Buku Nonfiksi juga Menjadi Salah Satu Buku yang Banyak Digemari Selain Novel
Apakah Anda pernah dengar istilah buku nonfiksi? Atau, jenis buku nonfiksi seperti apa sih yang Anda tahu? Yuk, kita bahas sekilas tentang buku nonfiksi.
Jadi, sebetulnya, buku nonfiksi itu berbeda dengan buku fiksi yang biasa Anda temukan di toko buku bagian novel dan kisah roman. Buku-buku nonfiksi berisi tentang hal-hal yang nyata dan faktual bukan karangan imajinasi. Di dalam buku nonfiksi, isinya harus bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Ada beberapa jenis buku nonfiksi, antara lain biografi atau perjalanan hidup seseorang, buku literatur, buku motivasi, buku pelajaran untuk anak sekolah, ensiklopedia, dan buku-buku yang berisi tips untuk kehidupan sehari-hari. Nah, buku nonfiksi ini banyak memuat ilmu yang bisa menambah wawasan. Untuk itu, peminatnya pun tidak kalah dengan buku-buku fiksi, seperti cerpen dan novel.
Tips Memilih Buku Nonfiksi
Cari Tahu Latar Belakang Penulis
Untuk memilih buku nonfiksi yang berkualitas, perhatikan juga reputasi pengarangnya. Jangan sembarangan memilih penulis, lho. Pastikan buku yang Anda beli dibuat oleh penulis yang memiliki reputasi positif dan berpengalaman dalam bidangnya.
Salah satu penulis nonfiksi yang paling terkenal adalah Karen Armstrong. Alumni Oxford University ini terkenal akan karya-karyanya yang bertema agama dengan isi yang sangat berbobot. Karena reputasi Armstrong yang positif, isi bukunya pun berbobot dan kebenarannya bisa dipertanggungjawabkan.
Beberapa karyanya yang mendunia, seperti "The Battle for God: A History of Fundamentalism", "The Case for God", dan "A Short History of Myth" berhasil menarik perhatian publik.
Ketahui Penerbitnya
Kedua, ketahui penerbitnya. Ada ratusan penerbit baik di dalam dan di luar negeri. Namun, hanya ada beberapa saja yang bisa menghasilkan karya nonfiksi berkualitas. Penerbit berperan untuk mengedit naskah sebuah buku sebelum turun cetak sehingga sangat berpengaruh pada kualitasnya. Penerbit besar yang sudah punya nama lebih dipercaya menghasilkan produk buku berkualitas dibandingkan dengan penerbit yang belum memiliki reputasi.
Cek Daftar Pustaka
Kualitas dari isi sebuah buku non fiksi bisa dilihat dari daftar pustaka di bagian belakang. Daftar pustaka berisi literatur dan referensi yang digunakan untuk menulis sebuah buku. Semakin baru sumber yang digunakan untuk menulis materi buku, maka semakin update pula informasi yang ada di dalamnya. Seperti diketahui, buku terbaru harus menggunakan literatur paling lama 10 tahun sebelumnya. Penulis buku nonfiksi yang profesional biasanya tidak lupa mencantumkan daftar pustaka.
Baca Daftar Isi
Sejauh mana relevansi dan konteks materi yang dibahas dalam sebuah buku terlihat dari daftar isinya. Sebelum membeli, baca daftar isi dengan teliti, apakah arah pembahasannya sesuai dengan kebutuhan atau minat Anda. Meski daftar isi tidak menyajikan keseluruhan isi buku, daftar tersebut biasanya memuat garis besar isi buku yang ada.
10 Rekomendasi Buku Nonfiksi Indonesia Terbaik Sepanjang Masa
Catatan Seorang Demonstran - Soe Hok Gie
Soe Hok Gie adalah mahasiswa Indonesia keturunan Tionghoa yang hidup di era Orde Lama pada tahun 1950-an. Kisah Gie sangat menginspirasi hingga buku ini diadaptasi menjadi layar lebar dan menjadi salah satu yang terlaris. Catatan Soe Hok Gie sebenarnya adalah diary mengenai jalan pemikiran dan gagasan-gagasannya dalam melawan penindasan.
Sosok Gie yang berpendirian tegas dan memegang prinsip hidupnya dengan kuat menjadi inspirasi tersendiri bagi generasi muda masa kini. Gie adalah pelopor gerakan mahasiswa yang tidak ingin tunduk pada pemerintah saat itu. Anda dapat membaca buku "Catatan Seorang Demonstran - Soe Hok Gie" yang bisa dibeli di berbagai marketplace.
Catatan Pinggir 1 - Goenawan Mohamad
"Catatan Pinggir" atau "Caping" adalah rubrik yang ada di harian Tempo yang dibukukan pada tahun 1982. Sejauh ini, "Caping" sudah terbit sebanyak 12 edisi. Keunikan dari "Caping" adalah bahasannya yang sederhana, namun mencerminkan intelektualitas tinggi dari penulisnya. Ini yang membuat pembaca selalu tertarik untuk mengetahui isinya. Dari tulisan-tulisan tersebut pembaca dapat menyelami luasnya pemikiran seorang Goenawan Mohamad.
Dari Penjara ke Penjara - Tan Malaka
Tan Malaka adalah salah satu pejuang kemerdekaan Indonesia yang tidak pernah tunduk pada penjajah. Demi mendapatkan kemerdekaan bangsa yang utuh, Tan Malaka secara ikhlas menjalani kehidupan di penjara.
Buku berjudul "Dari Penjara ke Penjara" ini memang berisi perjalanan sang pejuang yang harus dikurung di berbagai negara.
Jilid I buku ini berkisah tentang kehidupannya di penjara Hindia Belanda dan Filipina. Sementara, jilid II berkisah tentang "perjalanan" panjang dari Shanghai, Hong Kong, sampai kembali lagi ke tanah air.
Jalan Raya Pos, Jalan Daendels - Pramoedya Ananta Toer
Buku ini berkisah tentang kebengisan Daendels, seorang penjajah yang memeras darah dan keringat pribumi untuk membangun jalan yang membentang di sepanjang sisi utara Pulau Jawa dari Anyer hingga Panarukan.
Tragedi kerja paksa ini adalah salah satu yang terburuk di dunia dan menjadi peristiwa genosida paling mengerikan di sepanjang sejarah Indonesia. Ribuan pekerja mati hingga terselesaikannya jalan ini. Buku "Jalan Raya Pos, Jalan Daendels" karya Pramoedya Ananta Toer ini dijual di Shopee, Lazada, atau Tokopedia.
Sokola Rimba: Pengalaman Belajar Bersama Orang Rimba - Butet Manurung
Butet Manurung adalah sarjana dan master dalam bidang Antropologi. Ia mendedikasikan diri untuk memberikan pendidikan bagi Suku Rimba yang mendiami wilayah Jambi. Suku ini masih hidup secara primitif dengan hidup di hutan, berburu, dan meramu bahan-bahan alam. Mereka pun hidup secara berkelompok dan nomaden, mirip seperti manusia di zaman purba.
Lewat WARSI, sebuah LSM tempat Butet bekerja, Ia mencoba mengajari anak-anak rimba untuk belajar membaca. Perjuangan Butet untuk mencapai tujuan akhirnya tidak mudah, bahkan harus dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
Garis Batas: Perjalanan di Negeri-Negeri Asia Tengah - Agustinus Wibowo
Buku ini menggambarkan realita kehidupan yang harus dijalani oleh kaum miskin di negara Asia Tengah. Misalnya saja, penduduk desa Afghan yang terasing dengan kehidupan di negerinya sendiri.
Dari gubuk mereka yang reot, penduduk menyaksikan mobil melintas setiap hari, memandang rumah megah, dan gadis-gadis cantik tertawa riang. Kehidupan semacam itu rasanya asing buat mereka yang tinggal di rumah yang terbuat dari lempung dan batu.
Buku ini menyajikan sisi lain dari kehidupan negara Asia Tengah yang semua berakhir dengan kata "stan": Uzbekistan, Kyrgyzstan, Turkmenistan, Kazakhstan, dan Tajikistan.
Di Bawah Bendera Revolusi: Jilid 1 - Soekarno
Anda pasti familiar dengan kata-kata, “Berikan aku 1000 orang tua niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Berikan aku satu pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.” Semboyan dari bapak bangsa kita, Ir. Soekarno ini tertuang apik dalam bukunya, "Dibawah Bendera Revolusi".
Buku ini berisi sederet pemikiran dan gagasan pendiri negara Indonesia. Referensi yang tepat untuk generasi muda Indonesia untuk memahami hakikat cinta tanah air dan bagaimana memperjuangkan cita-cita luhur bangsa Indonesia.
Soul Travellers: Turning Miles into Memories - Andre Mokalu
Buku yang sangat inspiratif ini berisi kumpulan tulisan dari 39 penulis di Indonesia tentang perjalanan mereka ke kota-kota di seluruh dunia yang mengubah hidup mereka. Buku ini bertujuan untuk menginspirasi dan menyemangati generasi muda untuk menemukan arti hidup sebenarnya dan berani untuk melakukan perjalanan ke luar negeri sebagai bagian dalam proses mendewasakan diri.
Manusia Indonesia - Mochtar Lubis
Apa yang menjadi karakteristik khas dari manusia Indonesia? Untuk menggeneralisasikan hal tersebut tentu sulit, mengingat negeri ini terdiri dari ribuan suku budaya dengan ciri khas masing-masing.
Mochtar Lubis berupaya untuk menemukan jati diri bangsa Indonesia melalui perjalanan panjang sejarah bangsa. Ia menemukan adanya nada sinis yang jujur pada masyarakat, yang mungkin bisa ditemukan juga di masyarakat lain di seluruh dunia.
Pergolakan Pemikiran Islam: Catatan Harian Ahmad Wahib - Ahmad Wahib
Ahmad Wahib adalah seorang budayawan Indonesia yang selalu menuangkan pemikiran-pemikirannya ke dalam buku tulis. Ia selalu melontarkan pendapatnya, yang seringkali berbeda, dalam sebuah diskusi kemudian menyalinnya pada catatannya.
Ahmad Wahib meninggal sepulang bekerja di malam hari karena kecelakaan. Untungnya, semua catatan-catatan Wahib berhasil diselamatkan oleh seorang temannya hingga terbit menjadi sebuah buku.
Membaca Buku Nonfiksi Membuka Cakrawala Kehidupan
Para pembaca dan penggemar buku tentu sudah akrab dengan buku nonfiksi yang memiliki syarat isi berdasarkan kehidupan nyata. Sederet judul di atas merupakan sebagian contoh buku-buku yang perlu dimiliki karena karya-karya yang diciptakan betul-betul dari buah hasil pemikiran dan catatan pengalaman penulisnya. Mulai dari buku-buku lama yang sudah lagi tidak diterbitkan hingga buku yang dicetak ulang karena minat pasar yang cukup besar, ada di daftar tim BP-Guide ini. Apabila Anda penasaran dengan buku-buku tersebut, Anda bisa membelinya melalui toko online kesayangan.