Miliki Kulit yang Putih dengan 10 Rekomendasi Krim Pemutih Badan yang Aman dan Terjangkau (2023)

Memiliki kulit putih memang menjadi impian banyak orang, terutama orang-orang Indonesia. Kulit yang tampak cerah dan bersinar sangat meningkatkan rasa percaya diri kita dalam menjalankan berbagai aktivitas. Tak heran jika banyak orang yang melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan kulit yang putih.

Ada yang menggunakan produk pemutih kulit, melakukan perawatan ke klinik kecantikan, hingga cara instan seperti melakukan suntik pemutih. Karena tingginya permintaan akan produk pemutih, akhirnya banyak produk kosmetik yang mengeluarkan produk-produk yang berfungsi untuk memutihkan dan mencerahkan kulit.

Perlu diingat bahwa tidak semua produk krim pemutih aman bagi kulit Anda. Beberapa produk krim pemutih justru membahayakan diri Anda karena mengandung zat-zat yang buruk bagi tubuh, misalnya merkuri. Zat merkuri memiliki sifat mengikis lapisan luar kulit.

Sehingga orang-orang yang menggunakan krim dengan merkuri, dalam jangka panjang bisa mengalami pengelupasan kulit, wajah mudah merah, dan terasa panas. Merkuri juga membuat kulit kita lebih sensitif terhadap sinar matahari dan mudah muncul bintik-bintik hitam.

Banyak yang menyebutkan bahwa gejala tersebut muncul karena produk sedang bekerja. Padahal sebenarnya, gejala-gejala di atas adalah tanda kerusakan pada kulit. Jika tidak segera diobati, efek sampingnya bisa jadi lebih parah lagi. Namun jika dihentikan secara tiba-tiba, bisa jadi kulit wajah justru menjadi lebih kusam daripada sebelumnya.

Beberapa penyakit kulit akibat pemakaian zat berbahaya tersebut tidak dapat disembuhkan total, melainkan hanya dapat dikurangi gejalanya. Sangat berbahaya, bukan?

Produk krim pemutih yang berbahaya biasanya menyebabkan produksi melanin pada kulit berkurang. Apa sih fungsi melanin itu? Salah satunya adalah untuk mengurangi efek samping sinar UV pada kulit. Jika melanin berkurang, efek buruk sinar UV pada kulit akan semakin besar. Sinar UV yang berlebihan akan menyebabkan penuaan dini dan memicu kanker kulit.

Tidak hanya itu, penggunaan krim pemutih yang mengandung merkuri juga dapat menyebabkan berbagai penyakit. Menurut Dr. Retno I. Tranggono, SpKK, beberapa penyakit akibat penggunaan merkuri dalam jangka panjang antara lain kanker payudara, kanker paru-paru, kanker kulit, dan kanker leher rahim. Salah satu tanda munculnya kanker adalah timbul benjolan dan bercak dengan bentuk dan ukuran yang tidak lazim.

Masih terkait dengan penggunaan merkuri pada tubuh, apabila merkuri masuk ke peredaran darah, maka memang banyak sekali efek samping yang ditimbulkan. Selain membuat lapisan kulit menipis dan memicu kanker kulit, merkuri juga bisa memicu gagal ginjal lho! Bahkan, merkuri juga dapat merusak sistem saraf dan menyebabkan berbagai gangguan psikologis apabila digunakan dalam jangka waktu panjang.

Menurut Husniah Rubiana Thamrin Akib dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), merkuri adalah logam berat sehingga sangat berbahaya bagi tubuh. Jumlah sekecil apa pun jika masuk ke dalam tubuh, akan menjadi racun.

Efek sampingnya masih bisa dirasakan bahkan setelah pemakaian dihentikan. Begitu pula jika merkuri masuk ke dalam tubuh ibu hamil atau menyusui. Besar kemungkinan zat ini juga akan masuk ke janin yang dikandungnya.

Sudah ada beberapa kasus kelahiran prematur akibat sang ibu menggunakan krim pemutih yang mengandung merkuri. Bahkan, ada juga yang menyebabkan fisik bayi tidak sempurna. Hal ini bisa terjadi karena merkuri adalah racun yang menghambat perkembangan janin.

Sebelum membeli sebuah produk krim pemutih, pastikan Anda melakukan riset terlebih dahulu. Cari tahu tentang produk-produk yang tidak cocok di kulit Anda dan produk-produk yang memang berbahaya bagi kulit dan tubuh. Beberapa contoh bahan berbahaya yang seringkali ada pada krim pemutih antara lain mercury, hydroquinone, rhodamin B, dan asam retinoat.

Biasanya, zat-zat tersebut ditambahkan pada produk krim pemutih yang mengklaim dapat memutihkan kulit dengan cepat. Memang ia dapat memberikan hasil yang instan, namun efek sampingnya juga tak kalah berbahaya. Bahkan, Food and Drug Administration (FDA) sudah melarang penggunaan hydroquinone pada produk kosmetik maupun perawatan di negara-negara Asia dan Eropa.

Setelah Anda mengetahui produk-produk apa saja yang berbahaya bagi kulit, maka hindari produk-produk tersebut. Periksa label yang ada di kemasan produk. Perhatikan komposisinya dengan teliti. Sebaiknya pilihlah krim yang mengandung bahan-bahan alami untuk mencerahkan kulit seperti ekstrak bengkoang, susu, pepaya, lemon, dan lain sebagainya.

Zat-zat tersebut mengandung antioksidan yang dapat mengangkat sel kulit mati dan merangsang pertumbuhan sel kulit baru. Dengan demikian, proses mencerahkan akan terjadi dengan lebih alami.

Harga juga sebaiknya menjadi bahan pertimbangan ketika memilih produk krim pemutih. Pilih produk dengan harga yang masuk akal. Jangan membeli suatu produk hanya karena harganya yang murah.

Biasanya produk-produk yang mengandung zat berbahaya tersebut memberikan harga murah agar masyarakat tergiur membelinya meski belum terdaftar di BPOM.

Namun ada juga penjual yang memberikan harga normal agar calon pembeli tidak curiga. Jadi, kewaspadaan Anda tetaplah yang terpenting ketika akan membeli sebuah produk.

Hati-hatilah dengan krim yang bertekstur lengket. Biasanya, krim pemutih berbahaya memiliki tekstur yang lengket karena dalam proses pembuatannya dicampur dengan bedak. Sedangkan krim yang aman, memiliki tekstur yang tidak lengket dan mudah diserap oleh kulit. Krim berbahaya juga biasanya tidak tercampur dengan baik sehingga masih ada beberapa bagian yang nampak menggumpal.

Tidak ada sesuatu yang tahan lama yang bisa kita dapatkan dengan instan. Hampir semua hal di dunia ini memerlukan proses, begitu juga dalam proses merawat kulit. Butuh waktu sekitar 6-12 bulan untuk melihat hasil perawatan rutin Anda. Jadi jika Anda melihat produk yang menawarkan hasil kulit putih instan dalam hitungan hari atau minggu, maka Anda perlu curiga.

Krim tersebut biasanya mengandung zat berbahaya yang akan mengikis permukaan kulit dengan cepat. Awalnya memang kulit tampak bebas jerawat, bebas halus, dan mengecilkan pori-pori. Namun setelah beberapa saat, kulit Anda justru infeksi dan timbul masalah lain. Belum lagi efek samping yang harus Anda terima apabila menggunakan zat berbahaya tersebut dalam waktu yang lama.

Krim pemutih tanpa bahan yang berbahaya akan memberikan hasil warna kulit yang lebih natural daripada jika kita menggunakan krim pemutih berbahan dasar merkuri. Krim yang mengandung merkuri akan membuat wajah kita berwarna pucat, bahkan cenderung keabu-abuan. Hal ini disebabkan zat merkurinya telah mengikis permukaan luar kulit wajah kita.

Jika Anda menggunakan krim yang aman, warna kulit Anda akan berubah perlahan-lahan. Bukannya naik signifikan secara mendadak hingga kontras dengan warna kulit bagian tubuh yang lainnya.