Yuk Persiapkan 10 Rekomendasi Perlengkapan Bayi Berikut Ini Saat Si Kecil Mulai Makan (2023)

Usia 6 bulan adalah saat-saat yang sangat penting untuk bayi. Bagaimana tidak, mulai 6 bulan ia sudah bisa mengonsumsi makanan lain selain ASI. Semua ibu pasti deg-degan sekaligus bahagia menyambut datangnya momen ini bukan?

Menu MPASI atau makanan pendamping ASI adalah penanda berakhirnya masa ASI eksklisif bayi, yang biasanya berlangsung selama 0 sampai 6 bulan setelah kelahiran. Pilih dan modifikasi menu MPASI agar bisa membangkitkan nafsu makan anak. MPASI hendaknya terdiri dari bahan-bahan yang penuh gizi dan nutrisi untuk mendukung tumbuh kembang anak.

Sesuaikan juga tekstur makanan dengan usia bayi. MPASI pertama harus sangat lembut karena itulah kali pertama bayi mengenal makanan lain selain air susu yang diberikan oleh ibunya. Tekstur makanan ini bisa semakin ditingkatkan seiring dengan bertambahnya usia si kecil.

Kebersihan adalah hal yang paling utama dalam menyiapkan MPASI bayi. Biasakan untuk mencuci tangan dengan sabun terlebih dahulu sebelum mulai mengolah bahan-bahan makanan untuik si kecil. Bahkan selama proses memasak, jaga agar tangan tetap bersih.

Setelah menyentuh bahan-bahan seperti daging, telur mentah dan ikan, cuci kembali tangan untuk membunuh semua bakteri yang masih menempel di semua bahan tersebut dan mencegah baunya mengenai makanan yang lain.

Bukan hanya kebersihan tangan ibu saja yang penting, kebersihan dapur dan alat-alat yang digunakan untuk memasak juga harus diutamakan. Setelah MPASI matang, jangan disimpan di dalam suhu ruangan. Masukkan ke dalam lemari es untuk mencegah MPASI menjadi basi atau berubah warna dan rasanya.

Persiapan bahan sudah, mengaja kebersihan sudah. Kini memasuki proses memasak, ibu biasanya memasak untuk beberapa porsi makan sekaligus. Terlebih untuk para working mom, trik ini dapat mengemat waktu dan tenaga, tapi tetap menjamin kualitas makanan untuk si kecil.

Jika Mom termasuk yang suka menyimpan MPASI di dalam kulkas, jangan lupa gunakan prinsip FIFO. Apa sih FIFO itu? FIFO adalah First In First Out, yaitu mengambil makanan berdasarkan urutan waktu dimasukkan ke dalam kulkas. Tujuannya tentu untuk menjaga tekstur dan rasa makanan agar tidak banyak berubah.

Terlalu lama menyimpan makanan di dalam kulkas juga tidak baik lho, Mom. Usahakan makanan si kecil habis di hari yang sama pembuatannya dan berganti lagi dengan menu lain keesokan harinya. Ini juga demi menjaga agar ia tidak cepat bosan.

Hal lain yang tidak kalah penting dalam menyajikan MPASI yang sehat dan berkualitas untuk si kecil adalah penggunaan talenan. Meski kedengarannya sepele, hal ini sangat penting lho. Gunakan talenan yang berbeda untuk daging dan sayuran. Selain itu, cuci talenan dengan air mengalir sampai bersih saat berganti bahan makanan.

Ini bertujuan untuk mencegah transfer bakteri jenis salmonella dan campylobacter selama proses memasak. Akan lebih baik jika talenan direndam di dalam air sabun yang hangat. Perhatikan juga permukaan talenan. Jika sudah ada bagian yang tersayat dalam sebaiknya langsung dibuang karena dapat menjadi tempat bersembunyi bakteri dan kuman.

Jika Mom suka menyimpan bahan MPASI di dalam kulkas, simpan setiap bahan di dalam wadah yang terpisah. Baik itu daging, ikan, ayam, sayuran, dan bahan lainnya simpan di dalam wadah yang terpisah. Satu wadah untuk satu bahan saja.

Pilih wadah yang tertutup dan kedap udara untuk menjaga kualitas dan cita rasanya. Penyimpanan bahan secara terpisah juga dapat mencegah terjadinya cross contamination atau kontaminasi silang, yaitu perpindahan bakteri dari satu bahan makanan ke makanan yang lain.

Cross contamination juga bisa terjadi jika Mom tidak mencuci tangan dengan bersih setelah menyentuh satu bahan makanan ke bahan makanan yang lain.

Menyimpan makanan dalam wadah tertutup yang kedap udara memang sangat penting untuk mencegah rasa dan kualitas makanan agar tetap baik. Namun yang tidak kalah penting adalah memastikan bahwa bahan wadah yang digunakan berstandar food grade atau aman untuk bahan makanan.

Label BPA free juga sangat penting untuk menyimpan makanan si kecil. Wadah berbahan plastik akan lebih aman untuk menyimpan makanan yang dimasukkan ke dalam kulkas. Selalu tutup makanan bayi untuk mencegah berbagai macam bakteri dan kuman menghampirinya.

Yang dimaksud tepat waktu adalah memberikan MPASI atau makanan pendamping pada anak tepat ketika usianya menginjak 6 bulan. IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dan WHO (World Health Organization) menyarankan usia 6 bulan adalah saat yang tepat untuk mulai mengenalkan makanan lain pada anak.

Demi kesehatan anak, jangan memberikan makanan pada anak sebelum usianya menginjak 6 bulan. Sayangnya, banyak orang tua yang nekat memberikan makanan pendamping sebelum bayi 6 bulan karena khawatir anak mereka akan kelaparan jika hanya diberi ASI saja.

Padahal ada alasan tersendiri lho mengapa 6 bulan menjadi usia yang pas untuk bayi menerima makanan lain selain ASI. Di usia itu, organ pencernaan makanan bayi sudah kuat dan dapat mencerna makanan, Jika dipaksakan memberi makan bayi sebelum 6 bulan, dikhawatirkan pencernaannya belum siap dan belum terlalu kuat untuk menerima makanan lain.

Setiap MPASI yang diberikan kepada bayi haruslah adekuat. Yang dimaksud dengan adekuat adalah mampu memenuhi kebutuhan protein, energi, dan mikronutrien si kecil. Dalam menu lengkap MPASI, kebutuhan makro dan mikor nutrien bayi akan terpenuhi.

Yang termasuk makro nutrien adalah protein, lemak, karbohidrat, dan masih banyak lagi. Sementara kebutuhan mikro nutrien adalah vitamin A, zat besi, kalsium, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, saat memilih bahan-bahan apa saja yang akan diolah untuk MPASI bayi, pelajari juga berbagai kandungan yang ada di dalamnya, pastikan sudah cukup lengkap untuk memenuhi kebutuhan si kecil dan dapat menunjang tumbuh kembangnya juga.

Dua aspek yang sangat penting dalam mempersiapkan MPASI bayi adalah aman dan higienis. Ini harus diterapkan sejak langkah awal persiapan, yaitu dengan mencuci tangan, mencuci perlatan masak yang digunakan, dan menjaga kebersihan dapur tempat memasak.

Peralatan makan yang digunakan bayi termasuk mangkuk dan sendoknya juga harus dijamin bersih. Masak semua bahan makanan si kecil hingga matang sempurna untuk memastikan bakteri dan kuman yang menempel mati dengan sempurna.

Segera setelah makanan masak, usahakan habis dalam waktu 2 jam setelahnya. Tujuannya untuk mencegah resiko kontaminasi pada MPASI.

Memberikan MPASI tentu harus disesuaikan dengan kondisi bayi. Berikan hanya ketika mereka lapar dan berhenti ketika mereka kenyang. Untuk bayi berusia 6 bulan, jelas mereka belum bisa mengatakan saat mereka lapar dan kenyang. Tugas orang tua adalah mampu membaca sinyal yang diberikan oleh si kecil.

Tanda apa yang mereka keluarkan saat lapar dan kenyang. Bayi memiliki cara tersendiri untuk berkomunikasi, baik itu melalui tangisan, teriakan, atau penolakan terhadap makanan. Kekentalan makanan juga harus diperhatikan, begitu juga jumlah kalorinya.

Makanan yang terlalu encer membuat bayi cepat merasa lapar dan makanan yang kandungan kalorinya rendah akan membuat berat badan bayi tidak bisa naik secara signifikan di bulan berikutnya.