Baca juga
- Rekomendasi 10 Hotel di Malang yang Nyaman untuk Menginap Saat Liburan
- 11 Rekomendasi Pantai di Bali yang Memukau untuk Destinasi Wisata Kamu
- Daftar 12 Makanan Korea yang Halal dan Resep Masakan dari Negeri Ginseng yang Dapat Dicoba di Rumah
- Jangan Sampai Ketinggalan, Ini 9 Oleh-oleh Khas Bali yang Mesti Kamu Bawa Pulang!
- 10 Pilihan Oleh-oleh Khas Surabaya Yang Cocok Dibawa Pulang Untuk Lebaran Nanti
Orang Indonesia Terbiasa Tidur dengan Memeluk Guling
Menginap di hotel sudah bukan merupakan suatu hal yang mewah bagi sebagian besar orang. Hal ini juga dikarenakan menginap di hotel dapat menjadi suatu kebutuhan saat kita berpergian ke luar kota untuk berlibur atau untuk urusan tertentu. Bagi Anda yang sudah terbiasa menginap di hotel, pasti dapat memilih mana hotel yang paling nyaman untuk di tempati dan pastinya yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Namun, pernahkah Anda menyadari bahwa Anda tidak pernah menemukan guling di setiap kamar hotel yang Anda tempati? Padahal orang Indonesia sendiri cenderung terbiasa tidur dengan memeluk guling atau bantal yang panjang. Kebiasaan orang Indonesia tidur dengan guling juga sudah ada sejak abad 18-19, dimana guling merupakan perpaduan budaya Belanda, Indonesia, dan China.
Ide penggunaan guling ini dicetuskan oleh orang Belanda, yang menggunakan guling sebagai teman tidur sebagai pengganti istri atau pasangannya yang kala itu tidak mereka bawa serta ke Indonesia. Sejak saat itu, guling menjadi gaya hidup golongan-golongan atas orang Belanda dan kemudian turut menjadi gaya hidup kaum-kaum priyayi Indonesia. Kemudian turun temurun digunakan oleh orang Indonesia dari seluruh kalangan, dan bertahan hingga saat ini. Hal itulah yang menjadi sejarah mengapa orang Indonesia terbiasa menggunakan guling saat tidur. Lalu mengapa hotel-hotel di Indonesi tidak menyediakan guling di setiap kamarnya? Padahal para tamu nya akan merasa lebih nyaman jika tidur dengan menggunakan guling.
7 Alasan Tidak Ada Guling di Hotel
Berikut merupakan 7 alasan mengapa hotel tidak menyediakan guling untuk para tamunya :
Berkiblat pada gaya hidup western
Berbeda dengan Indonesia, budaya barat tidak mengenal istilah guling untuk menemani tidur mereka. Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa guling sebenarnya merupakan ide dari orang Belanda yang datang ke Indonesia untuk dijadikan pengganti istri atau pasangan mereka. Sehingga di negara-negara lain, khususnya di barat tidak mengenal istilah guling untuk teman tidur mereka. Sedangkan hotel-hotel di Indonesia sendiri berkiblat pada hotel-hotel di barat, dimana service yang mereka berikan juga tidak menyediakan guling di setiap kamar nya. Maka dari itu, kebanyakan hotel-hotel di Indonesia juga tidak menyediakan guling di setiap kamar nya.
Orientasi tamu hotel adalah turis
Berkesinambungan dengan hotel di Indonesia yang berkiblat pada hotel di barat, mereka juga mempertimbangkan soal tamu hotel yang bisa di bilang berorientasi kepada turis mancanegara. Hal ini juga dikarenakan kebanyakan tamu hotel yang menginap di Indonesia adalah turis yang sedang berlibur atau ada urusan bisnis di Indonesia. Sedangakan turis juga tidak mengenal istilah guling sebagai teman tidur. Mereka juga tidak membutuhkan guling untuk tidur dengan nyaman di hotel. Hal ini juga yang kemudian membuat pihak hotel tidak menyediakan guling di setiap kamar nya.
Tidak higienis
Guling bisa jadi akan sangat tidak higienis apabila disediakan di hotel, hal ini karena guling akan dipeluk oleh tamu-tamu sebelumnya yang menempati kamar tersebut. Tamu yang datang juga bisa dari berbagai macam kalangan. Ada juga tipe orang yang tidur tanpa menggunakan busana. Hal ini kemudian juga akan mempngaruhi kebersihan dari guling itu sendiri. Gesekan antara kulit manusia dengan guling akan membuatnya menjadi sangat kotor, apalagi jika orang tersebut mempunyai penyakit kulit atau jarang mandi. Bisa dibayangkan betapa tidak higienisnya guling tersebut. Hal inilah yang kemudian membuat tamu merasa jijik jika menggunakan guling yang disediakan oleh hotel, dan pihak hotel pun memilih untuk tidak menyediakan guling di setiap kamar.
Membutuhkan biaya perawatan khusus
Selain tidak higienis, guling juga membutuhkan perawatan khusus yang tentu saja juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Guling lebih cepat kotor dibandingkan bantal atau selimut, karena dipeluk oleh banyak orang yang menggunakannya. Maka dari itu, perawatan guling agar menjadi lebih bersih berbeda dengan bantal ataupun selimut. Hal ini dikarenakan meskipun sarung guling telah dicuci dan diganti setiap habis dipakai, guling di dalamnya masih akan tetap kotor. Sehingga guling di dalamnya juga harus ikut dibersihkan, dan itu membutuhkan biaya ekstra. Maka dari itu, untuk menghindari hal tersebut, pihak hotel lebih memilih untuk tidak menyediakan guling di setiap kamar.
Tamu biasanya membawa pasangan
Hotel biasanya digunakan untuk menginap saat berlibur atau saat memiliki urusan tertentu. Dimana akan sangat jarang orang menginap di hotel sendirian, mereka biasanya akan membawa pasangan, teman atau keluarga, kecuali orang tersebut memang ingin solo traveller. Karena sebagian besar tamunya selalu membawa pasangan, teman ataupun keluarga, maka pihak hotel tidak menyediakan guling dengan persepsi bahwa para tamu tidak akan terlalu membutuhkannya karena mereka bisa memeluk pasangannya sendiri. Ataupun jika tidur bersama-sama keluarga, mereka juga tidak akan terlalu membutuhkan guling untuk menghemat tempat.
Ada namun harus minta
Meskipun begitu, sebenarnya beberapa hotel di Indonesia tetap meyediakan guling, namun tidak banyak dan tidak akan diberikan apabila tamunya tidak meminta secara langsung. Persediaan guling ini hanya untuk berjaga-jaga apabila ada tamu nya yang tidak bisa tidur tanpa menggunakan guling kemudian meminta guling ke pihak hotel. Sehingga jika Anda merupakan tipe orang yang tidak bisa tidur tanpa memeluk guling, Anda bisa coba untuk meminta langsung ke pihak hotel. Namun, jika pihak hotel tidak menyediakan, Anda juga bisa request bantal extra untuk dijadikan guling.
Guling tidak wajib ada
Dalam sertifikasi usaha perhotelan, guling memang tidak disyaratkan atau wajib ada di setiap hotel yang beroperasi di Indonesia. Kembali lagi ke fakta bahwa perhotelan di Indonesia berkiblat pada hotel-hotel di barat yang tidak memberikan guling sebagai salah satu service nya. Sehingga kemudian sertifikasi usaha perhotelan di Indonesia, juga tidak mewajibkan guling sebagai salah satu syarat berdirinya sebuah hotel yang tersertifikasi. Maka dari itu, kita tidak akan dapat menemui guling di hotel-hotel tempat kita menginap, karena memang tidak wajib ada. Pihak hotel pun juga lebih memilih untuk tidak menyediakan hotel di setiap kamar dengan berbagai macam petimbangan. Meskipun begitu, ternyata juga masih ada hotel yang menyediakan guling di setiap kamarnya.
Tak usah khawatir jika ingin guling di hotel!
Beberapa poin di atas merupaka alasan mengapa kita tidak dapat menemukan guling di setiap kamar hotel yang kita tempati. Mungkin penjelasan di atas juga sudah mampu menjawab rasa penasaran kita soal guling yang tidak pernah ada di karmar hotel. Namun, seperti yang disebutkan diatas, jika Anda merupakan tipe orang yang tidak bisa tidur tanpa guling, Anda bisa langsung memintanya ke resepsionis atau pihak hotel yang tersedia. Namun, tetap perhatikan kebersihan dan ke-higienis-an gulingnya, ya! Tentu saja agar terhindar dari penyakit-penyakit yang tidak diinginkan.