pilihan dari berbagai jenis kopi robusta dan arabika Indonesia yang telah terkenal, seperti kopi Sumatra, Jawa, Sulawesi, dan Flores. Kopi dari daerah penghasil top ini kemudian dikeringkan kembali secara manual dan diperam hingga 5-8 tahun. Proses ini untuk menurunkan kadar keasaman dan kafeinnya. Hasilnya adalah kopi Aroma yang lembut dan sedap, serta aman bagi Anda yang memiliki lambung sensitif.

Terkait harga, karena tanpa perantara (kopi Aroma tidak melayani pembelian online atau pun memiliki agen penjualan), maka Anda bisa mendapatkan kopi Aroma dengan harga yang sangat terjangkau. Pilihan ukurannya adalah 100 gram, 250 gram, 500 gram, 750 gram sampai 1 kg. Maksimal pembeliannya adalah 5 kg.

Pelayanan tokonya sangat asyik, pemilik dan para pekerjanya pun sangat ramah jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang Kopi Aroma. Secara keseluruhan, jika Anda suka kopi yang dipanggang secara tradisional hingga memiliki rasa, maka Kopi Aroma bisa Anda pilih.

From our editorial team

Kopi Aroma Bisa Jadi Alternatif Oleh-oleh Khas Bandung

Tidak melulu batagor, klappertart, atau roti bolen, Anda bisa menghadiahi Kopi Aroma sebagai oleh-oleh untuk kerabat terlebih bagi mereka yang memang menggemari kopi. Sudah dipastikan mereka akan sangat senang. Selain itu oleh-oleh ini pun terasa lebih eksklusif karena Kopi Aroma tidak dapat dikirim dan tidak juga dijual secara daring. Selain itu, membawa Kopi Aroma berbentuk bubuk tentu lebih mudah dan aman di perjalanan, bukan?