10 Drone untuk Pemula dengan Harga Terjangkau di Tahun 2023!

Drone atau Unmanned Aerial Vehicles (UAV) merupakan pesawat tanpa awak yang dikendalikan dari jarak jauh. Orang yang mengendalikan drone disebut pilot drone, Ia bertugas mengontrol drone dari jarak jauh dengan bantuan remote control. Drone memiliki bentuk seperti helikopter dan umumnya memiliki dua pasang baling-baling.

Namun, ada juga drone yang memiliki bentuk seperti pesawat kecil tanpa baling-baling yang biasanya digunakan untuk kepentingan militer. Drone dilengkapi dengan kamera yang berfungsi sebagai “mata” bagi pilot untuk mengendalikan arah drone. Kamera ini juga memiliki beberapa fungsi lain, tergantung tujuan penggunaannya.

Pada mulanya, drone dibuat untuk kepentingan militer dan penginderaan jauh. Fungsi drone adalah untuk mematai-matai musuh atau untuk memetakan wilayah darat melalui udara. Kini, penggunaan drone sudah meluas dan dipakai untuk tujuan komersial. Kebanyakan drone digunakan oleh videografer untuk mengambil video atau foto aerial.

Hasil video yang diambil menggunakan drone memang sangat menarik untuk dijadikan bahan pembuatan video iklan, promosi, hingga video pernikahannya. Pasalnya, drone bisa menangkap lanskap alam yang unik dan memukau.

Drone terhubung dengan remote control yang juga berfungsi untuk mengendalikan kamera yang terpasang. Dengan begitu, pilot drone bisa merekam video, mengambil foto, memperbesar gambar, hingga mengarahkan kamera ke sisi lain.

Jenis drone yang pertama adalah Fixed Wing. Sesuai dengan namanya, drone yang satu ini menggunakan sepasang sayap untuk terbang. Sayap tersebut memiliki berbagai bentuk dan ukuran, tergantung tujuan penggunaannya.

Drone jenis ini lebih cocok digunakan untuk pemetaan, sebab memiliki kemampuan terbang yang lebih baik dibandingkan drone yang menggunakan baling-baling. Akan tetapi, drone jenis ini tidak dapat melayang seperti helikopter, sehingga tidak cocok digunakan untuk merekam video yang estetis maupun mengambil foto dari sudut-sudut tertentu.

Jenis drone selanjutnya adalah Ducted Fan, jenis drone yang satu ini memang kurang populer jika dibandingkan dengan jenis drone lainnya. Drone yang satu ini memiliki bentuk bulat seperti donat dengan baling-baling tunggal di bagian tengahnya.

Kamera drone ini terletak di bagian sisi luar drone dan menyatu dengan tabung donatnya. Karena ukurannya yang kecil, Anda bisa menyimpan drone ini dalam saku celana. Menariknya, drone ini bisa menghasilkan daya dorong yang cukup tinggi.

Flapping Wing merupakan jenis drone yang sangat unik. Drone ini memiliki sayap dan dapat terbang seperti burung dengan mengepakkan sayapnya. Teknologi drone ini digunakan untuk kepentingan militer sebagai bentuk kamuflase.

Namun, drone ini memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya adalah memiliki durasi terbang yang terbatas, sebab membutuhkan banyak daya untuk mekanisme flapping ini. Kelemahan lainnya adalah drone jenis ini memiliki kemampuan manuver yang kurang baik.

Jenis drone berikutnya adalah Rotary Wing. Jenis drone ini paling banyak digunakan untuk kebutuhan komersial, sebab memiliki daya jelajah yang baik dan mampu mengambil gambar dengan stabil. Drone jenis ini memiliki beberapa sistem rotor atau baling-baling. Ada yang menggunakan rotor tunggal, rotor ganda, rotor triple, bahkan ada juga yang menggunakan 8 buah baling-baling.

Semakin banyak rotor yang terpasang, tentu daya jelajah dan stabilitasnya akan semakin baik. Untuk pemula atau penggunaan wajar, biasanya drone dengan empat baling-baling menjadi pilihan utama. Pasalnya, drone dengan empat baling-baling dikenal cukup stabil dan terjangkau.

Salah satu jenis drone yang paling direkomendasikan untuk pemula adalah drone dengan empat rotor atau baling-baling. Drone jenis ini lebih mudah dikendalikan, memiliki daya jelajah yang luas, dan dibekali dengan fitur terbang yang lebih stabil.

Oleh karena itu, drone jenis ini sangat cocok digunakan oleh pemula. Meski begitu, drone dengan empat rotor juga dibedakan lagi menjadi beberapa kelas, bergantung pada kecanggihan fitur, daya jelajah, dan kualitas kamera yang dimiliki.

Jika Anda mencari drone untuk kebutuhan fotografi atau videografi, pastinya kualitas kamera menjadi hal penting yang harus dipertimbangkan. Drone memiliki beberapa jenis sensor, jenis sensor terbaik adalah sensor 1 inci yang dijadikan sebagai standar kualitas kamera untuk fotografi.

Perhatikan juga kelengkapan fitur kamera yang dimiliki, termasuk jenis lensa, aperture, ISO, fitur zoom, hingga resolusi gambar yang mampu dihasilkan. Semakin tinggi resolusi gambar, maka hasil jepretan juga akan semakin tajam dan jelas.

Jika Anda akan mengedit hasil foto menggunakan Adobe, maka pastikan drone yang Anda pilih mendukung hasil foto dengan format RAW. Format RAW adalah format foto mentah yang memungkinkan fotografer untuk bereksperimen dengan foto yang diambilnya.

Pasalnya, mengonversi format foto ke bentuk RAW secara manual akan sangat merepotkan dan memakan waktu lama. Namun, jika Anda tidak menggunakan aplikasi Adobe untuk proses editing, Anda bisa mengabaikan tips ini.

Ketika berada di ketinggian, kecepatan angin akan semakin tinggi. Artinya, sangat mungkin drone Anda mengalami gangguan saat terbang, seperti bergetar karena hempasan angin dan membuat hasil gambar jadi kurang fokus.

Untuk mengatasinya, pastikan Anda memilih drone dengan kemampuan terbang dan stabilitas yang baik. Drone merek DJI banyak disukai karena memiliki stabilitas yang baik saat mengudara.

Kebanyakan drone untuk fotografi memiliki durasi terbang tidak lebih dari 30 menit. Semakin tinggi durasi terbang drone tentu akan semakin canggih dan mahal. Artinya, drone tersebut memiliki kapasitas baterai yang besar dan lebih hemat energi.

Idealnya, drone yang mampu terbang selama 20 menit dianggap sebagai drone level tertinggi. Meski begitu, durasi terbang drone tergantung juga pada penggunaan dan kondisi cuaca. Anda sendiri yang dapat menghemat baterai drone dengan menggunakannya seefisien mungkin.