Baca juga
- 10 Pilihan Oleh-oleh Khas Surabaya Yang Cocok Dibawa Pulang Untuk Lebaran Nanti
- Wonderful Indonesia, Inilah 10 Destinasi Wisata di Tanah Air yang Wajib Kamu Jelajahi
- Backpacking ke Semarang Bisa Semakin Irit dengan Menginap di di 10 Hotel Murah di Semarang Ini!
- Nikmati Liburan Asyik di 10 Hotel Terbaik Cirebon untuk Lepaskan Penat Hari-hari Kerja Anda!
- 10+ Rekomendasi Oleh-Oleh yang Perlu Anda Bawa Pulang dari Medan
Gunung Merapi, Gunung Aktif dengan Pesona Alam yang Indah
Gunung Merapi yang terletak di bagian utara Jogja merupakan salah satu gunung aktif di Indonesia yang paling ramai dikunjungi untuk berwisata. Selain sarat dengan kisah mistis, gunung dengan ketinggian 2.968 mdpl ini juga memiliki pesona alam yang indah dan terkenal hingga ke seluruh pelosok Nusantara. Tidak heran gunung yang indah dipandang pada cuaca cerah ataupun berkabut ini memikat banyak calon wisatawan yang hendak berkunjung untuk mendaki maupun sekadar menikmati pemandangannya.
Wisata Gunung Merapi Tidak Hanya Bisa Dinikmati Pendaki
Ketika mendengar mengenai "Gunung Merapi", biasanya yang di pikiran kita adalah kegiatan fun trekking-nya yang menggoda para pendaki. Kendati demikian, wisata Gunung Merapi memiliki beragam objek wisata seperti Kaliurang yang terkenal dengan kuliner tempe jadahnya atau Kinahrejo yang berada di lereng selatan, di mana kita dapat melihat pemandangan Gunung Merapi dari jauh sambil makan-makan di warung atau minum kopi. Hal ini membuat wisata Gunung Merapi juga cocok untuk para pecinta kuliner maupun sightseeing alamiah khas Nusantara.
Jika Ingin Mendaki, Kamu Bisa Mengikuti Jalur Ini
Bagi para pendaki, ada 2 rute yang dapat kita lalui saat hendak melakukan perjalanan wisata ke Gunung Merapi. Rute pertama adalah lewat Selo, di mana rute yang beberapa jalannya licin dan memakan waktu selama kurang lebih 5 jam 15 menit ini akan mengarah pada Basecamp Gunung Merbabu yang terletak di bawah wisata Omah Bambu Merapi.
Alternatifnya, kita dapat mendaki pada rute yang lebih cepat, yakni Yogyakarta-Kinahrejo yang berakhir pada Kawah Mati-Puncak Garuda dan memakan waktu kurang lebih 4 jam 30 menit. BP-Guide sendiri lebih menyarankan alternatif rute kedua, mengingat jalanan yang melewati tangga-tangga dan pos I hingga IV lebih seru dibandingkan dengan rute pertama yang melewati Selo.
Tips Mendaki Gunung Merapi
sebelum mendaki gunung yang masih aktif di kawasan Jogjakarta dan Jawa Tengah Ini, kamu harus mempersiapkan beberapa hal penting seperti fisik dan perbekalan. Simak juga tips mempersiapkan pendakian dari BP-Guide berikut ini supaya kamu lebih paham.
Persiapkan Fisik dan Bekal
Lewat poin sebelumnya, kita sudah tahu kira-kira berapa jam saja perjalanan dari titik awal keberangkatan hingga benar-benar sampai ke tempat wisata Gunung Merapi. Karena perjalananan yang berjam-jam tersebut, ada baiknya kita mempersiapkan fisik yang prima saat hendak menaklukkan gunung si Mbah Maridjan ini.
Fisik yang bugar dapat diperoleh dari olahraga sebelum kegiatan pendakian dimulai, sehingga tubuh akan tahan menghadapi cuaca apapun. Selain fisik, BP-Guide juga menyarankan untuk membawa bekal yang cukup sehingga perut tidak bernyanyi ketika di tengah-tengah pendakian.
Selalu Sedia Air Minum
Selanjutnya, jangan hanya membawa beberapa makanan kecil saja saat hendak mendaki Gunung Merapi. Ingat, di Gunung Merapi tidak ada mata air, sehingga penting bagi kita untuk senantiasa menyediakan air minum sendiri dalam jumlah yang cukup.
Untuk wisata Gunung Merapi ini, BP-Guide menyarankan untuk meminum kurang lebih 4 liter air, supaya tidak kehilangan konsentrasi yang berujung pada masalah kesehatan semacam hilang kekuatan atau kesadaran saat hendak mencapai puncak gunung.
Jangan Lupa Jaket dan Baju Hangat
Dari poin pertama, kita tahu ketinggian Gunung Merapi jauh melebihi 1.000 mdpl, yang mana akan berbahaya bila pendaki tidak menggunakan jaket gunung. Karena itu, jaket gunung menjadi bawaan wajib saat mendaki Gunung Merapi, setidaknya 2 potong jaket yang sifatnya windproof, waterproof, dan/atau coldproof.
BP-Guide juga menyarankan untuk membawa setidaknya beberapa potong pakaian hangat lain untuk beraktivitas, mendaki, maupun beristirahat atau tidur, sehingga kita akan terhindar dari masalah penyakit seperti hiportemi.
Patuhi Peraturan yang Berlaku dan Jaga Sopan Santun
Ada peraturan tertulis dan peraturan tidak tertulis yang harus kita taati saat mengadakan perjalanan wisata ke Gunung Merapi. Contoh-contoh peraturan tertulis adalah aturan booking dan papan tanda kuning di Pasar Bubrah Merapi yang membatasi pendakian hanya setinggi 2.500 mdpl. Sementara itu, sopan santun dalam berpakaian dan bertutur kata termasuk dalam salah satu komponen peraturan tidak tertulis dalam kawasan wisata Gunung Merapi. Ada juga berbagai peraturan klenik atau mistis yang bila tidak dipatuhi akan mengundang penunggu untuk datang dan menyerang wisatawan. Hiii!
Jangan Buang Sampah Sembarangan
Aturan untuk tidak membuang sampah sembarangan ini juga seharusnya kita taati demi kenyamanan pendaki-pendaki lain yang ingin melakukan aktivitas pendakian di Gunung Merapi. Supaya tidak terlalu banyak sampah yang berceceran, alangkah baiknya kita mulai membiasakan diri memisahkan antara sampah organik dan anorganik mengingat proses pengolahan sampahnya yang berbeda.
Selain itu, ada baiknya kita mempersiapkan bekal yang tidak cepat basi atau menyisakan limbah dalam jumlah banyak, sehingga apa yang kita konsumsi tidak mengganggu rekan-rekan pendaki maupun masyarakat sekitar Gunung Merapi.
Tak Ingin Mendaki? Kunjungi Saja Objek Wisata di Bawah Ini!
Mendaki gunung bisa jadi salah satu aktivitas yang cukup berat untuk kamu yang tak terbiasa. Alternatifnya, kamu bisa coba kunjungi beberapa destinasi wisata di sekitar merapi yang BP-Guide rekomendasikan berikut ini!
Kaliurang
Sebagaimana telah disinggung dalam poin sebelumnya, Kaliurang merupakan salah satu tempat wisata alternatif untuk bersantai bagi kita yang sudah bosan dengan kegiatan pendakian di Gunung Merapi. Kawasan wisata Kaliurang yang terletak di Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman dan diresmikan pada 13 Agustus 1948 ini merupakan kawasan wisata yang terkenal dengan Wisata Resor Kaliurang-nya yang memiliki kolam renang nan memikat dan pemandangan hijau yang menyegarkan hati.
Hal ini membuat kawasan wisata yang letaknya 25 km dari pusat kota ini menjadi tempat yang pas untuk bersantai, selain dari gardu pandangnya yang sanggup memberikan pemandangan Gunung Merapi yang luas dari kejauhan.
Museum Vulkanik Merapi
Masih di daerah kawasan wisata Kaliurang, ada Museum Vulkanik Merapi yang terletak di Jalan Kaliurang Km. 22, Banteng, Hargobinangun, Pakem, Sleman untuk meramaikan sisi edukasi wisata Gunung Merapi. Di museum yang arsitektur luarnya berbentuk trapesium dengan salah satu sisi puncaknya membentuk segitiga ini, kita dapat menemukan berbagai macam informasi ilmiah mengenai gunung api hingga dampak sosial budaya pada masyarakat di sekitar daerah gunung berapi. Kita pun berkesempatan untuk melihat berbagai seismograf, komputer, radio, dan berbagai peralatan serta bentuk dokumentasi lain di kawasan Museum Vulkanik Merapi ini.
Bila itu semua belum cukup, kita dapat menonton film tragedi gunung meletus dengan membayar biaya tambahan Rp 5 ribu di samping Rp 3 ribu untuk tiap 1 orang dewasa yang masuk dan Rp 2 ribu untuk tiap anak yang masuk ke dalam museum yang diresmikan pada 1 Oktober 2009 ini. Museum yang tiap Seninnya tutup ini dapat diakses lewat rute utara Jalan Kaliurang dan melalui berbagai penunjuk di sepanjang jalannya. Bila mengendarai motor, maka tarif parkir yang harus kita bayarkan adalah Rp 2 ribu.
Lava Tour Merapi
Lava Tour Merapi merupakan pengalaman wisata menggunakan jeep Willys buatan Amerika dengan medan yang tidak kalah serunya dengan pendakian Gunung Merapi. Hal ini dikarenakan kita harus saling berpegangan dengan erat dan kuat, supaya jeep yang melaju tidak terguling dan tidak ada yang cedera pada rute perjalanannya. Bunker Kaliadem, tempat penyelamatan dari erupsi, yang terdapat pada paket Lava Tour Merapi juga menambah keseruan wisata Gunung Merapi bagi para pecinta petualangan.
Untuk kita, para wisatawan yang agak "kalem", juga dapat mencoba menyaksikan sunrise Merapi berlatar belakang langit biru yang cerah. Supaya sunrise terlihat dengan jelas, ada baiknya kita berangkat pagi-pagi sekali. Adapun harga paket Lava Tour Merapi ini dapat kita sesuaikan sesuai dengan budget maupun itinerary kita, mulai dari Rp. 400.000 untuk 1 hingga 1,5 jam perjalanan hingga Rp. 550.000 untuk perjalanan dari Dusun Ngrangkah ke Bukit Glagah Sari, Klangon atau spot air Kali Kuning selama 2 hingga 2,5 jam.
Warung Kopi Klotok Pakem
Satu lagi daerah wisata Gunung Merapi yang tidak kalah santainya juga terdapat di daerah Kaliurang, tepatnya di Warung Kopi Klotok Pakem yang beralamat di Jalan Kaliurang Km. 16, Pakembinangun, Pakem, Sleman. Sebagaimana disebutkan pada poin sebelumnya dalam artikel ini, Warung Kopi Klotok Pakem terkenal dengan pemandangan Gunung Merapi yang indah di hari yang cerah. Indahnya sawah dan kebun sebagai ladang mata pencaharian masyarakat sekitarnya juga ikut menghibur mata kita sembari menyeruput kopi klotok-nya yang khas.
Supaya acara ngopi makin asyik, ada baiknya kita menambahkan berbagai cemilan, seperti pisang goreng yang dapat langsung diperoleh dari bagian belakang dapur. Kalau ingin menambah makanan yang agak berat juga ada aneka lodeh yang dapat kita pilih untuk menemani kopi khas yang harganya Rp 5 ribu ini. Selain kopi klotok, range harga menu di warung kopi yang buka tiap 08.00-22.00 ini berkisar antara Rp 3.500 hingga Rp 6.500 untuk makanan dan Rp 1.000 hingga Rp. 6.500 untuk minuman.
Merapi House of Memory
Di wilayah Desa Turgo yang merupakan bagian dari Lava Tour Merapi, kita dapat menjumpai bangunan bernama House of Memory. Seperti arti namanya, House of Memory merupakan tempat untuk menyaksikan kilas balik kehidupan saat Gunung Merapi meletus pada tahun 2010 silam. Dalam tempat wisata yang beralamat di Kepuharjo, Cangkringan, Sleman ini juga, kita dapat melihat aneka koleksi barang dan foto hasil letusan Gunung Merapi. Untuk tiket masuknya sendiri sukarela dengan adanya kotak donasi yang disediakan warga sekitar.
Ketep Pass
Ketep Pass yang terletak di Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, merupakan sarana melihat pemandangan Gunung Merapi yang aman bagi kita yang tidak terlalu bernyali untuk mendaki langsung ke gunungnya. Dinding Volcano Center dengan miniatur 3D Gunung Merapinya merupakan salah satu spot wajib kunjung bagi kita yang hendak menjadikan objek wisata yang sudah diresmikan pada 2002 ini sebagai destinasi wisata Gunung Merapi kita. Adanya komputer interaktif, poster cerita Gunung Merapi berukuran 3 x 3 m, dan berbagai dokumentasi lain mengenai sejarah letusan Gunung Merapi tahun 2010, merupakan beberapa fasilitas yang dijamin akan memuaskan keingintahuan kita akan Gunung Merapi pada Ketep Pass yang letak demografisnya di bukit Sawangan ini.
Secara umum, harga tiket masuknya adalah Rp 7.500. Namun, bila kita ingin mengunjungi Ketep Volcano Theatre untuk melihat pemutaran film Gunung Merapi, kita harus membayar biaya tambahan Rp 7.000. Untuk biaya parkirnya sendiri mulai dari Rp 2.000 untuk sepeda motor hingga Rp. 12.000 untuk bus besar. Bila ingin mengunjungi Ketep Pass, kita dapat memilih rute Muntilan, Magelang menuju Sawangan sebelum menuju Ketep, yang normalnya memakan waktu kira-kira 1-2 jam dengan jarak tempuh kurang lebih 40 km.
Tak Cuma Mendaki, Kamu Bisa Lakukan Banyak Aktivitas Seru Di Kawasan Merapi
Ketika mendengar kata gunung merapi kamu pastinya teringat dengan bencana meletusnya gunung yang satu ini. Meski begitu, kamu tak perlu takut berkunjung ke kawasan ini karena ada banyak objek wisata dan aktivitas menarik yang bisa kamu lakukan seperti melakukan tour wisata, melihat pemandangan sekitar atau sekedar bersantai. Jangan lupa persiapkan bekal dan fisik yang cukup sebelum berkunjung ke destinasi wisata yang satu ini ya!