10 Barang Antik yang Unik dengan Harga Fantantis di Dunia dan 5 Pasar Antik yang Bisa Kamu Kunjungi

Mungkin kamu sering mendengar kata “kuno” atau “antik” yang identik dengan benda-benda lawas dan umumnya berasal dari masa yang sudah lama lewat. Kata antik sendiri berasal dari bahasa Latin yakni “antiquus” yang memiliki makna tua. Maka, tidak keliru jika kamu menyebut barang-barang lama berusia puluhan bahkan ratusan tahun dengan kata satu ini.

Barang antik biasanya merupakan peninggalan dan sering kali dianggap memiliki sejarah atau nilai kenangan tertentu. Barang antik pun mempunyai posisi penting sesuai dengan sejarah yang dimilikinya sehingga beberapa jenis benda kuno ini dilindungi oleh negara. Benda-benda antik pada kategori ini biasanya dapat kamu jumpai di museum.

Namun, ada juga benda-benda lawas yang bisa kamu koleksi dan sering ditemukan di pasar barang antik. Misalnya saja perangko, gramofon, vinil, jam saku, dan lain-lain. Harganya pun bervariasi, tergantung dari tahun berapa si benda berasal atau seberapa asli kualitasnya. Nah, tertarik mencari barang antik?

Jika kebetulan sedang berada di Amerika Serikat dan kehabisan opsi destinasi, kamu bisa coba bertandang ke Rose Bowl Flea Market. Pasar ini jadi pasar antik sekaligus yang terbesar dan bisa menampung sekitar 2.500 kios. Kamu bisa menemukan berbagai macam benda lawas mulai dari artefak budaya sampai busana antik yang cantik.

Pasar ini berlokasi di daerah Pasadena, California. Tempatnya luas dan cocok dikunjungi saat musim semi atau musim panas. Kamu bisa menemukan berbagai benda yang biasanya digelar oleh para pedagang. Pasar ini pas bagi kamu yang berjiwa petualang dan mencari benda-benda unik agar bisa tampil beda dari yang lain. Bila ingin berkunjung, datanglah pada jam 8 atau 9 pagi dan kamu bisa berbelanja sampai jam 4 sore.

Beralih ke Belgia, kita akan berkunjung ke Waterloo Market alias Pasar Waterloo. Pasar loak ini cukup terkenal dan jadi pasar paling ramai di negara yang terkenal akan cokelat lezatnya itu. Pasar Waterloo dibuka setiap minggu dan diramaikan oleh sekitar 300 kios yang siap memanjakan semangat belanja kamu.

Berlokasi di pelataran area parkir supermarket Carrefour, kamu bisa menemukan banyak barang. Mulai dari yang normal seperti tas tangan, sampai benda-benda aneh yang mungkin saja belum pernah kamu lihat sebelumnya. Di pasar ini, kamu sebaiknya hati-hati berjalan karena banyak pedagang yang menggelar dagangannya begitu saja di lantai.

Kalau kamu menyukai desain interior bernuansa vintage atau ingin mencoba gaya busana retro, pasar loak jadi pilihan pas karena kamu bisa menemukan berbagai benda antik bahkan dengan harga sangat murah. Meski ada busana bekas, selagi kondisinya masih baik, tentu bisa kamu maksimalkan agar tetap terlihat stylish.

Salah satu tempat yang bisa kamu datangi untuk mencari gaya pakaian ala tahun 70-an adalah Brimfield Antique Show yang berlokasi di Brimfield, Massachusetts, Amerika Serikat. Pasar loak ini mulai ada sejak tahun 1959 ketika sang pendiri yakni Gordon Reid menjamu para tamu di lapangan di belakang rumahnya. Kemudian, pasar ini berkembang hingga kini mampu menampung setidaknya lebih dari 5.000 dealer! Luar biasa, ya?

Di pasar ini, kamu bisa menemukan perhiasan, benda-benda arsitektur, benda-benda dari kaca atau kristal, barang-barang kerajinan, kartu pos, foto, hingga baju atau kostum nyentrik. Suasana pasar yang ceria dan biasanya didominasi tenda-tenda berwarna putih ini akan membuat kamu semangat berbelanja. Jangan terburu-buru membeli ketika berada di pasar loak dan nikmatilah sensasi belanja yang beda dari biasanya.

Beralih ke negara yang terkenal dengan pemain sepak bola andalnya, Argentina juga tak ketinggalan menghiasi pasar loak internasional yang sayang jika kamu lewatkan saat bertandang ke sana. San Temo Antiques Fair di Buenos Aires ini bisa jadi destinasi wisata mengasyikkan yang dapat memberi pengalaman tak terlupakan.

Kamu bisa datang ke pasar yang diisi sekitar 270 kios ini mulai dari jam 10 pagi dan berbelanja sampai batas waktu jam 4 sore. Pasar yang remain dan memberi kesan masa lalu ini menjual berbagai macam benda kuno mulai dari poster film vintage, gelas-gelas dalam berbagai bentuk dan bahan, kain-kain indah, gramofon menawan, hingga botol-botol minum nyentrik.

Memiliki kesan tenang dan nyaman, pasar loak ini akan melemparmu ke masa-masa silam, mungkin saja zaman ketika kakek dan nenek bertemu lalu jatuh cinta. Marche Aux Puces de Cllgnancourt yang berlokasi di Saint-Ouen ini bisa jadi tujuan wisata ketika kamu berada di Paris. Tak melulu belanja di butik ternama saat berada di negara mode, pasar loak juga tak kalah mengasyikkan untuk dikunjungi, kan?

Pasar ini menampung ratusan kios yang menawarkan berbagai benda vintage. Jika kesulitan pergi sendiri, kamu juga bisa menyewa pemandu, lho. Kamu akan dibawa berkeliling pasar dan bahkan juga dibantu saat melakukan transaksi. Kegiatan seru ini bisa kamu pesan setidaknya 3 hari sebelum hari kunjungan.

Oh, ya, meski akan sibuk berbelanja, tidak ada salahnya, lho, kalau kamu mampir untuk minum secangkir kopi atau cokelat panas yang lezat. Bahkan, sembari istirahat, kamu bisa coba mengobrol dengan pemilik kios karena bisa saja benda-benda antik yang dijual juga memiliki kisah istimewa di baliknya.

Fosil termasuk dalam benda kuno yang berasal dari masa lalu. Benda ini masuk ke dalam artefak yang biasanya dianggap penting serta dilindungi. Salah satunya adalah Fosil Meteorit Sri Lanka. Benda ini membuat heboh setelah peneliti membuat analisis soal meteorit yang ternyata lebih dari sebongkah batuan ruang angkasa.

Para peneliti yang melakukan studi terhadap meteorit yang jatuh di Sri Lanka ini menemukan dua hal seperti fosil serta alga yang diperkirakan berasal dari luar bumi. Si peneliti, Chandra Wickramasinghe, mengungkapkan kalau fosil itu memperlihatkan bukti kuat soal panspermia alias hipotesa mengenai kehidupan alam disebarkan lewat meteorid, planetoid dan asteroid. Bagaimana? Menarik, bukan?

Para nenek moyang di masa silam umumnya menggunakan alat berburu seperti pisau, belati, bahkan pedang. Selain untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari, pedang juga dipakai dalam rangka melindungi diri. Bahkan, ada juga yang dipakai sebagai identitas diri. Maka, tak heran jika beberapa pedang didesain unik, mencolok juga mematikan.

Misalnya, Pedang Ngombe atau secara global dikenal dengan nama Ngombe Executioner’s Sword. Sekilas, pedang yang berasal dari Kongo, Afrika ini memang memiliki model unik sekaligus tampak berbahaya. Pedang Ngombe diyakini sebagai salah satu pedang paling berbahaya sejak zaman dahulu. Bagaimana tidak? Pedang ini digunakan untuk mengeksekusi para penjahat! Duh, seram juga, ya?

Pedang ini dibentuk dalam model melengkung arit atau sabit tetapi dengan detail-detail tajam di bagian dalam. Jika tak hati-hati digenggam, bisa saja bagian pedang ini melukai tangan penggunanya. Keunikan pedang ini menarik minat para wisatawan sehingga tak heran jika ada yang ingin membelinya. Kamu?

Benda berikutnya adalah Permadani Summer’s Triumph. Permadani biasanya digunakan sebagai alas lantai agar terasa lebih hangat. Ukuran dan desainnya bermacam-macam dan terbuat dari berbagai material. Tampilan permadani pun cocok sebagai pemanis ruangan sehingga memberi kesan mewah nan elegan. Namun, permadani satu ini justru menimbulkan kehebohan, lho.

Kegemparan tersebut terjadi karena ternyata, permadani yang saat ini berada di Museum Nasional Bayerisches, Munich, Jerman memuat bentuk yang dianggap semestinya tak ada di sana. Para pemerhati fenomena unidentified flying object alias UFO meyakini kalau gambar kecil yang ada di permadani bernuansa merah gelap ini adalah pesawat UFO.

Objek asing itu tampak berada di bagian belakang sementara orang-orang yang jadi gambar di permadani tak melihat. Seharusnya, permadani ini dikenang sebagai salah satu momentum untuk mengenang kemenangan penguasa yang berjaya pada saat itu. Namun, orang-orang tak mengindahkan keindahan permadani yang dibuat pada tahun 1538 Masehi di Bruges itu dan malah penasaran terhadap benda yang tampak melayang di dalamnya. Menurut kamu bagaimana?

Peninggalan Leonardo Da Vinci jadi salah satu yang sering mengundang teori-teori dari para peneliti termasuk Codex Leicester. Benda yang juga diketahui sebagai Codex Hammer ini merupakan koleksi karya ilmiah milik seniman tersebut. Tak dimungkiri jika Leonardo Da Vinci adalah salah satu jenius yang diakui sepanjang masa dan buku Codex Leicester ini juga dianggap sebagai salah satu masterpiece.

Bahkan, Bill Gates memutuskan untuk membeli Codex Leicester yang sudah berusia ratusan tahun tersebut. Tak tanggung-tanggung, jutawan tersebut merogoh kocek senilai US$ 30,802,500 untuk bisa membeli karya ilmiah tersebut dari balai lelang Christie di New York, Amerika Serikat. Hal tersebut menjadikan Codex Leicester jadi buku termahal di dunia.

Buku fenomenal ini memuat gambar serta tulisan dalam kertas yang sudah mulai dimakan usia. Manuskrip ini memuat beberapa topik misalnya fosil, pergerakan air juga cahaya bulan. Buku ini terdiri dari sekitar 18 lembar yang setiap helainya ditulis tangan oleh Leonardo Da Vinci sendiri dalam bahasa Italia. Uniknya, buku ini menggunakan teknik mirror writing. Tertarik untuk membacanya?

Benda berikutnya tidak cocok buat kamu yang penakut. Kursi Kematian Baleroy Mansion ini jadi salah satu mebel yang berada di rumah bernama Baleroy Mansion. Berlokasi di Pennysulvania, rumah tersebut didirikan pada tahun 1911 dan jadi salah satu bangunan penting bernilai sejarah. Bahkan, Thomas Jefferson pendiri negara Amerika Serikat juga pernah menghuni rumah tersebut.

Namun, fakta menarik justru datang dari kisah kursi kematian. Kursi ini sebenarnya memiliki tampilan cantik dengan lengkungan menawan pada bagian tangan dan kaki kursi. Kursi tersebut juga dibalut kain indah bercorak bunga sehingga sekilas tampak seperti tempat duduk biasa. Akan tetapi, ada kisah seram yang menyebutkan kalau sudah ada beberapa orang yang mati setelah duduk di bangku tersebut.

Kursi ini konon digentayangi oleh arwah bernama Amelia yang sosoknya kerap muncul dalam bentuk kabut berwarna biru. Kabarnya, kursi yang sudah berusia sekitar 200 tahun ini didiami kutukan sehingga siapa saja yang duduk di atasnya akan mati. Percaya?

Benda antik satu ini dibanderol dengan harga fantastis yakni sekitar Rp 1,01 triliun. Guci asal Dinasti Qing ini memiliki motif cantik berupa ukiran berbentuk ikan serta bunga yang langka. Bukan hanya itu saja, guci tersebut ternyata juga dilengkapi dengan segel kekaisaran pada zamannya. Perlu diketahui, bahwa stempel kerajaan menjadi salah satu identitas penting di zaman kekaisaran Tiongkok dan tak sembarang diberikan.

Ironisnya, guci dengan harga selangit ini mulanya ditelantarkan sang pemilik dalam gudang selama puluhan tahun tanpa tahu nilainya. Kemudian, guci dilepas melalui pelelangan yang berlokasi di London. Bentuknya memang indah dengan detail-detail menawan bernuansa oriental pada bagian badan guci. Pada bagian atas dan bawah dihias dengan lukisan bebungaan sementara di bagian badan, ada ikan-ikan yang tampak seolah sedang berenang.

Benda satu ini umumnya berada di tiap rumah dan dipakai sebagai salah satu alat makan. Namun, siapa sangka kalau mangkuk bisa berharga sangat mahal hingga mencapai miliaran rupiah? Mangkuk Ruyao Washer ini contohnya.

Jika dilihat sekilas, mangkuk ini memang nyaris tak ada bedanya dengan mangkuk-mangkuk yang biasa digunakan sebagai peralatan makan. Namun, usia mangkuk yang diperkirakan sudah mencapai sekitar 900 tahun rupanya jadi faktor mengapa cawan ini memiliki harga selangit. Tak hanya itu saja, para peneliti percaya bahwa mangkuk tersebut juga dibuat secara khusus oleh keluarga kerajaan Tiongkok di masa silam.

Mereka meyakini jika mangkuk tersebut dibuat dengan cara dipanaskan dalam suhu ekstrem oleh para pakar kerajinan pilihan kaisar. Tak heran bila peneliti memperkirakan hanya ada sekitar 79 mangkuk sejenis saja di seluruh dunia dan 5 buah dimiliki secara pribadi.

Masa kekaisaran, Tiongkok dipenuhi oleh berbagai macam sejarah termasuk kekayaan budaya yang beraneka ragam. Mulai dari tekstil berupa pakaian indah hingga aksesori bahkan guci, rasa-rasanya peninggalan kekaisaran Tiongkok selalu menarik untuk dikulik dan berharga mahal termasuk Giok Segel Qianlong ini.

Pada masa kekaisaran, adalah hal yang biasa dilakukan saat kaisar memberi stempel khusus sebagai identitas pribadi. Segel ini pun memiliki penampilan istimewa dan biasanya terbuat dari bahan giok sehingga berkesan mewah.

Ada berbagai macam bentuk segel dan pada bagian atas umumnya diukir dalam berbagai macam bentuk termasuk ukiran 9 naga pada segel Qianlong yang diburu banyak orang ini. Tak main-main, stempel kerajaan ini berhasil dimenangkan dengan harga mencapai Rp 294 miliar.

Selain keindahan dari giok merah dengan sentuhan krem, segel ini dinilai berharga karena sejarah Qianlong yang termasuk sangat berjaya pada masa kekuasaannya. Simbol 9 naga diartikan sebagai lambang kekuasaan serta kejantanan.

Kamu dapat melihat pola ukiran rumit baik pada bagian permukaan maupun bagian sisi stempel. Hal ini juga menandakan bahwa segel tersebut dibuat oleh seniman dengan keahlian tinggi sehingga tidak heran jika ada yang bersedia membayar mahal untuk memilikinya.

Barang kuno terakhir dari BP-Guide adalah Olyphant Battle Horn. Tanduk ini mungkin sering kamu jumpai dalam film-film kolosal sebagai alat panggil yang biasa digunakan dalam peperangan. Perbedaan Olyphant Battle Horn dengan tanduk terompet perang lainnya adalah bahannya. Selain itu, tanduk ini

Tanduk yang diperkirakan berasal dari abad ke-11 ini terbuat dari gading gajah yang kemudian dipercantik lewat ukiran bernilai seni tinggi pada seluruh permukaan. Ukiran tersebut memuat gambar-gambar binatang dalam warna indah dan berhasil membuatnya terjual dengan harga US$ 16,1 juta atau sekitar Rp 231 miliar saat itu. Tanduk ini dilepas pada pelelangan tertutup berlokasi di Eropa.