Benda-benda Lambat Laun akan Ketinggalan Zaman dan Kehilangan Popularitasnya
Einstein pernah mengatakan bahwa waktu itu relatif. Tergantung pada siapa yang merasakannya, waktu bisa terasa panjang, bisa pula terasa singkat. Namun, Einstein tidak berkata apa-apa tentang waktu yang bisa membuat segala sesuatu bisa menua. Apa yang sekarang kita anggap up-to-date, dalam waktu beberapa tahun lagi akan menjadi barang tua yang kusam, tak menarik, dan hanya Anda anggap pantas untuk ditaruh di gudang.
Industri memaksa untuk itu, Anda harus menjadi konsumen yang patuh. Setiap barang seakan memiliki tanggal kedaluwarsanya. Tren dibangun agar kita selalu dalam ilusi agar selalu tampil terkini. Akibatnya, tentu saja barang-barang yang Anda pakai cepat sekali ketinggalan zaman dan kehilangan popularitas. Dan kemudian digantikan dengan barang-barang baru.
Benda Jadul yang Tersingkirkan
Barang jadul yang telah ketinggalan zaman umumnya langsung kita singkirkan begitu saja. Meskipun, aspek kegunaan dari sebuah barang masih ada atau masih berfungsi baik, terkadang ada yang membuangnya karena dianggap tidak kekinian lagi. Ada banyak contoh, seperti gadget, sepatu, pakaian, topi, dan lain sebagainya.
Walaupun begitu, ada pula barang-barang yang bisa membangkitkan memori dan kenangan manis. Sebagai contoh, barang-barang yang dianggap vintage dan collectible, macam skuter, figurine, piringan hitam, dan lain sebagainya. Semua barang ini bagi yang memiliki kesan sentimental terhadapnya akan menjadi barang kesayangan yang bahkan tidak akan dilepas sampai kapan pun.
Berbagai Barang Jadul yang akan Membawa Anda Bernostalgia ke Zaman Dulu
Tamiya
Siapa yang menyangka jika dari perusahaan penggergajian kayu bisa menjadi ikon mainan dunia? Tapi, itulah yang dilakukan Yoshio Tamiya. Bermula dari iseng membuat replika kapal mainan dari kayu, akhirnya Yoshio Tamiya membuat satu legenda dalam dunia mobil mainan, yaitu Tamiya.
Anda yang besar di tahun 90-an pasti sangat akrab dengan Tamiya. Tamiya aslinya disebut Mini4WD dan bisa diadu satu sama lain pada trek khusus yang dibuat melingkar. Siapa yang tercepat adalah pemenangnya. Untuk itulah, tidak aneh jika ada yang jago memodifikasi spul dinamo motor Tamiya. Bagi yang pernah memainkannya, melihat Tamiya pasti akan membangkitkan masa-masa seru di masa lalu.
Piringan Hitam
Generasi 60-an dan 70-an dari kalangan berpunya pasti akan histeris melihat sebuah piringan hitam. Apalagi jika piringan hitam itu masih berfungsi bagus saat diputar dengan gramofon, pasti rasanya bahagia setengah mati. Bisa dikatakan piringan hitam adalah tonggak awal dalam industri rekaman.
Disebut piringan hitam karena bentuknya bulat dan umumnya berwarna hitam. Bahannya dari vinyl sehingga disebut pula sebagai vinyl. Satu piringan terkadang hanya memuat dua lagu per sisinya karena piringan hitam bisa diputar pada kedua sisinya. Ada pula jenis long play yang bisa memainkan cukup banyak lagu. Suaranya dianggap lebih penuh dan bagus bahkan dari kaset atau CD. Kepopuleran piringan hitam redup saat kaset mulai dikenal banyak orang pada 1970-an.
Mesin Tik
Bagi yang pernah mengalami mengetik dengan mesin tik, sensasi bunyi tak-tik dari tuts mesin ketik yang diketuk tak ada yang mengalahkan keseruannya. Generasi milenial yang mengetik lebih sunyi dengan keyboard laptop masing-masing tak akan merasakan sensasinya.
Mereka juga tak akan merasakan pusingnya typo saat membuat dokumen penting. Tidak ada fitur Undo, Anda harus ketik ulang dari awal. Bagi yang pernah merasakannya, semua sensasi itu tak tergantikan. Sebelum zaman digital, mesin ketik telah lebih satu abad melayani masalah dokumen dunia, dari 1970 – hingga awal 90-an.
Radio
Radio juga membangkitan memori. Mendengarkan acara Rick Dees Top 40 tahun 90-an adalah sesuatu yang keren. Begitu pula mendengarkan sandiwara radio Saur Sepuh. Memorable banget. Dahulu, radio sampai menjadi simbol status, karena untuk membelinya diperlukan uang yang lumayan banyak.
Sebelum ada radio transistor, ada radio tabung. Bentuknya besar dan untuk mendengarkannya diperlukan waktu sejenak agar komponen tabungnya cukup panas dan aktif. Radio model ini sekarang sangat collectible. Suaranya pun menurut penggemarnya jauh lebih mantap dari radio transistor. Gelombang siaran yang ditangkap adalah AM (siaran lokal) dan SW (radio internasional). Gelombang FM baru marak pada 90-an. Kini radio tergeser oleh handphone.
Kamera Film
Bagi seorang pemula fotografi tahun 80-90-an, menenteng sebuah kamera Nikon F3 adalah semacam membawa iPhone X bagi generasi milenial. Pokoknya merasa keren banget. Zaman itu dan sebelumnya belum ada kamera digital apalagi kamera handphone. Perlu perjuangan untuk sekadar melihat gambar yang pernah dijepret. Untuk menyimpan gambar ada rol film. Untuk melihat hasilnya, Anda harus ‘mencucikan’ film tersebut di studio foto.
Tapi, mungkin itulah asyiknya kamera film analog. Anda harus benar-benar jago untuk mendapatkan gambar yang asyik. Bagi yang pernah hunting di zaman kamera analog, melihat kamera film pasti akan memantik kenangan.
Disket
Generasi milenial mungkin tidak pernah berpikir bahwa ikon pada tanda ‘Save’ pada setiap program komputer memiliki latar belakang yang nyata. Gambar tersebut adalah bentuk disket yang dilihat dari sisi atas. Disket adalah alat simpan data, bentuknya kotak, persis ikon tersebut.
Kapasitas simpannya adalah 1,4MB. Dibandingkan flashdisk masa kini, tentu saja kapasitas simpannya tidak seberapa bahkan untuk menyimpan 1 lagu pun kesulitan. Belum lagi jika data disket terhapus karena dekat magnet, tertekuk, dan sebagainya. Namun begitu, di zamannya disket merupakan satu sarana simpan data yang keren.
Mesin Jahit
Pada pasca kemerdekaan, ada tiga simbol kemapanan yang tidak boleh hilang pada suatu rumah, yaitu radio, televisi, dan mesin jahit. Dahulu, mesin jahit dijalankan dengan diengkol dengan kaki atau diputar dengan tangan. Suaranya saat menjahit pun khas.
Howe dan Singer adalah dua nama top. Howe sebenarnya nama penemu mesin jahit, Elias Howe, pada 1846. Sementara, Singer berasal dari nama Isaac Merritt Singer, adalah mesin jahit pertama yang memakai engkolan kaki sebagai penggeraknya. Memiliki satu buah mesin jahit merek Singer atau Howe di rumah adalah tanda bahwa Anda orang makmur.
Walkman
Tahun 1980 hingga akhir 90-an, bagi remaja atau anak muda, memiliki sebuah walkman adalah idaman. Jalan-jalan sambil mendengarkan kaset dari walkman adalah pengalaman yang membanggakan. Sejak diperkenalkan pada Juli 1979, Walkman telah merevolusi gaya orang mendengarkan musik. Walkman sendiri menjadi produk terlaris dari Sony. Untuk versi kaset, mencapai 200 juta buah. Secara keseluruhan dengan versi CD dan lainnya, Walkman telah terjual sekitar 400 juta buah.
Televisi Tabung
Adakah suatu keasyikan tersendiri di Minggu pagi menunggu film Si Unyil diputar dilanjutkan nonton acara musik Album Minggu atau sinetron Rumah Masa Depan yang diputar di TVRI? Televisi yang dimaksud tentu bukan pakai LCD semacam TV abad 21, namun TV berbentuk tabung. Bukan berwarna, namun TV hitam-putih. TV berwarna ada, namun milik para penggede atau orang kaya saja. Bentuknya juga besar karena pakai tabung gambar. Semakin besar layarnya, maka semakin gendut pula ukuran TV-nya. Bahkan saat itu, TV pernah pun dipajaki pemerintah. TV tabung masih ada di pasaran, namun tidak sebanyak dahulu karena telah digantikan dengan TV layar datar.
Tamagotchi
Pada pertengahan 1990-an hingga awal 2000-an, di Indonesia dan dunia dilanda demam mainan Tamagotchi. Permainan ini diciptakan oleh Akihiro Yoo dan Aki Maita. Permainannya sendiri kemudian dirilis oleh Bandai di Jepang pada 1996 dan pada 1997 dirilis secara global.
Bagi yang pernah mengalami, pasti akan tahu asyiknya memelihara hewan digital Tamagotchi ini. Sebagai medianya adalah handheld berbentuk telur yang imut. Saat ini pun, Anda masih bisa mencobanya jika penasaran dengan membelinya secara online.
Tape VHS (Video Home System)
Masih pada zaman Tamagotchi dan televisi tabung, ada juga barang lain yang membuat Anda yang mungkin pernah memainkannya kangen, yaitu tape VHS (Video Home System). Jika anak sekarang memutar film bisa melalui CD-Bluray, streaming, atau flashdisk, pada masa itu untuk nonton video dilakukan dengan memutar kaset video. Bentuknya seperti kotak seperti kaset audio, hanya tiga kali lebih besar. Pada era 90-an, banyak rental video dan player-nya. Selain kaset VHS, sebenarnya ada pula aset video lain, jenis Betamax. Bentuknya lebih besar. Namun, tape jenis ini kurang diminati.
Pager
Bagi yang pernah memegang pager, pasti bisa merasa senang campur penasaran saat pager berbunyi. Karena biasanya ada yang ingin dihubungi segera, ingin dijemput segera, atau lainnya. Membawa pager juga dianggap keren pada zamannya. Bentuk pager umumnya adalah kotak kecil satu genggaman dengan satu atau dua baris layar LCD. Cowok-cowok memakai tas khusus di pinggang untuk menyimpan pager ini.
Jika Anda ingin membuat pesan kepada pemilik pager, Anda harus menelpon operator (dulu yang top Starko). Kemudian, pihak operator akan menyampaikan pesan itu kepada orang yang Anda tuju. Mirip-mirip SMS, hanya lebih ribet. Maka tidak heran, saat SMS mulai dikenal, teknologi ini pelan-pelan mati.
Barang Jadul yang Tak Pernah Usang Dimakan Zaman untuk Nostalgia
Anda penyuka barang lawas? Bisa jadi Anda pun memiliki koleksi berbagai barang lawas di rumah hanya untuk sekadar bernostalgia. Apalagi barang yang memiliki kenangan tersendiri biasanya mendapat tempat istimewa di rumah Anda. Sekarang, banyak bermunculan komunitas pencinta barang antik. Mungkin Anda bisa bergabung untuk menambah pertemanan atau bahkan mendapatkan barang antik yang baru dari para anggota lainnya.