TV menjadi Teman Baik Masyarakat untuk Mendapatkan Informasi. Bahkan Sejak Zaman Jebot, Lho!
TV adalah sumber informasi yang paling populer di dunia, termasuk juga di Indonesia. Tidak hanya untuk mendapatkan informasi, TV juga menyuguhkan hiburan, edukasi, dan lain sebagainya. Ternyata tradisi menonton TV ini tidak hanya terjadi pada masa sekarang. Sejak zaman dahulu ketika TV telah ditemukan dan dipasarkan, TV telah menjadi sumber informasi yang sangat digemari.
Berbagai Jenis TV Jadul
Tahun 1940-an
Pada tahun 1940-an, TV mulai menjadi populer dan mengalahkan radio sebagai sumber informasi sebelumnya. TV mendapatkan tempat karena dapat menampilkan gambar sekaligus suara. Saat perang dunia ke dua pecah tepatnya pada April 1942, produksi TV terpaksa dihentikan. Namun produksi TV diizinkan kembali pada Agustus 1945. Setelah itu, penggunaan TV meningkat dengan tajam.
Tahun 1950-an
Pada tahun 1950, TV hitam putih menjadi sangat populer sehingga sebagian besar masyarakat di seluruh dunia memiliki TV hitam putih. Padahal pada tahun tersebut TV berwarna telah ditemukan, tetapi masyarakat belum banyak yang berpaling ke TV berwarna dan memutuskan untuk setia menonton di TV hitam putih.
Tahun 1960-an
Tahun 1967 menjadi tahun penting dalam sejarah perkembangan TV, karena pada tahun ini James Fergason menciptakan teknik Twisted Nematic untuk layar LCD. Teknik ini menjadikan layar LCD pada TV menjadi lebih praktis. Penemuan ini sangat berpengaruh terhadap produksi TV-TV pada tahun berikutnya. Selain itu penggunaan TV semakin populer, karena itulah pada tahun 1967 sudah banyak siaran TV yang berwarna.
Tahun 1970-an
Pada era 1970-an, perkembangan TV kian signifikan. Hal ini dibuktikan dari diperkenalkannya teknologi terbaru yaitu Video Cassette Recorder atau VCR. Teknologi ini adalah teknologi yang memungkinkan merekam siaran televisi untuk pertama kalinya.
Penemuan selanjutnya adalah layar plasma berwarna yang ditemukan oleh seoran ilmuwan yang bernama Larry Weber, tepatnya pada tahun 1975. Penemuan selanjutnya pada tahun 1979, yaitu Organic Light Emiting Diode atau OLED yang ditemukan oleh ilmuwan dari Kodak. Penemuan terakhir adalah Walter Spear dan Peter Le Comber yang berhasil menciptakan display warna LCD dari bahan Thin Film Transfer.
Tahun 1980-an
Pada tahun 1980-an, terkenal dengan eranya televisi kabel. Sejak dikenalkan, TV kabel menyebar dengan pesat di tengah masyarakat kemudian menjadi sangat populer pada masanya. Penemuan penting pada era ini adalah teknologi HDTV. Penemuan ini ditemukan oleh TV NHK dari Jepang, tepatnya pada tahun 1981. Penemuan ini sangat penting untuk penemuan-penemuan selanjutnya.
Tahun 1990-an
Terhitung pada era 1990-an, tepatnya pada tahun 1996, 1 juta televisi telah tersebar ke seluruh dunia. Pada era ini telah banyak ditemukan teknologi-teknologi baru untuk televisi, hal ini membuat ada banyak sekali ragam dari televisi era ini.
Salah satu televisi yang populer adalah televisi yang menggunakan teknologi CRT atau Cathode-Ray Tubes yang dapat menampilkan gambar di layar. Penemuan penting pada era ini adalah layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Penemuan ini disempurnakan oleh Larry Webber pada tahun 1995.
5 Acara TV Jadul Sukses Memberikan Nostalgia Manis
Doraemon
Doraemon adalah serial kartun dari Jepang yang digemari oleh anak-anak Indonesia dari dulu hingga sekarang. Bahkan tidak jarang orang-orang dewasa yang masih juga rutin menonton Doraemon.
Doraemon adalah kisah yang dikarang oleh Fujiko F. Fujio yang menceritakan tentang seorang anak lemah dan pemalas kelas 5 SD yang bernama Nobi Nobita. Kemudian datanglah robot dari masa depan yang bernama Doraemon untuk membantu Nobita. Hal yang paling membekas setelah menonton serial kartun ini adalah penggunaan peralatan "Pintu Kemana Saja" dan "Baling-Baling Bambu" milik Doraemon.
Keluarga Cemara
Keluarga Cemara adalah serial yang sangat populer pada masanya. Serial ini menceritakan tentang keluarga sederhana, Abah sorang tukang becak dan Emak yang bekerja sebagai pembuat opak. Mereka memiliki anak yang bernama Euis, Ara, dan Agil yang membantu Emak berjualan opak atau membantu mencarikan penumpang untuk Abah. Cerita ini sangat sederhana namun memiliki makna yang mendalam, bahwa bahagia itu sangat sederhana.
Wiro Sableng
Wiro Sableng adalah pendekar yang menjadi idola anak-anak pada era 90-an. Pendekar sakti yang sedikit gila ini terkenal dengan nama Pendekar 212. Kisah Wiro Sableng ini diangkat dari novel karya Bastian Tito. Hal yang membekas dari film Wiro Sableng adalah Kapak Naga Geni 212 yang menjadi senjata andalan dari Wiro dan Sinto Gendeng yang menjadikan Wiro Sableng menjadi sangat kuat dan sableng.
Famili 100
"Survei membuktikan...." sepenggal kalimat itu tentu sangat membekas di ingatan Anda. Mendengar kata-kata tersebut, Anda pasti langsung teringat dengan Sony Tulung dan kuis Famili 100. Kuis ini sangat berjaya pada masanya.
Hal ini terbukti pada tahun 1996, kuis Famili 100 telah mencapai 2.500 episode. Kuis yang sangat populer pada masanya ini diadaptasi dari kuis Family Feud dan Family Fortunes dengan konsep pertarungan dua keluarga yang harus menebak jawaban dari survei 100 orang.
Dunia Dalam Berita
Dunia Dalam Berita adalah program berita legendaris yang mengabarkan berita internasional. Program berita yang berdurasi hanya 30 menit ini disiarkan oleh stasiun TVRI sejak tanggal 20 Juli 1973. Jam penayangannya adalah pukul 23:00 WIB yang disiarkan pada hari Senin sampai Jumat. Sayangnya, program ini tidak ditayangkan lagi setelah 30 Juli 2000 karena buruknya peringkat jumlah penonton. Namun, program berita ini bisa disaksikan lagi setiap pukul 9 malam.
Kenangan Apa yang Diingat Bersama TV Jadul?
Nonton Bareng Seisi Keluarga
Karena televisi menjadi hal yang sangat penting pada zaman dahulu, sehingga momen-momen nonton bareng sekeluarga selalu ada. Hal inilah yang sangat terkenang pada TV jadul. Karena sekarang momen-momen nonton bersama sudah jarang sekali terjadi. Bagi generasi zaman dulu, apa pun acara TV-nya, semuanya sangatlah menarik.
Ada Semutnya!
Generasi masa lalu sering sekali menonton bintik-bintik hitam atau biasa disebut semut-semut yang berkeliaran di layar TV. Hal ini dikarenakan belum adanya teknologi untuk menjernihkan gambar di layar TV. Sehingga gambar menjadi buram dan penuh bintik-bintik.
Namun hal ini menjadi kenangan, karena pada TV zaman sekarang sulit sekali ditemukan semut-semut tersebut. Alasan lain dari TV yang bersemut tersebut adalah karena TV sudah tua, cepat panas, dan cuaca yang buruk.
Aki untuk Menyalakan TV
Berbeda dengan zaman sekarang yang menggunakan listrik, TV zaman dahulu menggunakan tenaga aki untuk dapat menyala. Hal yang sangat menyenangkan dari TV jadul adalah walaupun mati lampu, keluarga masih bisa menonton TV. Sayangnya ketika aki habis, membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat digunakan untuk menghidupkan TV.
Hari Minggu Waktunya Anak-anak
Hari Minggu adalah hari yang paling ditunggu oleh anak-anak pada zaman dahulu. Bagaimana tidak, setiap stasiun TV menyiarkan kartun-kartun yang sangat disukai oleh anak-anak. Bahkan anak-anak akan setia di depan TV hingga sore karena acara hiburan untuk anak-anak pada hari Minggu tidak ada habis-habisnya. Karena itulah hari Minggu bagi anak-anak zaman dahulu adalah surga dan selalu mereka tunggu-tunggu.
Seiiring Teknologi yang Makin Canggih, Televisi pun Turut Mengalami Perubahan
Tidak dapat dinafikan bahwa kenangan-kenangan menikmati tontonan televisi zaman dahulu menjadi momen yang tak terlupakan. Seiiring berkembangnya zaman, kecanggihan teknologi dan semakin majunya ilmu pengetahuan, televisi pun berubah bentuk dan semakin terjangkau karena hampir setiap rumah di masa kini memiliki televisi dengan layar datar dalam berbagai ukuran.