Baca juga
- 10 Rekomendasi Film Drama Jepang yang Bakal Bikin Kamu Baper dan Banjir Air Mata
- Suka Anime Naruto, Ini 10 Pilihan Jaket Naruto yang Jadikan Anda Semakin Keren!
- 10 Rekomendasi Buku Komik Alias Manga Terlaris Sepanjang Masa. Kamu Udah Pernah Baca Belum?
- Jangan Pulang Dengan Tangan Hampa, Ini 9 Oleh Oleh Khas Jepang Yang Spesial
- 30 Rekomendasi Televisi Jepang Terbaru yang Canggih dengan Fitur Fantastis Rekomendasi Para Pakar (2023)
Semua yang unik-unik ada di Jepang. Dari segi fashion, clothing dan apparel, Negeri Sakura memang selangkah lebih unggul dari segi kreativitas. Tengok saja betapa uniknya pakaian adat tradisional Jepang, kimono dan yukata. Selain dua jenis apparel unik tersebut, masih ada banyak clothing khas Jepang yang bisa dibeli sebagai oleh-oleh atau memadukan dengan gaya busana Anda. Berikut di antaranya:
1. Kaos Kaki Geta dan Zori
Di Jepang ada semacam bakiak khusus yang biasanya dikenakan untuk menyempurnakan penampilan dengan busana adat kimono atau yukata. Nah, agar kaki bisa lebih nyaman, warga lokal Jepang akan mengenakan kaos kaki khusus yang di ujungnya terdapat bentuk seperti jari-jari kaki. Kaos kaki yang umum adalah bentuknya menutup semua lipatan jari. Nah, kaos kaki ini sengaja dirancang agar jari-jari terutama jempol kaki masih bisa dipakai untuk menjapit bakiak tersebut. Sepatu tradisional Jepang yang disebut geta dan zori berbentuk seperti sandal tetapi ada tali di antara jempol kaki dan jari kedua. Kaos kaki ini dipakai agar kaki tetap nyaman saat memakai geta dan zori pada acara-acara ritual tertentu. Selain itu, ternyata kaos kaki ini juga bisa membantu memperlancar sirkulasi aliran darah, membuat telapak kaki tidak mudah terpeleset saat berjalan di lantai yang licin serta membantu memperbaiki postur tubuh. Untuk mendapatkan kaos kaki dengan jari-jari kaki ini, wisatawan dapat membeli di toko-toko souvenir atau di pasar malam.
2. Hanten/ Chanchanko
Pakaian tradisional Jepang ada juga yang praktis dan bisa dikenakan dengan cepat tanpa ribet. Anda harus membeli pakaian musim dingin yang biasa dikenal dengan hanten atau chanchanko. Pakaian ini mirip dengan kimono tetapi hanten diisi dengan kapas di bagian dalam kain. Jadi, rasanya seperti mengenakan selimut kemana-mana untuk menyimpan kalori tubuh. Pakaian hanten ini sangat sempurna untuk dikenakan selama musim dingin. Bahkan di masa lalu, warga masyarakat Jepang akan mengeluarkan kapas yang ada di hanten selama musim semi. Kemudian, jika memasuki musim dingin, kapas akan dimasukkan lagi ke baju hanten. Dengan cara ini, warga Jepang bisa memakai pakaian yang sama sepanjang tahun dan menggunakan bahan kapas untuk membantu mengatur suhu tubuh. Sangat ramah lingkungan, praktis dan fungsional. Nyaman dan hangat untuk baju tidur.
3. Samue dan Jinbei
Selain kimono yang biasa dipakai, warga Jepang juga memiliki pakaian tradisional bernama samue dan jinbei. Perbedaan utama kedua pakaian ini adalah pada celana. Samue memiliki model celana yang panjang sebatas pergelangan kaki. Sedangkan jinbei dipadukan dengan celana pendek sebatas lutut. Warga jepang bisa memakai samue sepanjang tahun. Akan tetapi jinbei kebanyakan hanya dipakai saat musim panas karena hawa yang panas. Sebagian besar jinbei dibuat dengan cara ditenun seperti benang sehingga pori-pori kain bisa memberikan sirkulasi yang baik untuk kulit. Walaupun jinbei cocok dipakai selama musim panas, namun samue juga sering dipakai warga Jepang untuk bekerja di ladang atau melakukan pekerjaan rumah lainnya. Pada zaman dahulu, biarawan yang sedang bertugas membersihkan kandang, kebun atau tugas lain di sekitar kuil akan mengenakan samue.
4. Maekake
Celemek ini biasanya dipakai oleh warga Jepang yang menjadi pedagang sayur atau di kedai minuman. Celemek dibuat melilit pinggang untuk melindungi kulit atau pakaian si pemakai agar tidak kotor. Tetapi, banyak pemilik bisnis yang menambahkan nama toko pada celemek untuk promosi atau iklan. Dalam industri pelayanan jasa, warga Jepang sudah lumrah mengenakan maekake dengan logo atau brand perusahaan/ bisnis mereka sebagai wujud rasa bangga dan tanggung jawab. Eits.. ternyata tidak hanya itu saja fungsi maekake. Selain menjaga kebersihan baju dan melindungi kulit, si pemakai juga akan lebih bebas bergerak dengan mengikat maekake di sekitar tulang pinggul. Dengan cara ini, maekake dapat mengurangi beban di daerah pinggul, jadi bisa meredakan rasa sakit pinggul agar tidak mudah capek. Maekake terbuat dari bahan material yang ringan dan tipis. Untuk souvenir yang unik dari Jepang, Anda bisa membeli maekake di toko fashion atau toko souvenir.
5. Seragam Pelaut Sukeban
Sukeban sendiri merupakan kata yang diambil dari bahasa Jepang. “suke” yang berarti perempuan, dan “ban” yang berarti bos. Sukeban sangat terkenal di era-60 an sebagai geng gadis-gadis remaja ABG yang suka berbuat keonaran dan melakukan tindakan kekerasan. Mereka terinspirasi oleh kelompok geng anak laki-laki yang dikenal dengan Bancho. Tak jarang, gadis-gadis yang termasuk dalam geng Sukeban mengenakan baju seragam seperti pelaut dengan kerah yang lebar yang khas. Kemudian, mereka memakai rok lipit sebatas lutut. Bahkan, baju seragam ini menjadi baju ikonik tokoh manga kartun ternama asal Jepang, Sailor Moon.
6. Mode Fashion Takenokozoku
Istilah Takenokozoku mulai diperkenalkan pada sekitar akhir 70-an hingga awal 80-an. Takenozoku adalah orang pertama yang membentuk Harajuku menjadi semacam fashion street ala Jepang. Terdiri dari aksesoris pakaian yang mencolok berwarna neon, ada kalung manik-manik, peluit, busur hingga nametag. Bahkan di Jepang sendiri ada sebuah toko yang didedikasikan untuk mode busana Takenoko. Pakaian Takenokozoku biasanya longgar dan kedodoran, berwarna merah muda atau biru cerah dan kadang juga ungu. Kemudian, memakai jubah dengan terdapat tulisan huruf kanji. Tak lupa, memakai sepatu yang nyaman agar bisa dipakai menari. Hingga kini, kelompok atau geng Takenokozoku masih bisa dijumpai di jalan-jalan atau taman-taman umum yang ada di Harajuku. Mereka akan menari break dance atau hip hop dengan memutar musik yang sedang populer sambil membawa boombox mereka.
7. Gaya Pakaian Yanki dan Bosozoku
Pada awal 60-an, mulai dikenal geng sepeda motor, Yanki dan Bosozoku. Bahkan, pada saat kejayaannya di tahun 70-an, menurut data polisi, diperkirakan ada 26.000 warga Jepang yang terlibat geng sepeda motor. Gaya busana unik geng Yanki dan Bosozoku yaitu memakai sarashi (kain putih melilit dada), jubah tokko fukku bersulam, dan topeng kasa. Bosozoku juga mengendarai kendaraan jenis motor skuter yang sudah dimodifikasi.
Pilih bahan berkualitas
Bagaimana, tertarik untuk membeli baju tradisional Jepang. Bila berniat untuk membeli baju tradisional Jepang Anda bisa dapatkan di berbagai toko fashion di Jepang. Pastikan Anda memilih bahan yang berkualitas dan harga yang sesuai dengan budget. Kenakan juga di acara yang sesuai agar tidak terkesan aneh saat digunakan. Selamat mencoba.