3 Rekomendasi Rhinoplasty di Surabaya Untuk Mengubah Bentuk Hidung

Rhinoplasty bisa juga disebut dengan ‘nose job’, merupakan prosedur operasi kosmetik yang bertujuan untuk mengubah bentuk hidung sehingga memberikan tampilan yang berbeda.

Pada operasi ini dapat mengubah struktur tulang, tulang rawan dan kulit hidung, sehingga hidung tampak menjadi lebih kecil, besar, mancung atau lebih datar.

Tidak hanya untuk alasan estetika saja, ternyata prosedur Rhinoplasty juga bisa dilakukan untuk memperbaiki struktur hidung yang mengakibatkan gangguan pernapasan. Sebagai salah satu prosedur bedah, tentu saja Rhinoplasty harus dilakukan oleh dokter spesialis bedah plastik.

Apakah Anda berencana melakukan prosedur Rhinoplasty? Yuk ketahui informasi seputar Rhinoplasty terlebih dulu dan beberapa rekomendasi tempat yang melayani Rhinoplasty di Surabaya.

Sebagai salah satu tindakan operasi, Rhinoplasty tidak bisa dilakukan sembarangan. Hal pertama yang perlu dilakukan ketika Anda berencana melakukan Rhinoplasty adalah dengan konsultasi pada dokter spesialis bedah di rumah sakit atau klinik terpercaya.

Pada saat konsultasi ini, dokter spesialis bedah akan memberikan beberapa pertanyaan dan melakukan pemeriksaan yang bertujuan dalam mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan operasi Rhinoplasty.

Secara umum, pemeriksaan ini dapat meliputi pengambilan gambar hidung dari berbagai sisi hingga tes darah. Hasil tes tersebut akan digunakan oleh dokter spesialis bedah untuk merencanakan prosedur operasi agar dapat memberikan hasil akhir yang diinginkan.

Dokter spesialis bedah juga akan menjelaskan mengenai beberapa hal seperti bagaimana proses Rhinoplasty hingga risiko dari operasi yang mungkin bisa dialami.

Saat konsultasi ini, pastikan Anda memahami dengan baik dan menanyakan hal yang belum dimengerti jika ada yang berkaitan dengan prosedur dan efek samping operasi hidung.

Anda juga perlu memberikan informasi terkait obat-obatan yang saat ini dikonsumsi, berikut juga alergi, dan kondisi kesehatan lainnya.

Jika hasil konsultasi dan pemeriksaan Anda dinyatakan bisa melakukan prosedur Rhinoplasty dan siap dengan segala risikonya maka penting bagi Anda untuk mengikuti instruksi dokter.

Misalnya seperti instruksi untuk berpuasa atau tidak mengonsumsi makanan atau obat-obatan tertentu sebelum melakukan Rhinoplasty.

Setelah konsultasi dan pemeriksaan selesai, maka Anda akan mengetahui layak atau tidaknya untuk prosedur Rhinoplasty. Jika layak, maka Anda bisa menjalani prosedur Rhinoplasty. Untuk prosedur Rhinoplasty, diawali dengan melakukan anestesi.

Umumnya pada prosedur Rhinoplasty, anestesi ini dilakukan dengan bius total yang memiliki durasi sekitar 60 hingga 90 menit. Selain itu, dalam beberapa kasus bius lokal juga sangat mungkin untuk dilakukan. Proses anestesi ini bertujuan agar pada saat pembedahan berlangsung rasa sakitnya dapat di minimalisir.

Selanjutnya adalah pembedahan. Menurut American Society of Plastic Surgeon, Rhinoplasty dapat dilakukan dengan dua teknik pembedahan. Teknik tersebut dikenal dengan istilah teknik bedah tertutup dan bedah terbuka. Perbedaan antara kedua teknik ini adalah pada lokasi pembedahan.

Dalam teknik bedah tertutup, sayatan akan dilakukan pada bagian dalam hidung. Sedangkan pada teknik bedah terbuka, dokter spesialis bedah akan membuat sayatan pada bagian kolumela hidung (jaringan tipis diantara dua lubang hidung).

Setelah melakukan pembuatan sayatan selesai, dilanjutkan dengan rekonstruksi bentuk hidung. Pada tahap rekonstruksi ini, dokter spesialis bedah akan melakukan tindakan sesuai dengan apa yang telah didiskusikan dengan Anda sebagai pasien saat konsultasi.

Misalnya memancungkan hidung dengan implan atau dengan tulang rawan dan bisa juga mengubah struktur/posisi hidung. Tahapan terakhir pada prosedur Rhinoplasty adalah area insisi.

Dalam tahap ini, dokter spesialis bedah juga akan menyesuaikan kulit sesuai dengan struktur hidung yang telah direkonstruksi. Hal ini bertujuan agar tampilan hidung bisa menjadi lebih ideal. Umumnya, prosedur Rhinoplasty ini membutuhkan waktu sekitar 60 hingga 90 menit.

Apabila prosedur Rhinoplasty Anda dipasangi perban pada hidung, biasanya akan dilepas pada keesokan paginya. Anda bisa saja mengalami mimisan selama 15 menit.

Saat dokter spesialis bedah memastikan bahwa Rhinoplasty yang dilakukan selesai dan aman maka Anda akan diperbolehkan untuk pulang. Meski begitu, Anda perlu beristirahat serta menjauhi kerumunan selama 2 minggu.

Hal ini bertujuan agar dapat menghindari penularan penyakit pernapasan seperti pilek atau flu. Karena hal tersebut bisa mengakibatkan infeksi serius pada luka operasi.

Anda juga perlu menghindari beberapa kegiatan selam 2 minggu seperti berolahraga, mandi air hangat, ataupun aktivitas lainnya yang mengharuskan Anda terlalu lama dalam keadaan menunduk. Setelah masa pemulihan selesai, Anda bisa kembali beraktivitas seperti biasa.

Namun, tetap konsultasikan pada dokter yang melakukan prosedur Rhinoplasty terlebih dahulu. Perlu diketahui, biasanya untuk hasil akhir dari prosedur Rhinoplasty diperlukan waktu selama beberapa bulan sampai dapat terlihat.

Seperti yang sudah disebutkan, bahwa Rhinoplasty seperti tindakan bedah lainnya yang memiliki risiko. Beberapa risiko ini meliputi risiko anestesi, infeksi, perdarahan (hematoma), penyembuhan luka yang tidak sempurna, kesulitan bernapas, perubahan pada sensasi di kulit (mati rasa atau rasa sakit), penampilan hidung yang tidak sesuai keinginan hingga diskolorasi kulit dan pembengkakan.

Meskipun memiliki risiko, perforasi atau terbentuknya lubang pada septum hidung jarang terjadi. Jika mengalami perforasi atau kondisi lain yang mengganggu pernapasan, operasi tambahan mungkin diperlukan. Segala risiko Rhinoplasty biasanya dibahas dengan persetujuan Anda. Oleh karena itu, sebelum operasi dilakukan penting bagi Anda untuk menanyakan semua pertanyaan kepada dokter.