Nih, 7 Alasan Pengeluaran Lebih Banyak Saat Puasa! (2023)

Nih, 7 Alasan Pengeluaran Lebih Banyak Saat Puasa! (2023)

Kebanyakan orang menghabiskan lebih banyak uang sat puasa dibanding hari-hari biasa. Kenapa begitu?! Yuk. cek detailnya berikut ini!

Disadari atau Tidak, Puasa Membuat Pengeluaran Jadi Banyak

Sumber gambar www.paper.id

Mungkin di antara kamu sering mempertanyakan mengapa saat bulan puasa pengeluaran jadi banyak. Bahkan seharusnya berkurang karena tidak makan siang atau beli kopi di coffee shop. Bahkan dalam satu bulan ini bisa jadi muncul kegiatan yang tidak pernah dilakukan pada bulan-bulan biasanya. Bisa jadi itu yang menyebabkan pengeluaran membengkak saat bulan Ramadhan tiba. Agar tak bertanya-tanya, simak 7 alasan pengeluaranmu membengkak saat bulan puasa tiba.

Simak Alasan Pengeluaran Lebih Banyak Saat Puasa

Harga Barang Meningkat

Sumber gambar adinawas.com

Seperti sudah tradisi bahwa memasuki bulan Ramadhan harga kebutuhan pokok meningkat. Bahkan kebutuhan masyarakat ikut meningkat secara bersamaan. Padahal pasokan barang cenderung tetap. Beberapa barang yang biasanya tak kamu beli di bulan biasanya, pada bulan puasa mulai dibeli untuk kebutuhan buka puasa atau sahur.

Ataupun barang yang biasa kamu beli seperti bawang merah, bawang putih, cabai, maupun telor ada kecenderungan untuk naik. Tentu saja, ini berkaitan dengan supply dan demand. Jadi, deman atau permintaan meningkat namun supply atau pemasukan tetap.

Tak hanya itu, setelah bulan Ramadhan akan ada hari raya Idul Fitri. Sudah menjadi tradisi akan pulang kampung selama beberapa hari untuk bertemu sanak saudara di kampung. Nah, biasanya harga tiket akan mengalami kenaikan. Beberapa bisa diakali dengan membeli tiket jauh-jauh hari agar harga tiket lebih murah.

Buka Puasa Bersama Di Luar

Sumber gambar www.suara.com

Sudah seperti tradisi bahwa bulan Ramadhan akan dimulai dengan acara buka bersama dan ajang reuni. Coba bayangkan bila kamu harus reuni dari SD, SMP, SMA, kuliah. Belum lagi buka bersama keluarga besar, ditambah buka puasa bersama mantan rekan kerja dulu. Bila kamu lakukan setiap minggu, tentu pengeluaran menjadi akan sangat besar, bukan? Apalagi bila dilakukan di restoran fancy, uang yang dikeluarkan pun lebih banyak.

Belum lagi bila pulang kerja terlalu malam, tentu buka puasa bersama teman sekantor di luar pun akan terjadi. Bersikap realistis adalah hal terbaik yang bisa dilakukan saat bulan puasa. Kalaupun ingin menghadiri aca reuni, baiknya pilih yang memang kamu rasa penting. Misalnya saja pilih buka bersama teman SMA dan Kuliah saja atau pilih bersama mantan rekan kerja dan teman SMP. Tergantung dari kedekatan dan tempat yang dipilih.

Memang bertemu teman lama itu sangat menyenangkan. Banyak cerita sembari nostalgia yang bisa dikisahkan sehingga ingin menghadiri semua acara buka puasa bersama. Kalaupun ingin menghadiri semuanya, siap-siap budget akan keluar lebih besar. Lebih baik uang tersebut ditabung untuk kepentingan dana darurat atau tambahan untuk mudik nanti.

Membeli Bukaan Terlalu Banyak

Sumber gambar makananoleholeh.com

Hakikat puasa tak hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga hawa nafsu. Hawa nafsu di sini termasuk dengan hawa nafsu membeli bukaan terlalu banyak. Memang seharian berpuasa, tak dipungkiri rasa lapar melanda. Saat itu pula hawa lapar mata melanda, semua bukaan serasa ingin dibeli dan dinikmati. Dengan begitu, kamu pun membeli banyak hal seperti gorengan, kolak pisang, biji salak, nasi dan lauk dan sebagainya. Hal ini yang bisa membuat pengeluaran semakin banyak. Padahal cukup membeli nasi serta lauk, minuman, serta dua buah kue saja sudah cukup mengisi perutmu yang kosong selama berpuasa.

Diskon Barang-barang Saat Bulan Ramadhan

Sumber gambar www.kompasiana.com

Banyak yang memutuskan untuk menghabiskan waktu menunggu berbuka dengan ngabuburit di pusat perbelanjaan. Akan tetapi, ngabuburit di pusat perbelanjaan membuat godaan untuk mengeluarkan uang lebih besar. Ini karena banyak yang memberikan promo bahkan diskon besar-besaran dalam rangka menyambut hari raya atau sekedar Ramadhan.

Dengan itu pula, kamu bisa terpengaruh dengan mudah untuk mengeluarkan uang. Mungkin saja, kamu sedang tak butuh celana, topi, sepatu, ataupun pakaian. Akan tetapi karena “mumpung diskon, beli saja” bisa terjadi. Tak ayal, tentenganmu akan banyak begitupula dengan pengeluaran.

Mudik atau Pulang Kampung

Sumber gambar www.alinea.id

Mudik atau pulang kampung selama beberapa waktu saat lebaran memang sudah menjadi tradisi di Indonesia. Beberapa memutuskan pulang kampung karena memang tak memungkinkan untuk pulang sebulan sekali. Dengan momen lebaran, sekalian pulang kampung bertemu sanak saudara adalah hal yang lumrah terjadi.

Ketahuilah bahwa pengeluaran mudik merupakan pengeluaran terbesar saat puasa. Ini karena kamu sudah membeli tiket perjalanan pergi-pulang, kebutuhan selama di kampung, serta tak ketinggalan angpao untuk saudara yang masih kecil.

Beberapa mungkin merasa untuk menggunakan baju baru saat lebaran agar terlihat “sukses” merantau di ibukota, padahal itu tak perlu dilakukan. Cukup kenakan baju lama yang masih bagus untuk dipakai bersilaturahmi di kampung. Selain itu, kamu bisa memilih moda transportasi untuk menghemat pengeluaran, atau patungan dengan saudara sekampung yang sama-sama merantau ke ibukota agar lebih murah.

Akan Mendapatkan THR

Sumber gambar economy.okezone.com

Saat puasa atau bulan ramadhan tiba biasanya ada satu hal yang paling ditunggu, yaitu Tunjangan Hari Raya (THR). Besaran THR disesuaikan oleh kebijakan masing-masing perusahaan. Akan tetapi biasanya sebesar satu kali gaji. Nah, karena akan munculnya THR, kecenderungan untuk mengeluarkan lebih banyak uang pun terjadi karena merasa menjadi pemasukan tambahan. Padahal THR perlu dikelola dengn baik dan bijak agar tak langsung habis begitu saja.

Membeli atau Membuat Panganan untuk Sambut Lebaran

Sumber gambar ramesia.com

Bulan puasa tak hanya identik dengan mudik, pulang kampung, angpao, THR, ataupun pakaian baru, tetapi juga panganan sambut lebaran. Sebut saja ketupat, opor ayam, rendang, sambal goreng, sampai semur pun akan menghiasi setiap rumah yang merayakan lebaran, termasuk kamu.

Memasak berbagai macam makanan sekaligus seperti yang disebutkan di atas tentu membutuhkan banyak biaya. Belum lagi kue kering seperti kastangel, nastar, sagu keju, putri salju, ataupun kacang goreng. Beberapa menambahkan rangginang atau kue lain khas kota masing-masing. Selain itu kebutuhannya pun tak hanya satu toples saja, lho. Terbayang berapa biaya yang dikeluarkan.

Dengan hitungan seperti itu, sudah terlihat alasan pengeluaran lebih banyak saat puasa. Agar tak terjadi besar pasak daripada tiang, penting sekali untuk mengontrol pengeluaran sehingga bulan puasa usai, kamu masih punya uang untuk melanjutkan hidup.

Cara Agar Pengeluaran di Bulan Puasa Terkontrol

Buat Anggaran Belanja

Sumber gambar www.google.com

Sebelum membuat anggaran, sadari sepenuhnya bahwa budget pengeluaran di bulan puasa harus sama dengan pengeluaran di bulan lain. Misalnya saja, kamu biasa mengeluarkan untuk makan sekeluarga (suami, istri, satu anak) tiap bulan sebesar Rp 2.000.000. Saat bulan puasa, kamu bisa membaginya Rp 100.000 dalam satu minggu untuk membuat bukaan, dan Rp 400.000 untuk makan nasi beserta lauk saat sahur dan berbuka.

Agar tak bosan dengan makanan yang sama selama satu minggu, kamu bisa membuat variasi rasa. Misalnya saja dengan dua ekor ayam untuk satu minggu dimakan sekeluarga, bisa dengan membuat ayam goreng crispy, ayam kecap, ayam mentega, ataupun membuat mie ayam. Lalu untuk lauk lain, seperti ikan, bisa dibuat dengan cara dipepes, dimasak kuning, atau dibuat asam manis. Dengan dua jenis lauk, kamu bisa memasak dengan berbagai rasa untuk dinikmati sekeluarga. Sayurnya tentu bisa disesuaikan dengan favorit keluarga.

Untuk minggu depan, silakan memilih menu daging sapi dan juga seafood seperti udang atau cumi. Cara masak pada tiap lauk pun bisa disesuaikan, lho. Kamu juga bisa eksplor menu baru melalui aplikasi masak ataupun aplikasi resep. Silakan bereksplorasi!

Buat Menu Mingguan untuk Berbuka Sekaligus Sahur

Sumber gambar ualr.edu

Untuk memudahkanmu berbelanja sayur, buah, ataupun lauk, bisa dengan membuat menu mingguan untuk sahur dan berbuka. Ini akan memudahkanmu untuk membuat preparation memasak sekaligus berbelanja. Jadi, kamu tak lapar mata dan membeli semua hal yang mungkin tidak akan termasak. Penting sekiranya saat kamu membuat menu mingguan untuk benar-benar dilakukan dengan disiplin. Lalu, usahakan dalam satu minggu, memasak dengan lauk sama tapi gaya masak berbeda sehingga akan lebih hemat dan tak ada makanan sisa terbuang. Tak hanya itu, memasak sendiri tentu lebih hemat daripada membeli makanan di luar, bukan?

Buat Prioritas untuk Buka Bersama

Kalaupun ingin buka di luar, kamu bisa memprioritaskan untuk buka puasa bersama keluarga dan teman-teman yang memang dekat denganmu. Dengan ini, pengeluaran pun tak membengkak dan masih on budget.

Cara yang bisa dilakukan juga adalah dengan buka puasa di rumah teman atau keluarga lain. Ini juga bisa lebih menghemat pengeluaran. Jangan lupa gunakan sistem potluck agar tak memberatkan tuan rumah. Sebelum memutuskan untuk membawa berbagai jenis makanan, ada baiknya menentukan akan membawa apa tergantung dari kesanggupan masing-masing orang.

Tunggu Belanja Jika Uang THR Sudah di Tangan

Beberapa orang masing menganut sistem membeli baju saat lebaran saja. Nah, bila kamu salah satunya, bisa berbelanja saat uang THR sudah di tangan, ya. Jangan berbelanja bila uang THR belum diterima. Ini perlu dilakukan agar tak terjadi pengeluaran berlebihan. Namun, bila kamu sudah punya tabungan khusus untuk belanja saat hari raya, silakan dipergunakan dengan bijak.

From our editorial team

Tidak terlalu boros adalah kunci menghemat uang

Meski memiliki dana yang cukup, namun Lebaran tidak perlu identik dengan pengeluaran yang besar. Kamu bisa tetap cerdas mengeluarkan uang dengan tips-tips di atas, sehingga pengeluaran tetap terkontrol. Selamat mencoba ya!