Baca juga
Kenali Cara Penting Pengasuhan Anak
Pasangan baru sering kali merasa sangat antusias saat menantikan kehadiran buah hati mereka. Bagi yang baru pertama kali memiliki anak, tentu merasakan bahagia akan anugerah yang diperoleh. Namun, selain membawa kebahagiaan, kehadiran bayi juga memerlukan berbagai persiapan, mulai dari materi, finansial, mental, hingga edukasi diri calon orang tua.
Mempelajari berbagai hal yang perlu dilakukan orang tua, termasuk cara mengasuh dan mendidik anak, merupakan salah satu hal krusial yang kadang dilewatkan oleh mereka yang baru menjadi orang tua. Cara pengasuhan anak dikenal dengan istilah parenting. Meski istilah ini banyak digunakan dalam berbagai konteks, tidak sedikit yang belum memahami artinya.
Dikutip dari Brooks, J.B. “The Process of Parenting: Ninth Edition” (2012), parenting merupakan suatu proses membesarkan, memberikan dukungan, dan dorongan untuk perkembangan emosional, sosial, dan kognitif anak hingga mencapai kedewasaan dan sepanjang hidup.
Sementara edukasi parenting dapat diartikan sebagai proses yang dapat membantu pengasuh anak (orang tua) untuk memahami cara memberikan pengasuhan yang tepat bagi perkembangan anak. Pola pengasuhan yang digunakan oleh orang tua akan sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak, serta membangun karakternya.
Penelitian menunjukkan bahwa pola parenting dapat mempengaruhi perkembangan anak secara sosial, emosi, maupun intelektual, terutama pada anak usia dini. Selain itu, parenting juga berdampak terhadap kesehatan perilaku anak.
Singkat kata, parenting meliputi seluruh proses untuk mempersiapkan masa depan anak sehingga ia menjadi generasi yang lebih baik. Dewasa ini, banyak orang tua mulai menyadari pentingnya pendidikan parenting sehingga mereka akan berusaha mempelajari ilmu parenting, baik melalui seminar, menonton siaran edukasi, maupun membaca buku.
Jenis-jenis Parenting
Parenting Otoriter
Orang tua dengan pola asuh otoriter mengharuskan anak untuk mengikut semua aturan yang mereka buat. Biasanya, anak akan mendapatkan hukuman tegas jika melanggar peraturan tersebut.
Dalam parenting otoriter, orang tua tidak memberikan penjelasan mengenai hukuman maupun peraturan yang diberikan. Karena anak harus selalu patuh pada orang tua, jenis parenting ini dapat disebut juga sebagai diktator.
Parenting otoriter ditandai dengan beberapa ciri, seperti orang tua menaruh harapan dan ekspektasi tinggi terhadap anak dan berfokus pada hasil. Orang tua memiliki anggapan bahwa anak harus menurut dan jarang memberi kesempatan anak untuk bertanya. Orang tua otoriter tidak terlalu tanggap terhadap hal-hal yang dialami anak.
Anak yang dibesarkan dengan parenting otoriter biasanya dapat mengikuti peraturan dengan mudah. Namun, bisa juga anak justru tumbuh menjadi sosok yang agresif dan sering terlibat konflik. Jenis parenting ini dapat mengakibatkan anak kehilangan penghargaan diri karena pendapatnya sering diabaikan.
Parenting Otoritatif
Orang tua yang menggunakan parenting otoritatif memiliki ekspektasi bahwa anak akan mengikuti aturan mereka. Namun, orang tua otoritatif mau mendengarkan pertanyaan anak serta menanggapi hal-hal yang dilakukan anak.
Selain itu, orang tua memberikan dukungan dan berinteraksi dengan anak, serta masih dapat menyikapi kegagalan dengan bijaksana alih-alih langsung memberikan hukuman.
Anak yang diasuh dengan jenis parenting otoritatif berpotensi tinggi untuk tumbuh menjadi sosok yang patuh terhadap aturan atas kehendaknya sendiri, bukan karena terpaksa.
Hal ini dikarenakan orang tua selalu memberikan penjelasan mengenai peraturan yang diberikan. Anak juga akan memiliki rasa percaya diri, sehingga mampu mengemukakan pendapat di depan orang lain.
Parenting Permisif
Jenis parenting permisif ditandai dengan orang tua yang jarang atau hampir tidak memiliki ekspektasi pada anak serta jarang mendisiplinkannya. Pola asuh ini memberikan banyak kelonggaran pada anak.
Dalam parenting permisif orang tua lebih sering menempatkan diri sebagai teman bagi anak. Anak yang dibesarkan dalam parenting permisif berisiko mengalami kesulitan belajar dan masalah akademis lain.
Anak juga tidak terbiasa mengikuti aturan sehingga dapat memiliki sikap yang kurang sopan. Selain itu, parenting permisif sering menghasilkan anak dengan rasa kepercayaan diri yang rendah.
Parenting Uninvolved
Pada parenting uninvolved orang tua hampir tidak memiliki ekspektasi pada anaknya. Orang tua juga cenderung tidak bersikap responsif dan sangat jarang berkomunikasi dengan anak.
Dalam pola asuh ini, orang tua menyediakan kebutuhan jasmani anak, namun tidak terlibat dalam kehidupan mereka dan tidak memberikan arahan serta dukungan emosional. Biasanya anak yang dibesarkan dalam pola asuh uninvolved mengalami kesulitan dalam bidang akademis.
Mereka juga cenderung memiliki perilaku yang buruk. Selain itu, anak dapat menjadi orang dengan rasa percaya diri rendah serta tidak merasa bahagia.
Tips Membeli Buku Parenting
Mempertimbangkan Usia Anak
Buku parenting mencakup ilmu parenting pada rentang usia anak yang berbeda-beda. Tentunya, cara mengasuh anak yang masih balita akan berbeda dengan anak yang sudah bersekolah.
Setiap tahap pertumbuhan anak memiliki kebutuhan yang berbeda, sehingga cara orang tua memberi dukungan juga tidak sama. Oleh karena itu, saat memilih buku parenting sebaiknya disesuaikan dengan usia anak Anda.
Menyesuaikan dengan Gaya Pengasuhan yang Digunakan
Cara dan gaya mengasuh anak dapat berbeda antara satu keluarga dengan yang lain. Beberapa orang tua menggunakan gaya islami dalam mengasuh anak, sementara ada pula yang menggunakan gaya modern.
Pemilihan buku parenting dengan gaya pengasuhan yang sesuai akan lebih memudahkan untuk penerapan ilmu parenting yang termuat di dalamnya.
Gaya parenting islami meliputi pengenalan hubungan antara manusia dan Allah SWT. Orang tua mengajarkan anak mengenai konsep ketuhanan dan nilai-nilai agama sejak usia belia.
Selain itu, anak juga akan diajarkan mengenai cara menjalin hubungan baik antara sesama manusia dan makhluk hidup lainnya. Norma, adab, dan tata krama yang diajarkan pada anak berdasarkan syariah Islam.
Sementara parenting dengan gaya modern lebih mengutamakan keunikan pada setiap keluarga. Orang tua dengan gaya parenting modern cenderung terbuka untuk mempelajari mengenai pola asuh yang baru bagi anak. Selain itu, orang tua juga aktif dalam membangun ikatan erat dengan anak.
Mempertimbangan Penulis Buku
Saat ini terdapat banyak penulis dalam bidang non fiksi, tidak terkecuali mengenai parenting. Ketika memilih buku sebaiknya mencari tahu terlebih dulu mengenai penulisnya.
Lebih disarankan untuk memilih buku yang disusun oleh penulis yang termasuk pakar dalam ilmu parenting, misalnya psikolog, dokter anak, atau konsultan.
Rekomendasi Buku Parenting Terbaik
The Danish Way of Parenting
Buku The Danish Way of Parenting ditulis oleh Jessica Joelle Alexander dan Iben Dissin Sandahl berdasarkan penelitian mereka. Isi buku mencangkup pengalaman, hasil pengamatan, serta berbagai sumber rujukan.
Dalam buku ini, penulis mengungkapkan rahasia parenting orang Denmark, yang mana terpilih sebagai negara paling bahagia sedunia menurut World Happiness Record oleh PBB.
Ilmu parenting ala Denmark dikemas dalam enam bab yang inisial judulnya jika disatukan akan membentuk singkatan PARENT: play, authenticity, reframing, empathy, no ultimatum, and togetherness & hygge.
Every Child is Special
Buku parenting selanjutnya ditulis oleh Mega Sinta Wulandari. Buku ini memiliki fokus pada metode modifikasi perilaku yang merupakan cara yang banyak digunakan untuk mengatasi masalah perilaku anak.
Every Child is Special dilengkapi dengan tips, cara penanganan masalah perilaku anak, serta contoh berdasarkan teori para ahli. Jika anak Anda sering menunjukkan perilaku tidak seperti harapan atau bertingkah nakal, maka buku ini dapat menjadi pilihan yang tepat.
Kimbab Family: (Bukan) Kisah Drama Korea
Buku terbitan Mizan ini menceritakan pengalaman pasangan vlogger Korea, Appa Jay dan Mama Gina dalam mendidik anak-anak mereka. Gaya inspiratif orang tua Suji, Yunji, dan Jio serta perbedaan budaya keduanya menjadi daya tarik tersendiri.
Appa Jay dan Mama Gina selalu melibatkan dan mengajarkan anak mereka dalam pengambilan keputusan. Mereka juga mengenalkan konsekuensi, sikap disiplin, dan berbagai ajaran lain dengan ketegasan sekaligus kelembutan.
Because This Is My First Parenting Life: Pengasuhan dan Permainan Anak
Sebagaimana dituliskan dalam judulnya, buku ini mencakup berbagai ilmu parenting yang harus diketahui oleh mereka yang baru pertama kali menjadi orang tua. Because This Is My First Parenting Life ditulis oleh Chai’s Play, yang merupakan tim yang terdiri dari para pakar pendidikan anak usia dini.
Panduan merawat anak usia 0-24 bulan, cara memberikan ASI dan MPASI, pola tidur dan masa rewel anak, semua dapat ditemukan dalam buku ini. Dilengkapi pula dengan tips praktis bermain dengan si kecil serta kesehatan mental ibu.
Sentuhan Parenting
Buku yang ditulis oleh Ustadz Budi Ashari ini sangat cocok dipilih bagi Anda yang menggunakan gaya parenting islami. Terdapat tujuh bab dalam buku ini, membahas mengenai cara menghadirkan kondisi keluarga untuk menjadikan anak sebagai generasi terbaik.
Setiap pembahasan dalam buku ini dilengkapi dengan ayat Al-quran yang berkaitan. Buku Sentuhan Parenting cocok dipilih bagi keluarga muslim yang memberikan pendidikan berdasarkan syariat Islam.
The Montessori Baby
Buku yang ditulis oleh Simone Davies & Junnifa Uzodike merupakan pilihan yang recommended untuk orang tua yang ingin menerapkan Montessori sejak bayi.
The Montessori Baby memuat prinsip dan kegiatan Montessori untuk bayi usia 0-12 bulan. Dilengkapi pula dengan filosofi Montessori dalam mengasuh bayi.
Dari buku ini, orang tua dapat mempelajari cara mendampingi pertumbuhan bayi sejak dalam kandungan, hingga menyiapkan rumah untuk mendukung tumbuh kemban bayi.
Psikologi Perkembangan Anak
Psikologi Perkembangan Anak dapat menjadi buku panduan orang tua selama masa perkembangan anak. Buku yang ditulis oleh Maya S ini berfokus pada cara mengamati dan memperhatikan perkembangan anak untuk mengetahui pola perilakunya.
Setiap anak memiliki kepribadian yang unik dan spesial, sehingga orang tua perlu mengerti karakter masing-masing dari mereka. Isi buku mencakup mengenai perkembangan anak dalam berbagai bidang, mulai dari kognitif, sosio-emosional, dan kemampuan berbahasa.
The Whole Brain Child
Daniel J. Siegel, M.D., dan Tina Payne Bryson, Ph.D merupakan dua orang pakar sekaligus penulis dari buku parenting ini. The Whole Brain Child berisi dua belas strategi utama untuk mendorong perkembangan otak yang sehat.
Anak kecil sering kali menjadi rewel, cemas berlebihan, dan memiliki banyak luapan emosi akibat perkembangan otak mereka belum sempurna. Buku ini berisi berbagai solusi untuk mengatasi masalah tersebut dengan memahami beberapa dasar mengenai cara kerja otak.
The Smartest Kid in the World
Dalam buku ini, sang penulis, Amanda Ripley, menguak rahasia anak-anak pintar di berbagai belahan dunia. Buku disusun berdasarkan penelitian yang dilakukan di negara Korea Selatan, Finlandia, dan Polandia yang dikenal memiliki generasi muda yang cerdas.
Selain membahas mengenai pola pengasuhan anak, The Smartest Kids in the World juga menuturkan mengenai sistem pendidikan pada ketiga negara maju tersebut. Buku parenting inspiratif ini menyajikan sejumlah temuan mengejutkan yang dikemas dengan narasi yang enak untuk dibaca.
Seni Berbicara pada Anak
Buku terbitan Bhuana Ilmu Populer yang satu ini mencakup panduan untuk mendidik anak tanpa terbawa emosi. Buku yang ditulis oleh Joanna Faber dan Julie King ini disusun membahas beberapa cara “pertolongan pertama” untuk strategi komunikasi ketika anak bertingkah nakal.
Dalam buku ini ada pula bab yang membahas mengenai anak berkebutuhan khusus dan autisme. Buku ini dapat membantu orang tua untuk mengajarkan anak agar lebih mandiri, mampu bekerjasama dengan orang lain, dan memiliki hubungan yang baik dengan orang-orang di sekitarnya.
Sejatinya, Orang tua Harus Terus Belajar dalam Memahami Anak-anaknya
Memberikan pengasuhan kepada anak adalah kewajiban utama sebagai orang tua. Walaupun dalam proses mendidik anak sering kali tidak sempurna, namun orang tua harus senantiasa giat meng-upgrade ilmu parentingnya melalui berbagai sarana, salah satunya adalah buku. Jadi, jangan pernah bosan untuk terus belajar menjadi orang tua terbaik bagi anak-anaknya.