Berkunjung ke Serambi Mekah? Ini Dia 10 Wisata Favorit di Lhokseumawe yang Nggak Boleh Kamu Lewatkan!

Berkunjung ke Serambi Mekah? Ini Dia 10 Wisata Favorit di Lhokseumawe yang Nggak Boleh Kamu Lewatkan!

Sumber gambar www.wisataku.id

Terbentang dari Aceh hingga Papua, Indonesia menyimpan beragam pesona alam yang sayang untuk kita lewatkan. Kali ini BP-Guide ingin mengajak kamu untuk menyaksikan sebagian kecil keindahan Kota Lhokseumawe di Aceh. Jadi, tunggu apa lagi? Selamat membaca!

Baca juga

Lhokseumawe dikenal Sebagai Banda Silaturahmi

Sumber gambar steemit.com

Lhokseumawe yang terletak di kabupaten Aceh Utara adalah kota yang dulunya dikenal sebagai Kota Gas. Sebutan ini diberikan karena kota ini menjadi persinggahan baik dari timur dan barat untuk orang yang akan melintasi Sumatera. Kota ini terhubung ke Medan-Banda Aceh lewat 3 jalur; satu di Simpang Loskala, dan jalur Cunda.

Penamaan Lhokseumawe berasal dari kata "Lhok” dan “Seumawe", Lhok yang berarti teluk atau palung laut, dan Seumawe berarti pusat mata air pada laut sepanjang lepas pantai Banda Sakti dan sekitarnya. Kota ini kini lebih dikenal sebagai Kota Bandar Silaturahmi karena menjadi tempat berkumpulnya berbagai pedagang dan orang yang bepergian antar Sumatera hingga banyak yang akhirnya menetap di kota ini, karena itulah kota ini semakin berkembang pesat. Berbagai fasilitas pendukung pariwisata mulai dari penginapan, tempat peribadatan hingga sarana pendidikan terus ditingkatkan. Secara keseluruhan terdapat 156 sarana pendidikan umum, 8 unit sarana pendidikan berbasis agama, dan 180 unit sarana peribadatan mulai dari masjid, meunasah, mushalla, gereja, hingga vihara.

Lhokseumawe yang kini telah menjadi kota administratif ini, kini juga menjadi jalur distribusi dan perdagangan yang sangat penting untuk kota Aceh, karena lokasinya di tengah jalur timur Sumatera. Kota dengan luas hingga 253,87 km2 ini terdiri dari 101 desa dan 6 kelurahan dengan 5 kecamatan, diantaranya Kecamatan Banda Sakti, Kecamatan Muara Dua, Kecamatan Dewantara, Kecamatan Muara Batu, dan Kecamatan Blang Mangat.

Lhokseumawe Mempunyai Banyak Tempat Wisata dan Makanan Khas

Sumber gambar travel.detik.com

Lokasinya yang strategis di antara kota Medan dan Banda Aceh, membuat banyak tempat wisata di kota ini menjadi cukup diminati. Beberapa objek wisata alam yang bisa kamu temukan diantaranya, wisata pantai seperti Pantai Reuleung Manyang, pantang Pusing Desa Pusong Dewantara, Pantai Ujong Blang Bireuen, Pantai Ujong Blang Lhokseumawe, Pantai Meuraksa, Pantai Dakuta Bungkah, dan Pantai Ulee Rubek. Ada juga kawasan Dermaga Pertamina Lhokseumawe yang dilengkapi dengan jembatan di atas laut. Dari sini kamu bisa menikmati indahnya pelabuhan dan pantai beserta perbukitan yang menyejukkan.

Jangan Lupa Wisata Kuliner Saat Berada di Lhokseumawe

Sate Matang

Sumber gambar sportourism.id

Sate matang merupakan salah satu makanan khas di Lhokseumawe. Sate ini dinamai sate matang, bukan hanya karena sate ini disajikan dalam bentuk matang tentunya, tapi lebih karena diperkenalkan oleh penjual dari Kota Matang Geulempang Dua, Kabupaten Bireuen. Sate ini memiliki penampilan dan cara pengolahan yang tidak jauh berbeda dengan sate pada umumnya, pembedanya adalah banyaknya rempah yang dipakai dalam bumbu sate ini.

Daging yang digunakan awalnya adalah daging kambing, namun kini banyak juga yang menggunakan daging sapi yang dipotong dengan ukuran cukup besar. Selain disajikan dengan bumbu kacang, seporsi sate yang berisi 10 tusuk sate ini juga selalu disajikan dengan kuah tongseng dan ditambah nasi. Warung Sate Matang di Kruenggeukueh adalah tempat yang paling populer dan digemari untuk menyantap sate matang. Kamu bisa mendapatkan seporsi sate matang dengan harga Rp 25.000 sudah lengkap dengan nasi dan kuah tongsengnya.

Mi Aceh

Sumber gambar selerasa.com

Makanan yang paling diingat siapapun dari aceh, pastinya adalah mie aceh. Ada dua warung mie aceh yang paling populer di Lhokseumawe, salah satunya adalah warung Mi Apayan di Jalan Medan Banda Aceh, Kruenggeukueh. Kekhasan warung ini adalah perpaduan cita rasa laut dan kaldunya yang kaya rempah dan aroma bahan laut, dengan mi tebal. Mi kepiting adalah menu yang paling digemari di warung ini, selain itu ada juga mi cumi dan mi udang. Selain menggunakan bahan laut yang segar, mi di warung ini juga disajikan lengkap dengan emping dan acar-bawang merah yang menambah sedap rasanya.

Warung mi aceh lain yang tak kalah unik dan populer di area ini adalah warung Mi Banglades. Menu favorit di warung ini adalah mi rebus, mi basah, dan mi goreng. Warung ini juga menyediakan kari kambing, sup sapi, martabak dan kopi. Perpaduan berbagai menu yang cocok untuk menemani santap malam sambil menikmati indahnya kota. Kamu sudah bisa mendapatkan seporsi mi aceh di warung ini dengan harga hanya Rp 8.000. Harga yang cukup bersahabat dan berbagai pilihan menu yang cocok untuk menemani santap malam sambil menikmati indahnya kota adalah daya tarik warung ini, selain rasa minya yang tak kalah nikmat.

Kari Kambing dan Roti Cane

Sumber gambar www.tokomesin.com

Sajian lain yang tidak kalah sedap di kota ini adalah pasangan roti cane dan kari kambing. Roti cane dengan tekstur renyah beremah dan pipih kecoklatan, sangat cocok untuk disobek dan dicelupkan ke kuah kari kambing. Tempat makan roti cane dan kuah kambing paling populer di kota ini adalah rumah makan Bangladesh. Roti cane yang disajikan panas-panas, dengan rasa gurih mentega, ditambah rasa manis taburan gula dan tekturnya yang lembut. Lalu ditambah colekan kuah kari kambing yang kaya rempah, dengan tekstur kental dan pedas, menjadi kolaborasi yang sangat sempurna dan sulit dilewatkan.

Kupi Pancong

Sumber gambar www.foody.id

Kupi atau kopi Pancong sebenarnya berawal dari permintaan beberapa kaum tua yang memesan kopi namun dengan porsi hanya setengah cangkir saja. Dari permintaan inilah muncul Kupi Pancong yang artinya kopi setengah cangkir. Kupi Pancong sudah cukup terkenal di kalangan pecinta kopi di Aceh.

Kopi ini memiliki rasa yang sama dengan kopi pada umumnya, dengan harga yang relatif lebih murah, dan tentunya tetap memiliki cita rasa kopi khas aceh. Warung Kupi Pancong biasanya juga menyediakan berbagai jenis kue dan hidangan pelengkap kopi lainnya. Kamu bisa mendapatkan kopi ini dengan harga hanya Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per cangkirnya.

Ikan Bakar dan Kerang Sambal Nanas

Sumber gambar megapolitan.kompas.com

Di area Jalan Perdagangan Lhokseumawe, terdapat warung-warung pinggiran yang hanya buka di malam hari. Menu yang dijual disini adalah kerang rebus di siram dengan sambal nanas. Kerang yang digunakan adalah kerang dara yang masih segar dan tidak begitu amis, dan hanya di bersihkan lalu direbus dengan sedikit garam agar teksturnya lebih lembut dan sedikit terasa asin.

Untuk sambal nanas yang menyertainya, bisa dibilang cukup unik, sambal dibuat dari campuran kacang tanah dan nanas yang dihaluskan ditambah dengan merica dan garam. Perpaduan antara kerang yang kenyal dan gurih dengan aroma laut, dicolek dengan sambal nanas yang gurih dan manis membuat rasa kerang menjadi semakin khas dan segar. Satu porsi menu kerang rebus sambal nanas di area ini, dijual dengan harga Rp 20.000, harga yang cukup terjangkau untuk menikmati rasa khas yang hanya ada disini.

Tempat Wisata Lhokseumawe yang Wajib Dikunjungi

Islamic Center Lhokseumawe

Sumber gambar travel.detik.com

Di Lhokseumawe, kamu juga bisa melakukan wisata religi, diantaranya dengan mengunjungi Islamic Centre. Meski belum selesai sepenuhnya, masjid yang dibangun sebagai pusat kajian islam kota ini, telah banyak menjadi tujuan wisata karena nuansa timur tengah dan kemegahannya. Tempat yang kini menjadi salah satu ikon Kota Lhokseumawe ini didirikan tahun 2011 dan terletak di tengah kota.

Rencananya Islamic Centre, selain dilengkapi dengan masjid agung, juga akan ditambahkan dengan fasilitas lain seperti gedung serba guna, sekolah, museum, gedung pustaka, wisma tamu, taman kanak-kanak, TPA, kios makanan, suvenir, dan rumah imam besar. Tempat ini menjadi wisata religi dan sejarah bagi yang ingin mengingat kejayaan Kerajaan Islam Samudera Pasai, yang merupakan kerajaan pertama di Indonesia.

Lapangan Hiraq Lhokseumawe

Sumber gambar wisatalengkap.com

Lapangan Hiraq yang berada dalam lingkungan Islamic Centre juga menjadi arena rekreasi yang tidak dipungut biaya masuk dan strategis. Dari taman ini pengunjung juga bisa menikmati pemandangan masjid agung ataupun berfoto foto dengan latar masjid agung.

Di sekitar taman ini, banyak terdapat pedagang makanan, hingga jasa hiburan anak-anak seperti kereta api, mobil-mobilan, rumah balon, odong-odong, kolam pancing, ayunan, dan komedi putar. Beberapa tempat makan yang cukup dikenal di area taman ini adalah Siomay Aceh depan Lapangan Hiraq, Mie Bangladesh, dan rujak mameh yang selalu ramai pengunjung.

Taman Ngieng Jioh

Sumber gambar wisatalengkap.com

Taman wisata Ngieng Jioh yang artinya menatap di kejauhan merupakan taman sederhana yang menawarkan pemandangan laut lepas dari atas bukit dan pemandangan kota Lhokseumawe yang indah. Di taman ini terdapat, tugu, pamplet dan bangku-bangku taman yang menghadap laut.

Taman yang dirancang konsep taman hijau ini terletak di kecamatan Muara Satu Lhokseumawe dan selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal baik dari Aceh maupun daerah lain. Dengan biaya Rp 5.000 /orang, kamu sudah bisa menikmati segala fasilitas dan pemandangan di taman ini.

Pulau Seumadu

Sumber gambar wirahia.blogspot.co.id

Pulau Seumadu yang terletak di Muara satu, tidak jauh dari komplek perumahan PT. Arun (perusahaan minyak terbesar di Aceh) merupakan objek wisata alam dengan banyak tumbuhan cemara di sekitar pulau. Pemandangan pohon cemara, udara yang segar, dan angin yang menenangkan ditambah adanya fasilitas tempat parkir resmi yang aman dan toilet umum, membuat objek wisata ini cukup ramai dikunjungi.

Sebutan Pulau Seumadu karena pulau ini konon katanya merupakan tempat tinggal istri kedua, selain itu ada juga ada cerita mengenai warung Seumadu, di dekat Pantai Rancong yang merupakan warung pertama di pulau itu dimana penjualnya, Pak Jali juga memiliki dua istri. Saat ini telah terdapat puluhan pondok karaoke kecil di sepanjang bibir pantai, dan beberapa pondok peristirahatan juga beberapa warung yang menyediakan beragam minuman, mulai dari kelapa muda, minuman kaleng, hingga jus.

Lokasi wisata ini bisa dijangkau dengan mobil pribadi dengan jarak sejauh 5 km dari barat Lhokseumawe. Setelah sampai di komplek perumahan PT Arun NGL kamu bisa belok kiri dan ikuti jalur untuk berkunjung ke objek wisata ini. Dengan tiket masuk sebesar Rp 5.000 per kendaraan, parkir Rp 5.000 per kendaraan dan tambahan Rp 2.000 per orang untuk melewati jembatan penyeberangan kecil yang dibangun warga, kamu sudah bisa menikmati keindahan Pulau Seumadu.

Waduk Pusong

Waduk Pusong yang terletak di jalan reklamasi, dan hanya sekitar 2 km dari pusat kota Lhokseumawe ini merupakan wisata alam yang biasa digunakan untuk joging karena udara yang segar dan alam yang masih asri. Waduk yang awalnya bertujuan menjadi pengendali banjir ini, merupakan waduk terbesar di kota Lhokseumawe. Selain akses yang cukup mudah, waduk ini juga memiliki petugas keamanan penjaga waduk yang siap mengamankan area ini bahkan di malam hari.

Selain menjadi tempat wisata, waduk ini juga menjadi tempat nelayan mencari ikan dan banyak warung makanan di pinggir jalan dengan meja dan kursi untuk bersantai dan nongkrong. Selain menawarkan pemandangan alam yang asri, dari waduk ini kamu juga bisa melihat pemandangan gedung Islamic Centre, ataupun pemandangan matahari terbenam. Selain menggunakan kendaraan pribadi, alat transportasi umum yang bisa kamu gunakan untuk ke waduk ini adalah labi-labi yang ongkosnya berkisar antara Rp 4.000 hingga Rp 7.000

Bukit Goa Jepang

Sumber gambar www.pn-lhokseumawe.go.id

Bukit Goa Jepang merupakan wisata sejarah yang berada di atas perbukitan Blang Panyang. Area ini menjadi populer setelah pemerintah membangun taman di puncak bukitnya. Untuk menuju lokasi wisata ini, kamu bisa mendaki dengan kendaraan sejauh 500 meter, lalu parkir dan berjalan kaki untuk menuju goa dan selanjutnya ke bukit hingga puncak bukit. Untuk memasuki kawasan goa, kamu harus menggunakan pengaman seperti helm dan dipandu penjaga goa untuk melewati jalan goa yang menurun dan gelap.

Untuk mencapai puncak bukit, kamu masih harus berjalan kaki beberapa puluh meter lagi melewati bukit di depan goa ini. Goa yang merupakan peninggalan masa penjajahan jepang ini merupakan tempat persembunyian tentara Dai Nippon di masa lalu, sehingga dijadikan objek wisata sejarah andalan kota ini. Di puncak bukit kamu juga bisa menikmati keindahan Taman Ngieng Jioh lengkap dengan sunset dan pemandangan ke perairan Selat Malaka.

Sungai Krueng Cunda

Sumber gambar www.antarafoto.com

Krueng Cunda adalah selat di Jalan Merdeka Barat, Desa Cunda, Kota Lhokseumawe yang memisahkan daratan Lhokseumawe dengan daratan Pulau Sumatera. Krueng Cunda diambil dari bahasa Aceh, Krueng yang berarti sungai dan Cunda adalah area yang dialirinya. Tempat ini menawarkan berbagai kuliner lokal mulai dari kopi, mi Aceh, Tom Yam, hingga pondok-pondok yang menawarkan air tebu di sore hari.

Sungainya yang bersih, asin dan tidak berombak besar membuat sungai ini dijadikan tempat budidaya ikan air asin oleh penduduk setempat. Daya tarik lain yang ditawarkan tempat ini adalah tanaman laut di sekitar sungai, dan fasilitas memancing dengan perahu sewaan dari penduduk.

Pantai Ujong Blang

Sumber gambar www.gomuslim.co.id

Di Kota Lhokseumawe, banyak wisata pantai dengan pemandangan laut nan indah dan menyejukkan yang bisa kamu kunjungi, salah satunya adalah Pantai Ujong Blang. Pantai ini terletak di antara 4 desa yakni Ujong Blang, Hagu Barat, Hagu Tengah dan Ulee Jalan. Letaknya yang hanya 5 km dari pusat kota dengan pemandangan matahari terbit di lengkapi dengan berbagai pondok yang menjual aneka makanan khas seperti rujak khas Lhokseumawe, aneka ikan bakar dan minuman kelapa muda, membuat pantai ini sangat diminati. Kamu bisa mendapatkan satu porsi minuman kelapa muda dengan harga Rp 8.000 dan rujak dengan harga Rp 4.000 per porsi.

Pantai ini dinamai Pantai Ujong Blang karena lokasinya di Desa Ujong Blang, sedangkan Desa Ujong Blang sendiri berasal dari kata ujong yang berarti ujung dan blang yang berarti sawah atau hamparan kebun. Kamu juga bisa berenang di sore hari ataupun menyewa ban karet, banana boat atau kapal nelayan untuk menelusuri pantai dengan biaya Rp 30.000. Pantai ini bisa diakses dengan kendaraan pribadi ataupun angkutan umum.

Waduk Jeulikat

Sumber gambar aceh.tribunnews.com

Waduk Jeulikat Lhokseumawe merupakan waduk terbaru di Aceh yang terletak tak jauh dari pusat kota. Untuk berkunjung ke waduk ini kamu hanya akan dikenakan biaya parkir sebesar Rp 5.000 untuk sepeda motor, dan Rp 10.000 untuk mobil. Waduk ini bisa ditempuh lewat jalur Medan - Banda Aceh, kamu hanya perlu menempuh jarak 5 KM setelah melewati Simpang Elak Kampus STAIN Malikussaleh Bukit Rata.

Selain menawarkan keindahan waduk buatan, di tempat ini juga disediakan warung makanan dan minuman ringan, kamu juga bisa membakar ikan di area ini. Selain itu ada pula tangga tangga di lapisi keramik yang indah dan biasa digunakan untuk area photo muda-mudi area ini.

Pantai Rancong

Sumber gambar sangga.wordpress.com

Pantai Rancong berjarak sekitar 15 KM dari Kota Lhokseumawe dan letaknya berseberangan dengan komplek perumahan PT. Arun di Batuphat, Muara Satu. Kamu dapat mengunjungi pantai ini bersamaan dengan kunjungan kamu ke Pulau Seumadu karena lokasinya yang bersebelahan.

Pantai ini ramai dikunjungi karena tiket masuknya yang murah, yakni hanya Rp 2.000 per kendaraan, juga karena banyaknya warung-warung dengan jasa karaoke dan banyaknya pohon rindang dekat pantai yang sering dijadikan objek fotografi. Akses menuju bibir pantai yang dipisahkan oleh sungai kecil dapat diakses melalui jembatan buatan warga yang bisa kamu lewati dengan tiket Rp 2.000 per orang.

From our editorial team

Jangan Sia-Siakan Kesempatan untuk Traveling!

Waktu, tenaga, dan biaya sudah ada, lantas apalagi yang kamu tunggu untuk melangkahkan kakimu berwisata ke daerah-daerah yang kaya akan pesona alamnya? Jangan pernah sia-siakan waktumu dengan berdiam diri di satu kota saja dan tidak melangkahkan kaki untuk traveling. Selain bermanfaat untuk menyegarkan pikiran dan badan, berwisata atau traveling juga akan membuka cakrawala terhadap kebudayaan baru, pengalaman baru, dan ilmu yang tak akan kamu dapatkan dari buku. Jadi niscaya dengan berwisata pengetahuanmu akan semakin banyak!