Punya Rencana Liburan ke Sumba, Cek Dulu 10 Oleh-oleh Khas Sumba yang Wajib Dibeli (2023)

Liburan ke mana saja rasanya tidak lengkap tanpa membeli oleh-oleh khas lokalnya. Apalagi kalau Anda sudah jauh-jauh ke Sumba!

Membawa pulang buah tangan bisa menjadi kenang-kenangan akan kunjungan Anda ke salah satu daerah terindah di Indonesia tersebut.

Tidak hanya itu, Anda juga bisa memberikan oleh-oleh tersebut bagi kerabat atau teman di rumah. Namun sebelum itu, cari tahu dulu kira-kira apa saja ya oleh-oleh khas Sumba yang wajib dibeli.

Dengan demikian, akan lebih mudah bagi Anda saat berbelanja di Sumba sekaligus menghitung budget yang dibutuhkan.

Kalau Anda melihat peta Indonesia, Anda akan tahu bahwa Sumba termasuk salah satu wilayah terluar Republik Indonesia. Jadi, jangan kaget kalau di Sumba cukup susah sinyal.

Hanya ada beberapa operator saja yang bisa memberikan sinyal kuat di Sumba. Namun jika bisa memilih provider yang tepat, Anda masih bisa mengakses internet dengan lancar dan selalu update kegiatan Anda selama liburan.

Sebelum pergi ke Sumba, rencanakan dulu road trip untuk liburan Anda. Sumba memiliki dua bandara yaitu Bandara Waikabubak di Sumba Barat Daya dan Bandara Umbu Mehang Kunda di Sumba Timur.

Rute yang banyak dipilih oleh wisatawan adalah memulai perjalanan dari Sumba Timur menuju Sumba Barat Daya atau sebaliknya, sehingga mereka akan datang dan pergi melalui bandara yang berbeda. Hal ini sangat menghemat waktu dan biaya, lho.

Untuk road trip Anda selama di Sumba, Anda bisa menyewa mobil yang biasanya sudah termasuk tarif supir dan BBM selama di Sumba. Liburan dengan road trip di Sumba sangat direkomendasikan karena selama perjalanan Anda benar-benar bisa menyaksikan panorama alam Sumba yang menakjubkan.

Pemandu wisata di Sumba sangat penting dan memiliki peran yang cukup krusial. Mereka tidak hanya menunjukkan dan memberi informasi seputar tempat wisata, namun membantu Anda berkomunikasi dengan warga lokal dan mengajarkan tradisi-tradisi setempat.

Oleh karena itu, pilih jasa pemandu lokal yang merupakan warga asli Sumba. Jika Anda tidak tahu bagaimana cara mencari atau menyewa pemandu lokal, Anda bisa menggunakan agen wisata atau bergabung dengan open trip yang biasanya sudah menyediakan pemandu wisata.

Nah, ini dia yang tidak kalah penting. Agar bisa menjelajah seluruh wilayah Sumba, pastikan tubuh Anda benar-benar fit. Ini karena masih banyak tempat wisata yang tidak bisa dijangkau kendaraan, jadi Anda harus berjalan kaki untuk sampai ke tujuan.

Tidak jarang medannya cukup terjal dan menantang, seperti Air Terjun Waimarang dan Pantai Mbawana.

Di Sumba, banyak desa-desa adat yang dijadikan destinasi wisata. Ketika berkunjung ke tempat tinggal warga asli Sumba seperti ini, pastikan Anda menjaga sikap dan sopan santun.

Itulah mengapa penting untuk memiliki pemandu warga asli Sumba, sehingga Anda akan diajari beberapa sopan santun dasar yang harus dilakukan saat berkunjung atau bertemu dengan mereka. Salah satunya adalah jangan lupa untuk meminta izin sebelum mengambil foto mereka atau tempat tinggal mereka.

Sumba sangat identik dengan kain tenunnya. Kain tenun Sumba bukan sekedar kain yang memiliki nilai estetika tinggi, namun juga sarat makna spiritual. Proses pembuatan kain tenun Sumba dilakukan secara manual dan melalui proses yang panjang.

Diawali dengan menentukan motif apa yang akan dibuat, memintal benang, menenun benang menjadi kain, hingga pewarnaan yang dilakukan secara alami. Seluruh proses tersebut membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit, sehingga tidak heran kalau harga kain tenun Sumba tergolong mahal.

Motif yang ditampilkan di kain tenun Sumba lebih dari sekedar kreativitas. Motif-motif kain tenun merupakan cerminan dari kehidupan manusia, sehingga sangat penuh makna.

Beberapa tempat terbaik untuk berbelanja kain tenun di Sumba adalah Kampung Lambanapu, Kampung Adat Raja Prailiu, Rumah Budaya Sumba, dan masih banyak lagi.

Sekilas, sisir haikara tampak seperti mahkota kecil yang menancap di atas kepala. Souvenir khas Sumba yang satu ini memang sisir tancap yang digunakan untuk menghias kepala, bukan untuk menyisir rambut.

Dulunya, sisir haikara hanya boleh dikenakan oleh wanita yang merupakan anggota kerajaan saja. Bahan pembuat sisir haikara adalah cangkang penyu yang dibuat tipis dan melengkung.

Untuk mempercantik tampilannya, sisir ini diberi ukiran dengan motif hewan seperti ayam, rusa, dan lobster. Kini sisir haikara tidak lagi menggunakan cangkang penyu sebagai bahannya, namun menggunakan bahan kayu.

Kalau Anda suka mengoleksi benda-benda kuno dan bernilai seni tinggi, ukiran tulang kerbau adalah oleh-oleh khas Sumba yang pas untuk Anda. Ketika berada di Sumba, Anda akan sering menjumpai tulang kerbau yang dijadikan pajangan di rumah-rumah penduduk.

Para pengrajin lokal Sumba banyak menjual ukiran tulang kerbau dengan berbagai macam bentuk. Ada yang dijadikan aksesoris seperti gelang dan kalung yang bisa dipakai. Namun tidak sedikit juga yang membuat ukiran besar berbentuk kepala kerbau.

Kerajinan ini bisa Anda temui di berbagai galeri seni dan kampung adat di Sumba. Karena ini adalah kerajinan buatan tangan asli, siap-siap merogoh kocek yang dalam untuk memilikinya ya!

Anda yang suka dengan style vintage atau bohemian pasti akan jatuh cinta dengan perhiasan Mamuli khas Sumba. Mamuli adalah perhiasan anting yang berbentuk organ reproduksi wanita seperti vagina, serviks, ovarium, dan rahim.

Perhiasan ini sangat penting dalam adat istiadat Sumba, karena merupakan perhiasan yang diberikan pihak laki-laki saat melamar seorang perempuan. Bentuk perhiasan tersebut adalah simbol kewanitaan dan kesuburan, biasanya terbuat dari emas.

Namun kini sudah banyak perhiasan Mamuli yang terbuat dari logam lain seperti perak dan kuningan. Kini perhiasan Mamuli juga hadir dalam variasi bentuk yang lebih beragam lho! Ketika berbelanja oleh-oleh, Anda mungkin menemukan perhiasan mamuli berupa bros atau liontin kalung.

Kacang mete sebenarnya adalah makanan yang cukup mudah ditemukan di seluruh Indonesia. Namun apa yang membuat kacang mete Sumba begitu unik?

Kalau Anda belum tahu, Sumba Barat Daya termasuk daerah penghasil kacang mete terbesar di provinsi Nusa Tenggara Timur. Kacang mete Sumba memiliki daging yang tebal dan rasa yang sangat gurih, berbeda dengan kacang mete biasa.

Anda bisa membeli kacang mete mentah atau yang sudah matang. Ada kacang mete yang digoreng minyak dan yang dimasak tanpa minyak. Selain itu, varian rasanya juga beragam mulai dari original sampai pedas. Anda bisa membeli kacang mete Sumba di daerah Waingapu dan Tambolaka.

Anda pecinta pedas? Jangan lupa bawa pulang sambal maloto saat liburan ke Sumba. Sambal ini bukan sambal biasa karena terbuat dari cabe rawit asli Sumba yang terkenal pedasnya.

Rasa sambal ini begitu khas, sampai-sampai terasa enak meski hanya dinikmati bersama sepiring nasi putih yang mengepul panas. Anda bisa mendapatkan sambal maloto di toko oleh-oleh khas Sumba.

Lulu amah merupakan oleh-oleh unik dari Sumba yang layak Anda bawa pulang. Seperti mamuli, lulu amah adalah perhiasan yang dibawa pria saat melamar pujaan hatinya.

Bentuknya berupa tali kalung yang terbuat dari kawat tembaga tipis dan kecil, kemudian dikepang dan dibentuk silinder dengan bagian tengah yang dibiarkan kosong.

Uniknya, kedua ujung kalung sengaja dibuat mirip dengan kelamin kaum laki-laki. Karena keunikan inilah banyak wisatawan yang membeli lulu amah sebagai buah tangan untuk dijadikan pajangan di rumah.

Kaleku adalah oleh-oleh selanjutnya yang tidak kalah menarik. Ini adalah tas tradisional khas Sumba yang dulunya banyak digunakan untuk menyimpan pinang dan sirih. Kaum perempuan Sumba biasanya menenteng tas ini ketika menghadiri acara adat atau datang melayat.

Desain kaleku sangat kental dengan sentuhan etnik. Bahan pembuatnya adalah kulit pohon gaharu yang dianyam dengan sangat rapi. Ada juga kaleku yang terbuat dari anyaman daun pandan hutan yang dikeringkan.

Satu lagi oleh-oleh makanan khas Sumba yang menarik, yaitu kaparak. Kaparak terbuat dari jagung tumbuk dan kacang tanah sangrai yang kemudian diberi tambahan kelapa.

Makanan ini tergolong sehat karena dimasak tanpa menggunakan minyak. Saat menikmatinya, Anda bisa memberikan sedikit gula pasir untuk menciptakan rasa manis.

Meskipun tidak menggunakan bahan pengawet, kaparak bisa bertahan sampai berbulan-bulan lho! Kudapan yang satu ini bisa dinikmati bersama dengan secangkir kopi atau teh hangat.

Terakhir ada anahida, aksesoris manik-manik khas Sumba yang terbuat dari batu alam berwarna oranye berukuran sebesar biji jagung. Biasanya aksesoris ini berbentuk gelang atau kalung, dan banyak dikenakan oleh perempuan asli Sumba segala usia.

Anahida merupakan bagian dari warisan tradisi Sumba. Di masa lampau, anahida hanya boleh dikenakan oleh keturunan raja. Namun kini siapa saja boleh mengenakan dan membeli anahida. Nah, Anda juga bisa memasangkan kalung anahida dengan liontin mamuli.