Tetap Cantik saat Hamil dengan 10 Rekomendasi Skincare untuk Ibu Hamil (2023)

Saat hamil memang ada banyak perubahan yang terjadi pada tubuh. Ini tergantung dari hormon setiap orang. Ada yang jadi lebih mudah jerawatan, ada yang kulit wajahnya sering terlihat kusam, dan lain sebagainya. Apapun kondisi kulit kita saat hamil, kita wajib tetap menjaga kesehatan kulit kita supaya tetap percaya diri saat beraktivitas.

Banyak dari kita yang percaya bahwa saat hamil sebaiknya tidak memakai skincare. Ini karena dikhawatirkan ada kandungan berbahaya dalam skincare ayng bisa membahayakan kesehatan janin. Tentunya sebagai calon ibu, kita tidak ingin terjadi hal yang tidak diinginkan pada buah hati sebelum lahir. Maka dari itu kita pasti menghindari hal-hal yang membahayakan keselamatan janin.

Sebenarnya, boleh saja kok memakai skincare untuk merawat kulit. Sensitivitas kulit saat hamil jadi meningkat sehingga tak jarang muncul stretch mark, kulit kusam, atau berjerawat saat hamil. Untuk mengatasi hal tersebut, skincare pilihan Anda tidak bisa sembarangan ya. Apa yang Anda gunakan bisa terserap ke dalam aliran darah dan mungkin menembus plasenta. Maka dari itu, pastikan tidak berlebihan memakai skincare dan hanya gunakan bahan yang aman saja.

Beberapa bahan skincare yang aman untuk ibu hamil adalah asam laktat, asam glikolat, asam azelaic, erythromycin, dan clindamycin. Berbagai kandungan tersebut bisa ditemukan pada toner, moisturizer, hingga serum wajah. Kandungan ini jga umum ada pada obat jerawat. Jadi untuk yang sedang berjerawat saat hamil, jika mendapati produk dengan bahan tersebut, maka Anda aman memakainya.

Anda bisa juga mempertimbangkan produk skincare dengan bahan zinc oxide dan titanium dioxide. Keduanya tidak dapat menyerap langsung ke dalam kulit sehingga aman digunakan oleh ibu hamil. Bahan-bahan ini biasanya ada di sunscreen alias tabir surya yang bisa melindungi kulit dari bahaya buruk sinar UV.

Untuk melembapkan kulit, Anda bisa memakai skincare bahan gliserin, asam hialuronat, atau bahan alami seperti shea butter. Ini akan lebih aman digunakan dan tidak memberikan efek samping terhadap janin yang Anda kandung.

Wanita memang ingin selalu tampil sempurna. Begitu juga dalam hal perawatan kulit. Saat kulit terkesan kusam dan banyak masalah tentu kita jadi ingin segera mengenyahkan gangguan kulit tersebut. Maka dari itu kita memakai skincare. Namun, waspadalah jika hendak memakai skincare saat hamil ya. Hindari skincare jika memiliki bahan seperti berikut;

Retinoid alias vitamin A adalah bahan skincare yang sebaiknya tidak digunakan oleh ibu hamil. Umumnya bahan ini didapati dalam toner, pelembab, hingga produk antiaging. Bahan ini bisa membahayakan pertumbuhan dan perkembangan janin Anda.

Bahan lain yang sebaiknya dihindari saat hamil adalah merkuri. Meski jumlahnya sedikit, tetap saja merkuri membahayakan dan bisa menyebabkan kerusakan saraf permanen dan gangguan perkembangan janin. Umumnya merkuri terkandung dalam skincare pemutih.

Bahan hidroquinon juga tergolong bahan yang berbahaya untuk skincare ibu hamil. Bahan yang satu ini bisa menyebabkan iritasi pada kulit bayi. Umumnya bahan ini untuk meratakan warna kulit wajah dan melenyapkan flek di wajah. Saat hamil, flek di wajah adalah hal yang bersifat sementara dan akan hilang setelah melahirkan, jadi jangan keburu panik, ya.

Bahan lain yang berbahaya adalah Dihydroxyacetone dan Paraben. Kedua bahan ini bisa menyebabkan gangguan perkembangan janin. Hindari juga bahan Benzophenone dan Tetracycline yang bisa menyebabkan perubahan warna keabuan pada bayi saat masa pertumbuhannya.

Usahakan untuk memilih skincare yang kaya akan vitamin E. Ini adalah bahan yang bagus untuk kesehatan kulit, baik kulit tubuh maupun kulit wajah. Dalam vitamin E ada efek mencerahkan serta mampu memperbaiki sel kulit mati yang rusak.

Jika merasa kulit kasar dan butuh vitamin tambahan, Anda bisa gunakan skincare dengan kandungan vitamin E karena aman digunakan. Jika merasa ragu, Anda bisa juga bertanya dulu pada dokter.

Vitamin E biasanya terdapat pada body serum, toner, moisturizer, dan essence. Dengan adanya vitamin E, maka kulit iritasi jadi bisa diminimalisir. Selain itu, kulit juga jadi lebih sehat, lembap, dan terasa nyaman.

Gunakanlah skincare sesuai kebutuhan. Hindari memakai skincare dalam jumlah berlebihan. Hindari juga memakai skincare jika memang tidak terlalu dibutuhkan. Ini karena kulit pada ibu hamil cenderung lebih sensitif, mudah iritasi dan mudah terinfeksi.

Kulit lebih sensitif akibat kadar hormon pada masa kehamilan bisa mempengaruhi peningkatan sirkulasi darah dan sistem imun, termasuk di kulit. Maka gunakan saja skincare sesuai kebutuhan. Sebab, pemakaian produk yang berlebihan juga akan memperparah iritasi bahkan bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya reaksi alergi.

Namanya wanita tentu tetap ingin tampil cantik meskipun sedang dalam proses kehamilan. Untuk ibu hamil yang tetap ingin pakai skincare maka bisa memilih skincare berbahan alami. Ini akan lebih aman daripada skincare berbahan kimia.

Skincare bahan alami lebih minim efek samping terhadap ibu hamil. Pilih skincare dengan bahan yang sudah teruji klinis. Ini juga akan membuat Anda lebih tenang saat memakainya.