Buat Kamu Para Fans, Berikut 10 Rekomendasi Topeng Joker yang Layak Dijadikan Koleksi (2023)

Joker adalah karakter yang sudah tidak asing lagi di kalangan penggemar film superhero. Musuh bebuyutan Batman ini sudah berkali-kali muncul dalam film, terutama pada film kedua trilogi Batman yang diperankan oleh Heath Ledger.

Namun film Joker yang dirilis pada tahun 2019 adalah film standalone Joker pertama yang menjadikan villain tersebut sebagai pusat kisahnya. Joaquin Phoenix didapuk memerankan penjahat dengan topeng senyum di wajahnya itu. Bahkan sebelum perilisannya, Joker disambut dengan gegap gempita oleh penggemar DC Multiverse dan orang awam sekalipun.

Kisah Joker memang belum pernah diangkat secara detail sebelumnya. Ia selalu muncul sebagai psikopat yang mengancam kota Gotham dan berusaha menghancurkan dendam pada Bruce Wayne. Melalui film ini terungkap masa lalu Joker yang ternyata merupakan anak hasil hubungan gelap Thomas Wayne dan salah satu pembantunya.

Dengan demikian, Joker merupakan saudara satu ayah dengan Batman. Inilah yang kemudian membuat dendam Joker kepada Batman begitu besar hingga ingin membunuhnya berulang kali.

Di antara semua aktor yang pernah memerankan Joker, mungkin tidak banyak yang mengenal Cesar Romero. Maklum, ia memerankan Joker pada sebuah TV Series tentang Batman di tahun 1960-an. Berbeda dengan Joker yang dikenal saat ini, Joker versi Romero jauh dari kata psycho atau berbahaya. Joker pada serial TV ini justru sangat lucu dan konyol.

Film Batman di tahun 1989 disutradarai oleh Tim Burton, sehingga memunculkan sosok Joker yang menyeramkan. Joker versi Jack Nicholson muncul dengan makeup tebal dan senyum lebar yang menyeramkan, sehingga memunculkan rasa takut tersendiri. Dengan gaya penyutradaraan khas Burton, Joker di film ini sangat berkarakter sebagai seorang villain dan cukup sukses meninggalkan kesan di hati para penggemar.

Hingga saat ini, banyak pihak setuju bahwa Heath Ledger adalah aktor terbaik yang pernah memerankan sosok Joker. Peran legendaris ini dimainkan dengan sangat menjiwai oleh Ledger. Ia menggambarkan Joker yang psycho dengan sangat sempurna, lengkap dengan humor gelap dan sarkas yang diutarakan secara konyol.

Saking menjiwainya, Ledger bahkan kesulitan untuk keluar dari karakter Joker dan menyebabkan dirinya tewas akibat overdosis sebelum film ini dirilis. Meski telah tiada, Ledger berhasil menyabet sederet penghargaan bergengsi, termasuk Academy Awards.

Sejak karakter Joker dimainkan oleh Ledger, siapapun yang mengambil peran ini akan dibandingkan dengan namanya. Sejauh ini, hanya Joaquin Phoenix yang mampu membuktikan diri, meskipun masih dianggap kalah satu peringkat di bawah Ledger.

Sebelum film standalone Joker dibuat, pada tahun 2016 ada Jared Leto yang memerankan Joker di film Suicide Squad yang semua tokohnya adalah villain DC. Gaya Joker versi Leto berbeda karena lebih klimis dan nyentrik. Alih-alih gondrong, Joker yang ini justru berambur cepak meski sama-sama berwarna hijau.

Penampilan seperti inilah yang memunculkan banyak kritik pada performa Leto sebagai Joker. Karakter Joker yang terlalu banyak tato di tubuhnya dan terlalu nyentrik dianggap tidak sesuai dengan Joker asli yang ada di komik.

Tidak ada yang menyangkal bahwa Joaquin Phoenix memerankan Joker dengan sangat apik. Ia bahkan memenangkan penghargaan sebagai Best Actor dalam Academy Awards tahun 2020. Meskipun demikian, pesona Phoenix tidak bisa mengalahkan pendahulunya, Heath Ledger.

Perjalanan hidup Joker yang menyedihkan mampu diperankan secara apik oleh aktor yang satu ini, sehingga penonton pun turut bersimpati dan larut dalam kisahnya. Bahkan banyak yang berpihak pada Joker setelah mengetahui perjalanannya hingga menjadi seorang villain, hingga mengaburkan konsep antara pahlawan dan penjahat di hati sebagian besar orang.

Bukan hanya kesehatan fisik saja yang penting, kamu juga harus memperhatikan kesehatan mentalmu. Lihat saja Joker yang mengalami gangguan mental namun justru dianggap sepele oleh orang-orang di sekitarnya.

Tidak ada yang menolong Joker hingga ia berubah menjadi sosok yang berbahaya. Jika kamu sering merasa sedih tanpa alasan atau merasa ada yang tidak beres dengan jiwamu, sebaiknya kamu segera mencari pertolongan agar tidak merugikan kamu dan orang-orang di sekitarmu.

Kamu tidak pernah tahu apa yang sedang dialami seseorang atau apa yang sedang dipikirkannya. Orang yang dari luar terlihat bahagia, belum tentu merasakan hal yang sama di dalam dirinya. Film Joker mengajarkan pada kita agar selalu berbuat baik kepada orang lain karena kita tidak pernah tahu bagaimana keadaan mereka sebenarnya. Ini adalah peringatan bagi kita semua yang kadang terlalu mementingkan diri sendiri hingga lupa memikirkan perasaan orang lain.

Garis senyum yang digambar oleh Joker adalah sebuah potret yang menunjukkan bahwa ia selalu berpura-pura bahagia di depan orang lain, meski jauh di dalam dirinya ia merasa hancur.

Ini merupakan sesuatu yang tidak perlu kamu lakukan. Kamu boleh menunjukkan kesedihanmu dan menangis sesekali. Kamu yang masih sering berlindung di bawah topeng kebahagiaan, cobalah untuk lebih terbuka terhadap perasaanmu.

Joker selalu bermimpi untuk menjadi komedian yang terkenal dan tampil di acara TV favoritnya. Ia merasa popularitas akan mendatangkan kebahagiaan untuknya. Baru kemudian ia menyadari bahwa segala hal tidak seperti kelihatannya.

Hal ini mengajarkan pada kita bahwa kebahagiaan sejati adalah ketika kita mensyukuri apapun keadaan kita. Jangan pernah berpikir kehidupan orang lain lebih baik dari kehidupan kita, karena kita tidak pernah tahu perjalanan hidup mereka.

Pelajaran lain yang bisa dipetik dari film Joker adalah bagaimana kamu harus menghargai perasaan orang lain. Jangan pernah melontarkan candaan hanya karena kamu berpikir itu lucu dan malah balik menyerang orang lain yang sakit hati karena ejekanmu. Belajarlah untuk berdiri di posisi orang lain dan mengerti bagaimana keadaan mereka.