Baca juga
- Beri Kemudahan untuk Aktivitasmu dengan 10 Rekomendasi Tablet 10 Inci Terbaru 2023
- Main Game Sepuasnya dengan 10 Rekomendasi Tablet Gaming Terbaik 2023
- Tips Penting Memilih Tablet 4G Murah dan 10 Rekomendasinya (2023)
- 10 Rekomendasi Tablet Drawing yang Cocok Dipakai para Desainer Grafis
- Suka dengan Produk-produk Huawei? 10 Rekomendasi Tablet Huawei Ini Bisa Dijadikan Pertimbangan
Sosial Media Menjadi Kebutuhan Masyarakat Modern
Secara umum, kebutuhan utama manusia seringkali hanya dikategorikan sebagai kebutuhan papan, sandang, dan pangan. Namun dalam beberapa waktu terakhir, kebutuhan utama manusia seperti bertambah. Manusia atau bisa dikategorikan masyarakat modern kini juga membutuhkan sosial media sebagai kebutuhan utamanya.
Tidak lengkap rasanya jika dalam satu hari tidak membuka sama sekali akun sosial media yang dimiliki. Tidak main-main, mayoritas masyarakat kini butuh mengakses lebih dari satu platform sosial media dalam satu hari. Bayangkan bagaimana terikatnya masyarakat modern dengan kebutuhan interaksi melalui media aplikasi ini.
Apa saja platform yang populer di kalangan masyarakat dan mengapa banyak juga yang mengalami depresi akibat dari penggunaan sosial media? Simak seluruh pembahasannya pada bagian di bawah ini.
Beberapa Platform Sosial Media yang Populer di Masyarakat
Sosial media yang satu ini sepertinya adalah yang paling banyak digunakan oleh masyarakat modern. Tidak hanya masyarakat Indonesia yang gemar menggunakannya, bahkan masyarakat di seluruh dunia menikmati waktu sosialnya di aplikasi ini.
Anda bisa mengunggah foto dan cerita di dalamnya. Teman-teman virtual Anda pun bisa memberikan tanda suka dan melihat cerita yang Anda bagikan.
Anda pasti punya akun sosial media Facebook ini. Sejak peluncuran pertamanya, Facebook sudah mencuri banyak perhatian. Hingga kini Facebook sudah digunakan ratusan juta bahkan mungkin milyaran orang.
Kemudahan berbagai gambar, kisah, musik, lagu, dan lokasi Anda menjadi fitur yang diunggulkan oleh Facebook. Karena sudah lama dikembangkan, Facebook pun memiliki posisi yang spesial di hati penggunanya sehingga masih terus digunakan.
Mayoritas masyarakat modern juga mengakses Twitter secara rutin setiap harinya. Walau banyak juga yang menganggap Twitter membosankan, namun sama seperti Facebook sosial media yang satu ini sudah lama menemani kehidupan sosial virtual masyarakat.
Anda bisa membagikan banyak cerita dalam bentuk utas di Twitter. Level humoris rakyat Twitter yang tinggi juga membuat Anda tidak akan pernah bosan menghabiskan waktu dengan rebahan dan membaca Twitter.
Whatsapp Story
Awal diluncurkan, aplikasi ini adalah aplikasi yang dikembangkan untuk kebutuhan komunikasi menggunakan pesan. Namun seiring perkembangannya, Whatsapp kini juga memiliki fitur story atau memungkinkan Anda membagikan cerita layaknya sosial media lain.
Anda bisa mengunggah foto, lagu, hingga menuliskan cerita Anda di sana. Sangat mudah dan mulai banyak digemari beberapa waktu terakhir.
Line Homepage
Line juga lebih dikenal sebagai aplikasi pengirim pesan. Padahal sejak awal diluncurkan, Line dilengkapi dengan homepage yang memungkinkan untuk difungsikan layaknya halaman sosial media.
Anda bisa mengirimkan cerita, gambar, hingga sticker untuk dilihat oleh teman-teman Anda di Line. Anda juga bisa berbalas komentar yang diberikan di berbagai unggahan Anda.
7 Alasan Sosial Media Bikin Depresi untuk Beberapa Orang
Koneksi Sosial Tidak Memuaskan Secara Emosional
Alasan yang pertama dan yang paling umum menyebabkan terjadinya depresi akibat sosial media adalah koneksi yang hanya tersedia online. Anda merasa memiliki banyak teman, namun teman virtual. Ketika tidak sedang mengakses akun sosial media dan kembali ke dunia nyata, perasaan sepi mendadak menyerang Anda.
Hal ini membuat perubahan emosional yang sangat drastis antara kehidupan di sosial media dan kehidupan nyata. Jadi wajar saja jika beberapa orang kemudian merasa secara emosional kebutuhan koneksi sosialnya tidak terpenuhi.
Muncul Kecenderungan Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Alasan sosial media bikin depresi berikutnya adalah karena banyaknya informasi yang bisa Anda akses mengenai kehidupan orang lain. Awalnya mungkin bisa mendapatkan informasi seperti itu akan memenuhi rasa ingin tahu Anda. Namun lama kelamaan, informasi mengenai kehidupan orang lain bisa berakibat buruk jika Anda mulai membandingkannya dengan kehidupan Anda.
Padahal kehidupan setiap orang tentu tidak akan pernah bisa untuk identik sama. Jadi kecenderungan membandingkan diri dengan orang lain di sosial media tidak bisa Anda hindarkan. Efeknya perlahan-lahan Anda akan mengalami depresi.
Merasa Terisolasi Secara Sosial
Jika Anda hanya memiliki kehidupan sosial dengan memanfaatkan sosial media, maka artinya Anda mengalami kondisi terisolasi secara sosial. Perasaan terisolasi secara sosial ini yang menjadi salah satu alasan sosial media bikin depresi bagi beberapa orang. Terisolasi adalah kondisi di mana Anda tidak memiliki kebebasan atau pilihan lain untuk menjalani kehidupan sosial Anda dalam hal ini.
Anda selalu terjebak pada sosial media untuk bisa bersosialisasi, padahal sebagai makhluk sosial Anda perlu lebih dari itu. Jadi depresi sangat rentan menyerang para pengguna sosial media yang seperti ini.
Menyebabkan Kecanduan dan Kesulitan dalam Pengaturan Waktu
Depresi juga bisa muncul sebagai efek panjang setelah Anda mengalami kesulitan pengaturan waktu akibat sosial media. Ada banyak orang yang mengalami rasa candu untuk terus selalu mengakses sosial media.
Tidak lagi membukanya beberapa kali dalam waktu yang berbeda, tetapi Anda terus mengaksesnya berjam-jam dalam satu hari.
Akibatnya tentu pekerjaan dan kewajiban Anda yang lain menjadi terbengkalai. Hal ini tentunya akan menyebabkan Anda berada dalam kondisi tertekan dan akhirnya depresi.
Data Diri Disalahgunakan untuk Mengancam Anda
Banyak juga kasus di mana pengguna sosial media mengalami pencurian data. Pencurian data ini bisa berupa foto-foto, informasi diri, hingga informasi aktivitas sehari-hari Anda. Jika data Anda dicuri oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, maka ada banyak hal yang dapat merugikan Anda.
Misalnya, ada beberapa orang yang bisa menggunakan foto wajah Anda untuk menjadi bahan edit foto tidak senonoh. Data diri atau kegiatan Anda juga bisa disalahgunakan untuk kegiatan kejahatan. Efeknya bagi korban atau pengguna sosial media pastinya adalah depresi dan akan sangat membahayakan juga.
Masuk Dalam Lingkaran Pertemanan yang Toxic
Beberapa platform sosial media memungkinkan Anda untuk bertemu banyak teman baru. Tidak jarang, Anda pun akan diundang untuk masuk dalam lingkaran pertemanan yang sudah terbentuk. Jika lingkaran pertemanan yang Anda dapatkan baik, maka bersyukurlah.
Namun akan menjadi masalah jika Anda masuk ke dalam lingkaran pertemanan yang toxic, ada banyak sekali kerugian yang Anda alami. Termasuk juga dalam hal bagaimana Anda mengelola kesehatan jiwa Anda. Jika tidak bisa mengelola kesehatan jiwa dengan tepat, Anda bisa terjerumus dalam lingkaran pertemanan itu dan berakhir dengan depresi parah.
Muncul Rasa Tidak Nyaman Terus Menerus Akibat Penggunaannya
Ada juga alasan sosial media bikin depresi bagi orang-orang yang mudah merasa tidak nyaman. Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, beberapa fitur sosial media memungkinkan Anda untuk menandai seseorang pada suatu foto tanpa persetujuan. Bagaimana jika sebenarnya orang yang Anda tandai tidak nyaman dengan perbuatan Anda tersebut?
Hal ini sangat sulit diungkapkan oleh orang tersebut. Akhirnya karena terus menumpuk rasa tidak nyaman orang tersebut mengalami depresi dan harus melewati proses pemulihan dalam pengelolaan kehidupan sosialnya.
Gunakan Sosial Media Secara Bijak
Jadi gunakanlah sosial media dengan bijak. Jangan sampai beberapa alasan sosial media bikin depresi seperti yang dijelaskan di atas terjadi pada Anda, ya. Selalu berhati-hati dan jaga kesehatan mental Anda di dunia dengan penyebaran informasi sangat cepat dan luas ini!