15 Rekomendasi Novel Thriller Terbaik yang Seru Dinikmati dan Penuh Ketegangan (2023)

"Katarsis" karya Anastasia Aemilia adalah sebuah novel thriller misteri yang memikat dengan alur cerita yang mendalam dan membingungkan. Tara, satu-satunya yang selamat dari pembunuhan brutal terhadap keluarganya, ditemukan dalam keadaan tragis di dalam kotak perkakas kayu. Dengan bantuan psikiaternya, Alfons, polisi berusaha memecahkan teka-teki ini.

Munculnya Ello, teman masa kecil Tara, semakin memperumit kasus ini. Dalam 272 halaman yang penuh dengan ketegangan, Anastasia Aemilia membawa pembaca melalui perjalanan emosional yang intens, mengungkap misteri kematian demi kematian, dan menghadirkan pertanyaan mendalam tentang masa lalu yang kelam.

"Tewasnya Gagak Hitam" karya Sidik Nugroho mengisahkan Elang Bayu Angkasa, seorang pelukis yang tergoda oleh misteri di balik kematian pengarang bernama Gagak Hitam. Dalam perjalanannya ke Singkawang, Elang bersama Agung, seorang polisi, menemui kematian lain: dokter Nina Sekarwati di Jakarta.

Dua kota, dua kematian, dan dua misteri yang terus menggoda keingintahuan pembaca. Sidik Nugroho membangun narasi yang menghadirkan ketegangan dan misteri, menjalin kisah dua kematian yang saling terkait, membawa pembaca dalam petualangan mengungkap teka-teki yang tersembunyi.

"Spammer" karya Ronny Mailindra mengisahkan Vergis, seorang spammer dengan code name Bocah_Koplak, yang tanpa sengaja terlibat dalam konspirasi korupsi. Diserang oleh orang-orang yang ingin membunuhnya, Vergis mengetahui bahwa virus yang ia sebarkan tanpa sengaja mencuri bukti korupsi. Dikejar oleh hacker bernama Leak, Vergis terpaksa berhadapan dengan musuh yang kuat.

Perang digital antara keduanya menjadi semakin berbahaya, terutama ketika kekasih Vergis, Rinjani, diculik oleh Aven Dogoan, tokoh korup yang ingin menghilangkan jejak. Dalam upaya menyelamatkan diri dan orang yang dicintainya, Vergis harus berjuang dalam pertarungan taktik dan kecerdikan yang tak terelakkan di dunia digital.

Buku Belenggu Ilse karya Ruwi Meita mengisahkan kisah misterius Ilse yang menghilang selama dua tahun dan tiba-tiba kembali ke rumahnya di Malang. Sang suami, Firas, terkejut dan bingung karena Ilse kembali tanpa ingatan.

Dengan total 328 halaman, buku ini hadir dalam format soft cover dan bahasa Indonesia, diterbitkan oleh Elex Media Komputindo. Cerita ini dipaparkan melalui kartu pos yang ditulis oleh Piti pada 12 Juni 1999, menciptakan atmosfer misterius dan penuh tanda tanya seputar hubungan Ilse dan Firas.

"Rencana Besar" karya Tsugaeda mengisahkan kisah seorang konsultan bernama Makarim yang terlibat dalam penyelidikan penggelapan dana 17 miliar dari sebuah bank. Meskipun awalnya enggan, imbalan fantastis membuatnya menerima tugas ini.

Namun, seiring berjalannya penyelidikan, Makarim menyadari bahwa kasus ini jauh dari yang dia perkirakan, mengungkapkan sebuah rencana besar yang menyeretnya ke dalam skandal bank yang sangat berbahaya, bahkan mengancam nyawanya.

Novel "Big Little Lies" (Dusta - Dusta Kecil) karya Liane Moriarty menghadirkan misteri pembunuhan atau kecelakaan tragis yang melibatkan sejumlah wanita dengan kehidupan penuh rahasia di Pirriwee Public School.

Cerita dimulai pada hari orientasi TK, ketika Jane, seorang ibu tunggal, berpapasan dengan Madeline yang sinis dan Celeste yang cantik namun gelisah. Sebuah insiden kecil memicu perubahan dramatis, membuka tabir rahasia dan menggiring kebisuan menjadi gosip-gosip yang gelap.

"Pembunuhan di Rumah Miring" membawa pembaca ke Rumah Miring yang aneh di ujung utara Jepang, tempat sang jutawan Kozaburo Hamamoto tinggal. Saat seorang pria ditemukan tewas dibunuh di salah satu kamar, polisi yang dipanggil tidak mampu memecahkan teka-teki itu, dan korban-korban lain terus jatuh.

Kiyoshi Mitarai, detektif terkenal yang sebelumnya memecahkan kasus Pembunuhan Zodiak, dipanggil untuk menyelesaikan misteri ini. Dengan labirin lantai yang miring dan atmosfer yang mencekam, pembaca diajak untuk mencoba memecahkan kasus ini sebelum Mitarai.

"Pembunuhan Zodiak Tokyo" karya Soji Shimada memulai kisahnya pada tahun 1936, ketika seorang seniman dibunuh di Tokyo dengan cara yang misterius dan keji. Polisi menemukan rencananya untuk menciptakan Azoth—wanita sempurna—dari potongan-potongan tubuh para kerabatnya.

Meskipun menyibukkan pihak berwenang dan detektif selama lebih dari 40 tahun, misteri ini tetap tak terpecahkan hingga tahun 1979, ketika astrolog Kiyoshi Mitarai menerima sebuah dokumen. Bersama ilustrator Kazumi Ishioka, mereka memulai perjalanan untuk mengungkap Pembunuhan Zodiak Tokyo dan pencipta Azoth yang selama ini menghilang.

"The Memory Police" karya Yoko Ogawa membawa pembaca ke suatu pulau tanpa nama di bawah kekuasaan rezim yang opresif. Penduduknya mengalami amnesia kolektif, di mana benda-benda sehari-hari secara berkala menghilang dari ingatan mereka.

Bunga, burung, atau bahkan perahu kehilangan makna dan dihapus dari pemahaman kolektif. Polisi Kenangan bertugas mengatasi orang-orang yang masih ingat, dan ketika seorang novelis muda menyadari bahwa editornya terancam oleh mereka, dia berusaha menyelamatkannya.

"Catatan Harian Sang Pembunuh" mengisahkan Kim Byeong-su, mantan pembunuh berantai berusia 70 tahun, yang kini menghadapi demensia. Dalam upaya mempertahankan ingatannya, ia mencatat kehidupannya dan mencurigai kekasih putrinya sebagai pembunuh berantai yang menargetkan wanita-wanita di desanya.

Kim Byeong-su, sementara merasakan kehilangan ingatannya, berusaha melindungi putrinya dari ancaman tersebut dan memutuskan untuk membunuh pria yang dicurigainya, sebelum ingatannya hilang seluruhnya. Dengan elemen misteri dan dramatis, novel ini memaparkan kisah gelap seorang pembunuh yang berjuang melawan waktu dan penyakit untuk menjaga keamanan keluarganya.

"Buku Pelukis Bisu" karya Alex Michaelides mengisahkan tragedi dalam rumah pasangan Gabriel dan Alicia Berenson, di mana Gabriel ditemukan tewas tertembak lima kali, sementara Alicia, sang pelukis, bungkam tanpa penjelasan.

Di tengah-tengah tudingan pembunuhan terhadap suaminya, Alicia memilih untuk tetap diam. Ia menyampaikan satu-satunya pernyataan melalui lukisan berjudul "ALCESTIS." Dengan alur misterius yang penuh ketegangan, novel ini menantang pembaca untuk menjelajahi rahasia di balik keheningan Alicia dan mencari kebenaran di balik kanvas yang menyimpan makna mendalam.

"The Eyes of Darkness" karya Dean Koontz mengikuti perjalanan Tina Evans, seorang ibu yang terguncang oleh misteri kematian putranya, Danny. Satu tahun setelah kehilangan Danny, Tina mendapati dirinya terobsesi dengan kemungkinan bahwa anaknya masih hidup.

Pesan misterius, "BELUM MATI," memulai perjalanannya yang membawanya dari Las Vegas ke Pegunungan High Sierra. Di tengah perjalanan, Tina menghadapi rahasia gelap dan kekuatan yang berusaha meletakkan moralitas di bawah ambisi kekuasaan.

"Bad Blood: Secret and Lies in a Silicon Valley Startup" mengisahkan kisah mengejutkan tentang Elizabeth Holmes dan Theranos, salah satu penipuan korporat terbesar dalam sejarah. Dikemas seperti thriller, investigasi yang cermat oleh jurnalis pemenang penghargaan, John Carreyrou, mengungkap ambisi dan kesombongan di tengah janji-janji besar Silicon Valley.

Pada tahun 2014, Theranos, yang dipimpin oleh Elizabeth Holmes, dianggap sebagai perusahaan berikutnya setelah Steve Jobs, namun teknologinya yang bermasalah membawa dampak serius bagi pasien dengan hasil yang salah.

Novel "Omen#1 - Omen" oleh Lexie Xu memaparkan kasus penusukan di SMA Harapan Nusantara dengan tersangka Erika Guruh, yang dikenal sebagai si Omen. Dengan reputasi buruk dan bukti-bukti yang mengarah padanya, Erika dianggap bersalah, terutama karena konflik pribadi dengan korban.

Saat korban hampir tewas, kecurigaan semakin kuat, dan Erika malah kabur dari polisi, membuatnya semakin terpojok. Novel ini mengajak pembaca menyelidiki konflik kompleks dan mencari kebenaran di balik tuduhan terhadap Erika Guruh.

"Gone Girl" karya Gillian Flynn mengisahkan hilangnya Amy Dunne pada peringatan pernikahan kelima mereka. Di tengah tekanan dari polisi, media, dan orangtua Amy, Nick, suami Amy, terlibat dalam serangkaian kebohongan dan perilaku yang tidak pantas.

Dengan penulisan tajam dan wawasan psikologis khasnya, Gillian Flynn membawa pembaca melalui thriller yang penuh intrik dan gelap, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu penulis paling menarik.