Sambut Bulan Ramadhan dengan 6 Ragam Koleksi Fashion Islami 2023!

Koleksi fashion islami 2019 bermunculan dan didominasi warna-warna lembut seperti warna pastel dan earth tone. Bahan kain didominasi oleh katun, satin, katun-poliester yang nyaman dipakai pengguna. Ditambah lagi jika dikolaborasikan dengan kain-kain tradisional Indonesia seperti kain tenun, batik, songket, tajung, dan sebagainya. Lalu, apa saja koleksi desainer fashion Islami 2019 yang akan hits dan menjadi tren? Berikut ulasannya.

Koleksi Brilianto Signature hadir di pagelaran mode Palembang Fashion Week 2019 bertema “Urbanation”. Briliantor Signature menampilkan koleksi pakaian siap pakai dengan fokus pada bahan kain jumputan dengan beragam motif. Koleksi Brilianto Signature terdapat inovasi dalam perancangan dan produksi pakaian dengan menggunakan teknik pleats pada kain jumputan, sehingga menimbulkan efek kerut dan lipatan pada kain. Inovasi lain terletak pada ciptaan motif baru, yakni ikan koi, yang melambangkan keberuntungan menurut filosofi budaya Palembang.

Jeny Tjahyawati dan Lia Soraya mengangkat eksotisme wastra dari Kalimantan atau Borneo. Jeny membawa busana warna monokrom dan perak dengan seni lukis suku Dayak. Motif busana terinspirasi dari bentuk tanaman dan bunga yang ada di sekitar kawasan Kalimantan. Sama halnya dengan Jeny, Lia Soraya juga mengangkat tema yang satu wilayah, yakni “Eksotika Borneo”. Lia mengangkat motif kultur dari Kalimantan Barat yang dipadukan dengan motif anyaman tikar dari Solok, Sumatera Barat. Motif dari dua provinsi tersebut sama-sama terinspirasi dari alam.

Koleksi bertema “Fleur D’Amour” adalah karya desainer busana muslim Zahwazee by Salty Jofimar. Koleksi ini tampil di pagelaran fashion Islami 2019 yakni Indonesia Fashion Week 2019. Tema “Fleur D’Amour” merupakan inspirasi akan kenangan masa lalu dan keindahan bunga di taman, serta kecintaan desainer terhadap warna-warna pastel dalam lukisan dan kertas dinding klasik. Motif bunga memberi kesan romantis, elegan, dan anggun. Busana dirancang dalam mode syar’i dengan teknik pleats yang membuat lipatan atau kerutan di kain.

Koleksi Lentera adalah karya Hj. Ratu Anita Soviah dengan tema “The Fabolous of Tajung”. Koleksi Lentera oleh Hj. Ratu Anita Soviah menjadi penutup serangkaian pertunjukkan fashion di acara Palembang Fashion Week 2019 yang bertema “Urbanation. Koleksi ini menampilkan koleksi kain khas Palembang yang dirancang menjadi gaun mewah nan bergaya dengan kombinasi bahan polos. Bahan utama dari kain tajung, yang umumnya berbentuk sarung dan sering digunakan pria di acara resmi atau upacara adat. Kombinasi kain tajung dengan bahan polos justru memadukan fashion Islami 2019 yang modern dengan budaya khas Palembang.

Sinaran adalah tema yang diangkat oleh merek baju muslimah modest fashion, milameilia signature. Merek baju muslimah ini adalah maha karya Mila Meiliasari, sebagai desainer dan art director milameilia signature. Tema Sinaran menampilkan ciri khas modern fabric yang dipadukan dengan kain-kain tradisional Indonesia, misalnya batik, songket, dan tenun. Paduan ini menyiratkan pesan moral bahwa kain-kain tradisional dapat terlihat lebih modern dan kosmopolitan. Paduan ini juga membuat gaya pakaian muslimah berada di cita rasa tinggi.

Spectrum of Liris adalah tema yang diangkat merek modest fashion Alfathunissa by Karina di ajang pertunjukkan busana Indonesia Fashion Week 2019. Karina menganggap bahwa ia terinspirasi dari selembar kain putih dan canting yang dapat tercipta aneka motif dan corak warna batik. Motif batik yang diambil Karina adalah motif liris. Motif liris adalah motif kuno dan ada perusahaan batik yang menggunakan nama tersebut sebagai nama perusahaan. Bahan dominan pada Spectrum of Liris adalah sifon, dengan aplikasi tulle dan organza. Untuk mempercantik koleksi, aneka embroidery dan pleats pun dihadirkan.