Turki, Perpaduan Peradaban Asia dan Eropa yang Menyimpan Banyak Sejarah

Sumber gambar www.us-passport-service-guide.com

Terletak di antara dua benua besar yaitu Asia dan Eropa, membuat Turki sering dijuluki negara Asia 'rasa' Eropa. Hal tersebut dilatarbelakangi karena sedari 25.000 tahun yang lalu, Turki dikenal memiliki kultur Asia yang dominan dengan keramahtamahannya. Maka, tidaklah mengherankan jika negeri yang terkenal akan kudapan 'kebab' ini menjadi destinasi favorit dunia.

Kamu dapat melihat akulturasi dua benua dari ibukota Turki, yaitu Istanbul, yang memang diapit Asia dan Eropa. Memang, sebenarnya Ankara menjadi ibukota dari Turki. Namun, karena lebih kecil, maka Istanbul yang terpilih menjadi Ibukota Turki. Keunikan yang bisa kamu lihat adalah percampuran peradaban Asia dan Eropa yang sangat terlihat pada beberapa titik.

Jalur laut yang membentang dari Adriatik sampai Tiongkok dan jalur darat dari Rusia sampai India, memberi keuntungan untuk Turki dalam beberapa kepentingan strategis antar negara dan antar benua. Pertumbuhan negara ini pun tumbuh dengan pesat.

Fakta Menarik tentang Turki yang Bisa Kamu Ketahui

Punya Pasar Tertua dan Terbesar di Dunia

Sumber gambar www.mnn.com

Sebagai negara yang punya nilai historis yang sangat tinggi, Turki menampilkan banyak bangunan berarsitektur klasik, salah satunya adalah Grand Bazaar. Dinobatkan menjadi salah satu pasar tertua di dunia, Grand Bazaar menjadi bangunan paling ikonik dan menjadi magnet kuat bagi turis mancanegara yang datang ke Turki sejak awal kehadirannya di tahun 1450-an. Di dalamnya, kamu bisa menjumpai banyak barang-barang unik seperti lukisan, pajangan, dan masih banyak lainnya.

Grand Bazaar berlokasi di komplek kota tua Istanbul. Posisinya juga sangat strategis karena berada dekat dengan bangunan ikonik Turki lainnya yakni Masjid Biru dan Museum Hagia Sophia. Jadi, kamu dapat berkeliling banyak tempat menarik dalam satu kawasan saja.

Keunikan lainnya, pasar ini memiliki 61 pecahan jalanan yang terdiri dari kurang lebih tiga ribu unit toko. Alhasil, 250-300 ribu pengunjung baik domestik maupun mancanegara 'tumpah ruah' setiap harinya.

Atraksi Seru Adu Unta

Sumber gambar www.turkishminute.com

Daya tarik Turki tidak sekadar bangunan bersejarah nan cantiknya maupun pemandangan alam yang mempesona. Ada satu tradisi unik yang lain daripada yang lain yakni budaya adu unta (camel wrestling).

Populer di sepanjang pantai barat Turki, tradisi adu unta sudah eksis sejak 2400 tahun yang lalu. Unta-unta jantan yang memakai pakaian kebesarannya akan saling beradu di tengah panas dan debu stadion untuk merebut piala kebanggaan rakyat Turki tersebut.

Diiringi tarian-tarian tradisional dan musik khas, tidak salah jika pertunjukan adu unta ini banyak ditunggu rakyat Turki maupun para turis mancanegara yang tengah melancong ke sini.

Adu unta sebenarnya menjadi ajang para unta jantan menunjukkan kekuatan mereka di depan para unta betina. Sama seperti manusia, para unta jantan ingin terlihat menarik dan dikagumi lawan jenisnya. Jika unta jantan pergi meninggalkan tempat pertandingan, maka otomatis akan langsung tereliminasi. Sebaliknya, yang paling lama bertahan yang akan menduduki posisi juara.

Beragam Makanan Khas yang Wajib Dicicipi

Sumber gambar www.theistanbulinsider.com

Bagi sebagian orang, wisata kuliner menjadi sebuah ajang yang tidak boleh dilewatkan begitu saja ketika mengunjungi destinasi wisata. Sama seperti negara-negara lain, Turki memberikan hidangan kuliner yang unik, berselera, dan tentunya berbeda dibandingkan negara lain yang siap menggoyang lidah para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Selain kebab yang telah mendunia, ada banyak pilihan makanan maupun minuman khas Turki yang bisa kamu cicipi ketika sedang berada disini. Contohnya adalah olahan Baklava, Dolma, Borek, Dondurma, Kofte, dan lain-lain.

Keunikan hidangan Turki terletak pada penggunaan bahan baku daging dan dipadukan dengan bahan-bahan rempah yang begitu khas. Hasilnya, kamu akan menjumpai makanan bercita rasa yang berbeda dan tentunya nikmat.

Bunga Tulip Berasal dari Turki

Sumber gambar paketwisatakeluarga.com

Siapa yang tidak mengenal bunga jenis satu ini. Walaupun banyak yang mengira bunga tulip berasal dari Belanda, nyatanya Turki yang menjadi asal muasal bunga cantik ini.

DI Turki, nama bunga tulip serupa dengan nama alat penutup kepala pada masa kerajaan Ottoman yaitu turban karena bentuknya yang menyerupai turban lelaki Turki.

Bentuknya yang cantik dan memiliki beragam warna yang menarik mata membuatnya banyak dicintai orang-orang. Maka dari itu, negara Turki membuat event rutin festival bunga tulip setiap tahunnya yang khusus diselenggarakan bagi para pencinta bunga satu ini. Animo yang dihasilkan pun sangat besar dan menjadikan event ini menjadi acara wajib dikunjungi ketika sedang bertandang ke Turki.

Ankara Adalah Ibukota Turki

Sumber gambar sputniknews.com

Sebagian besar orang-orang di dunia lebih mengenal nama Istanbul dibandingkan nama Ankara sebagai ibukota dari Turki. Sejatinya, ibukota Turki adalah Ankara dan sudah terjadi sejak tahun 1923 pada era Romawi. Kala itu, namanya adalah Ancyra dan berubah lagi menjadi Áŋkyra pada era Hellenistik.

Menurut data Sensus Penduduk pada tahun 2007, Ankara memiliki jumlah penduduk 4.455.453 jiwa dan lokasinya berada di 938 meter di atas permukaan laut. Dari segi ekonomi dan industri pun, Ankara memegang peranan yang sangat penting bagi keberlangsungan Turki.

Bukan tanpa sebab, dengan dominasi daerah pertanian yang terkoneksi dengan jalur kereta api dan jalan raya membuat Ankara diposisikan sebagai kota pemasaran negara yang menjadi produsen kemiri terbesar tersebut.

Selain itu, Ankara juga menjadi kota penghubung tempat-tempat menarik Turki, selain Istanbul tentunya. Titik kemenarikannya adalah pada ketertiban kota ini yang pasti membuat para pelancong jatuh cinta.

Berikut 10 Tempat Wisata Menarik yang Bisa Dikunjungi di Turki

Blue Mosque

Sumber gambar istanbultourstudio.com

Hagia Sophia memang menjadi destinasi ikonik negara Turki karena faktor historisnya. Namun, bergeser sedikit ada sebuah bangunan masjid dengan desain arsitektur memukau yang bernama Masjid Biru atau Blue Mosque.

Selain fungsi utamanya sebagai tempat beribadah untuk umat muslim, banyak orang yang datang ke tempat ini hanya untuk sekadar memandangi kemegahan masjid dan mengabadikannya dalam kameranya.

Alasan mengapa dinamakan Masjid Biru dikarenakan penggunaan warna biru yang dominan pada bangunan ini, dari corak dinding, ukiran lafal, sampai kubahnya.

Sebagai destinasi favorit di kawasan tua Istanbul, Masjid Biru punya enam menara yang sangat tinggi dan bentuk kubah dengan desain bertumpuk-tumpuk semakin menambah kecantikannya.

Berdiri sejak tahun 1617 pada era Sultan Ahmet I, Masjid Biru berdesain tradisional Ottoman dengan hiasan 20.000 keping mozaik berwarna biru, dan jendela dengan kaca patri (stained glass) berjumlah 260 buah.

Untuk masuk ke dalamnya, kamu diharuskan menaati peraturan yang diberlakukan pihak Masjid seperti bagi wanita yang harus menggunakan hijab dan bagi pria menggunakan celana panjang atau sarung. Tidak hanya itu, alas kaki pun harus dilepas sedari di luar. Kamu bisa menyimpannya di kantong yang khusus disediakan pihak Masjid di pintu depan.

Beberapa hal yang perlu disiapkan ketika berniat mengunjungi tempat ini adalah sediakan uang sebesar 5 Lira Turki (sekitar Rp 19.000) sebagai donasi perawatan masjid. Catatan penting untukmu, akses Masjid Biru akan ditutup 30 menit sebelum kegiatan sholat, termasuk ketika sholat jumat berlangsung. Jadi, pastikan waktumu tepat, ya!

Cappadocia

Sumber gambar www.allistanbultours.com

Akhir-akhir ini nama Cappadocia menjadi semakin naik daun sebagai destinasi menarik yang wajib dikunjungi jika melancong ke Turki. Terletak 200 mil jauhnya dari selatan kota Ankara, Cappadocia yang dibangun pada masa kerajaan Hittities pada 1700 SM ini berada di antara Gunung Taurus dan Laut Hitam.

Keunikan Cappadocia terletak pada banyaknya batuan-batuan tinggi yang membentuk kerucut, sekilas terlihat seperti menara dan pilar. Hal tersebut terbentuk karena terkikisnya batuan sedimen vulkanik oleh angin dan air hujan. Orang-orang di sana pun akhirnya mengukir hasil kikisan tersebut menjadi sebuah rumah gua, bahkan gereja atau pun biara.

Perjalanan darat dari Istanbul membutuhkan waktu tempuh selama kurang lebih 12 jam. Namun, jika kamu memulai perjalanan dari Antalya, waktu tempuh pun dapat dipersingkat menjadi 8-10 jam saja.

Ketika berada di Cappadocia, kamu wajib mendatangi Goreme Open Air Museum yang terkenal seantero domestik maupun mancanegara. Tiket masuknya seharga 20 Lira Turki atau sekitar Rp 90.000 saja. Opsi lainnya, kamu bisa mengunjungi Forgotten Cave Churches yang berlokasi tepat di bagian lembah Cappadocia.

Topkapi Palace

Sumber gambar www.globalblue.com

Masih berada di kawasan Sultanahmet atau kota tua Istanbul, ada satu tempat yang menarik untuk kamu kunjungi yakni Topkapi Palace. Tempat satu ini masih berada dalam satu wilayah dengan Hagia Sophia dan Blue Mosque. Kamu bisa gunakan trem sebagai transportasi yang efisien dan setelahnya kami bisa berjalan kaki sambil menikmati pemandangan bunga tulip di kala musim semi.

Dilihat dari segi historisnya, Topkapi Palace menyisakan sejarah yang kompleks dari era Nabi Muhammad SAW, baik dari dirinya maupun kerabatnya. Bangunan ini menjadi saksi bisu kejayaan Islam pada masa itu. Fakta menariknya, ternyata Topkapi Palace menduduki peringkat kedua istana terluas kedua di dunia setelah istana Versailles di negara Perancis.

Bangunan yang dibangun pada masa Sultan Mehmed II di tahun 1459 ini banyak memiliki ruangan yang dikelilingi kebun dan taman. Untuk memasukinya, kamu diharuskan mengeluarkan uang sebanyak 30 Lira Turki atau Rp 91.000 di mesin tiket otomatis depan gerbang istana. Keindahan yang dipancarkan tidak akan membuatmu rugi datang ke sini, coba deh!

Hagia Sophia

Sumber gambar mentalfloss.com

Nah, ini dia bangunan yang menjadi tujuan utama banyak orang ketika berkunjung ke Turki. Ya, Hagia Sophia namanya. Bangunan yang dulunya gereja ini dibangun pada pemerintahan kaisar Konstantius II pada 15 Februari 360M, tepat di samping istana kekaisaran Byzantium.

Setelah melewati masa-masa perjuangan Islam, pada akhirnya Sultan Mehmed II memerintahkan pasukannya untuk mengubah Gereja Hagia Sophia menjadi sebuah Masjid yang bernama Aya Sofia. Sejak saat itu, tempat ini pun semakin dikenal luas dan menjadi destinasi favorit turis ketika mengunjungi Istanbul.

Berada dalam satu kawasan dengan bangunan bersejarah lainnya seperti Blue Mosque, kamu bisa mengunjunginya hanya dalam waktu 10 menit saja. Yang membuatnya unik dan mengundang decak kagum adalah perpaduan antara unsur-unsur Masjid dan Gereja yang sangat kental, kubah biru berukuran jumbo yang berada di antara empat menara/minaret yang mencirikan bangunan era Byzantium yang khas.

Kamu dapat mengunjungi Hagia Sophia dengan harga tiket sebesar 40 Lira Turki atau sekitar Rp 141.000, pada jam operasionalnya pukul 9 pagi sampai 4 sore. Punya Istanbul Pass? Kamu juga bisa memanfaatkannya untuk berkunjung ke sini.

Istiklal Caddesi

Sumber gambar gezievreni.com

Serupa namun tak sama, sekilas nama Istiklal mirip dengan Masjid Istiqlal di Jakarta, padahal dua tempat ini berbeda, lho. Nama Istiklal diambil dari sebuah jalan panjang bagi para pejalan kaki yang hendak berkunjung ke Taksim Square.

Istiklal Caddesi menjadi daya tarik menarik bagi pelancong karena aksesnya yang sangat mudah. Tempat ini menjadi pusat pertokoan, hiburan, tempat makan, dan masih banyak lainnya. Jika di Indonesia, mirip dengan Jalan Malioboro di Yogyakarta. Berjalan menyusuri utara, kamu akan menemui Taksim Square dan Galata Tower jika kamu susuri bagian selatan.

Kudapan menarik yang dijajakan para pedagang di Istiklal Caddesi yang tidak boleh kamu lewatkan adalah chestnut bakar. Kacang yang berukuran cukup besar ini punya kemiripan ukuran dengan biji nangka dan punya rasa layaknya biji nangka rebus.

Trem bisa menjadi pilihan yang paling tepat untuk mencapai area satu ini. Kamu bisa naik trem ke arah Kabatas dan turun di halte Kabatas. Selanjutnya, kamu bisa berpindah ke moda transportasi kereta bawah tanah menuju Taksim Square.

Opsi lainnya, kamu naik trem ke arah Kabatas lalu turun di halte Karakoy, dilanjutkan dengan kereta bawah tanah menuju Tunnel Square yang berlokasi tidak jauh dengan Galata Tower. Sesuaikan dengan keinginanmu, ya!

Fethiye

Sumber gambar dreamofholiday.com

Berkunjung ke Turki di musim panas dan ingin menikmati pesona di malam hari? Fethiye menjadi jawabannya. Ada banyak hiburan malam yang sengaja dipilih para turis untuk mengisi liburan di musim panasnya. Kegiatan andalan yang bisa kamu lakukan adalah seperti berenang, memancing, atau pun menyelam. Hal ini disebabkan karena Fethiye dikenal sebagai wilayah pesisir laut dengan view memukau.

Terletak dekat dengan wilayah perairan yang memiliki pemandangan cantik, Fethiye memiliki banyak tujuan wisata menarik lainnya. Salah satunya adalah Fethiye Museum yang berisi peninggalan kaum Lycian dan Telemssos abad 358.

Moda transportasi yang bisa kamu pilih adalah darat, laut, dan udara. Jika kamu memilih via darat, kamu dapat melewati tol D400 atau lewat kawasan pegunungan pedalaman Lycia via Korkuteli. Beralih via laut, kamu bisa menyeberang lautan ke arah Fethiye. Cara terakhir adalah via udara yakni naik pesawat dari Bandara Antalya atau Dalaman.

Buat kamu yang tidak terlalu menyukai pantai, kamu bisa bergerak ke arah Lycian Way, Antalya. Disana, hal yang bisa kamu lakukan adalah mendaki atau hiking atau sekadar memandangi pegunungan yang cantik.

Dolmabahce Palace

Sumber gambar istanbultourstudio.com

Istana Dolmabahçe merupakan destinasi menarik selanjutnya yang bisa kamu datangi ketika tengah mengunjungi Turki. Bangunan dengan arsitektur klasik ini berdiri di distrik Besiktas sejak tahun 1856 pada masa Sultan Abdüi Mecit. Hal yang menarik, bagian belakang Istana Dolmabahçe berada tepat di tepi selat Bosphorus yang menyajikan pemandangan yang menakjubkan.

Tempat ini dulunya menjadi pusat administrasi pada masa kekaisaran Ottoman sejak tahun 1856-1922 di era pemerintahan Mustafa Kemal Attaturk. Setelah dirinya menghembuskan nafas terakhirnya pada 10 November 1938, Istana Dolmabahçe resmi dijadikan museum di tahun 1984.

Untuk menuju ke sini, kamu dapat naik trem dari kota tua atau kawasan Sultanahmet, turun di halte Kabatas. Selanjutnya, kamu bisa berjalan kaki menuju tempat ini yang tidak terlalu jauh jaraknya. Buka pada pukul 9 pagi, Istana Dolmabahçe buka setiap hari, kecuali Senin dan Kamis.

Tiket masuknya seharga 20 Lira Turki atau setara Rp 61.000. Khusus untukmu yang ingin memasuki area Harem, akan dikenakan biaya tambahan lagi.

Selçuk

Sumber gambar gezievreni.com

Ternyata, Turki tidak hanya menyimpan bangunan khas Islam saja, lho. Coba kamu kunjungi wilayah Selçuk yang berada di Provinsi Izmir, Turki. Kota kecil ini menyimpan banyak bangunan-bangunan artistik berlatar Yunani kuno yang cantik dan tentunya menenangkan jiwa.

Efesus atau kota tua yunani menjadi magnet kuat ketika mengunjungi Selçuk. Tempat ini menjadi kota terbesar di dataran mediterania karena menjadi kota perdagangan yang sukses. Yang unik, Efesus memiliki kuil artemis yang juga merupakan satu dari tujuh keajaiban dunia. Kota ini juga menyimpan banyak pemandian umum karena Efesus memiliki sistem perairan yang sangat baik di Turki.

Kamu juga bisa menjumpai teater kecil yang bernama Odeon. Dibangun oleh Vedius Antonius dan istrinya, Odeon kini sering dijadikan tempat konser dan mampu menampung jumlah penonton hingga 15 ribu orang. Jumlah tangga tribunnya mencapai 22 tingkat jumlahnya.

Bursa Turki

Sumber gambar www.dreamofholiday.com

Beralih ke bagian tepi laut Marmara, tepatnya di Kartal, kamu bisa mengunjungi tempat dengan peninggalan Islam yakni Bursa Turki. Tempat ini masuk dalam Benua Asia, tepatnya diapit oleh kota Meltepe dan Pendik dengan kepadatan penduduk yang tinggi.

Sebelum bernama Bursa, Raja Bythania yakni Prusias menamakan kota ini dengan nama Prusa pada tahun 230-192SM. Namun, setelah jatuhnya kaisar Ottoman Orhan Gazi di tanggal 6 April 1326, Prusa bun berganti nama menjadi Bursa. Kota satu ini dominan dengan warna hijau sehingga tidak salah banyak yang menyebutnya dengan julukan 'Green and Paradise Bursa'.

Masjid Hijau atau Yesil Camii pun menjadi tujuan kesukaan para pelancong ketika tengah berada di Bursa. Warna hijau dan toska mendominasi bangunan Masjid ini sehingga inilah alasan yang melatarbelakangi bangunan ini disebut Masjid Hijau.

Tujuan favorit turis selanjutnya adalah Koza Han. Merupakan pusat kain sutra, Koza Han banyak didatangi para pecinta sutra, baik domestik maupun mancanegara. Fakta menarik lainnya dari kota ini adalah makanan kenamaan Turki yakni kebab ternyata lahir di Bursa, lho!

Blue Lagoon

Sumber gambar www.birminghampost.co.uk

Setelah menjelajahi bangunan-bangunan bersejarah, saatnya bersenang-senang di salah satu kota pantai yang bernama Ölüdeniz yang terletak di kawasan lautan Mediterania. Birunya air laut seperti ombré of aqua yang memanjakan mata menjadikan tempat ini lebih dikenal dengan Blue Lagoon.

Ombak disini termasuk tenang, sampai badai menerpa pun ombaknya pun masih tergolong tidak 'buas'. Oleh karena itu, banyak warga sekitar menyebutnya dengan istilah 'dead sea'.

Beralih pada bagian akomodasi, kamu akan menjumpai banyak resort-resort berjejeran di sepanjang pantai yang siap menampungmu ketika berniat menginap disana. Banyak sekali kegiatan yang bisa kamu lakukan di Blue Lagoon yakni Scuba Diving, Paragliding, sampai Ultramarathon.

Hal unik lainnya, Blue Lagoon dikelilingi pegunungan karena posisinya berada di Southwest Coast of Turkey yang notabene merupakan kawasan yang didominasi oleh pegunungan dan laut.

Saking biru dan jernih airnya, ketika kamu berada di atasnya akan terlihat seperti mengambang. Coba deh free dive untuk melihat kecantikan bawah lautnya yang tentunya memanjakan matamu.

Kamu tidak bisa berenang atau tidak suka masuk ke air? Tenang, kamu bisa memandang view Blue Lagoon dari ketinggian yang akan menampilkan bukit-bukit nan hijau dan berpadu dengan air laut bak kaca cermin. Selain itu, kamu juga dapat menikmati pesona 80 spesies lebih kupu-kupu beterbangan yang biasa disebut 'Butterfly Valley'. Sungguh lengkap, bukan?

From our editorial team

Persiapkan Perjalan Ke Turki dengan Matang!

Liburan atau berkunjung ke luar negeri bisa jadi salah satu pengalaman yang tak terlupakan. Jika punya kesempatan untuk mengunjungi negara Turki, ada baiknya jika persiapan dilakukan jauh-jauh hari. Tak hanya itu, pastikan sudah membeli tiket dan persiapkan paspor serta visa dengan benar. Bawa juga sejumlah uang yang cukup untuk keperluan selama di sana. Selamat melancong!