Yuk, Cek 10 Rekomendasi Sepeda Anak Tipe BMX untuk Anak Aktif (2023)

Apakah Anda memiliki anak yang aktif? Jika iya, maka memberikan sepeda anak kepada anak yang aktif merupakan strategi yang baik sebagai penyalur energi aktif yang dimiliki sang buah hati.

Perkembangan anak adalah suatu penantian orang tua, dan anak yang aktif merupakan sebuah anugerah. Orang tua seperti kamu yang memiliki anak aktif perlu memberikan fasilitas untuk menyalurkan daya aktifnya. Salah satunya adalah dengan memberikan sepeda anak pada anak aktif.

Walaupun sepeda BMX merupakan sepeda yang dipakai minimal umur 8 sampai 10 tahun, kepopuleran sepeda ini sangat tinggi. Alhasil, tidak hanya terdapat ukuran besar, sepeda anak BMX pun terdapat ukuran kecil yang diperuntukkan untuk anak 5 tahun ke bawah.

Standar ukuran sepeda anak biasanya mengacu kepada besar-kecilnya roda pada sepeda. Karena, semakin besar ukuran roda, maka semakin besar pula ukuran sepeda. Ukuran sepeda biasanya berkisar antara 12 inci, 14 inci, 16 inci sampai dengan 24 inci.

Untuk menentukan ukuran mana yang sesuai pada anak adalah dengan berdasarkan tinggi badan. Tidak hanya itu, jarak pangkal paha anak ke permukaan tanah juga perlu menjadi pertimbangan.

Anda bisa memberikan sepeda yang berukuran 12 inci jika tinggi anak kurang dari 100 sentimeter. Kemudian 14 inci untuk tinggi 95-110 sentimeter, 16 inci untuk tinggi 110-120 sentimeter, 20 inci untuk tinggi 120-135 sentimeter, dan 24 inci untuk tinggi 135-150 sentimeter.

Tips tambahan, memberikan sepeda pada anak dengan berpatokan pada umur tidak begitu akurat, sebab pertumbuhan anak berbeda-beda meskipun memiliki umur yang sama. Hasilnya, anak akan nyaman bersepeda tanpa perlu bersusah payah menggunakannya karena ketinggian, atau bahkan kependekan.

Rem merupakan salah satu komponen pada sepeda yang sangat penting. Ada tidaknya rem pada sepeda anak menjadi sebuah tolok ukur keamanan sepeda untuk dikendarai oleh anak.

Ketersedian rem pada sepeda anak berfungsi untuk mengurangi kecepatan dari sepeda atau menahan sepeda roda sepeda berputar, sehingga anak tidak kehilangan kendali saat mengendarai sepeda.

Dalam pengecekan rem, Anda bisa memeriksa apakah rem pada roda dapat mencengkram dengan baik sehingga bisa memperlambat dan menahan putaran roda sepeda. Selain itu, Anda perhatikan pula kelenturan dari tuas remnya.

Tuas rem yang keras saat ditekan tentu akan membuat jari tangan anak sakit, sebab kekuatan jari anak tidak begitu kuat. Meskipun begitu, tuas rem yang terlalu lunak pun tidak bagus, karena memberikan indikasi kalau rem tidak mencengkram dengan baik.

Ban yang baik adalah ban yang berputar dengan sempurna dan tidak membuat kenyamanan pengemudinya berkurang. Ban yang berisi angin perlu memiliki kesesuaian dengan berat badan penggunanya.

Biasanya, tekanan angin ban sepeda dewasa sebesar 45 psi untuk berat badan 74-82 kilogram, 40 psi untuk berat 64-73 kilogram, dan 35 psi untuk berat 64 kilogram ke bawah.

Pemeriksaan ban sepeda pada sepeda anak perlu dilakukan penyesuaian tertentu, sebab berat badan anak berbeda dengan berat badan orang dewasa. Tekanan ban sepeda anak mesti disesuaikan dengan ukuran roda serta berat badan anak.

Anda bisa menyesuaikan dengan tekanan ban yang tidak terlalu keras, namun juga tidak terlalu lunak. Hal ini dilakukan agar anak tidak limbung saat menggunakannya.

Selain itu pula, kondisi permukaan ban perlu diperhatikan. Pastikan tidak ada permukaan ban yang koyak dan permukaan ban yang menipis yang bisa mengindikasikan terjadinya kebocoran.

Setang adalah salah satu komponen sepeda yang berfungsi dalam mengemudikan dan mengarahkan sepeda saat berjalan. Setang kemudi yang aman tentu menjadi suatu hal yang sangat penting.

Keamanan setang kemudi ini bisa Anda pastikan dengan kelurusan setang sepeda anak. Tidak miring ke kanan ataupun ke kiri dan mesti sinkron dengan arah ban.

Bisa kita bayangkan bagaimana sulit dan bingungnya si anak nanti dalam mengendalikan sepedanya apabila ban posisi lurus tetapi setang kemudinya ke arah yang lain. Tidak hanya bingung, namun juga bisa membuat peluang kecelakaan saat mengendarainya semakin besar.

Maka, perlu perhatian ekstra pada setang kemudi ini agar anak aman dan lancar saat mengemudikan sepeda kesayangannya.

Sadel sepeda merupakan tempat duduk para pengendara sepeda, sehingga perlu keempukan yang bisa membuat bokong tidak sakit dan terasa nyaman. Busa, bentuk sadel, dan bahan covernya menjadi hal-hal yang mesti dipertimbangkan saat memilih sadel yang tepat.

Tidak hanya pada sepeda dewasa, sepeda anak juga perlu memperhatikan sadel yang dipakai. Karena tidak mungkin kita ingin anak-anak merasa sakit dan tidak nyaman saat mengendarai sepeda kesayangannya, kan?

Meskipun sadel sudah tersemat kian pada saat membeli sepeda anak, namun pemilihan sadel yang tepat juga perlu dilakukan. Hal ini bisa dimulai dengan memilih bentuk sadel yang sesuai dengan bentuk bokong anak.

Kemudian, pilih bahan cover yang tahan lama dan terasa nyaman saat diduduki. Salah satu bahan yang bagus adalah cover berbahan kulit sintetis yang tahan lama dengan jahitan yang sangat rapi dengan keempukan pad yang berbahan busa tahan terhadap tekanan bobot tubuh.

Lonceng pada sepeda layaknya seperti klakson pada kendaraan bermotor, maka fungsinya sudah cukup jelas. Lonceng pada sepeda anak menjadi sebuah penanda bahwa ada sepeda yang sedang jalan atau melintas.

Selain itu, lonceng tersebut juga dapat sebagai sapaan pada orang yang sedang ia lintasi atau temui, dan menjadi sebuah pemberitahuan kalau pengendara sepeda sedang meminta jalan untuk mendahului.

Beragam macam suara lonceng pada sepeda anak. Namun pada umumnya suara lonceng sepeda berbunyi "kring-kring" yang sudah menjadi sebuah suara identik lonceng sepeda.

Tidak semua anak bisa langsung mengendarai sepeda dengan sempurna, sebab melatih keseimbangan dan menjalankan kendaraan dua roda tentu memiliki tantangan tersendiri.

Oleh karena itu, terdapat alat bantu untuk melatih anak agar bisa belajar mengendarai sepeda anak sampai ia mahir dalam mengendalikannya, yakni roda tambahan.

Roda tambahan ini berada di samping kanan dan kiri roda belakang. Fungsinya adalah agar sepeda tetap berdiri tegak meskipun tidak melaju ataupun ditopang dengan kaki, sehingga anak tidak akan terjatuh.

Anda bisa memasang kedua roda ini sampai anak mampu mengendarai sepeda dengan mengayuh pedal dan mengerem dengan baik. Alhasil, saat kedua roda tambahan ini dilepas anak bisa mengendarai sepeda dengan sempurna.

Mahir dalam mengendarai sepeda tidak serta merta bisa dinyatakan aman dari kecelakaan, seperti jatuh, menabrak/ditabrak, dan sebagainya. Oleh karena itu, saat anak mengendarai sepeda kamu bisa memasangkan alat pengaman diri dalam berkendara.

Beberapa alat pengaman diri yang bisa diberikan seperti helm, pelindung siku dan lutut, serta sarung tangan. Alat-alat ini mampu menjamin keselamatan anak dan mengurangi potensi cedera serius saat kecelakaan dalam mengendarai sepeda anak.

Helm sangat berguna dalam melindungi anak dari benturan dan hal-hal fatal lainnya. Kemudian pelindung siku dan lutut yang bisa melindungi cedera serius pada persendian anak.

Pemberian pelindung diri pada anak akan membuat anak merasa aman dalam mengendarai sepeda kesayangannya, dan kamu pun akan merasa tenang karena anak bisa bermain sepuasnya tanpa khawatir yang berlebihan.