Baca juga

Wisata Murah dan Dekat di Jawa Tengah dan Yogyakarta


Tidak semua orang memiliki waktu banyak untuk berlibur ke tempat yang jauh atau memiliki biaya yang besar. Saat ini, berlibur di kota sendiri atau di tempat yang dekat dengan tempat tinggal (staycation) sudah menjadi alternatif. Staycation dapat menjadi pilihanmu jika memiliki dana tipis dan waktu yang singkat untuk berlibur.

Yogyakarta dan Jawa Tengah memiliki banyak sekali potensi wisata. Jika kamu sedang berada di dua provinsi ini saat hari libur, tidak ada salahnya mengeksplorasi tempat-tempat baru. Salah satu keunggulan berwisata di Yogyakarta dan Jawa Tengah adalah kamu dapat berhemat karena banyak tempat wisata yang ramah di kantong.

5 Wisata Seru di Jawa Tengah

Provinsi Jawa Tengah menyimpan banyak tempat wisata yang seru dan murah untuk didatangi.

1. Desa Tempur, Jepara

Sumber gambar radarkudus.jawapos.com

Desa Tempur terletak di Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara. Jarak desa ini dari Kota Jepara kurang lebih hanya 2 jam. Di desa ini, kamu dapat melihat berbagai obyek wisata seperti Bukit Bejangan, Air terjun Kemresek, dan Candi Angin. Biaya masuk obyek-obyek wisata tersebut di Desa Tempur termasuk murah. Jika kamu tidak menggunakan kendaraan pribadi, kamu dapat menyewa ojek di sana.

Biaya ojek tersedia mulai harga Rp 10.000 dari desa ke Puncak Gajah Munkur. Untuk Ke Bukit Bejagan tersedia ojek dari desa dengan harga Rp 20.000. Sedangkan, bila berniat ke Candi Angin bisa naik ojek dari desa dengan harga Rp 30.000. Kamu juga bisa menyewa pemandu wisata mulai harga Rp 20.000 hingga Rp 100.000, tergantung daerah wisata yang dituju.

Bagi kamu penggemar kopi, kamu juga dapat menikmati kopi racikan khas Desa Tempur di kafe Ndauk Kopi. Satu hal yang perlu diingat, sinyal ponsel akan sedikit susah di desa ini. Hanya provider tertentu yang dapat mendapat sinyal telepon. Desa Tempur cocok untuk kamu yang ingin ketenangan dan istirahat sejenak dari gawai.

2. Pulau Panjang, Jepara

Sumber gambar www.pegipegi.com

Pulau Panjang merupakan salah satu alternatif bagi kamu yang ingin mengeksplorasi keindahan laut utara Jawa selain ke Karimun Jawa. Perjalanan dari pelabuhan di Jepara ke pulau ini kurang lebih 20 menit menggunakan perahu. Untuk ke Pulau Panjang, kamu dapat menyeberang dari Pantai Kartini, Pantai Bandengan, atau Pantai Prawean di Jepara. Harga tiket untuk menyeberang dengan perahu kayu kurang lebih Rp 20.000 per orang. Apabila kamu pergi berombongan, kamu bisa menyewa perahu mulai dari Rp 200.000 hingga Rp 300.000 dan tergantung negosiasi dengan pemilik perahu.

Perahu akan menyeberangkan penumpang dari pagi hingga pukul 17.00. Waktu yang tepat untuk berlibur di pulau ini adalah saat musim kemarau. Penyeberangan ke Pulau Panjang akan dibatalkan jika cuaca tidak mendukung. Pulau Panjang cocok untuk kamu yang ingin berkemah di pinggir pantai. Jika hanya memiliki waktu sehari di pulau ini, kamu juga bisa mencoba snorkeling atau menyusuri pulau dan mengunjungi kompleks pemakaman Syekh Abu Bakar bin Yahya Ba'alawi, salah satu penyebar agama Islam di Jepara.

3. Air Terjun Kedung Kayang, Magelang

Sumber gambar travel.kompas.com

Air Terjun Kedung Kayang berada di Dusun Wonolelo, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dusun ini masih berada di kaki Gunung Merapi. Akses menuju air terjun ini kurang lebih 15 menit dari Kecamatan Selo, Boyolali. Kamu juga bisa ke Air Terjun Kedung Kayang lewat Yogyakarta melalui jalur Ketep Pass.

Kawasan Air Terjun Kedung Kayang memiliki dua gardu pandang yang dapat melihat air terjun dari atas dengan latar belakang pemandangan Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Untuk mencapai air terjun, pengunjung harus berjalan kaki melewati jalan setapak selama kurang lebih 20 menit. Oleh karena itu, kamu harus memiliki fisik yang sehat jika ingin ke obyek wisata ini dan menggunakan pakaian yang cocok untuk aktifitas luar ruangan.

Tiket masuk ke kawasan air terjun hanya Rp 6.000. Ada berbagai peraturan yang harus diikuti di obyek wisata ini antara lain harus selalu menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan mematuhi instruksi petugas. Air Terjun Kedung Kayang ditutup ketika musim hujan yaitu pada Oktober hingga Februari dan dibuka kembali ketika musim kemarau.

4. Candi Selogriyo, Magelang

Sumber gambar www.tuguwisata.com

Orang mengenal Magelang karena Candi Borobudur. Namun, ternyata masih banyak candi yang belum dieksplorasi di daerah ini, salah satunya adalah Candi Selogriyo di Desa Capurejo, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang. Berbeda dengan Borobudur, Candi Selogriyo merupakan candi dengan latar belakang Hindu yang kemungkinan didirikan sekitar abad ke-8 atau ke-9. Candi ini berusia sama dengan candi-candi yang ada di wilayah Kedu dan Dieng. Candi ini pertama kali ditemukan oleh residen Hartman pada 1835

Lokasi candi ini berada sekitar 24km dari Candi Borobudur. Karena terletak di antara kaki bukit Sukorini dan Giyanti, kamu harus menempuh perjalanan di jalan setapak sekitar 2km untuk menuju Candi Selogriyo. Perjalanan menggunakan sepeda motor menjadi alternatif terbaik untuk menuju obyek wisata ini.

Kamu hanya perlu membayar Rp 7.000 untuk tiket masuk. Untuk turis luar negeri, mereka harus membayar tiket masuk sebesar Rp 25.000. Meskipun murah, ada beberapa peraturan yang perlu kamu perhatikan saat memasuki candi yaitu dilarang merokok, dilarang duduk dan memanjat di candi, dan harus menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Pada malam Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon di bulan Suro, halaman candi sering digunakan untuk pagelaran kuda lumping.

5. Desa Wisata Ketenger, Banyumas

Sumber gambar www.topwisata.info

Desa wisata Ketenger berada di Baturaden, Kabupaten Banyumas. Di desa wisata ini kamu dapat mengunjungi beberapa obyek wisata sekaligus seperti Curug Gede, Curug Jenggala, dan Curug Bayan. Desa ini juga memiliki jalur rel lori yang dibangun saat kependudukan Belanda dan terdapat waduk buatan saat kependudukan Jepang yang saat ini digunakan untuk PLTA.

Jika kamu memiliki waktu cukup banyak, kamu dapat menyewa penginapan yang dikelola oleh warga mulai Rp 500.000. Selain itu, kamu juga dapat berkemah di desa ini. Namun, jika kamu hanya memiliki waktu satu hari mengeksploraisi desa, biaya tiket masuk di desa ini hanya sekitar Rp 5.000. Kamu dan teman-temanmu dapat melakukan outbound di desa ini dan melihat kesenian tradisional Ebeg atau kuda lumping.

5 Wisata Murah di Yogyakarta

Obyek wisata di Yogyakarta tidak hanya Jalan Malioboro saja. Banyak wisata murah dan dekat dengan alam yang dapat kamu jelajahi di sini.

1. Air Terjun Randu Sari, Bantul

Sumber gambar www.bakpiamutiarajogja.com

Air Terjun Randu Sari berada di Dusun Rejosari, Desa Jatimulyo, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul. Jika kamu berada di Kota Yogyakarta, kamu cukup menempuh perjalanan sekitar 35km atau sekitar satu jam ke lokasi air terjun ini. Sesuai dengan namanya, di sekeliling air terjun banyak tumbuh pohon randu sehingga menciptakan suasana yang sejuk. Air terjun ini masih satu lokasi dengan Hutan Pinus Mangunan dan Puncak Becici.

Akses jalan ke air terjun merupakan jalan setapak sepanjang kurang lebih 200 meter. Saat menuju ke lokasi air terjun Randu Sari, kamu akan disuguhi pemandangan pematang sawah. Kamu cukup membayar retribusi sebesar Rp 2.000 per orang dan membayar parkir kendaraan Rp 2000 untuk sepeda motor atau Rp 5.000 untuk mobil.

Air terjun ini berasal dari Mata Air Ngebroh yang pada mulanya dimanfaatkan oleh warga sebagai cadangan air saat musim kemarau. Di sekitar air terjun, sudah terdapat fasilitas untuk pengunjung antara lain toilet, warung makan, gazebo dan tempat ibadah. Jika kamu berkunjung ke air terjun Randu Sari, jangan lupa selalu menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempat sampah yang sudah disediakan.

2. Hutan Mangrove Pantai Pasir Kadilangu, Kulon Progo

Sumber gambar www.dakatour.com

Terdapat hutan bakau di Pantai Pasir, Desa Jangkaran, Kecamantan Temon, Kabupaten Kulon Progo. Hutan ini merupakan salah satu upaya konservasi hutan yang dilakukan oleh pemerintah daerah sejak 1999. Pada 2016, hutan ini dibuka sebagai salah satu destinasi wisata, terutama wisata edukasi tentang pentingnya hutan bakau untuk pesisir pantai.

Tiket masuk ke obyek wisata ini sebesar Rp 3.000 saat hari biasa dan Rp 4.000 saat hari libur. Pengunjung hanya perlu menambah biaya parkir kendaraan sebesar Rp 2.000 untuk motor dan Rp 5.000 untuk mobil. Kamu akan menemukan berbagai tiruan bangunan ikonik dunia yang terbuat dari bambu dan kayu di jalan setapak sepanjang hutan bakau.

Ada beberapa tips saat mengunjungi hutan bakau Pantai pasir ini, yaitu:

  • Waktu terbaik mengunjungi hutan bakau adalah saat siang menjelang sore hari ketika akan matahari terbenam. Kamu bisa menikmati matahari terbenam dari pantai ini. Ketika siang hari, jangan lupa menggunakan kacamata hitam, topi, dan tabir surya.
  • Selalu menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan, terutama di sekitar hutan dan pantai.
  • Tidak menggunakan alas kaki yang licin dan berhak tinggi, karena kamu akan melewati jalan setapak yang terbuat dari kayu.

3. The World Landmarks, Merapi Park, Sleman

Sumber gambar www.nativeindonesia.com

Salah satu destinasi wisata di daerah Yogyakarta adalah di sekitar kaki gunung Merapi atau daerah Kaliurang. Beberapa destinasi wisata tersebut antara lain Lava Tour Merapi dan Museum Merapi. Di dekat Museum Merapi, terdapat salah satu obyek wisata yang bisa kamu kunjungi bersama keluarga yaitu The World Landmarks di Merapi Park, Kabupaten Sleman. Pengunjung hanya perlu waktu kurang lebih satu hingga satu setengah jam perjalan dari Kota Yogyakarta untuk sampai ke tempat ini.

Setiap Senin hingga Jumat, tempat ini buka pada pukul 09.00 - 16.30. Sedangkan setiap Sabtu dan Minggu, The World Landamarks akan buka pada pukul 08.30 - 17.00. Kamu hanya perlu membayar Rp 20.000 per orang untuk tiket masuk dan tiket tambahan untuk ke wahana-wahana tertentu seperti area berkuda (Rp 15.000 per orang) dan taman air (Rp 10.000 per orang).

Sesuai dengan namanya, The World Landmarks menghadirkan berbagai bangunan yang menjadi ikon suatu negara seperti menara Pisa di Italia, menara Eiffel di Prancis, patung Liberty di Amerika Serikat, jam Big Ben di Inggris, atau kincir angin di Belanda. Obyek wisata ini cocok dikunjungi bersama keluarga dan bagi kamu yang suka swafoto.

4. Taman Sungai Mudal, Kulon Progo

Sumber gambar ksmtour.com

Obyek wisata ini merupakan taman dan kolam pemandian. Taman Sungai Mudal merupakan inisiatif warga saat sedang ada kegiatan bersih-bersih mata air. Dari kegiatan tersebut, warga kemudian membangun kolam pemandian untuk dewasa dengan kedalaman 1,5-2 meter. Mereka juga menambah membangun kolam untuk anak-anak dengan kedalaman 1-1,5 meter.

Selain kolam pemandian, kamu juga dapat berjalan menyusuri taman di jalur Watu Wayang dengan pemandangan tebing batu kapur, menyusuri sungai dengan river tubing, menguji adrenalin dengan wahana flying fox. Jika ingin bersantai, kamu dapat menikmati bunga-bunga anggrek di taman anggrek. Taman ini cocok untuk kegiatan berkemah. Kamu dapat menyewa tenda di tempat atau membawa sendiri.

Harga tiket masuk Taman Sungai Mudal hanya Rp 4.000. Untuk wahana seperti flying fox dan river tubing, kamu perlu merogoh kantong mulai dari Rp 15.000. Pengunjung dapat menyewa pelampung mulai Rp 5.000. Di tempat ini juga telah tersedia fasilitas seperti wi-fi. Taman Sungai Mudal mulai dapat dikunjungi pada pukul 08.00-17.00.

5. Setren Opak, Bantul

Sumber gambar explorewisata.com

Jika ingin menikmati kuliner tradisional khas Yogyakarta dengan harga yang miring, Setren Opak dapat menjadi alternatif pilihan. Di Setren Opak, kamu dapat mencicipi makanan tradisional mulai dari Rp 3.000 seperti sega wiwit (nasi wiwit), sega kelor (nasi kelor), sate kere, tahu kupat, lontong sayur, es dawet, atau wedang angsle. Tempat ini buka setiap hari mulai siang hari hingga pukul 17.00, khsusus hari sabtu dan minggu serta hari libur, Setren Opak buka pukul 08.00 - 17.00. Tempat ini dikelilingi oleh pepohonan bambu yang rindang sehingga tercipta suasana sejuk. Meski di ruang terbuka, pengunjung dapat menggunakan fasilitas wi-fi di sekitar Setren Oprak.

Tempat wisata edukasi yang baru dibuka pada 16 Desember 2018 ini menawarkan wahana susur Sungai Opak menggunakan perahu. Kamu juga dapat memancing atau berenang di Sungai Opak. Setren Opak pada mulanya adalah bantaran sungai yang tidak terawat. Pemuda di daerah tersebut kemudian menyulap tempat itu sebagai tempat wisata. Setren Opak juga sering digunakan untuk pementasan kesenian daerah. Saat ini, kamu hanya perlu membayar secara sukarela untuk tiket masuk dan tiket untuk menyusuri sungai dengan perahu.

From our editorial team

Siapkan itinerary perjalanan kamu buat liburan setelah pandemi Covid-19 berakhir!

Jangan putas asa, jangan menyerah. Tunjukkan keberanianmu untuk menatap positif di masa depan dengan mempersiapkan itinerary wisata untuk dilakukan setelah pandemi corona berakhir. Tak perlu isi tanggal, cukup buat hari pertama sampai hari semau kamu ya!