Keistimewaan Cokelat Monggo: Resep dari Belgia Namun Terlahir di Yogyakarta

Keistimewaan Cokelat Monggo: Resep dari Belgia Namun Terlahir di Yogyakarta

Tak banyak cokelat lokal yang punya kualitas kelas atas beredar di Indonesia. Tapi kalau sudah mendengar yang namanya Cokelat Monggo, tak ada yang ragu kalau cokelat yang satu ini memang jempolan. Yuk, cari tahu lebih dalam di sini!

Cokelat Monggo, Lahir dari Tangan Asli Belgia yang Cinta Indonesia

Anggri

Interviewer at BP-Guide.id Anggri

Hai BP-Guiders, kali ini Anggi berkesempatan untuk mencari tahu lebih dalam tentang Cokelat Monggo. Tentu kamu semua udah familiar kan dengan cokelat asal Yogyakarta yang membanggakan ini?

Nah, BP-Guide beruntung mendapatkan kepercayaan dari sang owner Cokelat Monggo, Thierry Detournay, untuk bertanya dan membahas mengenai Cokelat Monggo lebih dalam lagi.

Yuk, segera simak di bawah ini!

Thierry Detournay: Chocolatier Pertama Yogyakarta


Petualangan Cokelat Monggo dimulai di Yogyakarta pada tahun 2001 ketika seorang pria Belgia berusia 35 tahun tiba di Indonesia tanpa rencana. Kecewa dengan kualitas cokelat yang buruk, ia memutuskan untuk mengambil tindakan sendiri dan berusaha membuat beberapa spesialisasi dari tanah rendahnya menggunakan sumber daya terbatas.

Cokelat truffle pertama yang dia berikan kepada teman-teman Indonesia menyebabkan mata mereka menyala dengan gembira.

“Kamu harus membuat lebih banyak!” Kata mereka. Maka ia pergi dengan Vespa merah jambu tuanya sehingga ia berubah menjadi kios penjual dan menjualnya pada hari Minggu di pasar Universitas Gadjah Mada dan di luar Gereja Kotabaru.

Lebih untuk kesenangan dan untuk menemukan reaksi orang lain, daripada menghasilkan uang, momen-momen menarik ini membentuk karier baru pria itu dan menjadikannya pembuat cokelat pertama di Yogyakarta.

Tentang owner

Anggri

Interviewer at BP-Guide.id Anggri

Selamat datang di BP-Guide, Mr. Thierry. Bisa Anda jelaskan lebih dalam mengenai diri Anda?
Thierry Detournay

Founder and Director Thierry Detournay

Saya berasal dari Belgia dan memiliki cita-cita menjadi seorang Ahli Hewan pada masa kecil saya. Namun, saya berakhir dengan menuntut ilmu di S2 Psikologi dan melanjutkan profesi sebagai pekerja sosial.

Proyek kerja sosial yang pernah saya tekuni berfokus pada anak remaja dari generasi ke-2 dan ke-3 keluarga imigran dan tuna wisma. Proyek ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi mereka supaya berprestasi di bidang lain, khususnya olahraga “sport adventure”(climbing, trekking, diving, canyoning, dan sebagainya).
Anggri

Interviewer at BP-Guide.id Anggri

Setelah tinggal di Indonesia, bagaimana pendapat Anda tentang kehidupan di Indonesia?
Thierry Detournay

Founder and Director Thierry Detournay

Saya merasa nyaman tinggal di Indonesia karena negara ini masih memberi banyak kesempatan untuk beraktivitas bisnis dan liburan. Meskipun banyak birokrasi dalam mendirikan usaha, namun masih termasuk mudah selama kita bisa mendapat mitra yang benar dan punya banyak waktu.

Saya suka diving dan di Indonesia adalah surganya. Disamping itu, Indonesia memiliki banyak wisata alam yang bisa dijelajahi.

Terlebih, saya selalu merasa aman di Negara ini. Orang Indonesia sangat ramah, selalu tersenyum dan juga berhati baik. Orang di sini juga sangat sederhana dan tidak terlalu ingin berpikir jauh, hal ini memiliki efek positif namun juga bisa negatif.
Anggri

Interviewer at BP-Guide.id Anggri

Wow, saya merasa tersanjung sekali mendengar hal tersebut.
Thierry Detournay

Founder and Director Thierry Detournay

Betul sekali, saya bersungguh-sungguh. Tetapi, saya tidak suka disebut sebagai “bule” atau “londo”. Pada dasarnya, semua istilah tersebut sangat menghina, negatif, dan rasis. Saya tidak menyukai semua tindakan diskriminatif terhadap siapapun.

Semoga orang Indonesia akan semakin percaya diri dan mampu berkembang tanpa meninggalkan budayanya sendiri.

Yogyakarta merupakan kota yang erat kaitannya dengan kebudayaan dan sejarah, serta penduduk lokal dikenal baik dan ramah. Kota ini juga yang menginspirasi saya untuk mendirikan Chocolate Monggo.
Anggri

Interviewer at BP-Guide.id Anggri

Apakah ada suatu kejadian tertentu yang membuat Anda nekat untuk berbisnis di Indonesia?
Thierry Detournay

Founder and Director Thierry Detournay

Sebenarnya, saya tidak pernah punya rencana untuk mendirikan bisnis di Indonesia, namun dengan banyaknya respon positif yang saya dapatkan dari cokelat yang saya buat pertama kali, hal tersebut membuat saya yakin akan masa depan yang bisa saya bangun & saya sangat menggemari pekerjaan saya sebagai Chocolatier. Akhirnya saya menghabiskan banyak waktu untuk belajar profesi baru ini dan untuk menjadi entrepreneur.

Momen yang sangat mempengaruhi hidup saya adalah gempa bumi di Yogyakarta pada tahun 2006. Saat gempa bumi, rumah saya ambruk, beruntung saya bisa selamat. Karena bisa selamat dari puing-puing rumah sendiri, semangat saya untuk mencapai sukses jadi 100 kali lebih besar. Selain itu, membuat produk cokelat di Indonesia, negara yang menduduki posisi ke-3 sebagai penghasil cokelat terbesar di dunia, hal tersebut membuat saya semakin tertantang.

Sejarah Cokelat Monggo

Anggri

Interviewer at BP-Guide.id Anggri

Wah, menarik sekali ya. Lantas bagaimana lebih jauh mengenai sejarah munculnya Cokelat Monggo?
Thierry Detournay

Founder and Director Thierry Detournay

Semua berawal dari kerinduan saya pada Cokelat Belgia saat mulai tinggal di Yogyakarta di tahun 2001. Saya merasa kecewa dengan kualitas Cokelat yang saya temui di toko-toko di Yogya, sejak itu saya memutuskan untuk coba membuat Cokelat sendiri.

Cokelat Truffles yang saya bikin di dapur sendiri tanpa resep yang pasti membuat saya senang dan saya membagikannya kepada teman-teman saya di Yogya. Ternyata mereka memberikan respon positif kepada cokelat yang saya buat dan mereka mengusulkan untuk menjualnya.

Kita mulai berjualan Cokelat di Sunday Morning Market milik Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta dan di kawasan Gereja Kotabaru dengan Vespa pink saya sebagai display. Lalu, membuka café cokelat dengan nama Kulit Cokelat di daerah pariwisata Prawirotaman namun di situ banyak kejadian yang mempersulitkan: setelah peristiwa bom Bali semua daerah pariwisata dihindari oleh para turis. Kesulitan itu di tambah lagi orang preman yang memecahkan semua kaca vitrin di toko kami.
Anggri

Interviewer at BP-Guide.id Anggri

Oh, sangat disayangkan sekali.
Thierry Detournay

Founder and Director Thierry Detournay

Dari pengalaman tersebut, kami pindah ke rumah kecil di Salakan (dekat Jalan Parangtritis) untuk memproduksi sebuah produk cokelat bernama “CacaoMania” dan dititipkan untuk jual ke beberapa outlet di kota. Produk ini tidak kami lanjutkan karena namanya tidak bisa dipatenkan, terlebih sudah ada produk di pasar dengan nama yang sama.

Lalu Cokelat Monggo lahir di kepala saya dalam satu bentuk konsep: jual produk cokelat sebagai oleh-oleh dari Yogya dengan kemasan ramah lingkungan dan gambar ikon kota Yogya. Saat itu kami berempat brainstorming untuk dapat nama Monggo. Eureka! Semua orang pernah tinggal di Yogya tahu istilah jawa “Monggo” yang ramah, baik, sopan dan menjadi image mendalam bagi penduduk Yogya. Sempurna untuk nama produk cokelat kami!

About the Company

Anggri

Interviewer at BP-Guide.id Anggri

Bisa ceritakan detail berdirinya perusahaan ini?
Thierry Detournay

Founder and Director Thierry Detournay

Berawal dari rumah produksi kecil di Salakan dan setelah gempa bumi 2006, kami memutuskan pindah ke Kotagede kawasan budaya jawa pada 2007 dengan 7 karyawan. Saat itu rumah produksi baru ini masih sangat kebesaran. Saat itu, kami memproduksi batangan cokelat 100 g berkualitas premium sebagai oleh-oleh dari Yogya. Turis lokal maupun asing menyukai produk kami dan di 2009 Monggo mulai booming. Banyak pengunjung datang ke pabrik Monggo di Kotagede untuk lihat proses dan membeli produk.

Anggri

Interviewer at BP-Guide.id Anggri

Wah, tentunya itu momen-momen yang menyenangkan ya!
Thierry Detournay

Founder and Director Thierry Detournay

Betul sekali. Dengan kesuksesan ini Monggo mulai berkembang, kami menambah karyawan. Lalu, rumah Produksi kami segera tidak terasa kebesaran lagi. Kami mulai menjual Monggo di area lain juga seperti Solo, Semarang, Jakarta, Bali. Kami mengutamakan distribusi produk Monggo ke retailler dan Horeca.

Selain itu, kami juga membuka toko sendiri di Yogya dan Jakarta. Mengikuti perkembangan jaman, kami juga kembangkan penjualan online dan export. Sejak tahun 2017 kami buka museum di Bantul dan kami sedang bangun pabrik baru untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Anggri

Interviewer at BP-Guide.id Anggri

Kenapa memilih cokelat dan bukan yang lain?
Thierry Detournay

Founder and Director Thierry Detournay

Ini sebenarnya bukan rencana tetapi kerinduan saja, tentu karena saya orang belgia dan Belgia adalah “surga” cokelat. Setelah beberapa bulan tinggal di Yogyakarta, saya merindukan cokelat. Yang saya beli di toko mengecewakan karena tidak sama dengan kualitas cokelat Belgia.

Karena saya suka masak dan juga karena saya cari kesibukan, saya coba bikin cokelat truffles sendiri. Seketika kita terjun dalam kegiatan tertentu baru kita mulai memperhatikan segala hal seputar kegiatan tersebut. Seperti kalau kita beli mobil berwarna merah dan kita mulai memperhatikan semua mobil merah yang ada di jalan.

Begitu pula saya mulai mendalami dunia cokelat di Indonesia dan di Belgia. Saya sadar awalnya bahwa orang Indonesia tidak terlalu familiar dengan cokelat. Namun saat event Valentine saya melihat semua orang tergila-gila beli batangan cokelat untuk yang tercinta. Saya pikir kalau bisa seperti itu selama satu hari, mungkin juga bisa seperti itu selama 365 hari jika cokelatnya lebih enak.
Anggri

Interviewer at BP-Guide.id Anggri

Apakah Museum dan Pabrik merupakan bagian dari pengembangan brand Cokelat Monggo?
Thierry Detournay

Founder and Director Thierry Detournay

Tentu saja. Lebih dari itu, Pabrik dan Museum Cokelat merupakan bentuk komitmen kami untuk terus mengenalkan cokelat secara lebih luas ke masyarakat. Bila berkunjung ke Showroom Kotagede, Yogyakarta, kita dapat melihat proses produksi dari Chocolate Monggo dan mengetahui bagaimana proses pembuatan cokelat kami.

Untuk museum, kami ingin mengedukasi masyarakat tentang sejarah cokelat, proses pembuatan cokelat dan Cokelat Monggo itu sendiri. Kami juga sedang menyiapkan Pabrik yang lebih luas di belakang Museum. Pabriknya kami akan buat “visitor friendly” sehingga orang-orang dapat melihat sendiri bagaimana proses pembuatan Chocolate Monggo dari biji kakao hingga menjadi cokelat batangan yang siap dinikmati.
Anggri

Interviewer at BP-Guide.id Anggri

Rencana kedepan untuk Cokelat Monggo?
Thierry Detournay

Founder and Director Thierry Detournay

Saat ini, kami memiliki Showroom, Museum & Factory, dan yang baru saja kami buka tahun lalu adalah PRALIN yang berada di Yogyakarta dan Jakarta. PRALIN adalah toko dari Chocolate Monggo yang menyajikan Cokelat Pralines khas dari Belgia, dan juga minuman kopi atau minuman cokelat yang terbuat dengan real cokelat bukan bubuk.

Kedepannya kami akan terus memperkenalkan cokelat kami agar dapat dinikmati banyak orang dan terus berinovasi demi menciptakan varian lainnya yang dinanti para penikmat cokelat. Kami juga mengembangkan kerjasama petani kakao di daerah Yogya supaya melestarikan budidaya kakao di berbagai area. Belum lama lalu kami mulai export produk Monggo ke Hongkong dan di masa mendatang kami akan terus mengembangkannya.

Fakta Cokelat Monggo

Anggri

Interviewer at BP-Guide.id Anggri

Bisa dijelaskan lebih dalam tentang apa itu Chocolate Monggo sejatinya?
Thierry Detournay

Founder and Director Thierry Detournay

Cokelat yang dibuat dengan resep dari Belgia dan memadukan warisan budaya jawa yang melahirkan varian rasa beraneka ragam dengan menggunakan bahan baku asli Indonesia.
Anggri

Interviewer at BP-Guide.id Anggri

Apa yang membedakan Cokelat Monggo dengan cokelat yang lainnya?
Thierry Detournay

Founder and Director Thierry Detournay

Chocolate Monggo menggunakan biji kakao berkualitas yang didapatkan dari petani kakao di Indonesia, Sumatra, Jawa dan Sulawesi. Kami tidak menggunakan Chocolate Compound, tetapi menggunakan Couverture dengan 100% lemak kakao,yang dihasilkan dari proses yang panjang, untuk semua produk cokelat kami. Kami sangat berkomitmen dengan tingginya kualitas rasa cokelat kami.
Anggri

Interviewer at BP-Guide.id Anggri

Secara detail, dimana sebenarnya perbedaan pembuatan Cokelat Monggo dengan cokelat lain?
Thierry Detournay

Founder and Director Thierry Detournay

Tidak seperti cokelat lain yang banyak ditemukan di supermarket atau pasar modern lainnya, Chocolate Monggo memproduksi cokelat Couverture yang menggunakan 100% lemak kakao. Cokelat ini memerlukan proses yang lebih panjang dan melalui proses tempering yang harus dilakukan oleh orang yang benar-benar ahli. Kami juga selalu menciptakan rasa yang unik dan enak: citarasa Europa (hazelnut, marzipan,…) maupun citarasa Indonesia (Durian, Rendang, Jamu, …)
Anggri

Interviewer at BP-Guide.id Anggri

Apakah Filosofi Cokelat Monggo bila ada? Atau mungkin ada Filosofi Cokelat Belgia yang mempengaruhi pembuatan Cokelat Monggo?
Thierry Detournay

Founder and Director Thierry Detournay

Monggo itu lebih dari sekedar sebuah produk cokelat, Monggo adalah hasil dari pertemuan antara dua budaya, budaya barat dengan budaya timur, budaya Belgia dengan budaya Jawa dan hasilnya luar biasa. Ini menjadi bukti bahwa jika kita mempelajari budaya lain, kita akan menerimanya sebagai sebagian dari diri kita sendiri, maka akan kita jadi lebih berkembang, lebih kuat. Jadi kita harus terbuka, tolerant, dan “embrace” bukan sementah-mentahnya menolak segala hal yang kita anggap beda dengan kita sendiri.
Anggri

Interviewer at BP-Guide.id Anggri

Mantap dan super sekali!
Thierry Detournay

Founder and Director Thierry Detournay

Kami juga memiliki “Spirit of Monggo”, yang merupakan nilai-nilai yang merepresentasikan Chocolate Monggo itu sendiri. Pertama adalah Care, yang menunjukan kepedulian kami terhadap lingkungan dan terutamanya alam dengan misalnya menggunakan recycled-paper untuk sebagian besar kemasan dari Chocolate Monggo, mengurangi plastik dan polusi.

Kedua yaitu Unique, sebuah representasi dari cokelat kami yang dibuat dari resep Belgia dengan bahan-bahan lokal sehingga tercipta produk dengan kualitas tinggi dan unik. Kreasi kemasan juga selalu cari keunikan dalam design.
Anggri

Interviewer at BP-Guide.id Anggri

Wah, saya tidak menyangka! Lalu selanjutnya?
Thierry Detournay

Founder and Director Thierry Detournay

Ketiga adalah Educate, yang merupakan upaya kami untuk mengajak masyarakat peduli terhadap kebudayaannya serta mengetahui tentang cokelat itu sendiri.

Keempat Genuine yang menjelaskan dedikasi dari Cokelat Monggo yang sejak awal dibuat sudah menggunakan cokelat asli yang berkualitas.

Kelima adalah Share, yaitu keinginan kami untuk berbagi kepada masyarakat Indonesia akan kenikmatan dan kelezatan cokelat yang berkualitas tinggi dan baik untuk kesehatan.

Varian Cokelat Monggo

Anggri

Interviewer at BP-Guide.id Anggri

Hingga saat ini, berapa varian produk yang sudah dikeluarkan Cokelat Monggo di pasaran?
Thierry Detournay

Founder and Director Thierry Detournay

Dari segi bentuk dan rasa, kami memiliki 12 varian batangan 40 g, 18 tablet 80 g, 5 tablet 100 g, 10 lebih varian untuk box Gifts dan Souvenirs. Kami juga punya puluhan kreasi kemasan dan bentuk produk khusus untuk event seperti Lebaran, Imlek, Natal, Easter, dan lainnya. Kami membuat produk dengan kemasan khusus untuk Café dan Hotels dengan brand mereka sendiri atau untuk orang pribadi yang ingin kasih hadiah yang enak untuk teman atau keluarga.
Anggri

Interviewer at BP-Guide.id Anggri

Luar biasa banyaknya!
Thierry Detournay

Founder and Director Thierry Detournay

Produk premium kami adalah cokelat pralin. Setiap pralin punya isian yang unik dan dapat di kemas dalam box mungil 2 pc sampai box exclusive 27 pcs pralin.

Di kedai kami atau di toko Pralin, Anda bisa menikmati 5 jenis minuman cokelat panas atau dingin dan sesuai selera manis sampai pahit. Ada juga idaman makanan yang bisa di konsumsi “on the spot” seperti “Galette Salty caramel”, “Chocolate Fruit pop”, dan lainnya.

Berarti Monggo sudah hampir punya 100 varian produk dan kami masih terus bereksplorasi dan berinovasi menciptakan varian rasa yang khas dan unik lainnya.
Anggri

Interviewer at BP-Guide.id Anggri

Apakah ada varian unik atau varian yang paling istimewa?
Thierry Detournay

Founder and Director Thierry Detournay

Kami memiliki cokelat ukuran 80 g dengan varian rasa rendang yang gurih dengan cita rasa asli Indonesia, lalu ukuran 40 g dengan varian durian, buah yang tumbuh subur di Indonesia, dan kami akan segera mengeluarkan varian volcanic salt yaitu kombinasi cokelat premium dengan garam vulkanik yang pastinya akan menggugah selera para penikmat cokelat.
Anggri

Interviewer at BP-Guide.id Anggri

Wow, dengan banyaknya varian tersebut, tampaknya tak akan ada yang bosan ya?! Apakah ada yang paling istimewa?
Thierry Detournay

Founder and Director Thierry Detournay

Namun yang paling istimewa tetap cokelat pralin dengan isian ganache, truffle, praline, gianduja, marzipan dan campuran dengan dua jenis isian yang beda untuk menciptakan kombinasi rasa yang luar biasa. Tidak heran jika mendengar keluarga kerajaan Belgia setiap tahun memilih ahli cokelat Belgia (Belgian Chocolatier) yang terbaik untuk menyajikan cokelat pralin di setiap acara mereka.

Yuk, intip produk-produknya:

Praline Exclusive Box

Salah satu resep kebanggaan Cokelat Monggo dalam satu kotak praline. Dikemas secara eksklusif, masing-masing praline kami dibuat menggunakan bahan-bahan pilihan alami untuk mempertahankan rasa dan kualitas.

Tiap butir praline mewakili setiap varian cokelat yang kami produksi. Ada yang berisi dark chocolate, milk chocolate, white coffee, cereal, dan masih banyak lainnya. Jika kamu ingin mencicipi semua varian cokelat kami, pastikan kamu tak melewatkan box yang satu ini.

Yuk, dapatkan Praline Exclusive Box di sini.

Stupa

Borobudur, salah satu situs bersejarah di Indonesia yang menjadi warisan dunia, menjadi inspirasi cokelat berbentuk stupa ini. Temukan kelezatan dark chocolate 58% dalam stupa cokelat hanya dari Cokelat Monggo.

Cokelat Monggo Stupa ini terbuat dari Pure Dark Chocolate Couverture 58% Cocoa sehingga rasa cokelatnya dijamin mantap jiwa! Kemudian dengan tambahan gula, cocoa mass, cocoa butter, soy lecithin, dan vanillin, membuat kelezatan cokelat ini tak perlu diragukan lagi.

Yuk, dapatkan Cokelat Monggo Stupa di sini.

Gift All Variants

Bagikan kebahagiaan bersama keluarga dan teman melalui sekotak Cokelat Monggo Gift All Variants. Kotak khusus ini terdiri dari 10 batang coklat 40 gr, dengan 9 variannya.

Dalam tiap kotaknya, varian yang kamu dapatkan adalah:
Dark 58% dari Cocoa 40 gr, Praline 40 gr, Caramello 40 gr, Milk 41% dari Cocoa 40 gr, Mango 40 gr, Durian 40 gr, Strawberry 40 gr, Marzipan 40 gr, White 40 gr.

Yuk, dapatkan sekotak Cokelat Monggo Gift All Variants di sini.

Sea Salt

Cobalah pengalaman baru dengan memberikan diri kamu rasa cokelat yang berbeda di mulut. Cokelat Monggo dikombinasikan dengan salah satu kekayaan alam Indonesia yang mengandung kebaikan mineral. Jadilah, Cokelat Monggo Sea Salt dengan sentuhan rasa uniknya.

Buat kamu yang penasaran gimana rasanya, mungkin bahan-bahan pembuatnya berikut ini sedikit menjawab rasa penasaran kamu. Ya, cokelat ini terbuat dari cocoa mass, cocoa butter, gula, dan garam laut! Selain itu tambahan kandungan kedelai, lecithin, dan vanilin membuat cita rasanya khas Cokelat Monggo tulen!

Yuk, dapatkan Cokelat Monggo Sea Salt di sini.

Ingin Tahu daftar lengkap semua produk dan varian Cokelat Monggo? Yuk, kamu bisa kunjungi langsung situs Cokelat Monggo di sini:

From our editorial team

Coklat Monggo Terasa Originalnya, Bawa Kehangatan Yogyakarta

Hm,, kelezatan Cokelat Monggo memang tak ada duanya. Setiap varian produk dibuat dengan sepenuh hati dan semangat untuk berbagi. Yuk, cobain tiap variannya. Bagikan dengan mereka yang kamu suka. Kalau kamu lagi nggak deket ama tokonya, bisa shop online kok!