Kemajuan Zaman Secara Tidak Sadar Mengubah Pola Bermain Anak
Masa anak-anak adalah masa yang menyenangkan, di mana karakter seseorang mulai terbentuk. Jika melihat pergaulan anak-anak di zaman modern ini, tentu sangat berbeda dengan zaman dahulu. Mereka banyak bersosialisasi dengan teman sebaya, bermain di alam terbuka tanpa adanya teknologi.
Namun zaman telah berubah, kini anak-anak banyak dimanjakan dengan teknologi sehingga kurang bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Mereka kini lebih asyik bermain smartphone, gimbot, dan memainkan games online yang sedang populer. Pemandangan anak-anak yang bermain dan tertawa bersama kini sangat jarang ditemukan.
Manfaat Bermain di Luar Rumah yang Sering Dilakukan Anak Tahun 90-an
Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi
Salah satu fungsi utama dari permainan tradisional adalah melatih kemampuan anak untuk bersosialisasi. Hal ini sangat penting karena manusia hidup berdampingan dengan orang lain sehingga mereka harus bisa diterima oleh lingkungannya.
Cara melatih anak bersosialisasi adalah mengajak mereka bermain dan menghabiskan waktu bersama teman sebayanya. Beberapa jenis mainan yang bisa dimainkan bersama antara lain adalah lego, puzzle, playadough, bermain air, bermain di alam, atau bermain bola agar mereka belajar berkompetisi dengan orang lain.
Menumbuhkan Rasa Percaya Diri
Permainan tradisional memiliki banyak manfaat bagi anak. Manfaat penting tersebut antara lain adalah menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Untuk memainkan permainan tradisional, anak-anak akan mengajak teman-teman mereka. Di sinilah mereka mulai belajar untuk mengenal sifat orang lain. Manfaat lain dari permainan tradisional adalah melatih anak untuk mengambil keputusan yang tepat.
Mendapat Asupan Vitamin D
Membiarkan anak bermain di luar rumah saat pagi hari sangat menguntungkan bagi mereka. Saat terkena sinar matahari, anak juga mendapat asupan vitamin D yang cukup. Namun jangan biarkan anak-anak bermain di bawah sinar matahari terlalu lama ya.
Paparan sinar UVA dan UVB dari matahari sangat berbahaya bagia kesehatan kulit anak lho. Waktu terbaik untuk bermain di luar rumah adalah di pagi hari saat matahari terbit dan sore hari menjelang matahari tenggelam.
Menambah Aktivitas Belajar
Banyak pembelajaran yang bisa didapatkan oleh anak dari permainan tradisional. Pertama yaitu melatih kreativitas anak. Anak diajarkan membuat mainan dari bahan-bahan alami seperti pelepah pisang dan kulit jeruk. Kedua, melatih kekuatan fisik anak agar lebih banyak bergerak saat memainkan permainan tradisional. Anak-anak juga dapat belajar bersosialisasi dan bergaul dengan teman sebayanya saat bermain.
Meningkatkan Konsentrasi
Kecerdasan anak perlahan dapat terasah melalui permainan tradisional. Dalam permainan kelereng, misalnya, anak harus memikirkan strategi yang tepat agar bisa memenangkan permainan. Demikian pula dengan permainan catur yang sangat baik untuk meningkatkan kerja dan fungsi otak.
Permainan lain seperti petak umpet juga sangat baik untuk mengembangkan kemampuan berpikir anak. Mereka akan menerapkan strategi dan upaya agar tidak ketahuan saat bersembunyi.
Ini Dia Jenis Permainan Tradisional Jawa yang Menyenangkan!
Petak Umpet
Anak-anak generasi 90-an pasti sangat akrab dengan permainan petak umpet. Permainan ini harus dimainkan oleh minimal 3 orang anak. Permainan diawali dengan gambreng, siapa yang kalah akan menjadi pencari.
Pencari harus menutup mata sambil bersandar di tiang atau dinding yang dijadikan sebagai benteng. Ia harus menghitung hingga hitungan ke sepuluh sedangkan anak-anak yang lain akan mencari tempat untuk bersembunyi.
Pencari kemudian harus bisa menemukan satu per satu anak yang bersembunyi. Setelah menemukan, mereka harus berlomba mencapai benteng sambil menyerukan “hong!”. Pencari akan kalah jika anak-anak bisa mendahuluinya untuk menyerukan “hong!”. Jika ia kalah maka harus kembali menjadi pencari. Anak pertama yang berhasil ditangkap oleh pencari akan menggantikan perannya di permainan berikutnya.
Gobak Sodor
Gobak sodor, disebut juga galasin atau galah asin adalah permainan yang sangat terkenal di Indonesia. Olahraga tradisional ini mempertandingkan dua kelompok yang masing-masing beranggotakan 3-5 orang. Gobal berarti bergerak bebas sedangkan sodor adalah tombak.
Pada permainan ini, kedua tim harus bisa menyerang dan masuk ke area lawan. Pada waktu yang bersamaan, ia harus bisa mencegah lawan agar tidak masuk ke wilayahnya. Benteng biasanya berupa tanah yang digambari tiga garis horizontal dan satu garis vertikal.
Diperlukan kecerdasan, kecepatan, dan ketangkasan untuk memenangkan permainan ini. Permainan ini sangat baik untuk melatih fisik anak sekaligus mengajarkannya untuk bersosialisasi.
Patil Lele
Patil lele dimainkan dengan alat yang sederhana, yaitu menggunakan 2 potong kayu yang didapatkan dari kayu bekas. Ukuran tongkat yang digunakan untuk bermain adalah 30 cm dan 19 cm. Permainan patil lele dimainkan secara beregu, yaitu pertandingan antara 2 tim.
Berikut metode permainan patil lele:
Pemain yang mendapatkan giliran menempatkan tongkat pendek di dalam lubang. Tongkat tersebut harus dibuang sejauh mungkin dengan didorong tongkat panjang. Permainan akan selesai apabila tongkat pendek tertangkap. Jika ditangkap oleh penjaga dengan kedua tangan, maka mendapat 10 poin.
Jika dengan tangan kanan 25 poin dan menggunakan tangan kiri 50 poin. Jika gagal menangkap, tim penjaga harus melempar tongkat pendek ke arah tongkat panjang. Pemain dapat melaju ke tahap selanjutnya jika tidak terkena. Permainan patil lele sedikit rumit dimainkan, namun sangat seru karena dipertandingkan secara berkelompok.
Congklak
Congklak adalah permainan tradisional yang biasanya dimainkan oleh anak perempuan. Permainan ini sangat populer baik di kalangan anak-anak maupun orang dewasa. Di awal permainan, masing-masing lubang pada papan harus diisi dengan tujuh biji, kecuali lubang induk.
Permainan congklak masih bisa dimainkan dengan cara membeli papan congklak di Bukalapak dengan harga Rp 250.000. Papan congklak terbuat dari kayu jati dengan finishing yang natural.
Ada juga congklak berukir yang terbuat dari kayu mahoni. Papan congklak berwarna cokelat dengan pilihan ukiran yaitu naga, angsa, dan buah. Permainan ini dijual di Tokopedia dengan harga Rp 248.500.
Ada pula congklak yang terbuat dari kayu mahogany asli, dijual di Lazada dengan harga Rp 350.000. Congklak berukuran 60x15x25 cm ini menggunakan finishing semi gloss melamin sehingga tampak mewah dan elegan.
Kelereng
Permainan kelereng atau nekeran ternyata tidak hanya populer di Indonesia saja lho. Permainan yang sering disebut dengan gundu ini ternyata juga populer di Perancis, Inggris, dan Belanda.
Cara bermainnya mudah, yaitu dengan menggambar lingkaran di atas tanah. Setiap pemain meletakkan 1 kelereng di dalam lingkaran kemudian mereka berdiri dengan jarak 1 meter di luar lingkaran. Dengan menggunakan kelereng lain, mereka harus membidik kelereng lawan dan mengeluarkannya sejauh mungkin dari lingkaran.
Dapatkan Kelereng Mainan Anak 500 g dengan harga Rp 20.000 di Blibli. Kelereng metalik warna hitam yang keren juga dijual di Tokopedia dengan harga Rp 12.000 untuk 100 butir atau Kelereng Besar Gundu Besar yang berukuran 3 kali lipat lebih besar dari kelereng biasa dijual di Lazada dengan harga Rp 46.000.
Lompat Tali
Permainan lompat tali setidaknya harus dimainkan oleh 4 anak. Pemain harus bisa melompat di atas tali tanpa menyentuhnya sama sekali. Tali biasanya terbuat dari karet yang dirangkai. Ada dua orang yang “jadi” yaitu mereka yang berperan sebagai tiang untuk memegang karet.
Pertama karet diletakkan di bawah pinggang, sepinggang, sebahu, lalu di dagu, di telinga, di kepala lalu diangkat ke atas dengan tangan. Terakhir sering disebut sebagai posisi merdeka karena tangan dikepalkan ke atas.
Jamuran
Jamuran dimainkan oleh banyak anak yang saling bergandengan tangan membentuk sebuah lingkaran besar. Mereka akan berputar sambil bernyanyi.
Jamuran ya ge ge thok
Jamu apa ya ge ge thok
Jamur gajih mberjijih sak ara-ara
Semprat-semprit Jamur apa
Anak yang ada di tengah lingkaran akan menyerukan “jamur patung!” kemudian anak-anak yang membentuk lingkaran akan berhamburan dan berdiam seperti patung. Anak yang ada di tengah bisa menyerukan apa saja, dan anak-anak lain harus mengikutinya. Mereka tidak boleh tertawa atau tersenyum sambil digoda oleh anak yang “jadi”. Jika ada salah satu yang tersenyum, maka mereka akan menggantikan posisinya.
Engklek
Engklek adalah permainan yang sangat populer. Permainan ini bisa ditemukan di seluruh wilayah Indonesia dari Sumatera hingga Sulawesi. Engklek biasanya dimainkan oleh minimal 2 anak.
Anak-anak akan menggambar petak-petak di atas tanah. Dalam permainan ini, pemain harus melompat dengan menggunakan satu kaki. Mereka memiliki senjata atau gacuk yang terbuat dari pecahan genting. Gacuk harus dilempar ke dalam petak, tidak boleh mengenai garisnya.
Pemain yang yang berhasil menyelesaikan satu putaran lebih dulu boleh memilih satu petak untuk dijadikan “sawah”. Pemain dengan sawah terbanyak akan keluar sebagai pemenang.
Ajak Anak dan Temannya Bermain Seru di Luar Rumah
Bermain di luar rumah memiliki banyak manfaat untuk anak dan jangan ragu untuk mengajak anak dan teman-temannya bermain di luar ruangan. Pastikan anak-anak di dampingi jika masih terlalu kecil dan beritahu anak agar tetap aman saat bermain atau jangan keluar terlalu jauh dari lingkungan rumah.