Mencengangkan, Ternyata Ada 12 Jenis Teh Terlangka dan Termahal di Dunia

Teh merupakan salah satu jenis minuman paling digemari di seluruh dunia. Untuk sekadar relaksasi di saat santai, peneman sarapan, menyambut kehadiran tamu di rumah atau sajian untuk hajatan, teh selalu bisa diandalkan dalam segala kesempatan. Tak heran jika ada banyak restoran dan bisnis kuliner turut meramaikan menu minuman dengan kehadiran teh sebagai sajian wajib bagi para pengunjung.

Akan tetapi, di samping jenis teh–teh yang umum disajikan di tengah masyarakat, faktanya ada beberapa jenis teh langka di dunia. Saking langkanya, Anda hanya bisa menjumpai di daerah tertentu dengan harga yang fantastis. Berikut inilah jenis teh langka tersebut:

Teh yang diambil dari nama seorang dewa Buddha ini memiliki harga yang setinggi langit karena memang langka dan teramat istimewa. Teh Guan Yin dapat diseduh hingga 7 kali tanpa mengurangi kualitas rasanya. Sementara itu, teh– eh pada umumnya hanya dapat diseduh 3-4 kali saja dan sudah tidak dapat dipakai lagi.

Keunikan lain, meski sudah diseduh berulang kali, kenikmatan rasa dan aroma tetap dapat dirasakan seperti seduhan pertama. Kualitas aroma dan rasa yang tajam inilah membuat Teh Guan menjadi primadona para kolektor dan pencinta teh. Berasal dari pembibitan teknik silang teh antara green tea dan black tea, teh ini dibanderol harga yang lumayan membuat kocek bolong. Yaitu sekitar Rp 40 jutaan per kilogram.

Dikenal dengan nama Vintage Narcissius, teh klasik dari Negeri Tiongkok ini membuat para pencinta teh harus rela menabung demi mendapatkan kenikmatan aroma dan rasanya. Per kilogram, teh klasik China dibanderol sekitar Rp 89 juta. Sementara, di masa lampau, teh klasik dari Cina ini diperjualbelikan dengan cara lelang.

Terakhir, tercatat pada sekitar 2013, teh klasik Cina berhasil dibeli oleh seorang taipan asal Malaysia yang berdarah oriental. Tak heran jika harga teh klasik ini menembus angka hampir Rp 90 juta karena sudah berumur lebih dari setengah abad dan selama ini menjadi barang simpanan kolektor asal Hongkong.

Disebut juga dengan teh Yerba oleh masyarakat asli dari Amerika Latin yang berasal dari daun Ilex paraguariensis. Teh ini diyakini memiliki rasa yang kuat seperti kopi namun berkhasiat seperti teh.

Sama seperti teh pada umumnya, Mate Tea dibuat dengan metode yang cukup simpel. Yakni, teh ditempatkan dalam wadah. Kemudian, diseduh dengan air panas.

Namun, yang menjadikannya unik adalah cara meminumnya. Yaitu menggunakan sedotan agar terasa lebih nikmat dan menyaring airnya agar tidak bercampur dengan daunnya.

Teh ini menurut para peneliti, mengandung banyak nutrisi penting bagi tubuh. Seperti antioksidan, vitamin C, dan vitamin B.

Bagi masyarakat Internasional, teh Oolong disebut juga dengan Black Dragon Tea. Dikenal sebagai teh Oolong karena berasal dari bahasa Tionghoa yaitu Wulong.

Untuk mengolah teh Oolong membutuhkan proses yang cukup rumit dan sulit. Selain itu, perlu diperhatikan juga masalah waktu, musim dan suhu untuk memetik atau pun memprosesnya. Untungnya, saat ini sudah banyak produsen minuman teh yang menciptakan varian baru Teh Oolong agar lebih praktis dikonsumsi masyarakat.

Yang membuat teh ini mahal adalah bukan karena seduhan daun tehnya. Melainkan, material untuk membuat kantung teh terbuat dari lapisan berlian yang mewah. Tercatat setidaknya ada sekitar 280 butir berlian pada kantung teh PG Tips Diamond.

Awal pembuatan kantung teh ini hanya untuk keperluan amal dan dilelang. Namun, karena banyak peminat akhirnya diproduksi secara massal. Jika berminat memilikinya, silakan membayar seharga $13.000 USD atau sekitar Rp 179 Juta.

Sesuai namanya, teh putih memang menghasilkan air seduhan teh yang berwarna kuning pucat. Daun ini terbuat dari teh pilihan berkualitas yang dipetik hanya tunas yang muda dan belum bergulung. Jenis ini adalah teh langka dan termahal di dunia karena mengandung antioksidan yang tinggi. Kadar kafein di dalamnya pun cukup rendah sehingga sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh.

Sangat sulit menemukan jenis teh Da Hong Pao saat ini. Oleh karena itu, Da Hong Pao tergolong dalam jenis teh langka di dunia. Menurut para pakar kesehatan, teh ini sangat berkhasiat karena mengandung antioksidan untuk mencegah penyakit berbahaya seperti kanker.

Da Hong Pao dahulu disajikan untuk raja dan menjadi teh termahal di dunia. Teh ini merupakan favorit Kaisar Ming. Bila ingin memboyong pulang Da Hong Pao, pembeli diharuskan merogoh kocek hingga 1 juta dollar Amerika atau setara dengan Rp 13 miliar.

Keharuman teh hijau banyak digunakan untuk campuran berbagai jenis makanan dan minuman. Saat ini teh hijau lebih mudah dijumpai untuk bahan baku industri pangan dan dikonsumsi sebagai minuman seduhan. Dahulu teh hijau hanya bisa ditemukan di Tiongkok dan sangat langka. Namun, seiring perubahan zaman, teh hijau diekspor ke mancanegara termasuk ke Indonesia.

Jenis teh langka dan mahal di dunia selanjutnnya adalah teh hitam. Teh hitam adalah varietas yang cukup tahan dari perubahan suhu ekstrem ketimbang teh hijau dan oolong. Ciri khasnya adalah warnanya yang pekat dan kental jika terkena suhu tinggi.

Saking berharganya teh hitam, masyarakat di Mongolia sempat menggunakan teh hitam sebagai alat barter yang cukup digemari. Kemudian, pada abad ke-19, teh hitam juga diabadikan dalam mata uang Mongolia.

Masih menyajikan teh dengan campuran rempah–rempah, kali ini ada teh herbal. Para peracik teh mencampur minuman teh dengan sari buah dalam larutan seduhan teh yang masih panas mengepul. Teh herbal merupakan minuman yang terbuat dari rempah-rempah yang dicampur sari buah dalam air. Teh ini bebas kafein dan digemari sejak berabad–abad lampau.

Ramuan rempah–rempahnya terdiri dari bunga–bunga kering crysanthemum, serbuk biji, dan akar. Teh Tisanes yang terkenal di dunia umumnya terbuat dari bunga kembang sepatu dan chamoline.

Bila di dunia minuman kopi kita mengenal kopi luwak, maka di dunia minuman teh, ada Panda Dung Tea. Minuman ini terbuat dari teh yang diberi pupuk organik berupa kotoran panda. Dari segi ekonomis cukup mahal karena biasanya juga membutuhkan perawatan budidaya teh yang cukup rumit dan intensif. Harga Panda Dung Tea dapat mencapai sekitar Rp 96,3 juta per kilogram.

Dibuat dengan cara yang rumit dan membutuhkan waktu lama, Pu’erh Tea menjadi jenis teh paling langka dan mahal di dunia. Untuk proses alamiah, membuat Pu’erh Tea dibutuhkan waktu hingga 15 tahun. Ini karena teh ini diproduksi dengan cara fermentasi mikroba dan oksidasi tertentu.

Pada 1950, di Hongkong muncul permintaan teh Pu’erh yang sangat tinggi. Kemudian, dibuat pabrik yang membuat Pu’erh Tea hanya dalam waktu beberapa bulan saja. Teh ini bisa diperoleh dengan harga sekitar Rp 13 juta per kilogram.