Ziarah Wisata Umat Nasrani Ini Mempunyai Banyak Peminat Setiap Tahunnya
Berpelesir merupakan salah satu kegiatan yang penting di zaman now. Itulah sebabnya, varian wisata terus bermunculan. Selain wisata alam yang sudah lebih dahulu populer, terdapat pula wisata kuliner, belanja, dan rohani yang semakin diminati belakangan ini .
Kalau Anda sedang merencanakan liburan jangka panjang, wisata rohani dapat menjadi pilihan karena terbilang paket komplet yang memadukan varian-varian wisata lainnya yang tadi sudah disebutkan. Israel dapat menjadi pilihan destinasi wisata rohani bagi Anda. Walaupun situasi politik di negara itu sering memanas, tapi tidak melunturkan citranya sebagai negara wisata rohani yang diminati para pelancong dari seluruh dunia.
Bahkan, Israel juga dijuluki Tanah Suci (Holly Land) bagi umat Kirsten, Islam, Yahudi, dan Baha’i. Secara khusus, bagi penganut Kristiani, Israel sangat lekat dengan sejarah Yesus Kristus. Selain itu, bagi umat Katolik dengan berziarah ke Yerusalem, mereka akan diperkuat imannya karena memperoleh pengalaman spiritual, juga memperdalam pengetahuan tentang sejarah Kristen.
Kini, berwisata rohani ke Israel telah menjadi tren bagi umat Kristen di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, muncul istilah “Holyland Tour” yang merupakan paket wisata rohani untuk mengunjungi kota Yerusalem dan sekitarnya.
Walaupun hingga sekarang masih terdapat perbedaan pendapat dari para pemuka agama tentang wajib atau tidaknya berziarah ke Israel ini, tapi para peziarah dari Indonesia jumlahnya terus bertambah karena mereka percaya berwisata rohani ke Israel merupakan bagian dari ibadah yang telah menjadi bagian dari kehidupan spiritual mereka.
Tips Memilih Agen Travel yang Aman untuk Tour ke Israel
Meningkatnya minat wisata ke Israel membuat banyak bermunculan agen yang menyediakan tur dengan embel-embel “promo wisata rohani”. Agar Anda nyaman selama berpergian, berikut diberikan tips-tips dapat membantu untuk memilih agen tur perjalanan yang aman.
Aman
Pilihlah biro perjalanan terbaik. Seperti memilih dokter atau pengacara pribadi, sebaiknya jika hendak berwisata rohani ke Israel, pilihlah biro perjalanan terbaik bagi Anda. Bagaimana caranya? Yang paling mudah adalah menggunakan biro perjalanan yang telah memiliki nama besar, bereputasi baik, dan berpengalaman.
Selain itu, Anda dapat pula meminta rekomendasi dan pengalaman dari kerabat atau teman-teman dekat yang sudah pernah berwisata rohani ke Israel dengan tur travel tertentu. Khusus untuk wisata rohani ke Israel, pemilihan biro perjalanan terbaik sangat penting karena beberapa destinasi wisata sulit dikunjungi jika tidak mengetahui prosedur yang berlaku.
Sebaiknya Anda menggunakan agen travel yang tepat. Setiap biro perjalanan wisata memiliki standar pelayanan dan paket perjalanan wisata yang berbeda-beda. Sebagian penyedia jasa menggunakan jadwal yang sangat ketat, sedangkan yang lainnya memberikan waktu luang dan pilihan lain yang dapat dinegosiasikan.
Jika Anda ingin mengunjungi banyak tempat, disarankan untuk memilih yang pertama. Namun kalau hanya ingin berkunjung ke tempat-tempat yang terbatas dan berlama-lama di sana sambil mengobrol panjang lebar dengan keluarga dan teman, sebaiknya pilih yang kedua.
Anda sebaiknya memprioritaskan kenyamanan dan keamanan. Ketika Anda sedang mencari biro perjalanan wisata, sebaiknya Anda jangan tergiur dengan iming-iming harga yang murah. Bisa jadi, agen perjalanan itu abal-abal dan membawa kabur uang yang telah Anda setorkan sehingga impian berwisata pun sirna.
Selain itu, jika Anda diberangkatkan, agen-agen semacam ini tidak memprioritaskan kenyaman dan keamanan konsumen. Ada sebuah cerita dari seorang turis yang ditnggal di tengah perjalanan oleh seorang supir bus lokal yang disewa oleh agen perjalanan. Tentu saja hal itu sangat tidak nyaman, bahkan membahayakan dan jangan sampai terjadi pada Anda.
Teliti Sebagai Konsumen
Meningkatnya popularitas wisata rohani ke Israel, membuat banyak biro perjalanan menawarkan beragam paket promosi perjalanan yang mengiurkan para pelancong. Namun, tidak sedikit di antaranya yang menyesal di kemudian hari karena tidak mempertimbangkan dengan matang pilihan agen wisata sehingga menyesal di kemudian hari.
Agar hal itu tidak terjadi pada Anda, sejak jauh-jauh hari Anda sebaiknya sudah meneliti dengan cermat agen wisata yang hendak dipilih karena tidak jarang keteledoran dalam menentukan biro perjalanan juga dapat berakibat fatal bagi Anda. Oleh karena itu, tips-tips berikut dapat dijadikan panduan, terutama untuk membantu Anda mengetahui berbagai layanan dan paket perjalanan yang disediakan biro perjalanan.
Ada anggapan bahwa berwisata dengan menggunakan biro jasa perjalanan jauh lebih mahal dan membuat jadwal perjalanan menjadi ketat. Padahal, anggapan itu tidak sepenuhnya benar karena seringkali calon turis terburu-buru menentukan agen perjalanan sehingga informasi yang didapatkan pun minim.
Sebaiknya Anda meluangkan waktu lebih banyak untuk mendapatkan informasi yang lengkap agar tidak menyesal di kemudian hari. Ketika Anda telah menentukan sebuah biro perjalanan tertentu, pastikan seluruh informasi hingga yang terkecil dan dianggap remeh sekalipun telah Anda ketahui.
Contohnya, dalam hal pemesanan tiket pesawat apakah dapat diubah atau dibatakan dan bagaimana cara menggantinya. Hal yang juga penting adalah meminta perincian jadwal, pengeluaran, dan informasi tentang hotel secara rinci kepada biro perjalanan. Poin ini penting, terutama agar pengeluaran Anda selama perjalanan tidak membengkak.
Membawa Barang Sesuai Kebutuhan
Sering kali perjalanan wisata berakhir dengan penyesalan karena membawa barang yang tidak dibutuhkan dalam perjalanan. Ketika Anda hendak melakukan wisata rohani ke Israel pada musim panas, misalnya, jangan membawa busana musim dingin, seperti jaket dan baju tebal karena tidak akan terpakai dan membebani barang bawaan Anda.
Selektiflah dalam menentukan barang yang dibawa agar liburan Anda menyenangkan. Dalam perjalanan wisata rohani ke Israel, tentu saja Anda akan mengunjungi berbagai tempat yang berbeda. Oleh sebab itu, Anda harus mempersiapkan kondisi fisik yang prima karena bukan tidak mungkin sebagian di antaranya dilakukan dengan berjalan kaki.
Untuk itu selain kebugaran, pemilihan sepatu atau sendal yang nyaman juga harus diperhatikan agar Anda tetap nyaman selama dalam perjalanan.
Kesehatan juga menjadi faktor penting lain yang kurang diperhatikan. Jangan sampai, ketika sampai di tempat wisata, Anda malah jatuh sakit dan harus tinggal di hotel, bahkan dirawat di rumah sakit. Menyertakan obat-obatan pribadi juga sebaiknya Anda lakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Destinasi Tour ke Israel untuk Melengkapi Wisata Ziarah
Hari 1-Kairo, Mesir
Mesir hampir selalu identik dengan kota Kairo. Selain difungsikan sebagai ibukota negara di Afrika bagian Utara itu, kota ini mewariskan berbagai peninggalan bersejarah yang dikunjungi wisatawan mancanegara.
Namun karena pilihan destinasi wisata di ibukota Mesir itu sangat banyak dan beragam, maka Anda harus pandai-pandai mengatur waktu agar semua tempat wisata yang penting dapat dikunjungi, tetapi tidak terlalu menguras tenaga Anda. Oleh karena itu, tips-tips berikut akan sangat berguna bagi Anda untuk mengatur waktu ketika mengunjungi tempat wisata di Kairo.
Giza Piramida & Sphinx, Institute of Papyrus
Mesir menawarkan berbagai tempat menarik untuk berwisata. Salah satu kota yang sebaiknya Anda kunjungi adalah Kairo. Di sana, Anda melakukan tur kota yang menawarkan berbagai tempat wisata, seperti piramida, gereja, museum, dan tempat pembuatan papyrus. Jika Anda mengikuti wisata rohani ke Israel, dan berkesempatan singgah di Mesir, tempat-tempat wisata berikut patut Anda kunjungi.
Piramida Giza dan Patung Sphinx. Secara keseluruhan, terdapat 93 piramida di seluruh Mesir. Namun yang paling terkenal tentu saja tiga piramida Giza, yaitu Piramida Raja Cheops, Chepren, dan Merkurinus, serta patung Sphinx. Dibangun pada masa Dinasti ke-4 (kurang lebih pada 2650), piramida Giza sebenarnya merupakan makam para raja dan ratu Mesir kuno.
Istilah Giza sendiri merujuk pada nama sebuah kawasan yang sekarang berjarak 30 menit dari Kairo. Di kawasan ini, selain piramida terdapat pula tempat wisata lain, seperti kuburan Sakkara, bekas ibukota Memphis, dan lukisan “Shesib Ankh" yang berarti gambar hidup. Selain piramida, terdapat pula beberapa gereja tua yang terletak di kawasan kota tua Kairo (Old Cairo).
Beberapa gereja yang sebaiknya masuk dalam persinggahan Anda adalah Gereja Gantung (Hanging Chruch), Gereja Abu Serga yang menjadi tempat pengungsian keluarga kudus ketika dikejar Raja Herodes, Sinagoga Ben Ezra, lokasi Puteri Firaun ketika menemukan nabi Musa di sungai Nil, dan Gereja St. Simon Taner yang disebut juga Gereja Sampah.
Jika masih penasaran dengan sejarah Mesir kuno, Anda dapat mengunjungi Egyptian Museum. Dibangun pada 1902, museum ini memiliki koleksi benda-benda antik dari masa Mesir kuno yang berjumlah sekitar 120.000 item. Beberapa di antaranya yang terkenal adalah Pharaonic Antiquities dan harta-harta milik raja Tutankhamen.
Selain museum, Anda juga dapat mengunjungi Institute of Papyrus untuk melihat cara pembuatan kertas kuno yang telah dipakai sejak masa Mesir kuno itu.
Sinagoga Ben Ezra, Gereja St. Simon the Tanner
Setelah puas melihat peninggalan Mesir kuno, selanjutnya Anda dapat beralih ke wisata rohani dengan mengunjungi berbagai gereja tua di Kairo. Salah satunya adalah Gereja Abu Sirga yang pernah menjadi tempat pengungsian keluarga kudus ketika dikejar oleh raja Herodes.
Selain itu, terdapat pula Gereja Gantung (The Hanging Chruch), yang merupakan gereja Kristen Koptik yang dibangun di atas tiang-tiang benteng Romawi pada awal abad ke-7.
Terdapat pula bangunan lain yang memiliki julukan unik, Gereja Sampah yang terletak di Bukit Mokattam. Sebutan itu muncul karena setiap orang yang akan ke sana harus melewati kampung pemulung bernama Zabaleen. Sebenarnya nama resmi gereja ini adalah St. Simon The Tanner, yang terdiri dari beberapa bangunan lain di sekitarnya , seperti Gereja St. Markus dan Aula Simon The Tanner.
Di luar itu, terdapat Sinagoga Ben Ezra yang tak kalah penting karena menjadi tempat diambilnya nabi Musa oleh Puteri Firaun ketika dihanyutkan di sungai nil.
Di kawasan Kairo lama (Old Cairo) terdapat pasar tradisional yang menarik untuk dikunjungi pada sore hari, sambil melepas lelah setelah seharian disuguhi peninggalan kuno dan gereja-gereja tua. Memang sekilas, penampakannya menyerupai pasar-pasar tradisional di Indonesia.
Namun, pasar tradisional di Kairo tidak becek atau bau karena sampah yang menumpuk sehingga wisatawan dari mancanegara nyaman untuk mengunjungi tempat ini.
Di sana, Anda dapat mencoba berbagai kudapan khas Mesir dan mencari cendera mata lokal yang berkualitas untuk dijadikan buah tangan bagi kerabat dan para sahabat. Makan malam menjadi penutup acara tur wisata rohani yang pas untuk Anda.
Setelah energi terbakar habis sepanjang hari karena perjalanan yang panjang, Dinner Nile Cruise alias makan malam di atas sungai Nil tidak sekadar menggoda selera dan mengenyangkan, tetapi juga memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Anda dapat memilih berbagai hidangan, termasuk menu-menu lokal sambil ditemani oleh suguhan tarian khas Timur Tengah yang sangat menghibur.
Sungai Nil, Terusan Suez, Mata Air Mara
Setelah menyusuri sungai Nil, Anda akan meninggalkan Kairo menuju Terusan Suez, sebuah jalur laut buatan yang menghubungkan Laut Tengah dan Laut Merah. Telah dirintis sejak zaman Firaun pada 1850 untuk menghubungkan sungai Nil dan Laut Merah, pembangunan Terusan Suez modern dimulai pada 1858-1869 oleh perusahaan Perancis, Suez Canal Company.
Jalur ini dibuat sebagai jalan pintas karena sebelumnya, kapal-kapal harus mengitari daratan Afrika sepanjang ribuan kilometer baik dari Laut Merah ke Laut Tengah atau sebaliknya. Kini, selain sebagai jalur transportasi, Terusan Suez juga menjadi destinasi yang banyak dikunjungi wisatawan manca-negara.
Selain itu, terdapat pula destinasi lain bernama Mata Air Mana. Objek wisata ini merupakan bagian dari perjalanan rohani karena di sana Nabi Musa pernah membuat air yang pahit menjadi manis. Tak hanya satu, di Elim terdapat 12 mata air dan 70 pohon kurma yang pernah menjadi tempat berkembah orang-orang Israel.
Rafidim menjadi tempat lain yang patut Anda kunjungi karena di sana Nabi Yoshua berhasil mengalahkan suku Amalek. Pada sore hari, bila tidak lelah, Anda dapat pula untuk mendaki Gunung Sinai yang terkenal itu.
Hari 2 Sharm El Sheikh
St. Catherine
Semenanjung Sinai di Mesir merupakan daerah wisata lainnya yang sebaiknya tak Anda lewatkan. Salah satunya yang paling populer adalah Biara St. Catherine yang berlokasi di lereng Gunung Sinai. St, Catherine merupakan tempat Musa menerima sepuluh perintah Allah. Jika, datang pada sore hari, Anda juga dapat menikmati sunset yang indah di tempat ini.
Sebelum menjadi biara, lokasi ini juga menjadi tempat Allah menunjukkan diri kepada Musa dalam bentuk api di sebuah semak. Ketika Islam masuk ke kawasan ini, melalui sebuah dekrit, Nabi Muhammad memerintahkan untuk melindungi biara St. Catherine dan para biarawan di dalamnya.
Dalam dekrit yang ditulliskan pada sebuah piagam itu juga disebutkan tentang larangan perusakan tempat ibadah umat Kristen itu hingga akhir zaman.
Sementara itu di bagian selatan semenanjung Sinai, terdapat kawasan wisata lainnya yang bernama Sharm El Sheikh. Sebenarnya, sebagian daerah ini merupakan kawasan cagar alam dan taman nasional. Namun, Sharm El Sheikh juga dikenal sebagai salah satu resor mewah yang menjadi tempat tinggal para politisi dan pengusaha Arab dengan fasilitas yang sangat lengkap.
Sebagai kawasan elit, tata kota wilayah ini dipersiapkan dengan baik. Terdapat rute sepeda, kuda, unta, yang menarik untuk dijadikan sebagai bagian tur wisata.
Sharm El Sheikh juga menawarkan berbagai tempat hiburan lain, mulai dari lapangan olahraga (golf, tenis, go-kart), taman hiburan keluarga (bungee jumping dan trampolin, restoran, dan tempat hiburan malam (klub dan kasino). Anda juga dapat mengunjungi Observatorium Shark dan titik-titik penyelaman di pantai yang dapat diakses pula menggunakan perahu.
Hari 3
Bethlehem
Setelah singgah di Yerusalem, Anda dapat mengunjungi Bethlehem, sebuah kota berpenduduk 29.019 jiwa di Tepi Barat yang menjadi pusat kebudayaan Palestina. Berlokasi di Yudea, dalam bahasa Arab, Bethlehem berarti "rumah daging", sementara dalam bahasa Ibrani bermakna "rumah roti".
Kota ini pertama kali disebutkan di Alkitab dalam peristiwa meninggalnya istri Yakub yang bernama Rahel yang dikuburkan di sisi jalan menuju Efrata yang kini bernama Bethlehem. Raja Daud yang menerima janji Allah tentang kedatangan Mesias (juru selamat) dari nabi Natan juga berasal dari kota ini. Kelak, Yesus Kristus sendiri juga lahir di kota Bethlehem.
Di sebelah Timur kota Bethlehem, Bet Sahur, terdapat kawasan yang disebut Padang Gembala. Menurut cerita, di tempat inilah pertama kali malaikat mengabarkan kelahiran Yesus Kristus pada para gembala yang tinggal di gua-gua bersama hewan ternaknya dan kini terdapat Gereja Padang Gembala di sana.
Gereja itu didirikan pada abad ke-IV, tapi sempat diserang pasukan Persia hingga rusak pada 614. Kini, terdapat dua Gereja Padang Gembala, yaitu yang berdiri di komplek para biarawan OFM (berdiri 1953) dan gereja milik umat Ortodoks Yunani (dibangun 1985). Selain itu, di Bethlehem terdapat juga Gereja Nativity, yang berarti kelahiran. Sebelum menjadi gereja, di tempat inilah Yesus Kristus lahir.
Jika ingin masuk ke dalam bangunan, Anda harus agak menunduk karena pintu masuknya yang kecil dan rendah. Di dalamnya terdapat berbagai ornamen yang memesona dan berseni tinggi. Jika menuruni tangga menuju lantai bawah tanah, Anda akan sampai di tempat kelahiran Yesus Kristus. Sementara itu, di luar gereja terdapat dua pohon ara, yang salah satunya tidak pernah berbuah karena dikutuk.
Beralih ke bangunan yang lain, terdapat Gereja Gloria in Excelcis beratap kubah yang di dalamnya terdapat patung malaikat-malaikat. Pada bagian altar terdapat pula patung gembala-gembala yang berlutut, sedangkan di bagian tembok terdapat lukisan yang menceritakan kelahiran Yesus Kristus, kedatangan para malaikat ke hadapan para gembala, dan perjalanan para gembala ke Bethlehem.
Yerusalem
Kota ini tentu saja tidak dapat Anda lewatkan jika melakukan kunjungan wisata rohani ke Israel. Yerusalem terbilang desitinasi wisata yang komplet. Kota ini tidak saja menyajikan berbagai bangunan bersejarah, museum, dan kitab suci agama-agama Samawi, tetapi juga tur keliling kota yang dilakukan dengan berjalan kaki.
Dari seluruh pengalaman ini, Anda dapat menyaksikan bagaimana toleransi di kota tua ini terjalin dengan harmonis, meskipun masih terdapat pembagian permukiman berdasarkan agama. Namun, Yerusalem tetap merupakan kota tiga agama yang patut Anda kunjungi.
Kalau ingin melihat keindahan kota Yerusalem sambil mengunjungi tempat ibadah, Anda dapat melakukannya di kapel Dominus Flevit. Berasal dari bahasa Latin, yang berarti "Tuhan Menangis", gereja ini dirancang oleh arsitek Italia, Antonio Barluzzi pada 1953 dan 1955. Bentuk bangunannya merupakan simbol nama gereja ini, yaitu konstruksi yang menyerupai air mata Yesus Kristus.
Jika Anda ingin menelusuri jejak lokasi ketika Yesus Kristus mengajarkan doa Bapa Kami, maka datanglah ke Gereja Pater Noster. Dibangun pertama kali pada masa Konstantinus Agung, gereja ini sempat dihancurkan oleh tentara Persia pada tahun 614. Belakangan, pada 1868, lokasi yang menjadi tempat berdirinya gereja ini dibeli oleh seorang bangsawan Perancis bernama Putri Aurelia de Bossi de la Tour d’ Aurvegne dan disumbangkan kepada negaranya itu.
Bila Anda masuk ke bangunan gereja, maka akan terlihat berbagai versi Doa Bapa Kami dalam 150 bahasa, termasuk bahasa Indonesia (sejak 1986) dan Jawa (sejak 2007).
Terletak di bagian timur kota Yerusalem, Bukit Zaitun sebenarnya adalah pengunungan yang membentang dari utara ke selatan dan memiliki tiga buah puncak. Penamaan zaitun berasal dari deretan pegunungan yang pernah tumbuh di lereng gunung ini. Buahnya sendiri memiliki banyak manfaat dan digunakan luas oleh umat Muslim, bahkan kini dibudidayakan pula di Indonesia.
Masih berlokasi di Bukit Zaitun, terdapat tempat ibadah yang sebaiknya tidak Anda lewatkan karena erat kaitannya dengan sosok Yesus Kristus. Mengambil nama Chapel of Ascention, yang berarti "Kapel Kenaikan", tempat ibadah ini diyakini sebagai lokasi ketika Yesus Kristus naik ke surga, setelah 40 hari kebangkitannya dari kematian.
Dibangun pertama kali pada abad ke-3, kapel ini disebut pula Imbomon yang dalam bahasa Yunani berarti "di atas bukit" dan sekaligus menunjukkan lokasi kapel ini. Sempat mengalami beberapa kali renovasi, di dalam bangunan gereja Anda dapat melihat sebuah batu yang menjadi tempat Yesus berpijak sebelum naik ke surga.
Hari 4
Garden Tomb
Destinasi wisata ini merupakan tempat Yesus Kristus dimakamkan, setelah wafat karena disalib. Garden Tomb merupakan sebuah gua yang terdiri ruang ganda untuk membaringkan jenasah dan untuk berdoa. Gua ini baru pada 1861 ditemukan kembali.
Kini letaknya tepat di samping terminal bus sehingga aksesnya mudah dan hanya berjarak 20-30 meter dari bukit Tengkorak, yang menurut kisah dalam Alkitab merupakan tempat Yesus Kristus disalibkan dan disebut pula bukit Golgota. Jika berkunjung ke Garden Tomb, Anda dapat melihat langsung tempat Yesus dimakamkan. Di sana Anda bebas mengeksplorasi seluruh gua.
Tempat ini sangat cocok bagi Anda untuk berefleksi dan berdoa. Para peziarah juga dapat melakukan perjamuan kudus di Garden Tomb dan menerima komuni yang menyimbolkan tubuh Yesus Kristus.
Gereja Golgota (Holy Sepulchre)
Sebenarnya, bukit Tengkorak atau yang disebut Golgota dalam Alkitab terletak di luar tembok kota, tapi masih menjadi bagian dari kawasan Yerusalem lama. Ketika Yesus Kristus disalibkan di sini, sebagian tanah di tempat itu dimiliki Yusuf dari Arimatea.
Sejak abad ke-4, bukit Golgota telah menjadi tujuan para peziarah Kristen yang menganggapnya sebagai tempat wafat sekaligus kebangkitan Yesus Kristus .
Oleh sebab itu, kemudian pada abad ke-4 (325-335 M), di tempat ini didirikan Gereja Holy Sepulchre (Makan Kudus) oleh Santa Helena, ibunda Kaisar Konstantinus. Gereja Golgota, sempat diluluhlantakkan bersama gereja-gereja lain di Yerusalem oleh Al Hakim dari kekhalifahan Fatimiyah pada 1009.
Namun oleh putranya, gereja ini dibangun kembali pada 1128. Agar tidak terulang, Sultan Saladin yang mengambil alih Yerusalem dari tentara Salib pada 1187, kemudian menunjuk sebuah keluarga Muslim untuk menjaga gereja ini. Hingga kini keturunan keluarga ini masih menjaga Gereja Makam Kudus.
Kini, salah satu satu situs paling kudus di Yerusalem itu, terletak di wilayah Christian Quarter dan berlokasi di sebelah kiri jalan Raja Daud (King David Street). The Holy Sepulchre ini biasanya ramai dikunjungi pada dua hari besar umat Kristiani, yaitu Paskah dan Natal.
Hingga sekarang, gereja itu digunakan bersama-sama oleh enam denominasi, seperti Katolik Roma, Ortodoks, Yunani, Ortodoks Armenia, Ortodoks Suriah, Ortodoks Etiophia, dan Ortodoks Kopti yang masing-masing menempatkan biarawannya yang tinggal di komplek gereja.
Bukit Sion
Sebagai Kota Suci (Holy Land), Yerusalem merupakan salah satu tujuan utama para peziarah rohani yang datang setiap tahunnya. Dari sekian banyak destinasi wisata yang dapat dikunjungi, Bukit Sion tidak boleh Anda lewatkan. Berlokasi di bagian Barat kota tua, kini gunung itu sebenarnya berada di luar kota Yerusalem. Namun sebaiknya Anda meluangkan waktu untuk mengunjungi kawasan ini karena terdapat berbagai aktivitas dan tempat menarik yang dapat disinggahi.
Bagi orang Israel, Gunung Sion merupakan tempat yang sangat penting karena dianggap suci. Pandangan itu cukup beralasan karena di sini banyak orang yang mempelajari Taurat dan Alkitab. Baik umat Yahudi maupun Kristen sering mendaki bukit ini untuk membaca dan mempelajari kitab suci secara bersama-sama.
Selain itu, sebaiknya Anda juga mengunjungi beberapa tempat ziarah di bukit Sion. Salah satunya adalah Gereja St. Peter Galicantu (artinya "ayam berkokok") yang dibangun pada 1931. Menurut cerita, gereja ini merupakan tempat bermukimnya imam besar Kayfas.
Di kawasan yang sama juga terdapat makam Raja Daud (King David’s Tomb) yang sering dikunjungi para peziarah muslim sambil memanjatkan doa. Sementara Gereja Perjamuan Kudus (The Last Supper), pada mulanya merupakan tempat Yesus mengadakan perjamuan Paskah sebelum Yesus disalibkan.
Hari 5
Yerikho, Bukit Pencobaan, Pohon Zakheus
Berlokasi di Lembah Yordan, kota Yerikho yang berada di 280 m di bawah permukaan laut, merupakan oase di tengah Gurun Yudea. Kota ini dikenal juga sebagai penghasil berbagai jenis bunga, dan terutama kurma serta produk-produk Laut Mati lainnya. Di kota ini, Anda dapat menapak tilas beberapa tempat yang berkaitan erat dengan sosok, seperti Nabi Eliza dan Yesus Kristus.
Di kota Yerikho, seperti diceritakan dalam Alkitab, Nabi Elisa pernah memulihkan mata air dengan melemparkan segenggam garam sehingga dapat menjadi sumber kehidupan bagi penduduk kota. Sampai sekarang, sumber air itu disebut mata Air Elisa dan sebagai penghormatan umat Ortodoks-Yunani kemudian mendirikan gereja di kota Yerikho.
Selain itu, jejak Yesus Kristus juga dapat ditemukan di kota ini. Menurut kisah dalam Alkitab, ia pernah menyembuhkan Bartimeus yang buta dan mampir ke rumah pemungut cukai yang telah bertobat, Zakeus. Hingga kini pohon ara yang dipanjat Zakeus pun masih dapat Anda lihat secara langsung.
Beberapa situs bersejarah lain juga jangan Anda lewatkan begitu saja jika sedang berada di kota Yerikho. Salah satunya adalah Bukit Percobaan yang bertinggi 348 meter. Situs ini, menurut cerita dalam Alkitab, berkaitan dengan peristiwa ketika Yesus berpuasa selama 40 hari, setelah dibaptis di sungai Yordan.
Di bukit inilah, ia kemudia digoda dan diiming-imingi berbagai hal agar membatalkan puasanya itu. Untuk memperingati peristiwa itu pada 340, Santo Charition membangun sebuah kapel persis di depan gua, tempat Yesus berpuasa.
Oleh para rahib yang bermukim di tempat itu hingga abad ke-14, tempat itu dinamakan Mons Quarantana (atau Jabal Quruntul dalam bahasa Arab ) yang berarti Gunung Empat Puluh Hari. Sementara pada 1874, Gereja Ortodoks-Yunani membeli bukit ini.
Laut Mati
Sebenarnya Laut Mati, dalam bahasa Ibrani disebut Yam ha Maved yang berarti "laut pembunuh" merupakan danau air asin. Disebut laut karena luas danau ini memiliki panjang 75 km dan lebar 16 km. Berada di kawasan gurun yang tandus yang kering, Laut Mati berada 420 meter di bawah permukaan laut dengan curah hujan yang sangat rendah, 2-3 kali per tahunnya.
Itulah sebabnya di danau yang terletak di tiga negara, Israel, Yordania, dan Palestina, ini tidak terdapat flora dan fauna yang hidup karena kadar garamnya yang tinggi dan airnya yang tidak mengalir kemana pun. Walhasil sumber utama air Laut Mati berasal dari Sungai Jordan yang bersumber dari Danau Galilea.
Namun karena tidak memiliki kehidupan, kandungan mineral di dalam Laut Mati sangat kaya dan tinggi. Banyak perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan meraup keuntungan dari penjualan air dan lumpur laut mati, serta menjadi salah satu pendapatan potensial bagi negara yang dilalui danau ini .
Anda yang memiliki kesempatan untuk berenang di Laut Mati akan segera merasakan khasiat dari air dan lumpur danau ini. Jangan takut, bagi yang tidak bisa berenang, kadar garam yang tinggi membuat Anda tidak akan tenggelam mencebur ke Laut Mati.
Haifa (Gereja Stella Maris)
Berasal dari bahasa Ibrani, Hof Yafe, yang berarti teluk yang indah, Haifa merupakan kota pelabuhan yang terletak di Teluk Laut tengah di kaki gunung Karmel. Haifa juga dikenal sebagai ibukota kawasan utara dan kota terbesar ketiga di Israel.
Selain penduduk Yahudi, sejak lama kota dihuni oleh para pendatang asal Yunani yang berprofesi sebagai pedagang dan sangat memengaruhi kebudayaan masyarakat asli kota ini.
Selain karena berfungsi sebagai kota pelabuhan utama di Israel, daya tarik Haifa bukan karena keindahan Laut tengah saja. Di kota ini juga berdiri sebuah gereja bernama Stella Maris, yang dalam bahasa latin berarti Bintang Laut. Bangunan utama gereja ini terletak di pusat biara.
Jika Anda masuk, akan tampak altar dan patung Bunda Maria Karmel yang indah karya yang dibuat seniman Genoa Caraventa pada 1936. Sementara di bawah panti altar terdapat sebuah gua yang terhubung ke lereng gung Karmel. Gua ini pernah ditinggali oleh nabi Elia ketika dikejar-kejar tentara Israel.
Sejak 1634 gua ini menjadi tempat tinggal biarawan Karmel dan di tempat yang sama didirikan sebuah biara bernama St. Brokardus yang sisa-sisa bangunannya baru ditemukan kembali pada 1960.
Setelah sempat menjadi tempat suci umat Yahudi, kini gua ini ini beralih fungsi menjadi masjid. Namun penghormatan terhadap nabi Elia tidak luntur, sama halnya dengan apresiasi terhadap para biarawan yang pernah tinggal di tempat itu pada abad ke-17.
Siapkan Semuanya, Termasuk Hati
Saat melakukan ziarah suci, jangan lupa untuk menyiapkan hati Anda juga. Selain berlibur, Anda juga akan melakukan ziarah dan mengenang semua peristiwa yang tergenapi di dalam Kitab Suci. Sucikan hati Anda supaya apa yang sudah diulas oleh BP-Guide dapat membantu Anda untuk bisa sampai dan pulang dengan selamat dari Israel. Selamat berziarah!