Tren Kaos dan 10 Rekomendasi Kaos Anak Laki-laki Terbaik! (2023)

Kaos (T shirt) awalnya digunakan sebagai training shirt oleh tentara Amerika dan Inggris sekitar abad 19 hingga awal abad 20. Kepopuleran kaos diawali sejak penggunaannya oleh Marlon Brando saat memerankan tokoh Stanley Kowalsky dalam teater bertajuk “A Street Named Desire” karya Tenesse William di Broadway, Amerika Serikat pada tahun 1947. Peningkatan kepopuleran kaos membuat jenis pakaian ini dikenal dan digunakan ke berbagai negara, termasuk di Indonesia.

Pada tahun 1970 kaos mulai masuk ke Indonesia dan menjadi tren pakaian anak muda. Penggunaan kaos menjadi makin marak hingga disebut sebagai simbol kebebasan. Tren kaos pada tahun 70an ialah kaos ketat yang dipadukan dengan celana pendek ketat atau celana komprang. Kaum laki-laki juga menggandrungi kaos model tanpa lengan.
Sekitar tahun 1980an, popularitas kaos yang tinggi membuat berkembangnya berbagai industri kreatif dalam bisnis kaos. Kemudian muncul sejumlah brand kaos dengan desain yang unik. Tren kaos terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu, mulai dari kaos ketat, kaos oversize, hinggga model crop top.

Meski tren modelnya terus mengalami perubahan, kaos tetap menjadi salah satu item favorit banyak orang. Desain yang sederhana dan mudah dipadukan dengan berbagai gaya membuat kaos sering dijadikan atasan pilihan baik oleh orang dewasa maupun anak-anak. Sekarang ini tersedia beragam desain dan style kaos yang disesuaikan dengan usia pemakai.

Namun, kaos untuk anak hendaknya dipilih dengan perhatian lebih sebab anak memiliki kulit yang lebih sensitif dari orang dewasa. Kaos untuk anak-anak sebaiknya menggunakan bahan yang lembut dan tidak menimbulkan iritasi pada kulit anak.

Katun sering disebut sebagai bahan pakaian paling baik untuk balita. Jenis kain ini terbuat dari serat alami dan bertekstur halus sehingga menghindarkan anak dari risiko alergi. Bahan katun juga tahan lama serta tidak mudah rusak saat terpapar bahan kimia. Pakaian yang terbuat dari bahan katun dapat menyerap keringat dengan baik sehingga akan terasa adem dan nyaman selama dipakai.

Kain satin memiliki ciri utama permukaan yang mengkilap dan menyerupai sutra. Pakaian yang terbuat dari bahan satin akan memiliki kesan mewah dan elegan. Selain dari sisi penampilan yang menarik, kain satin bersifat tahan lama dan tidak mudah berkerut. Dari segi kenyamanan, kain satin menjadi opsi yang baik karena memiliki konduktivitas thermal yang rendah, sehingga mampu menjauhkan si kecil dari rasa gerah.

Kain linen terbuat dari serat tanaman rami. Linen umumnya memiliki serat yang lebih tebal sehingga pakaian yang terbuat dari kain ini lebih kuat dan tahan lama. Jenis kain ini cocok untuk digunakan sebagai bahan untuk pakaian anak karena memiliki tekstur yang lembut. Selain itu, kain linen mampu menyerap keringat dengan baik sehingga menjaga kenyamanan pemakainya.

Baby terry merupakan jenis kain yang umum digunakan untuk membuat handuk atau jaket. Namun, kini kain baby terry juga banyak digunakan sebagai bahan pakaian untuk anak kecil. Baby terry menggunakan bahan dasar berupa serat kapas yang lembut dan ramah di kulit anak. Pakaian yang terbuat dari bahan ini terasa nyaman saat dikenakan anak. Baby terry biasanya digunakan untuk membuat kaos dan sweater.

Untuk menghindari gerah dan menjaga tubuh tetap sejuk, sebaiknya memilih kaos yang terbuat dari bahan yang mampu menyerap keringat dengan baik. Salah satu bahan yang banyak dipilih sebagai kaos anak ialah katun. Bahan katun memiliki tekstur yang lembut sehingga tidak menyebabkan kulit anak iritasi. Selain itu, katun memiliki kerapatan benang yang memungkinkan sirkulasi udara yang baik.

Kaos yang memiliki terlalu banyak varian model dan aksesori dapat membuat anak tidak nyaman saat memakainya. Hal ini dikarenakan variasi tambahan itu bisa mengganggu keleluasaan gerak anak selama bermain. Untuk anak-anak yang aktif bergerak dan banyak bermain, kaos dengan model simple merupakan pilihan paling tepat. Model simple juga memungkinkan kaos untuk dipakai dan dilepas dengan mudah.

Pakaian untuk anak idealnya memiliki kualitas bahan yang baik, awet, dan tidak mudah rusak. Selain itu, kaos anak hendaknya tidak mudah luntur. Penggunaan kaos yang mudah luntur berisiko menyebabkan paparan pewarna sintetik dari kaos ke benda-benda di sekitar anak, termasuk makanan. Pewarna pakaian merupakan bahan kimia yang dapat berdampak merugikan jika tertelan. Oleh karena itu penting bagi orang tua untuk memilih kaos dengan warna yang tidak luntur.

Mengenakan baju dengan ukuran terlalu besar atau terlalu kecil akan menyebabkan ketidaknyamanan. Demikian pula halnya dengan kaos. Kaos yang terlalu ketat dapat membuat anak merasa sulit bergerak serta lebih cepat gerah karena sirkulasi yang buruk. Sementara kaos yang terlalu besar akan terlihat kurang pas dipakai anak. Untuk anak yang sedang dalam usia pertumbuhan, sebaiknya memilih kaos yang tidak terlalu ketat atau ukuran satu nomor melebihi ukuran pas.

Kaos untuk anak-anak tersedia dalam berbagai pilihan warna. Orang tua dapat memilih berdasarkan preferensi, penggunaan kaos, atau warna favorit anak. Kaos dengan warna cerah membuat noda kotor mudah terlihat sehingga orang tua dapat segera menggantinya. Untuk anak usia dini, kaos dengan warna cerah lebih dianjurkan. Namun, untuk anak yang sudah cukup besar dan aktif bermain, warna yang lebih gelap dapat menjadi pilihan yang lebih baik apalagi jika kaos hendak digunakan saat beraktivitas di luar rumah.