Kamera SLR sempat merajai dunia fotografi sebelum digeser kamera DSLR

Bagi kamu pecinta fotografi pastinya tidak asing lagi mendengar istilah kamera SLR dan DSRL dimana keduanya memiliki perbedaan dan persamaan dan penggemarnya masing-masing. Kamera SLR yang pertama kali muncul pada tahun 1930an merupakan salah satu mainan para fotografer profesional yang memiliki harga tidak murah. Kamera SLR awalnya menggunakan 127 roll film yang kemudian berganti menjadi film 35 mm.

Kemunculan kamera DSLR pada awal tahun 1990 masih belum mendapat sambutan hangat dari fotografer karena cara pengoperasiannya yang lebih sulit yang mana fotografer sudah terbiasa menggunakan kamera analog, disamping itu kamera DSLR memiliki harga yang sangat mahal saat itu. Namun, seiring perkembangan teknologi hal ini menuntut para fotografer untuk mulai beralih dari kamera analog ke kamera digital. Dengan kemunculan kamera DSLR bukan berarti kamera SLR hilang dari pasaran, kamera SLR masih tetap populer bagi fotografer lebih menyukai hasil seluloid daripada digital.

Perbedaan utama kamera SLR dan DSLR

Fleksibilitas

Yang menjadi pembeda antara kamera SLR dan DSLR ialah terletak pada fleksibilitas dimana kamera DSLR memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi dari pada kamera SLR terutama untuk pertukaran berbagai variasi lensa. Pada kamera DSLR terdapat beberapa macam lensa yang bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan untuk kamera SLR menggunakan film yang bisa menangkap cahaya dengan sangat baik bahkan versi digital belum ada yang dapat mengalahkan media film dalam proses penangkapan cahaya serta penerjemahan warnanya.

Kualitas Gambar

Pada kamera SLR menggunakan jalur tunggal untuk dapat melewatkan cahaya pada dua tempat di foacal plane serta viewfinder, hal ini memungkinkan dapat melihat objek kamera yang sama persis dengan objek aslinya. Untuk kualitas gambarnya, kamera SLR memiliki kualitas yang lebih rendah dari kamera DSLR.

Sedangkan pada kamera DSLR sudah memiliki kualitas gambar yang cukup baik karena memakai single-lens refleks sehingga bisa menghasilkan gambar terbaik bahkan ketika keduanya memiliki total yang sama MP-nya dimana kamera ini memiliki kepekaan cahaya yang lebih tinggi. Perbedaan kamera DSLR dan SLR terlihat jelas pada pengolahan gambar setelah pemotretan berlangsung karena akan lebih mudah mengedit hasil dari DSLR daripada jenis kamera SLR.

Kinerja

Kinerja shutter pada kamera SLR berbeda dengan kamera DSLR dimana pada kamera SLR memiliki waktu jeda dari setiap pemotretan dan delay ketika shutter ditekan sehingga dapat berakibat kehilangan momen. Kamera DSLR memiliki autofocus yang cepat, penundaan rana yang lebih pendek, kapasitas memori lebih besar dan respons yang cepat saat syuting berkesinambungan.

Untuk optical, kamera DSLR menggunakan mechanical mirror system serta pentaprisme sehingga pengguna dapat mengarahkan cahaya secara langsung menuju ke optical view finder yang ada di kamera, sehingga kamera ini lebih mudah dan cepat dalam proses pemakaiannya. Sedangkan, kamera SLR memiliki lebih banyak variasi optical yang lahir, selain itu ada beberapa rekayasa dari optical yang tidak mampu dilakukan oleh media digital.

Upgradable

Untuk masalah upgradable, kamera DSLR lebih unggul karena selalu bisa diupgrade dengan sangat mudah dan bisa dipakai bertahun-tahun sehingga tidak akan pernah merasakan ketinggalan zaman. Kamu bisa upgrade kameramu di toko aksesoris sehingg membuat kameramu lebih dapat diandalkan dan mudah dioperasikan. Sedangkan kamera SLR merupakan jenis kamera yang sudah ada sejak sangat lama yang mana dari dulu sudah sering digunakan dan masih memakai sistem analog serta roll film.

Harga

Beda produk maka beda pula harga yang ditawarkan, hal ini tergantung dari merek produk, jenis produk, dan fitur yang tersedia. Terdapat perbedaan harga yang mencolok antara kamera SLR dan kamera DSLR dimana pada kamera DSLR memiliki harga yang lebih tinggi dari SLR karena kelengkapan fitur yang dimilikinya. Kamu bisa mengeluarkan uang sebesar dibawah Rp 2 juta untuk mendapatkan kamera SLR, sedangkan kamera DSLR kamu bisa mengeluarkan uang antara Rp 4 juta sampai Rp 5 juta untuk mendapatkan kamera DSLR pemula.

Kamera SLR yang masih menjadi favorit fotografer hingga sekarang

Nikon FM2

Sumber gambar www.mir.com.my

Bila kamu ingin memiliki kamera SLR yang tetap eksis hingga sekarang maka Nikon FM2 bisa menjadi pilihan yang tepat untukmu. Kamera SLR ini memiliki 35mm film ini memiliki 60/40 counterweighted meter, untuk shutter speednya 1-1/4000, serta fokus dan eksposur manual.

Kamu bisa membeli kamera Nikon FM2 camera dengan strap N 8508594 dengan body 90% mulus dan mekanis semua berfungsi seharga $149.00 atau setara dengan Rp. 2.012.245 dalam rupiah di eBay. Selain itu, kamu bisa membeli body Nikon FM2, lensa Nikon 50mm f1.8, dan strap dengan 35-70mm seharga Rp. 2 juta di Bukalapak. Dan juga, di Tokopedia dengan kondisi 70% dan Nikon Lens Series E Zoom 36-72 mm 1:3.5 seharga Rp. 1.350.000.

Canon Canonet QL17

Sumber gambar www.flickr.com

Pilihan kamera analog lain yang bisa kamu coba datang dari merek Canon di mana perusahaan ini mulai masuk di Indonesia pada tahun 1976. Banyak pilihan kamera analog produksi Canon salah satunya Canonet QL17 yang bisa kamu miliki dengan membeli di fjb.kaskus.co.id dimana untuk mekanikal berfungsi normal 100%, auto off, lensa no fog no jamur, body 85% bekas pemakai wajar, dan kelengkapan seperti unit dan filter, strap ori, case ori, free roll film fuji superia X-tra seharga Rp. 800.000.

Kamu juga bisa membelinya di Bukalapak seharga Rp. 867.000 dimana kelengkapannya softcase dan minus tali, untuk baterai memiliki Wein Cell MRB625 1.35 VOLT serta baterai pengganti PX625 dan PX13 mercury, dan juga roll film Kodak Colorplus 200 (35mm) isi 36 exposure.

Yashica FX Super 2000

Sumber gambar www.flickr.com

Yashica merupakan merek kamera asal Jepang yang didirikan pada tahun 1949 dan memproduksi produk kamera pertamanya di tahun 1953. Kamera SLR Yashica FX-3 memiliki spesifikasi seperti shutter speeds 1/2000, Yashica Lens 35-70mm f/3.5-4.5, 3-LED reading in viewfinder, 25-3200 ISO instead 12-1600, dan baterai 2xLR44 for lightmeter.

Kamu bisa memesan kamera Yashica FX-3 kondisi bekas di kameraanalogantik.blogspot.co.id seharga Rp 950.000 atau di Bukalapak seharga Rp 1.000.000 untuk kamera analog Yashica FX-3 Super 2000 dan Lensa Consina 28-200mm dengan fisik 90% dan fungsi normal. Selain itu, kamu dapat membeli YASHICA Fx-3 Super 2000 thn 1973 di Tokopedia dengan camera beroprasi secara optimal dan satu lensa 35-70 1:3.5-4.8 seharga Rp 800.000.

Nikon FM10

Sumber gambar www.nikonusa.com

Kamera Nikon FM10 dapat menjadi pilihan yang bisa kamu pertimbangkan karena body FM10 telah dilengkapi dengan lensa Nikon 35mm sampai 70mm, kontrol manual penuh, dan kecepatan rana yang dipilih sampai 1 / 2000th dari 1 detik. Untuk baterainya menggunakan Alkaline LR44 dengan ukuran gambarnya 24x36mm.

Untuk mendapatkan kamera analog bekas merek ini kamu bisa membelinya di Amazon seharga $179.99 atau setara dengan Rp 2.430.764. Kamu juga bisa membeli kamera SLR ini di Bukalapak seharga Rp. 1 juta dengan kondisi fisik ada bekas pemakaian, mekanis normal, ruang film bersih, kokangan lancar, viewfinder bersih, lensa no fog no jamur, minus tulisan nikon pada lensa tetapi lensa masih berfungsi normal. Selain itu, kamu dapat memiliki kamera SLR ini di Tokopedia dengan kondisi bodi luar ada beberapa kerak, lensa jernih, kondisi dalam tempat film bersih, cocok dijadikan hiasan ruangan, cocok dijadikan aksesoris fotografi dan terdapat bonus canvas strap serta lensa hood yang bisa kamu miliki dengan mengeluarkan uang sebesar Rp. 450.000.

Yashica 35 GSN

Sumber gambar mycameracabinet.wordpress.com

Kamera SLR Yashica 35 GSN ini merupakan refleks lensa kembar (TLR) mengambil dua belas 6 cm x 6 cm negatif pada film Format 120. Fitur yang ditawarkan kamera seperti shutter speed 1/30s-1/500s dan lensa Color-Yashinon DX 45mm f/1.7, serta beterai Panasonic lithium CR123A diganjal dengan 2LR44 karena baterai aslinya dilarang dengan alasan merusak lingkungan. Arti dari 35 GSN ialah 35 mengacu kepada format film yang digunakannya yakni film 135mm, G mengacu kepada 'Gold plated' yaitu kontak listrik internal berwarna emas yang berlapis untuk mencegah oksidasi dari penghambatan aliran listrik, N berarti sudah memiliki hot soe, S berarti tidak ada cahaya ketika mengetes baterai dari shutter dan rewind crank, yang mana Yashica Electro 35 ini memiliki 10 tipe dan 35 GSN merupakan tipe ke-5.

Untuk membeli kamera analog ini kamu bisa membelinya di eBay seharga Rp. 405.405, di Bukalapak seharga Rp. 850.000 dengan kondisi bodi ada bekas pemakaian, metering dan lampu hidup, aperture lancar, self timer jalan, fokus mantap, kokangan lancar, viewfinder bersih, ruang film bersih, dan lensa no fog no jamur, dan kelengkapannya seperti kamera, lensa, baterai (bukan baterai aslinya), strap, filter/lenscap.

Kamu juga bisa membelinya di Tokopedia seharga Rp. 850.000 dimana kondisinya masih berfungsi dengan normal, speed auto, B dan flash hidup, aperture main di semua bukaan, patch kuning jelas, fokus mantap, serta kelengkapan seperti body, lensa, strap, dan filter.

Canon AE1

Sumber gambar camerapedia.wikia.com

Kamera analog lainnya yang bisa menjadi pilihanmu dari merek Canon ialah Canon AE1 yang mana kamera ini memiliki spesiifkasi seperti shutter speeds 1-1/2000 +B, fixed eye pentaprism untuk viewfinder, serta ASA untuk film speed range. Kamera yang tersedia dengan lensa canon 50mm FD f/1.8 atau 50mm f/1.4 memiliki baterai 4LR44 6V atau 4x LR44 1.5V.

Untuk membeli Canon AE1, kamera ini tersedia di Bukalapak dengan kondisi bekas seharga Rp. 1.800.000 yang ada bekas pemakaian dengan fungsi mekanis normal, untuk lensa tidak ada jamur dan memiliki kelengkapan seperti body, lensa, dan strap. Selain itu, kamu bisa membeli kameranya saja di olx.co.id seharga Rp. 891.000 dengan kondisi penampilan mulus ada sedikit brassing di sudut bawah dan masih memiliki fungsi normal. Kamu juga bisa membeli Canon AE1 berserta lensa di olx.co.id seharga Rp. 1.800.000 dengan kondisi bodi mulus sekitar 90% sisanya bekas pemakaian, masih berfungsi 100%, lensa tidak ada jamur, dan kelengkapan seperti body, lensa Canon 50mm f1.8 atau 50mm f/1.4, filter, dan strap.

Pentax K1000

Sumber gambar www.casualphotophile.com

Pentax adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam fotografi yang bisa bertahan ketika terjadi pergeseran dari kamera analog ke kamera digital dengan pengetahuan Pentax dalam hal optik sangat disegani oleh pesaingnya. Salah satu kamera analog keluaran Pentax ialah K1000 yang mana kamera 35 mm SLR ini memiliki kit lensa 50 mm, 1 sampai 1/1000 detik untuk kecepatan bidik, dan memiliki fitur tambahan seperti lensa yang dapat dipertukar.

Kamu bisa membeli kamera yang pertama kali di kenalkan pada tahun 1976 dengan kondisi bekas di eBay seharga Rp. 2.500.000. Selain itu, kamu juga bisa mendapatkannya di Tokopedia seharga Rp. 1.800.000 dengan kondisi body mulus 90% sisanya ada bekas pemakaian, view finder bersih, kokangan lancar, chamber film bersih, lensa tidak jamur, ring fokus dan aperture lancar, untuk kelengkapannya tersedia body, lensa, dan strap.

Fujica M1

Sumber gambar memangterlalu.blogspot.hk

Salah satu kamera mirrorless produksi Indonesia yang terkenal hingga ke mancanegara dengan body dan lensa terbuat plastik semua ialah Fujica M1. Kamera yang diproduksi pada tahun 80an ini merupakan kamera analog film yang ditelurkan PT. Honoris Industry, anak perusahaan dari PT. Modern Photo, distributor Fujifilm di Indonesia. Fitur yang ditawarkan kamera SLR ini seperti kecepatan rana 1/100, Fujinon Lens fixfocus untuk lensa, max/min averture 8 / 42 mm, min jarak fokus 120 cm.

Kamu bisa membeli kamera analog Fujica M1 christmast edition yang sudah sangat langka ini di Bukalapak seharga Rp. 1.666.500 dengan kondisi masih bagus kelengkapan seperti box, tali, pouch kulit, kemasan kardus asli. Selain itu, kamera ini juga tersedia di Tokopedia seharga Rp. 200.000 dengan kondisi mulus terawat, tidak menggunakan baterai, masih menggunakan roll film, dan untuk koleksi barang langka. Dan juga di priceharga.com seharga Rp. 750.000 untuk kondisi kamera baru.

Olympus Trip 35

Sumber gambar wycameras.com

Kamera produksi Olympus ini memiliki karakter kecepatan dan kestabilan saat memotret gambar tanpa harus menggunakan alat bantu, seperti tripod. Cara kerjanya dengan mengunci obyek dengan cepat meskipun dalam kondisi minim cahaya. Kamera SLR Olympus Trip 35 ini memiliki fitur seperti exposure mekanis, ASA 25-400, shutter speed 1/40 or 1/200, lensa Zuiko 40mm F/2.8-22, 4 posisi zone focus sistem, dan viewfinder tipe albada parallax.

Untuk membeli kamera SLR ini dapat di Omjoni seharga Rp. 250.000 dengan kondisi bekas namun masih bisa digunakan, lensa agak buram tapi dengan dibersihkan sedikit dapat jernih lagi. Selain itu, kamu bisa membeli kamera SLR ini di kameraanalogantik.blogspot.co.id dan Bukalapak seharga Rp. 600.000 dengan kondisi mulus 92% dan sisanya bekas pemakaian, semua berfungsi normal, selenium jalan, view finder bersih, lensa tidak berjamur, serta kelengkapan seperti kamera, lensa, dan strap.

Yashica Lynx 14E

Sumber gambar www.filmwasters.com

Yashica merupakan perusahaan dengan awalnya memproduksi komponen jam dan pada tahun 1953 membuat kamera pertamanya dengan tujuan mengembalikan beberapa kamera yang paling dicintai. Salah satu produk kamera dari Yashica Lynx 14E yang masih memiliki penggemarnya hingga saat ini.

Kamu dapat membeli kamera ini di ebay.com seharga Rp. 607.973 dengan kondisi bekas pakai. Kamera SLR ini juga tersedia di Bukalapak seharga Rp. 950.000 dengan kondisi fisik 90% minim tanda, masih berfungsi 100%, diafragma dan speed masih berjalan dengan baik, patch kuning sangat jelas, lensa tidak berjamur, film chamber bersih. Selain itu, kamu bisa membelinya di id.pricepedia.org seharga Rp. 850.000 dengan kondisi bekas pakai, fisik 88% mulus, dan masih berfungsi dengan baik. Dan juga terdapat di olx.co.id seharga Rp. 1.450.000 kondisi 85% mulus dan berfungsi dengan lancar.

From our editorial team

Kamera SLR, melatih kesabaran demi keindahan

Tidak seperti hasil jepretan kamera DSLR yang langsung bisa dilihat, penggemar kamera SLR harus mencuci filmnya terlebih dulu sebelum bisa menikmati hasil karyanya. Pun karena harus memakai film yang jumlahnya terbatas, mereka akan benar-benar sayang jika menyia-nyiakan film karena menjepret dengan asal. Memang sedikit merepotkan, tapi terdengar asyik juga ya.