Baca juga
- Gemar Menulis Buku Harian? Inilah 10 Rekomendasinya!
- Inilah 10 Rekomendasi Buku Diary untuk Kamu yang Punya Banyak Kegiatan dan Rahasia, Yuk Miliki Salah Satunya!
- Jangan Asal Pilih, Ini 10 Rekomendasi Buku Cerita Anak yang Bisa Diberikan Pada Buah Hati
- Menstimulasi Pertumbuhan Otak Anak dengan 10 Rekomendasi Buku Cerita Anak dan Manfaat Membacakan Buku Cerita untuk Anak
- Butuh Referensi Bacaan? Cek 10 Rekomendasi Buku Nonfiksi Indonesia yang Wajib Anda Miliki (2023)
Buka Jendela Dunia dari Membaca Buku
Membaca buku merupakan salah satu hobi yang baik untuk dilakukan. Telepas dari genre buku yang Anda baca, seperti imu pengetahuan ataupun novel, membaca dapat membuat otak kita bekerja lebih cerdas.
Selain itu, membaca buku juga dapat meningkatkan rasa keingintahuan pada bidang apa pun. Dengan memiliki rasa keingintahuan yang tinggi, maka akan semakin banyak ilmu yang dapat dipelajari.
Ketika Anda melihat orang yang gemar membaca buku, apa yang terbesit di pikiran Anda? Berwawasan luas, pintar, kutu buku, atau pendiam biasanya menjadi karakteristik yang ditebak orang pertama kali saat melihat orang yang gemar membaca buku.
Jika Anda termasuk orang yang gemar membaca buku atau baru ingin mencobanya, cobalah untuk membaca buku dengan tema pengembangan diri.
5 Manfaat dari Membaca Buku
Belajar tidak mengenal usia dan tidak mengenal tempat. Anda dapat belajar kapan pun dan di mana pun. Begitu juga dengan sarananya.
Saat ini, akses pembelajaran bukanlah hal sulit yang dapat dicari, salah satunya adalah buku, khususnya yang bertema pengembangan diri.
Membaca buku pengembangan diri berguna agar kita dapat menjadi versi yang lebih baik dan menjalani hidup dengan lebih baik juga.
Menambah Pengetahuan
Pernah mendengar kalau buku adalah jendela dunia? Walaupun saat ini kita sudah memasuki era digital, di mana akses informasi apa saja bisa kita dapatkan lewat internet. Namun, masih banyak informasi eksklusif yang tidak dijelaskan secara detail di internet.
Buku adalah satu-satunya sarana untuk mendapatkan akses informasi secara detail dan juga luas. Selain itu, membaca buku juga dapat menghindari Anda dari kegiatan negatif lainnya.
Bayangkan, dalam satu buku, ada berapa banyak wawasan baru yang Anda dapat? Bagaimana jika Anda membaca lebih dari satu buku? Atau lebih dari lima buku?
Semakin banyaknya pengetahuan yang Anda miliki, pemikiran Anda akan terbuka dan Anda akan merasa siap untuk menghadapi segala tantangan yang ada di depan mata Anda. Dengan wawasan yang luas, Anda akan merasa terhubung dengan dunia dan segala wawasan di dalamnya.
Melatih Imajinasi
Ketika membaca sebuah buku, apa yang ada di dalam pikiran Anda? Misalnya ketika membaca sebuah novel. Tentunya, pikiran Anda akan berimajinasi mengenai cerita dan juga karakter yang terlibat di dalamnya.
Seringkali, kita juga merasa terlibat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di dalam cerita tersebut, memikirkan solusi terbaik yang bisa dilakukan. Tidak jarang juga, kita seringkali terbawa oleh cerita novel yang dibaca.
Buku, apapun topik dan juga genrenya akan melatih imajinasi kita dalam berpikir. Membaca buku akan memaksa otak kita memikirkan sesuatu yang belum pernah terbayangkan sebelumnya, walaupun belum tentu apa yang kita bayangkan sama persis dengan apa yang kita baca.
Semakin banyak membaca buku, otak kita akan semakin terlatih serta memiliki daya imajinasi yang kuat.
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi
Buku identik dengan gaya penulisannya yang formal atau semi formal. Jika Anda membaca buku dengan topik yang berat seputar ilmu pengetahuan, maka Anda akan menemukan beberapa kosa kata yang tidak pernah ditemukan sebelumnya.
Semakin banyaknya kosakata baru yang Anda temukan, maka gaya komunikasi atau tutur kata Anda akan semakin meningkat. Bahkan, dapat membantu public speaking menjadi lebih bagus.
Selain gaya penulisannya, buku identik dengan penulisannya yang rapi, mudah dibaca, sehingga pembaca pun dapat langsung mengerti maksutnya. Membaca buku mempengaruhi gaya bicara, menjadi lebih rapi, terstruktur.
Jika Anda ditugaskan untuk berpidato, membaca buku dapat membantu Anda dalam menyusun kata-kata agar menjadi susunan yang dapat dimengerti oleh semua orang.
Terhindari dari Kegiatan Negatif
Waktu luang dapat diisi oleh kegiatan apa pun, mendengarkan musik, bermain dengan teman, ataupun membaca buku. Seperti yang kita ketahui, buku identik dengan perpustakaan, tempat yang sunyi dan rindang, sehingga mereka yang sedang membaca buku tidak terganggu dari kebisingan.
Membaca buku mengenalkan kita ke tempat-tempat yang berisi kegiatan positif, begitu juga dengan orang-orang di dalamnya. Untuk dapat membiasakan diri membaca buku, harus dimulai sejak dini, bagaimana orang tua atau orang sekitar memperkenalkan buku.
Kuncinya adalah bagaimana seorang anak memandang buku bukanlah sesuatu yang berat dan membosankan, melainkan sesuatu kegiatan yang menyenangkan dan berguna bagi dirinya di masa depan. Jika hal ini dibiasakan, maka akan banyak hal-hal positif yang menanti di kedepannya.
Baca 10 Buku Pengembangan Diri Ini untuk Hidup yang Lebih Baik
Yes to Life-Viktor E. Frankl
Pernah merasa kesulitan menentukan tujuan hidup? Menurut penelitian, hal ini biasanya terjadi saat usia 25 tahun ke atas. Pada usia ini, lingkungan sangat mempengaruhinya, baik dari ekspektasi keluarga terhadap dirinya, pencapaian orang-orang di sekitarnya, hingga menentukan apa yang ia suka.
Untuk menemukan tujuan dan makna hidup sesungguhnya, disarankan untuk membaca buku Yes to Life karya Viktor E. Frankl yang terkenal dengan karya fenomenalnya berjudul Man's Search for Meaning.
Buku berjudul Yes to Life ini sudah diterjemahkan 40 bahasa dan telah terjual sebanyak 18 juta copy di seluruh dunia.
Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-apa-Alvi Syahrin
Pernah merasa tertinggal dari lingkungan sekitar Anda? Misalnya ketika melihat teman mendapatkan sebuah pencapaian, namun di saat itu, kita masih berjuang untuk mendapatkan apa yang kita impikan.
Jika Anda sedang merasa kesulitan bagaimana bersikap yang baik dalam menghadapi hal tersebut, cobalah membaca buku berjudul Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-apa.
Buku karya dari Alvi Syahrin ini menceritakan bahwa hidup bukanlah sebuah kompetisi dan masing-masing orang memiliki timeline kehidupan yang berbeda-beda.
Tidak ada patokan usia tertentu untuk menjadi sukses, bisa saja seorang teman sukses di usia 25 tahun dan orang lain baru mendapatkan pencapaian di usia 30 tahun. Buku ini mengajarkan agar kita lebih berfokus pada diri sendiri.
Gesture-Zaka Putra Ramdani
Dalam menjalani rutinitas sehari-hari, kita banyak bertemu dan juga mengenal berbagai orang dengan karakteristik yang berbeda-beda.
Sering juga, kita mengalami yang namanya kesalahpahaman dan bingung bagaimana cara menemukan solusi yang tepat. Sering juga, kita sendiri yang merasa sulit mengerti dan memahami maksut omongan orang lain.
Buku berjudul Gesture karya dari Zaka Putra Ramdani membantu Anda untuk keluar dari permasalahan tersebut. Buku ini akan mengajarkan kita bagaimana mengerti makna dari masing-masing orang, sehingga meminimalisir kesalahpahaman yang akan terjadi di kedepannya.
Apa yang Kita Pikirkan ketika Kita Sendirian-Desi Anwar
Sebagian orang takut jika sendiri dan membenci kesendirian. Namun, sebagian orang menikmatinya. Jika Anda termasuk orang yang tidak menyukai kesendirian, membaca buku berjudul Apa yang Kita Pikirkan ketika Kita Sendirian karya dari Desi Anwar akan mengubah pemikiran Anda.
Buku berjudul Apa yang Kita Pikirkan ketika Kita Sendirian ini menghadirkan sudut pandang baru bagaimana memaknai kesendirian dan kesepian sebagai momen untuk refleksi diri dan lebih berfokus pada diri sendiri. Terkadang, kita juga harus menjauhkan diri sejenak dari rutinitas yang padat.
Berani Tidak Disukai - Ichiro Kisimi & Fumitake Koga
Hidup hanya memikirkan perkataan orang lain terasa menyulitkan. Sebaik-baiknya hidup adalah bagaimana kita menjalaninya sesuai dengan suara hati dan apa yang kita impikan.
Sayangnya, terkadang pengaruh lingkungan sangat kuat, sehingga sebagian orang tidak memiliki pilihan lain selain mendengarkan perkataan orang lain.
Buku berjudul Berani Tidak Disukai karya dari Ichiro Kisimi & Fumitake Koga menuntun pembacanya untuk hidup terbebas dari perkataan dan pandangan orang lain serta bebas dari belenggu masa lalu.
Buku ini akan mengajarkan bahwa hidup terasa lebih baik jika kita mendengarkan suara hati diri sendiri.
Terima Kasih Sudah Mengatakannya-Kim Yu Jin
Pernah terbayangkan bahwa kitalah penyebab dari trauma atau penyakit hati seseorang? Tanpa sadar, kita telah melontarkan kalimat yang membuat lawan bicara sakit hati, hingga hal tersebut menjadi trauma dalam hidupnya.
Saatnya untuk belajar berbicara dengan baik melalui buku berjudul Terima Kasih Sudah Mengatakannya karya dari Kim Yu Jin. Buku karya dari penulis Korea bernama Kim Yu Jin ini masuk ke dalam deretan buku best-seller di toko buku dan situs online di Korea.
Dengan bahasa yang mudah dipahami, penulis akan menuntun pembaca untuk belajar berbicara yang baik tanpa menyakiti lawan bicara.
Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah-Geulbaewoo
Pernahkah Anda membenci diri sendiri karena suatu hal, misalnya kegagalan? Terkadang, kita rentan untuk membenci diri sendiri ketika tidak mampu menggapai apa yang kita mau.
Tanpa sadar, kita sudah terlalu memaksakan diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang di luar batas kemampuan.
Buku berjudul Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah karya dari Geulbaewoo mengajarkan kita untuk lebih menyayangi diri sendiri.
Buku ini memberikan pemahaman bahwa kita perlu untuk memaafkan diri serta memeluk diri sendiri dan beristirahat sejenak dari segala ekspektasi dan sibuknya dunia.
Letting Go-David R, Hawkins
Tahukah Anda, bahwa kehancuran salah satunya berasal dari emosi yang tak terkendali? Seperti perasaan benci dan juga amarah yang tak terbendung, kemudian memakan pikiran kita.
Jika Anda mengalami kesulitan dalam mengelola emosi, buku berjudul Letting Go karya dari David R. Hawkins akan mengajarkan bagaimana menghadapi rasa bersalah, amarah, dan ketidakpastian.
Dengan membaca buku ini, Anda akan mendapatkan wawasan yang luas mengenai berbagai sisi dalam jiwa manusia.
Buku ini juga mengajarkan bagaimana Anda bisa merubah penyakit negatif seperti amarah, dendam, dan benci menjadi sesuatu yang positif dan menyelaraskannya dengan perkembangan diri.
Going Offline-Desi Anwar
Era digital membuat kita lebih berfokus pada dunia virtual, di mana mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat.
Sering kan melihat fenomena di mana orang berkumpul namun setiap individu sibuk dengan dunianya masing-masing? Buku berjudul Going Offline karya dari Desi Anwar menyadarkan bahwa pada dasarnya kita adalah makhluk sosial yang berinteraksi.
Seperti judul bukunya, Desi Anwar menyadarkan kita pentingnya Going Offline dan lebih terkoneksi dengan lingkungan sekitar.
Dunia maya yang tidak pernah habis terkadang membutakan mata kita akan apa yang terjadi di sekitar. Buku ini menuntun kita untuk lebih peka dengan lingkungan sekitar.
Man Search for Meaning-Viktor E. Frankl
Selain membuat buku berjudul Yes to Life, seorang neurolog dan psikiater Austria bernama Viktor E. Frankl juga membuat karya buku lainnya yang berjudul Man Search for Meaning.
Pengalaman hidupnya yang berhasil selamat dari Holocaust, yaitu program pembunuhan yang dirancang oleh Nazi membuatnya memiliki sudut pandang baru dalam melihat kehidupan.
Ia ingin membagi pengalaman hidupnya pada buku ini, di mana ia ingin menyampaikan bahwa seseorang memiliki makna hidup atau bahkan dapat menggapai kesuksesan setelah melewati pengalaman terburuk di dalam hidupnya.
Buku Pengembangan Diri Bantu Memaknai Kehidupan Lebih Dalam
Sejatinya, memaknai kehidupan memang tidak bisa dari satu sudut pandang saja. Karena, setiap orang memiliki definisi dan makna kehidupan yang sangat beragam. Sekalipun saat ini Anda sedang merasa tidak berdaya, maka cobalah untuk melihat dari sudut pandang lain tentang hal-hal apa saja yang bisa Anda syukuri sampai detik ini. Yuk, selami makna kehidupan dengan lebih luas melalui buku-buku pengembangan diri terbaik ini.