Cari Tahu Tips Memilih Sepeda dan 10 Rekomendasi Sepeda Lipat Murah di 2023!

Saat pandemi beberapa tahun lalu, animo masyarakat untuk bersepeda kembali mengalami peningkatan. Sejumlah jenis sepeda pun menjadi marak peminat. Salah satunya asalah sepeda lipat.

Sepeda ini memiliki fitur unik sehingga dapat dilipat menjadi lebih kecil dan praktis ketika dibawa atau disimpan. Sepeda lipat memiliki tampilan minimalis yang unik sehingga sangat sesuai dengan gaya masyarakat modern.

Selain itu, kini tersedia banyak brand sepeda lipat dengan harga terjangkau. Terdapat variasi mekanisme pelipatan pada produk sepeda kekinian ini. Bentuk sepeda lipat pun bermacam-macam, mulai dari sepeda city, sepeda gunung, hingga sepeda lipat listrik.

Sepeda lipat ditemukan pertama kali oleh William Grout dari Inggris pada tahun 1878. Sepeda buatan William bagian ban depannya dapat dilipat dan dilepas. Namun, pada perkembangannya model sepeda ini disebut sebagai sepeda portable.

Kemudian pada tahun 1888 Emmit G. Latta mengembangkan cikal bakal sepeda lipat modern. Pengembangan sepeda lipat selanjutnya dilakukan oleh Michael B. Ryan pada tahun 1893.

Pada masa perang dunia kedua, sepeda lipat banyak digunakan oleh militer untuk sepeda tempur. Sepeda lipat mulai diproduksi untuk komersil pada tahun 1970-an. Kemudian sejak itu, sepeda lipat terus mengalami perkembangan menjadi versi sepeda modern seperti sekarang.

Umumnya jenis sepeda lipat compact dengan ukuran roda 16” dan 20” paling banyak ditemui. Meski tergolong kecil, sepeda dengan tampilan klasik ini memiliki tempat duduk dan handlebar yang dapat disesuaikan ketiggiannya dengan pemakai.

Jenis sepeda ini mengutamakan kenyamanan penggunaan serta kemudahan penyimpanan. Namun, karena ukurannya kecil, sepeda lipat compact memiliki keterbatasan ruang untuk komponen. Sehingga performa sepeda jenis ini lebih rendah daripada sepeda gunung dan sepeda balap.

Umumnya, sepeda lipat compact menggunakan single chainring. Sepeda ini kurang cocok untuk perjalanan jarak jauh karena ukuran rodanya yang kecil mengharuskan pengendara menggowes lebih banyak.

Sepeda lipat full size memiliki ukuran seperti sepeda biasa. Sepeda full size banyak digunakan untuk touring karena memungkinkan bersepeda seperti biasa tanpa kelelahan karena jarak jauh.

Di saat yang sama, sepeda jenis ini mempermudah selama dipindahkan. Meskipun ukurannya sama seperti sepeda biasa, sepeda ini bisa dilipat sehingga ukuran dalam pengiriman lebih ringkas.

Dari segi performa, sepeda lipat full size berada di bawah dari sepeda normal. Pasalnya, kerangka sepeda lipat memiliki banyak sambungan yang menyebabkan sepeda tidak kokoh.

Selain itu, kerangka yang terbuat dari frame kaku menurunkan efisiensi tenaga pengendara.

Seperti namanya, sepeda lipat ini menggunakan tenaga listrik untuk bergerak. Disebut juga sebagai e-folding bike, sepeda lipat listrik cocok untuk orang yang tidak ingin lelah berkendara.

Meski menggunakan tenaga listrik, sepeda lipat ini juga bisa dikayuh seperti sepeda biasa. Beberapa sepeda listrik memanfaatkan tenaga listrik hanya untuk membantu kayuhan, sehingga pengendara tetap harus aktif mengayuh.

Untuk mendapatkan manfaat maksimal, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika memilih sepeda lipat. Pasalnya, fungsi penting dalam sepeda lipat bukan hanya untuk bersepeda, namun juga portabilitas atau tingkat kemudahan untuk dipindahkan.

Terlebih lagi kini tersedia sepeda lipat dengan desain dan komponen yang memungkinkan performa lebih tinggi.

Saat memilih sepeda lipat, Anda sebaiknya mempertimbangkan beberapa hal berikut:

Setiap tipe sepeda lipat dirancang untuk mendukung fungsi spesifik. Sebagai contoh sepeda city tour untuk penggunaan santai pada jalan yang relatif datar, sedangkan sepeda gunung sesuai untuk penggunaan pada medan yang lebih menantang.

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menentukan tipe yang sesuai dengan kebutuhan. Ada baiknya jika Anda mempelajari komponen pada sepeda seperti transmission gear, chainring, dan electric assisted untuk mendapatkan sepeda yang paling tepat.

Sepeda lipat dibedakan berdasarkan ukuran bannya, seperti 16”, 20”, dan 22”. Ukuran ban berkaitan dengan performa dan karakter sepeda. Selain itu, ukuran sepeda juga perlu sesuai dengan tinggi badan pengendara.

Pengendara dengan badan tinggi tentunya tidak akan nyaman jika memakai sepeda berukuran kecil. Hal tersebut juga berkaitan dengan posisi kaki untuk mengayuh. Idealnya, kaki pengendara harus lurus saat menekan pada di posisi terendah.

Kaki yang tertekuk membuat kayuhan kurang optimal. Selain itu, mengayuh dengan posisi yang tidak nyaman berisiko menyebabkan cedera otot. Pemilihan ukuran ban juga sebaiknya menyesuaikan kebutuhan pemakaian sepeda.

Jika sepeda hendak digunakan untuk menempuh jarak jauh, maka sebaiknya memilih ban berukuran besar. Ban besar mampu menempuh jarak yang lebih jauh daripada roda kecil pada kayuhan yang sama.

Hal berikutnya yang perlu Anda perhatikan ketika memilih sepeda lipat adalah bobot. Portabilitas atau kemudahan untuk dipindahkan merupakan keunggulan sepeda lipat. Sehingga jenis sepeda ini banyak dipilih selama bepergian.

Sebaiknya memilih sepeda dengan bobot yang tidak terlalu berat supaya mudah saat mengangkat. Bobot sepeda dipengaruhi oleh jenis bahan yang digunakan.

Terdapat empat bahan yang umum digunakan sepeda lipat, yaitu steel, alloy, carbon fiber, dan titanium. Sepeda yang terbuat dari bahan steel memiliki bobot paling berat dan umumnya lebih murah daripada bahan lain.

Sepeda dari bahan steel lebih seimbang dan mampu menahan getaran dengan baik. Sepeda lipat kelas menengah ke atas umumnya menggunakan bahan alloy.

Sepeda dari alloy memiliki bobot yang lebih ringan daripada sepeda steel. Karakter lain dari sepeda ini adalah mudah untuk bermanuever.

Selanjutnya, sepeda dari bahan carbon fiber memiliki kemampuan baik dalam menahan getaran dan sangat ringan sekaligus kuat. Akan tetapi bahan ini harganya tergolong mahal dan sifatnya getas.

Sementara bahan titanium biasanya digunakan oleh sepeda lipat kelas atas yang dibanderol dengan harga fantastis.